TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) terus terbang. Dalam beberapa hari belakangan, saham maskapai ini mengalami autoreject dengan kenaikan per hari hampir sebesar 25% selama lima hari berturut-turut.
AirAsia masuk ke bursa saham lewat skema backdoor listing. Perusahaan tersebut masuk lewat PT Rimau Multi Putra Pratama Tbk (CMPP) yang melakukan aksi korporasi rights issue. Setelah masuk, Rimau Multi Putra Pratama kemudian berganti nama perusahaan menjadi PT AirAsia Indonesia Tbk pada 3 Januari 2017. Mulai awal tahun itu, AirAsia terus mencatatkan transaksi tinggi.
Bertoni Rio, Senior Analyst Research Division Anugerah Sekuritas Indonesia menilai, kenaikan saham tersebut bersifat sementara. Hal itu sehubungan dengan bergantinya bisnis CMPP menjadi maskapai penerbangan. Selain itu, brand perusahaan Air Asia juga sudah dikenal luas pada bisnis penerbangan di Indonesia.
"Pelaku pasar tengah bereskpektasi positif, sehingga harganya melonjak," ujar Bertoni kepada KONTAN, Senin (8/1).
Dia menilai, kenaikan tersebut bersifat jangka pendek. Namun, kenaikan tersebut juga bisa berlanjut, sebab, masih ada ruang pertumbuhan hingga rilis kinerja perusahaan tahun 2017. Ketika rilis tersebut keluar, pasar akan menganalisa prospek perusahaan ke depan. Dari situ akan muncul arah pergerakan berikutnya.
Secara fundamental industri penerbangan masih menjanjikan. Hal ini seiring dengan Indonesia yang memiliki daya tarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. "Indonesia memiliki banyak tempat rekreasi dan alam yang indah,"kata Bertoni.
Achmad Yaki, analis BCA Sekuritas mengamini, pergerakan harga saham CMPP juga bersifat sementara. Hal ini juga diakibatkan adanya ekspektasi positif terhadap AirAsia. "Saya menilai ini masih cenderung euforia, kami sendiri masih belum tahu seperti apa performa AirAsia," kata Achmad kepada KONTAN, Senin (8/1).
Dia membandingkan kinerja emiten sejenis dengan yang ada di bursa, yakni PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Menurutnya, kinerja GIAA masih cukup beruntung karena didukung PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk (GMFI) selaku anak usahanya. "Garuda sendiri, cost bahan bakar masih cukup besar. Hal ini bisa pengaruhi kinerja perusahaan," ujarnya.
Secara pasti, belum kelihatan prospek secara fundamental saham CMPP. Pelaku pasar juga tengah menanti laporan kinerja emiten. Namun, bila berkaca dengan kinerja emiten sejenis, masih cukup sulit dan berat. "Kalau untuk trading jangka pendek masih bisa, tapi kalau untuk jangka panjang saya belum bisa rekomendasikan," imbuh Achmad.
Per Senin (8/1), saham CMPP ditutup di level Rp 600 per saham.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: Seberapa jauh saham AirAsia terbang?
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai resmi terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), saham PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) terus terbang tinggi.
Dalam beberapa hari belakangan, saham maskapai pesawat terbang ini mengalami auto rejection dengan kenaikan harian hampir sebesar 25% selama lima hari berturut-turut.
Melihat saham CMPP terus-menerus mengalami autoreject, BEI menaruh perhatian. Saat ini, otoritas bursa tengah memantau pergerakan harga saham tersebut secara ketat.
Baca: Pemeran Wanita Dewasa di Video Porno dengan Bocah Berprofesi sebagai Pemandu Lagu
"Bursa sudah melakukan berbagai tindakan dan info juga sudah full published. Saat ini, bursa melihat pada mekanisme pasar sambil tetap dipantau ketat," ujar Tito Sulistio, Direktur Utama BEI kepada KONTAN, Senin (8/1).
Tito menambahkan, suspensi untuk saham CMPP sudah pernah dilakukan. Bursa juga sudah pernah melakukan pengumuman UMA atau unusual market activity.
Selain itu, bursa juga sudah mempublikasikan untuk mewajibkan public expose saat harga naik pada Agustus 2017. Kemudian, dilakukan UMA dan suspensi lagi saat harga turun pada November 2017.
"Atas pergerakan harga ini bursa sudah lapor OJK (Otoritas Jasa Keuangan)," imbuhnya.
Ke depannya, bursa akan mencermati pergerakan harga saham dan melakukan tindakan yang diperlukan. Antara lain berdasarkan pergerakan harga, perilaku transaksi, aksi korporasi, dan kondisi fundamental emiten. "Perlu tidaknya dilakukan suspensi tentunya akan mempertimbangkan hal-hal tersebut nantinya," imbuh Tito.
Berita Ini Sudah Dipublikasikan di KONTAN, dengan judul: BEI awasi ketat saham AirAsia
Yang Baru It's the holiday season so we had a little makeover. Hope you like it! We're giving you the sharing feature; you can share your trip with friends and on your social media accounts. We've made a few enhancements to improve the app security, stability and performance. Some bugs got squashed along the way too. Happy holidays!