The ultraportable Mavic Air features high-end flight performance and functionality for limitless exploration.
Foto: DJI Foto: DJI
- DJI kembali memperkenalkan drone anyarnya yang disebut Mavic Air. Drone ini adalah versi mungil Mavic Pro dan disebut DJI sebagai drone produksinya yang terkecil sekaligus tercanggih.Dikutipdari Tech Crunch, ukuran Mavic Air lebih kurang sama dengan smartphone. Ia akan dijual di Amerika Serikat pertama kali pada 28 Januari seharga USD 799 dan mungkin segera menyambangi wilayah lainnya.Mavic Air memiliki kamera 12 megapixel sensor 1/2.3 CMOS dengan lensa 24 mm f2.8. Kamera itu dapat merekam video kualitas tinggi 4K up to 30 frame per second (fps). Juga tersedia opsi slow motion 120fps di 1080p.Kameranya ditopang gimbal mekanis 3 axis untuk meminimalisir getaran. Untuk kreativitas, ada mode baru bernama panorama Sphero yang memungkinkan pengguna menjepret dan menjahit 25 foto menjadi panorama 32 MP dalam waktu semenit.Mavic Air memiliki 6 mode penerbangan dan keamanannya ditingkatkan agar lebih mudah diterbangkan dan kembali dengan selamat. Ia mengusung 7 kamera on board dan sensor infrared untuk menciptakan peta 3 dimensi sekelilingnya dengan lebih akurat.Sistemnya juga bisa mendetaksi adanya halangan sampai sejauh 20 meter dan dapat menghindar otomatis. Kecanggihannya juga termasuk kemampuan menanggapi gesture tangan dengan lebih baik untuk menerbangkan, follow, fotografi, merekam sampai mendarat.Oh ya, baterainya mampu bertahan sampai 21 menit. Mavic Air bisa terbang sampai kecepatan 68 kilometer per jam. Ada storage internal built in 8 GB dengan dukungan slot microSD serta konektivitas USB-C.Sepertinya, Mavic Air adalah drone yang menjanjikan, perpaduan DJI Spark yang portabel dan kecanggihan Mavic Pro.
KOMPAS.com - DJI meluncurkan drone seukuran smartphone yang bisa digenggam dengan telapak tangan ketika dilipat. Diberi nama “Mavic Air”, drone teranyar ini tampak mirip dengan dua pendahulunya, yakni “Spark” dan “Mavic Pro”.
Jika dilihat dari beberapa angle, terutama dari atas, Mavic Air mirip dengan Mavic Pro dalam versi lebih ceper. Lantas dari sisi depan, tampilannya identik dengan Spark.
Mavic Air bisa dilipat ke atas untuk memudahkan mobilitasnya dibawa ke mana-mana. Ketika dilipat, Mavic Air lebih kecil ketimbang Spark dan 41 persen lebih ringan daripada Mavic Pro.
Spesifikasi Mavic Air mendekati Mavic Pro, bahkan pada beberapa bagian ada yang lebih baik. Mavic Air menggunakan sensor 1/2,3 inci yang mampu merekam video 4k pada 24 hingga 30 bingkai per detiknya. Sensor itu berkualitas 12 megapiksel dengan lensa lebar 24mm bukaan f/2.8.
Mavic Air mampu terbang 42 mil per jam pada keadaan normal. Situasi angin kencang membuatnya hanya bisa terbang 22 mil per jam. Waktu terbangnya 21 menit atau lima menit lebih lama dibandingkan Spark, tetapi enam menit lebih singkat ketimbang Mavic Pro.
Mavic Air juga memiliki desain ventilasi baru yang diklaim DJI bisa membantu mengurangi panas. Ada casing gimbal 3-axis untuk menjaga penerbangan tetap mulus, sebagaimana dihimpun KompasTekno, Rabu (24/1/2018), dari TheVerge.
DJI juga menjanjikan peningkatan software beserta fitur-fitur pada Mavic Air, salah satunya penghindar hambatan alias obstacle-avoidance. Dengan begitu, pengguna bisa lebih mudah menghindari tabrakan dengan burung atau hambatan-hambatan lainnya di udara.
Ada beberapa mode perekaman dan pemotretan baru, termasuk opsi panorama 32 megapiksel dan model planet kecil. Pemrosesan gambar dan kontrol gestur juga disebut-sebut lebih mumpuni.
Harga Mavic Air pun berada di antara Spark dan Mavic Pro, yakni 799 dollar AS atau setara Rp 9,9 jutaan. Diketahui, Spark adalah drone buatan DJI paling murah 399 dollar AS (Rp 4,9 jutaan), sementara Mavic Pro 999 dollar AS (Rp 12,4 jutaan).