Contact Form

 

Juara Grup C, Pelatih Persebaya Surabaya Akui Timnya Masih Harus Berbenah


KOMPAS.com - Persebaya Surabaya menang tipis atas Madura United pada pertandingan terakhir fase penyisihan Grup C Piala Presiden 2018, Minggu (28/1/2018).

Persebaya menang 1-0 atas Madura United dalam pertandingan yang digelar di Gelora Bung Tomo, Kota Surabaya.

Madura United mendapat peluang pertama melalui usaha Nuriddin Davronov yang masih belum berhasil pada awal laga.

Persebaya kembali selamat dari kebobolan dalam situasi kemelut di kotak penalti.

Peluang beruntun Raphael Maitimo, Bayu Gatra, dan Engelbert Sani tak membuahkan hasil pada menit ke-12.

Kiper Madura United, Satria Tama, melakukan penyelamatan penting dengan menahan tendangan setengah voli kapten Persebaya, Rendi Irwan.

Mantan kiper Persegres Gresik United itu kembali menggagalkan peluang emas Persebaya lewat sundulan Otavio Dutra.

Ferinando Pahabol membuka keunggulan Persebaya melalui sepakan spekulatifnya dari sisi kiri lapangan pada menit ke-30.

Pemain sayap itu berhasil menaklukkan Satria lewat tendangannya yang berbelok tajam ke gawang Madura United.

[HALF TIME] @persebayaupdate 1 vs 0 @MaduraUnitedFC . Ferinando Pahabol menjadi pemain pembeda pada laga sore ini dan membawa Bajul Ijo untuk sementara unggul satu gol di babak pertama. #PialaPresiden pic.twitter.com/nz3nq0fciz

— Piala Presiden 2018 (@Liga1Match) 28 Januari 2018

Tim tamu tampil lebih agresif pada babak kedua lewat ancaman-ancaman dari trisula Greg Nwokolo, Cristian Gonzales, dan Patrick N'Koyi.

Berkali-kali ketiganya mengancam gawang Persebaya yang dijaga Mizwar Saputra.

Sementara itu, Persebaya sesekali mengancam lewat serangan balik dan bola-bola set-piece .

Tak ada gol tambahan yang tercipta sampai akhir pertandingan sehingga Persebaya mengalahkan Madura United dengan skor 1-0.

[FULL TIME] @persebayaupdate 1 vs 0 @MaduraUnitedFC . 30' Ferinando Pahabol ? Gol roket Ferinando Pahabol di babak pertama menutup Derby Suramadu dengan kemenangan untuk Bajul Ijo. #PialaPresiden pic.twitter.com/bbQ20kKwhW

— Piala Presiden 2018 (@Liga1Match) 28 Januari 2018

Atas hasil ini, Persebaya mengudeta posisi puncak klasemen Grup C yang sebelumnya ditempati Madura United.

Tim berjulukan Bajul Ijo itu mengumpulkan tujuh poin hasil sekali imbang dan dua kali menang untuk melaju ke delapan besar Piala Presiden 2018.

Laskar Sapeh Kerrab turun ke peringkat dua, tetap dengan enam poin hasil dua kali kemenangan dan sekali kalah. (M Robbani)

Persebaya Surabaya: Miswar Saputra; Ruben Sanadi, Fandry Imbiri, Otavio Dutra, Abu Rizal, Misbakus Solikin, Nelson Alom, Irfan Jaya, Rendi Irwan, Yohanes Pahabol, Rishadi Fauzi

Madura United: Satria Tama; Beny Wahyudi, Fabiano Beltrame, O.K John, Andik Rama, Nurriddin Davranov, Maitimo, Lucky Permana, Bayu Gatra, Marcel Silva, Engelberd Sani




Sementara itu, pelatih Madura United mengakui timnya mendapatkan pelajaran berharga dari kekalahan lawan Persebaya. LIPUTAN    ADITYA WAHYU PRATAMA     DARI    SURABAYA     Persebaya Surabaya sukses menuai tiga poin pada laga terakhir grup C Piala Presiden 2018. Itu setelah, mereka menundukkan Madura United, skor 1-0, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (28/1).

Kemenangan itu pun membuat Persebaya lolos ke babak delapan besar dengan status juara grup C. Sedangkan Madura United tetap lolos, lewat jalur tiga runner-up terbaik.

Pelatih Persebaya, Angel Alfredo Vera, menuturkan kemenangan timnya diraih dengan tak mudah. "Pertandingan susah, lawan juga bermain bagus. Tetapi akhirnya kami bisa menang. Saya pikir kami menang dengan baik. Itu (gol) kreasi dari pemain, tetapi semua bermain bagus," kata Alfredo, selepas laga. Terkait

Selain itu, pelatih asal Argentina tersebut menolak anggapan timnya termotivasi psywar dari tamunya sebelum laga. Sebelum pertandingan, dengan nada bercanda, Madura United melemparkan psywar dengan meminta Persebaya menyiapkan tisu untuk menyeka air mata mereka karena akan kalah 10-0.

"Kami sudah motivasi pemain dan itu datangnya dari kami sendiri. Kami selalu bekerja keras untuk setiap pertandingan dan tim selalu tampil bagus dari dulu sampai sekarang," imbuhnya.

"Tetapi masih ada koreksi. Tidak ada pertandingan yang sempurna. Kami bisa menang dan koreksi lebih tenang. Kalau kerja untuk tim semua bisa jalan," jelas mantan pelatih Persipura Jayapura tersebut.

Sementara itu, pelatih Madura United, Gomes de Oliveira, menilai kekalahan tersebut akibat timnya tidak mampu berkembang. Beberapa pergantian pemain bertipe menyerang yang dilakukan di awal babak kedua juga tidak membuahkan hasil.

"Mereka tampil baik, bisa mencetak gol ke gawang kami. Semua (pemain Persebaya) kecil-kecil tetapi lincah. Mengejar terus menerus menguras tenaga pemain yang belum dalam kondisi prima," ucap Gomes.

"Saya melihat mereka juga sangat disiplin menjaga pemain. Selamat bagi Persebaya, mereka tampil dengan mobilitas tinggi. Kami harus lebih cepat keluar (dari tekanan) kalau terjadi lagi," tambah pelatih asal Brasil itu.

Meski begitu, dirinya menilai kekalahan ini tidak terjadi akibat tekanan suporter Persebaya, Bonek, yang memadati stadion. Para penggawa Laskar Sape Kerrab dianggapnya sudah terbiasa dengan atmosfer tersebut.

"Ini awal dari kompetisi berat, ini pelajaran sangat berharga. Pertandingan tadi sangat penting untuk kami sebagai individu dan tim. Kami harus perbaiki banyak hal agar lebih kuat sehingga bisa tampil lebih baik," pungkasnya.(gk-62)




Bola.com, Surabaya - Laga yang mempertemukan Persebaya Surabaya kontra Madura United berhasil menyedot perhatian publik di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu sore (28/1/2018). Bahkan, jumlah penonton di laga ini sukses memecahkan rekor dalam sebuah pertandingan di Piala Presiden 2018.

Berdasarkan data dari panpel Grup C Piala Presiden 2018, terdapat 50 ribu penonton dan pendapatan mencapai Rp 2 miliar. Sebagai catatan, Stadion GBT mampu menampung sampai 55 ribu penonton.

"Kami cetak 50 ribu agar penonton bisa menyaksikan pertandingan dengan nyaman. Alhamdulillah, semuanya berjalan tertib dan lancar. Lalu lintas tidak ada persoalan seperti biasanya," ungkap Wisnu Sakti Buana, Ketua Panpel Grup C.

Sebenarnya panpel Grup C telah memutuskan hanya menjual 40 ribu tiket saja dalam setiap pertandingan. Dengan sisa 15 ribu kapasitas, diharapkan penonton bisa lebih nyaman saat berada dalam stadion.

Namun, panpel melihat animo penonton sangat luar biasa. Pada Jumat (26/1/2018), sebanyak 40 ribu tiket sudah ludes. Akhirnya mereka memutuskan menjual sebanyak 10 ribu tiket tambahan pada Sabtu (27/1/2018). Hanya dalam sehari, tiket itu pun langsung terjual habis.

"Kami sudah sempat koordinasi dengan pihak keamanan dan memang tidak apa-apa. Karena kalau kami lihat kapasitas memang masih cukup. Terbukti semuanya bisa berjalan dengan baik," imbuh pria yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Surabaya itu.

Di laga ini, panpel mengerahkan kurang lebih 3.000 personel keamaman yang tersebar di dalam dan luar area stadion. Padahal, mereka hanya menyiapkan 2.222 personel keamanan dalam dua laga sebelumnya.

"Karena animo dan antusiasme penonton yang luar biasa itu, kami menyiapkan lebih banyak. Kami ingin Bonek yang memberikan dukungan pada Persebaya bisa mendapat kelancaran," ujar Wisnu.




Bola.com, Surabaya - Madura United gagal menyapu bersih kemenangan di penyisihan Grup C Piala Presiden 2018. Laskar Sape Kerrab tumbang 0-1 dari Persebaya Surabaya pada matchday ketiga Grup C di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu sore (28/1/2018).

Hasil itu tidak sesuai dengan prediksi publik. Sebelum pertandingan, Madura United sangat diunggulkan untuk memenangi laga ini lantaran berisikan pemain berpengalaman.

Secara terbuka, pelatih Madura United, Gomes de Oliveira, mengakui penampilan bagus yang dimiliki Persebaya. Menurutnya, tim Bajul Ijo memang layak keluar sebagai pemenang laga ini.

"Selamat untuk Persebaya tampil sangat baik bisa cetak gol ke gawang kami. Mereka bermain bagus dan tampil disiplin menjaga pemain kami. Mereka punya mobilitas tinggi mengontrol permainan dan bermain kompak," kata pelatih asal Brasil itu.

Pada laga ini, Gomes melakukan rotasi dengan mengistirahatkan beberapa pemain andalan. Sebut saja kiper Angga Saputra, bek Fachrudin Aryanto, dan gelandang Slamet Nurcahyo.

Sebagai ganti, arsitek 55 tahun itu malah menurunkan pemain berusia di atas 30 tahun seperti Beny Wahyudi, OK John, Raphael Maitimo, Greg Nwokolo, dan Cristian Gonzales.

"Saya ingin pemain yang belum dapat kesempatan diturunkan di laga ini. Mereka juga harus bersiap karena nanti kami juga main di Liga 1. Saya merasa harus memainkan mereka secepatnya," imbuh Gomes.

Lebih lanjut, Gomes tidak ingin mencari kambing hitam atas kegagalan di laga ini. Menurutnya, tidak perlu ada lagi pembenaran dengan penampilan anak asuhnya yang tidak sesuai ekspektasi.

"Semua yang saya lakukan ini murni rotasi. Yang jelas, kekalahan ini akan menjadi bahan evaluasi. Kami harus banyak belajar untuk tidak meremehkan kemampuan lawan," ujarnya.

Meski gagal memetik angka, Madura United tetap dipastikan lolos ke babak perempat final. Sebab, mereka telah mengoleksi enam poin dengan selisih gol mencapai enam. Mereka masuk menjadi satu di antara tiga runner-up terbaik.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply