Contact Form

 

Kiper Bhayangkara FC Cedera Leher, FC Tokyo Minta Maaf


Pelatih FC Tokyo juga memberi penilaian tinggi terhadap kemajuan dari level permainan tim asal Indonesia. OLEH    FARABI FIRDAUSY Pelatih FC Tokyo Kenta Hasegawa cukup lega anak asuhnya mampu menutup laga persahabatan kontra Bhayangkara FC dengan skor akhir, 4-2, Sabtu (27/1) petang, di Stadion Gelora Bung Karno, dalam partai bertajuk J.League Asia Challenge 2018 .

Pertandingan memang berjalan ketat dan Bhayangkara sempat unggul 2-1, pada awal babak kedua. Hal itu membuat Kenta cukup tegang dan sulit memberikan penilaian individu kepada pemain dari  The Guardian . Namun, satu nama dipuji Kenta.

"Untuk pemain bagus dari Bhayangkara FC, jujur saja saya tidak bisa melihat pemain mereka karena saya sangat fokus ke pemain kami sendiri karena kami hampir saja kalah. Jadi tidak ada fokus untuk ke pemain lawan," ucap Kenta setelah laga. Terkait

"Tapi menurut saya, yang tadi sangat bagus dari pemain Bhayangkara adalah bek kiri. Kalau ada kesempatan melihat dari video, saya akan lihat lagi pemain tersebut dan pemain mana yang bagus. Mungkin bisa diberi kesempatan trial ," imbuhnya.

Pemain yang dimaksud oleh Kenta adalah Alsan Sanda, yang memang sepanjang Liga 1 2017 lalu jadi andalan Bhayangkara di sisi kiri pertahanan. Pada partai ini Alsan memang tampil cukup solid dan dibiarkan bermain selama 90 menit.

Kenta juga memuji peningkatan level bermain dari tim Indonesia dan menyebut Bhayangkara sebagai tim yang representatif untuk keluar sebagai juara kompetisi. Sebelumnya Kenta memang pernah berkunjung ke Tanah Air, bersama Gamba Osaka.

"Bagi sepakbola Indonesia ini merupakan tanda yang sangat bagus, karena ada tim yang sangat kuat hasil dari liga mereka. Kami sangat berterima kasih kepada federasi Indonesia, Bhayangkara FC dan seluruh suporter. Kami FC Tokyo akan berusaha mati-matian untuk menjadi juara J.League dengan pengalaman yang kami dapat dari pertandingan di Indonesia ini."

"2015 saya datang ke sini sebagai pelatih Gamba Osaka dan melawan Persija [Jakarta], dibandingkan tahun tersebut level permainan tim Indonesia sangat meningkat dan berkembang. Bukan berasal dari pemain asing, tapi justru pemain asli Indonesia yang sangat berkembang cepat. Itu sangat terasa untuk saya."

"Dulu saya pernah tanding dengan tim dari Thailand, dan saya rasa tim dari Asia Tenggara memang berkembang sangat cepat. Sekarang tim Jepang pun akan sulit untuk mengalahkan tim Thailand. Saya pikir, level dari tim Indonesia akan terus berkembang."




JAKARTA, KOMPAS.com -  Awan Setho mengalami cedera leher. Kiper Bhayangkara FC itu mendapatkan cedera tersebut setelah berbenturan dengan pemain FC Tokyo pada laga persahabatan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Sabtu (28/1/2018).

Awan Setho mengalami cedera leher setelah terbentur kaki penyerang FC Tokyo, Diego Oliviera, pada babak kedua. Kiper berusia 20 tahun itu berusaha mengamankan bola yang dikejar Diego Oliviera di area kotak penalti.

Namun, kepala Awan Setho terlihat membentur lutut Diego.  Pertandingan pun sempat terhenti selama 10 menit dan mantan kiper tim nasional U-19 itu diangkut ambulans untuk dibawa ke rumah sakit.

Baca selengkapnya: Video Detik-detik Benturan Awan Setho dengan Pemain FC Tokyo

Manajer Bhayangkara FC, Sumardji menjelaskan bahwa kiper Awan Setho sedang dalam penanganan di Rumah Sakit RSAL Dr. Mintohardjo.

"Awan Setho dirawat di Rumah Sakit Mintoharjo, tetapi dia dalam kondisi sadarkan diri," kata Sumardji, seperti dilansir dari BolaSport.com .

"Saya meminta dilakukan rontgen, karena dia bilang ada rasa sakit di rahangnya," ucapnya menambahkan.

Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy, berharap Awan Setho baik-baik saja.

"Awan terkena cedera pada lehernya. Saya yakin Awan bakal baik-baik saja," ucap Simon Mcmenemy pada sesi jumpa pers pasca-laga.

"Awan bukan kiper yang terlalu mencolok, namun dia berani berduel dan selalu melakukan tugasnya dengan baik," kata juru taktik asal Skotlandia itu.

Kubu FC Tokyo melalui pelatih Kenta Hasegawa juga sudah meminta maaf atas insiden tersebut.

"Komentar dari kami jelas prihatin, pemain sudah minta maaf sama pemain yang bersangkutan," kata Kenta Hasegawa, seusai laga.

"Kalau misalnya ada tuntutan permintaan minta maaf dari Bhayangkara, saya akan meminta dia (Diego Oliviera) meminta maaf," ucapnya menambahkan.

Bhayangkara FC pada laga tersebut kalah 2-4 dari FC Tokyo. Saat Awan Setho keluar, pasukan Simon McMenemy memercayakan Fauzal Mubaraq sebagai tembok terakhir.




KOMPAS.com - Bhayangkara FC menelan kekalahan dari FC Tokyo dengan skor 2-4 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (27/1/2018). FC Tokyo memulai dengan baik laga yang digelar dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan bilateral Indonesia dan Jepang tersebut. Tim asuhan Kenta Hasegawa itu unggul cepat pada menit ketiga lewat gol bek Masato Morishige. Morishige menyambar bola umpan tendangan bebas yang gagal dihalau barisan belakang Bhayangkara FC. Unggul satu gol, FC Tokyo tetap dominan. Namun, skor 1-0 bertahan hingga babak pertama selesai. Pada babak kedua, Bhayangkara FC langsung tancap gas. Tim berjulukan The Guardian tersebut mampu menyamakan kedudukan setelah David da Silva sukses mengonversi penalti pada menit ke-54.

(Baca juga: Jakmania, Ini Perbandingan Biaya Sewa SUGBK dan Stadion Patriot ) Tidak lama berselang, insiden benturan antara striker FC Tokyo, Diego Oliviera, dengan kiper Bhayangkara FC, Awan Setho, mengakibatkan nama yang disebut terakhir harus dilarikan ke rumah sakit. Bhayangkara FC mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-69. Kali ini, giliran nama Marinus Wanewar yang terpampang di papan skor. Tetapi, kiper pengganti, Fauzal Muabarok, harus memungut bola sampai tiga kali. FC Tokyo menyegel kemenangan dengan skor 4-2 lewat tiga gol tambahan masing-masing dari si Lionel Messi dari Jepang, Takefusa Kubo pada menit ke-76 dan ke-90. Lalu, sumbangan pemain pengganti lainnya yakni Ryoichi Maeda pada menit ke-82. (Segaf Abdullah) HASIL PERTANDINGAN Bhayangkara FC 2-4 FC Tokyo (David da Silva [pen] 54', Marinus Wanewar 69'; Masato Morishige 3', Takefusa Kubo 76', 90+10', Ryoichi Maeda 82') SUSUNAN STARTER Bhayangkara FC (4-2-3-1): 12-Awan Setho; 2-I Putu Gede Juni Antara, 3-Vladimir Vujovic, 32-Nurhidayat Haji Haris, 17-Alsan Sanda; 89-Lee Yoo-jun, 19-TM Ichsan; 80-Paulo Sergio, 9-Dendi Sulistyawan, 20-Sani Fauzi; 22-David da Silva Pelatih: Simon Mcmenemy FC Tokyo (4-4-2): 33-Akihiro Hayashi; 2-Sei Muroya, 3-Masato Morishige, 6-Kosuke Ota, 6-Kensuke Nagai, 18-Kento Hashimoto, 38-Keigo Higashi, 39-Kotaro Omori, 9-Diego Oliviera, 17-Cayman Togashi Pelatih: Kenta Hasegawa




SERAMBINEWS.COM -  Bhayangkara FC akan melakoni laga uji coba bertajuk J-League Asia Challenge di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (27/1/2018).

Kick off rencananya pukul 15.15 WIB. Meski tengah mengkuti gelaran ajang Piala Presiden 2018, Bhayangkara FC tetap mencuri waktu untuk melakoni uji tanding ini.

Mengingat, hal tersebut menjadi kesempatan langka berjumpa klub dari Jepang.

"Pertandingan yang prestisius. Kami bakal dibawa ke level yang lebih tinggi melawan tim terbaik dari belahan Asia lain," ujar pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy pada jumpa pers sebelum pertandingan.

Kendati demikian, Simon mewanti-wanti anak asuhnya untuk tidak terlalu bernafsu pada pertandingan nanti. Pasalnya, The Guardian harus menjaga kondisi fisik karena tengah menjalani agenda padat.

(Baca: Semua Pemain Dunia Target Kalahkan Marcus/Kevin, Ini Pesan Pelatih Ganda Putra PBSI pada The Minions )

(Baca: Live Streaming Semifinal Indonesia Masters Kompas TV Pukul 12.00 WIB, Pertarungan 5 Wakil Indonesia )

(Baca: Cowok Keren Asal Bireuen Ini Bisa Ubah Tempat Kumuh Jadi Spot Foto Selfie )

"Pekan ini menjadi jadwal ketat ketika baru masuk pramusim. Setelah recovery, jadi kami tetap harus menampilkan permainan terbaik dan mewaspadai pemain cedera," ujar arsitek asal Skotlandia itu.

Melansir dari Tribunnews, laga ini dihadirkan atas kerja sama PSSI dan J-League, untuk memperingati 60 tahun hubungan diplomatik antara Jepang dan Indonesia.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply