Contact Form

 

Karyawan AirNav dan ACT Sulsel Salurkan 500 Masker ke Warga Maros, Diterima Ketua PMI Chaidir Syam


JAKARTA, AYOBANDUNG.COM -- Awal puasa telah dimulai, tapi keadaan di tengah pandemi Covid-19 atau Corona belum juga usai sejak Maret lalu. Jumlah kasus orang yang positif terinfeksi Corona di Indonesia kian bertambah. Selain melakukan protokol pencegahan Corona, seperti menjaga kebersihan pribadi dan menerapkan jarak sosial, umat Islam hendaknya juga berdoa memohon kepada Allah agar dijauhkan dari penyakit berbahaya. Salah satu doa yang dianjurkan dibaca adalah doa qunut nazilah. Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat Islam melakukan qunut nazilah, yaitu berdoa untuk menangkal turunnya malapetaka di tiap salat fardhu di rakaat terakhir setelah ruku. Adapun doa qunut nazilah dibaca dengan suara rendah saat shalat sirriyah, yaitu salat Zuhur dan Asar. Dibaca keras saat salat jahriyah (salat yang disunnahkan mengeraskan suara, yaitu salat Magrib, Isya, dan Subuh), baik ketika menjadi imam atau sedang salat sendiri. Doa Qunut Nazilah Allaahummahdii fiiman hadaiyt Wa 'aafinaa fiiman 'aafaiyt Wa tawallani fiiman tawallaiyt Wa baarikli fiimaa a'thoiyt Wa qini syarro maa Qodloiyt Fainnaka taqdlii walaa yuqdloo 'alaiyk Wa innahu laa yadzillu man waalayt Wa laa ya'izzu man 'aadaiyt Tabaarokta robbanaa wa ta'aalaiyt Fa lakal hamdu 'alaa maa qodloiyt Astaghfiruka wa natuubu ilaiyk Allaahummadfa' 'annal gholaa'a wal balaa'a wal wabaa' wal Fahsyaa'a wal Munkar Was Suyuufal Mukhtalifata wasy Syadaaida wal mihan Maa zhoharo minhaa wa Maa Bathon Mim Balainaa Hadzaa Khoosshoh wa Min Buldaanil Muslimiina 'Aammatan Innaka 'Alaa Kulli Syaiin Qadiir Wa shallaahu 'alaa Sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil Ummiyyi wa'alaa aalihi wa Shahbihii wa Sallam Artinya: Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya." Bagi imam salat jamaah, saat membaca doa qunut nazilah ini agar mengumumkan lafaz doanya, yaitu dengan mengubah kata ganti untuk diri sendiri (mutakallim wahdah) menjadi kata ganti untuk orang banyak (mutakallim ma 'al ghaird), dan makmum cukup mengaminkannya. Dari kata ganti 'ana' diubah menggunakan kata ganti 'nahnu'. Misalnya, dari "Allahummahdinii..." menjadi "Allahummahdinaa...".




TRIBUN-TIMUR.COM - Bulan suci Ramadhan merupakan momen yang penuh berkah bagi umat Muslim.

Muslim akan berlomba-lomba memanfaatkan Ramadan sebagai ajang memperbayak amal ibadah.

Ramadan tahun 2020 ini, 1441 H, ramdan berbeda dengan sebelumnya.

Umat Muslim beribadah di tengah pandemi virus corona atau covid 19.

Berikut ini,  kumpulan   doa qunut witir berjamaah   dan   doa dzikir setelah salat tarawih   di bulan ramadhan.

Selain doa qunut witir berjamaah simak juga   doa pendek melihat hilal   ramadhan yang dijadwalkan dalam   sidang isbat   hari ini Kamis, 23 April 2020.

Agar lebih jelas, langsung saja intip doa qunut witir berjamaah dan doa dzikir tarawih selengkapnya berikut ini:

Ilustrasi: Ucapan ramadhan, dalam artikel ini membahas tentang doa dan tata cara sholat terawih secara mandiri (Tribunnews)

Saat   Ramadhan   salat tarawih   dan witir tidak bisa ditinggalkan, begitu pula dengan doa Qunut yang tidak bisa ditinggalkan saat   salat witir.

Doa qunut akan dibacakan setiap rakaat terakhir   salat witir   di bulan   Ramadhan.




TRIBUN-TIMUR.COM - Masyarakat Maros yang beraktifitas di luar rumah terus diberi kesadaran dalam menghadapi pandemi wabah corona atau covid-19.

Dalam menjalankan sosialisasi tersebut, Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV) MATSC bersama ACT Sulsel menyerahkan 500 masker kain ke PMI Maros untuk dibagikan ke masyarakat.

• HASIL SIDANG ISBAT Pemerintah Tetapkan Jumat 24 April 2020 Awal Bulan Ramadhan 1441 H

• Doa Qunut Witir & Dzikir Setelah Tarawih Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemah Bahasa Indonesia

Masker tersebut diserahkan Kabid Sosial SkyNav Indonesia, Bayu Dewangga dan diterima Ketua PMI Maros , Chaidir Syam di Markas PMI Maros , Jl  Jend Sudirman, Kamis, (23/4/2020).

Bayu Dewangga mengaku pihaknya menyerahkan masker ini ke PMI karena dinilai sebagai salah satu lembaga yang responsif dan aktif dalam berbagai kegiatan pencegahan Covid-19 di Maros.

Sementara Chaidir Syam , mengucapkan terima kasih atas bantuan masker tersebut.

"Saat ini masih banyak warga beraktifitas ditempat ramai dan butuh diberikan kesadaran untuk menggunakan masker agar peluangnya terhindar dari covid-19 semakin besar," ungkap Chaidir, berdasarkan rilis yang diterima.

Chaidir yang juga Wakil Ketua DPRD Maros ini berharap Memasuki bulan Ramadan, semua warga Maros bisa tetap dalam keadaan sehat dan terhindar dari wabah corona ini.

•   HASIL SIDANG ISBAT Pemerintah Tetapkan Jumat 24 April 2020 Awal Bulan Ramadhan 1441 H

•   Doa Qunut Witir & Dzikir Setelah Tarawih Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemah Bahasa Indonesia

Salah satu ikhtiar kita yakni membiasakan pakai masker saat harus berada diluar rumah.

Usai serah terima Masker, Tim SkyNav bersama ACT dan PMI pun langsung terjun membagikan Masker tersebut di Tempat Pelelangan ikan, Pasar Tramo, dan Pasar Batangase.

Masyarakat pun antusias menerima pembagian Masker Kain gratis tersebut. (*)




Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU  - Cuaca di wilayah Kabupaten Indramayu diprediksi berawan pada pagi hari serta hujan ringan pada siang dan kembali diprediksi berawan hingga malam harinya, Jumat (24/4/2020).

Bagi masyarakat yang hendak beraktivitas di wilayah Kabupaten Indramayu diimbau untuk senantiasa membawa payung atau jas hujan.

Pasalnya, potensi hujan diprediksi akan turun di wilayah Kabupaten Indramayu .

Berdasarkan rilis yang diterima  Tribuncirebon.com dari Badan Metologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati, Kabupaten Majalengka suhu udara di wilayah Kabupaten Indramayu berkisar antara 25-33 derajat celcius.

Kecepatan angin berembus ke arah timur dengan kecepatan rata-rata 30 kilometer per jam.

Sementara, tingkat kelembapan diprediksi mencapai 60 persen - 85 persen.

Selanjutnya, prakiraan gelombang di perairan utara Cirebon dan Indramayu berkisar antara 0,50-1,25 meter.

• Lafaz Doa Qunut Witir Berjamaah dan Doa Dzikir Tarawih di Bulan Ramadhan, Lengkap dengan Artinya

Adapun untuk arus laut akan mengarah ke tenggara dengan kecepatan 5 - 15 sentimeter per detik.




Jakarta - Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah menangguhkan ibadah selama Ramadhan 2020 untuk masyarakat umum. Ibadah ini meliputi sholat wajib lima kali sehari, tarawih, dan buka puasa yang dilakukan bersama-sama. Dua masjid suci ini juga menangguhkan i'tikaf yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid selama Ramadhan. Aturan ini diumumkan kepala urusan umum dua masjid suci Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais melalui Twitter. Penerapan aturan ini adalah bentuk pencegahan penyebaran COVID-19 demi menjaga kesehatan jamaah dan pengunjung masjid.

Sholat wajib lima waktu dan tarawih hanya bisa dilakukan petugas kebersihan dan anggota urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Sholat tarawih hanya dilakukan 10 rakaat ditambah doa qunut yang fokus pada permohonan segera menghentikan wabah virus corona . Dikutip dari Saudi Gazette, Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais menyatakan telah membuat rencana untuk jamaah yang ingin i'tikaf selama Ramadhan. Fokus rencana adalah pencegahan, sterilisasi, dan penggunaan 10 kamera suhu di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Persiapan ini diharapkan bisa membantu jamaah beribadah sekaligus mencegah penyebaran virus Corona. Namun pada pekan ini, para ahli terkait virus corona di seluruh dunia memperingatkan muslim untuk beribadah di rumah. Apalagi jika para muslim berada di negara yang menetapkan pembatasan misal lockdown dan jam malam. Dengan pertimbangan itulah, Pemerintah Saudi akhirnya meniadakan ibadah sholat tarawih dan iktikaf di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. "Kami menganggap penangguhan ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sesuai tuntunan hukum dalam Islam secara umum dan khusus. Semua orang tahu pandemik virus corona harus dihadapi dengan mempertimbangkan berbagai aspek termasuk semua bentuk pencegahan tanpa kecuali," kata Sekretaris Jenderal Muslim World League di Makkah Mohammed Al-Issa. Di Indonesia, penangguhan ibadah selama Ramadhan 2020 di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mendapat berbagai tanggapan. Termasuk dari Ustaz Yusuf Mansur yang mengunggah info terkini dari Haramain Info Latest Updates 28 Sha'ban-21 April 2020. Info memuat 8 poin ibadah dengan adanya penangguhan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Berikut 8 poin ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi selama Ramadhan 2020 : 1. Sholat tarawih hanya dilakukan staf (pekerja) tanpa kehadiran masyarakat umum 2. Sholat tarawih hanya dilakukan 10 rakaat dengan rincian 6, 4, dan witir 3. Imam pertama akan memimpin tiga tasleemat dan dua tasleemat dipimpin imam kedua. Doa qunut akan dipendekkan 4. Buka puasa tidak dilaksanakan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Masyarakat bisa menikmati buka puasa lewat keranjang yang dibagikan di Makkah dan Madinah 5. I'tikaf tidak dilaksanakan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi 6. Umroh tidak dilaksanakan hingga pemberitahuan lebih lanjut 7. Penyelesaian pembacaan Al-Qur'an dilakukan antara sholat tarawih dan tahajjud. Khatam dilakukan pada malam ke-29 saat Tahajjud 8. Pemeriksaan kesehatan tersedia untuk seluruh pekerja dan mereka yang hadir saat sholat jenazah saat masuk Masjidil Haram serta Masjid Nabawi.




Data jumlah terpapar Covid-19 di Indonesia per Kamis (23/4/2020). (Kemenkes)

LENGKONG, AYOBANDUNG.COM – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 melaporkan hingga Kamis (23/4/2020), total positif Covid-19 di Indonesia sebanyak 7.775 kasus. Jumlah pasien sembuh semakin bertambah menjadi 960 orang sementara 647 meninggal dunia. "Pertambahan kasus konfirmasi positif hari ini sebanyak 357 orang, sehingga jumlah total menjadi 7.775 orang. Jumlah kasus sembuh bertambah 47 orang sehingga jumlah total menjadi 960 orang. Kasus meninggal bertambah 11 orang sehingga menjadi 643 orang,” kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto dalam konferensi pers di Graha BNPB di Jakarta, Kamis (23/4/2020). AYO BACA:  Tangkal Covid-19 dengan Mengonsumsi Ubi Ungu AYO BACA:  Bacaan Qunut Nazilah, Doa Menangkal Malapetaka AYO BACA:  Ini Bentuk Virus Corona Jika Diperbesar 2.600 Kali? Berdasarkan terbaru hingga hari ini, per pukul 12.00 WIB, ODP di Indonesia bertambah 2.197 sehingga totalnya menjadi 195.948 orang. Sementara itu, PDP bertambah 529 orang sehingga total menjadi 18.283 orang. Sebanyak 34 provinsi sudah terpapar virus corona ini. AYO BACA:  5 Cara Mencegah Virus Corona Covid-19 yang Keliru AYO BACA:  Nekat Resepsi Nikah di Tengah Corona Akan Dipenjara 1 Tahun? AYO BACA:  5 Langkah Mencegah Virus Corona di Rumah Berdasarkan data dari Covid19.go.id, berikut 10 provinsi dengan jumlah terkonfirmasi Covid-19 terbanyak di Indonesia. 1. DKI Jakarta Terkonfirmasi: 3,517 Sembuh: 326 Meninggal: 301   2. Jawa Barat Terkonfirmasi: 784 Sembuh: 87 Meninggal: 74   3. Jawa Timur Terkonfirmasi: 664 Sembuh: 112 Meninggal: 60   4. Jawa Tengah Terkonfirmasi: 538 Sembuh: 54 Meninggal: 53   5. Sulawesi Selatan Terkonfirmasi: 397 Sembuh: 80 Meninggal: 34   6. Banten Terkonfirmasi: 337 Sembuh: 29 Meninggal: 35   7. Bali Terkonfirmasi: 167 Sembuh: 55 Meninggal: 4   8. Papua Terkonfirmasi: 130 Sembuh: 32 Meninggal: 6   9. Nusa Tenggara Barat Terkonfirmasi: 115 Sembuh: 13 Meninggal: 4   10. Kalimantan Selatan Terkonfirmasi: 114 Sembuh: 9 Meninggal: 6




RIAUMANDIRI.ID, MEKAH – Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini Pemerintah Arab Saudi menangguhkan ibadah untuk masyarakat umum selama Ramadhan 2020 di Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Ibadah ini meliputi sholat wajib lima kali sehari, tarawih, dan buka puasa yang dilakukan bersama-sama. Dua masjid suci ini juga menangguhkan i'tikaf atau berdiam diri di masjid selama Ramadhan.

Aturan ini diumumkan kepala urusan umum dua masjid suci Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais. Penerapan aturan ini adalah bentuk pencegahan penyebaran COVID-19 demi menjaga kesehatan jamaah dan pengunjung masjid.

Sholat wajib lima waktu dan tarawih hanya bisa dilakukan petugas kebersihan dan anggota urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Sholat tarawih hanya dilakukan 10 rakaat ditambah doa qunut yang fokus pada permohonan segera menghentikan wabah virus corona.

Dikutip dari Saudi Gazette, Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais menyatakan telah membuat rencana untuk jamaah yang ingin i'tikaf selama Ramadhan. Fokus rencana adalah pencegahan, sterilisasi, dan penggunaan 10 kamera suhu di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Persiapan ini diharapkan bisa membantu jamaah beribadah sekaligus mencegah penyebaran virus Corona.

Namun pada pekan ini, para ahli terkait virus corona di seluruh dunia memperingatkan muslim untuk beribadah di rumah. Apalagi jika para muslim berada di negara yang menetapkan pembatasan misal lockdown dan jam malam. Dengan pertimbangan itulah, Pemerintah Saudi akhirnya meniadakan ibadah sholat tarawih dan iktikaf di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.

"Kami menganggap penangguhan ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sesuai tuntunan hukum dalam Islam secara umum dan khusus. Semua orang tahu pandemik virus corona harus dihadapi dengan mempertimbangkan berbagai aspek termasuk semua bentuk pencegahan tanpa kecuali," kata Sekretaris Jenderal Muslim World League di Makkah Mohammed Al-Issa.

Berikut 8 poin ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi selama Ramadhan 2020:

1. Sholat tarawih hanya dilakukan staf (pekerja) tanpa kehadiran masyarakat umum

2. Sholat tarawih hanya dilakukan 10 rakaat dengan rincian 6, 4, dan witir

3. Imam pertama akan memimpin tiga tasleemat dan dua tasleemat dipimpin imam kedua. Doa qunut akan dipendekkan

4. Buka puasa tidak dilaksanakan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Masyarakat bisa menikmati buka puasa lewat keranjang yang dibagikan di Makkah dan Madinah

5. I'tikaf tidak dilaksanakan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

6. Umroh tidak dilaksanakan hingga pemberitahuan lebih lanjut

7. Penyelesaian pembacaan Al-Qur'an dilakukan antara sholat tarawih dan tahajjud. Khatam dilakukan pada malam ke-29 saat Tahajjud

8. Pemeriksaan kesehatan tersedia untuk seluruh pekerja dan mereka yang hadir saat sholat jenazah saat masuk Masjidil Haram serta Masjid Nabawi.




REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Seniman muda Surabaya yang mengatasnamakan dirinya Komunitas Master (Masih Suka Berteater) menyuguhkan pertunjukan pementasan drama Monolog berjudul Pandemi. Monolog yang ditampilkan dimaksudkan untuk mengkritisi carut marutnya penanganan pandemi virus corona atau Covid-19, sehingga menjadi pandemi global. "Virus corona yang bergerak cepat membuat dunia bergerak seolah melambat. Banyak negara di dunia yang semakin kewalahan menangani Pandemi. Amerika, China, Italia, Spanyol, Jerman, dan banyak negara lain di dunia harus lockdown berjamaah. Termasuk Indonesia yang kini belum tuntas menghambat penyebaran Covid 19," kata Penulis Naskah Pandemi, M. Afrizal Akbar di Surabaya, Rabu (22/4). Pementasan Monolog itu, kata dia, sebagai bentuk evaluasi dan kritik tentang kegagapan dunia menyikapi Pandemi. Sejak awal, Covid-19 ini dianggap lelucon oleh para pemimpin bangsa. Mitigasi virus dengan doa qunut, nasi kucing, susu kuda liar, minum jamu, menjadi lelucon saat penyebaran Covid 19 masih belum terdeteksi. "Walau sudah diingatkan WHO berulang kali, saat menyebar dan mewabah, pemerintah menjadi gagap dalam penanganannya," ujar Afrizal. Selain itu, lanjut dia, dampak Pandemi juga melumpuhkan banyak sendi kehidupan di masyarakat. Contohnya, banyak pekerja dirumahkan bahkan di-PHK, yang itu bisa mendorong pertumbuhan kemiskinan di negeri ini. Monolog Pandemi ini juga menyuguhkan pesan tentang kekuatan masyarakat dalam bergotongroyong, peduli sesama, hingga ciptakan lumbung pangan mandiri tanpa sentuhan pemerintah. Di sisi lain, fakta satire juga disuguhkan saat banyak korban meninggal harus dicekal, rasa saling curiga, hingga ketika ada yang meninggal, setiap orang berlomba mengklaim itu corona. Peran petugas medis dan paramedis sebagai benteng terakhir Pandemi juga menjadi fakta yang disampaikan aktor Pandemi. Termasuk nasib dokter dan perawat diusir dari tempat tinggalnya, bahkan harus meregang nyawa karena corona. Gegeh B. Setiadi, yang menjadi aktor menyebutkan, monolog berjudul Pandemi ini merupakan upaya mempertahankan kreativitas dalam berkesenian di tengah pandemi Covid-19. Di saat semua harus berhenti dengan social distancing, di tengah pandemi Covid-19, seniman tetap bisa berkreativitas, tentunya dengan protokol kesehatan yang ada. "Ini pengalaman pertama. Pengalaman pertama tampil secara streaming dengan internet. Sebelumnya kami pernah tampil dalam beberapa pementasan teater. Ini menarik lantaran kami juga pertama kali menggelar pementasan melalui daring," kata Gegeh. Pentas Monolog Pandemi akan digelar pada Rabu (22/4), tepatnya pukul 19.30 WIB. Nantinya akan dipentaskan tanpa penonton dan disiarkan live melalui instagram, lewat akun @komunitas.master dan @teater_lingkar.




Makkah, MINA – Kepala Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Syaikh Abdul Rahman Al-Sudais, mengumumkan pembatasan jamaah salat tarawih sepanjang Ramadhan sehingga hanya diikuti oleh  pengurus, staf masjid dan petugas sterilisasi.

Salat tarawih pun akan dipersingkat menjadi 10 rakat. Demikian juga doa qunut akan dipersingkat, dan fokus pada berdoa untuk mengakhiri pandemi, ujar Syaikh Al-Sudais. Saudi Gazette melaporkan, Selasa (21/4).

Termasuk penangguhan salat lima waktu berjamaah, i’tikaf dan berbuka bersama, sebagai bagian dari lanjutan tindakan pencegahan penyebaran virus Corona, lanjutnya.

Dia menyebutkan, pihaknya telah menyusun banyak rencana untuk menangani pandemi corona, yang fokus pada tindakan pencegahan dan sterilisasi 24 jam. Masjid juga mengaktifkan sekitar 10 kamera termal di Dua Masjid Suci.

Lebih dari 100.000 jamaah biasanya melakukan i’tikaf di Dua Masjid Suci dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Keputusan untuk menunda salat berjamaah di masjid-masjid terjadi setelah pertemuan antara Dewan Ulama Senior Saudi dan Kementerian Kesehatan.

“Ini dianggap sebagai tugas keagamaan yang ditentukan oleh Syariah Islam dan aturan-aturan umum kesehatan. Semua orang tahu bahwa pandemi ini mengharuskan mengambil setiap tindakan pencegahan dalam segala bentuk pertemuan tanpa terkecuali, pernyataan Mohammed Al-Issa, Sekjen Liga Muslim Dunia yang berbasis di Mekkah. (T/RS2/P1)




Surabaya (beritajatim.com) – Munculnya Corona Virus Desease (Covid-19) sejak 17 November 2019 di Wuhan, China cukup menggemparkan dunia. Wabah yang menjadi Pandemi global itu, hingga Minggu (19/4/2020) telah menyebar di 213 negara dengan jumlah korban positif lebih dari 2,1 juta orang dengan jumlah kematian lebih dari 146 ribu orang.

Banyak langkah mitigasi diambil oleh tiap negara terjangkit. Namun, carut marut penanganan menjadikan virus berkembang semakin masif, termasuk di Indonesia.

Menyikapi fenomena wabah itu, sekelompok seniman muda asal Surabaya dari Komunitas MASTER (Masih Suka Berteater) menyuguhkan pertunjukan pementasan drama Monolog berjudul Pandemi.

“Virus Corona yang bergerak cepat membuat dunia bergerak seolah melambat. Banyak negara di dunia yang semakin kewalahan menangani Pandemi. Amerika, China, Italia, Spanyol, Jerman, dan banyak negara lain di dunia harus lockdown berjamaah. Termasuk Indonesia yang kini belum tuntas menghambat penyebaran Covid-19,” kata Penulis Naskah Pandemi, M Afrizal Akbar, Selasa (21/4/2020).

Pementasan Monolog itu, kata dia, sebagai bentuk evaluasi dan kritik tentang kegagapan dunia menyikapi Pandemi. Bahkan, lanjut dia, perdebatan banyak pihak tentang teori konspirasi atas senjata biologis menggunakan virus yang banyak menjadi wacana di pelbagai negara itu dibahas pula dalam pertunjukan.

“Kegagapan penanganan Pandemi ini juga terjadi di Indonesia. Sejak awal Covid-19 ini dianggap lelucon oleh para pemimpin bangsa ini. Mitigasi virus dengan doa qunut, nasi kucing, susu kuda liar, minum jamu menjadi lelucon saat penyebaran Covid-19 masih belum terdeteksi. Walau sudah diingatkan WHO berulang kali, saat menyebar dan mewabah, pemerintah menjadi gagap dalam penanganannya,” kata pria yang juga menjabat Sekjen IKA Stikosa AWS tersebut.

Selain itu, lanjut dia, dampak Pandemi juga melumpuhkan banyak sendi kehidupan di masyarakat. “Banyak pekerja dirumahkan hingga di-PHK. Orang miskin baru mulai bertumbuh. Program bantuan pemerintah juga mulai digulirkan, dari dana bantuan bagi korban dan masyarakat terdampak. Namun, tak sedikit pula yang belum bisa merasakan bantuan. Ini menjadi kritik juga yang kami sampaikan melalui pertunjukan,” jelasnya.

Terkait rasa kemanusiaan, Monolog Pandemi ini menyuguhkan pesan tentang kekuatan masyarakat dalam bergotongroyong, peduli sesama, hingga ciptakan lumbung pangan mandiri tanpa sentuhan pemerintah.

Di sisi lain, fakta satire juga disuguhkan saat banyak korban meninggal harus dicekal, rasa saling curiga, hingga tiba-tiba ada yang mati, setiap orang berlomba mengklaim itu Corona, seolah bergaya layaknya petugas medis yang jago mendiagnosa.

Peran petugas medis dan paramedis sebagai benteng terakhir Pandemi juga menjadi fakta yang disampaikan aktor Pandemi. Termasuk nasib dokter dan perawat diusir dari tempat tinggalnya, bahkan harus meregang nyawa karena corona.

Di penghujung pertunjukan, pesan disampaikan tentang upaya preventif memutus penyebaran Covid-19. Namun berbeda dengan imbauan pemerintah, aktor menyampaikan kalimat satire dengan logika terbalik.

Pementasan Monolog berjudul Pandemi itu diproses dan disutradarai oleh Ryan Herdiansyah. Seniman muda yang juga anggota Teater Lingkar Stikosa AWS itu sudah malang melintang di dunia kesenian, khususnya performance art. Pementasan yang difasilitasi Dewan Kesenian Kota Surabaya itu juga didukung oleh tim kreatif dari Teater Geo, Unipa.

Sementara, Gegeh B Setiadi yang menjadi aktor menyebutkan bahwa monolog berjudul Pandemi ini tentang kegagapan negara menangani pandemi Covid-19.

“Ini adalah bagian dari upaya kami mempertahankan kreativitas dalam berkesenian. Di saat semua harus berhenti dengan social distancing, di tengah pandemi Covid-19, lakon Pandemi hadir. Lakon ini bercerita tentang kegagapan negara ketika terjadi pandemi Covid-19,” kata Gegeh.

Gegeh menyampaikan bahwa lakon ini tetunya tidak berhenti, lantaran perkembangan pandemi Covid-19 masih terus berlangsung dan terjadi di tengah masyarakat. Tentu saja akan ada perkembangan penanganan, dari negara, juga dari masyarakat.

“Kalau ditanya bagaimana kelanjutan lakon Monolog nanti, tentunya kami juga terus melakukan pemetaan, kami terus kaji bagaimana perkembangan masyarakat selanjutnya, sekaligus langkah pemerintah dalam penanganan pandemi ini,” ujar Gegeh.

Meskipun pementasan teater seperti ini bukan yang pertama bagi Gegeh sebagai pemain, tetapi penampilan secara live melalui streaming adalah pengalaman pertama bagi Gegeh bersama seluruh pendukung pementasan monolog Pandemi.

“Ini pengalaman pertama. Pengalaman pertama tampil secara streaming dengan internet. Sebelumnya kami pernah tampil dalam beberapa pementasan teater. Ini menarik lantaran kami juga pertama kali menggelar pementasan melalui daring,” tukas Gegeh.

Sutradara Pandemi, Ryan Herdiansyah mengatakan, proses pertunjukkan berbasis daring ini dikerjakan dengan cukup singkat, hanya satu minggu. “Tapi singkatnya proses produksi dan kreatif di naskah Pandemi ini bukan berarti emosi dan rasa yang kita tawarkan bukan sesuatu yang mendadak kita munculkan,” katanya.

Menurutnya, menyutradarai naskah Pandemi ini memaksa dirinya untuk masuk kedalam dimensi imajinernya. “Mulai dari kondisi latar ruang, tokoh, sudut pandang, perasaan dan nuansa. Proses penyutradaraan naskah ini rasanya sangat intim, sangat dekat dan rasa takut, amarah, sedih, kecewa yang dirasakan di naskah ini juga saya rasakan di kehidupan nyata,” terangnya.

“Pertunjukkan ini adalah sejelas jelasnya cermin dari kemanusiaan yang sudah di khianati oleh manusia,” imbuhnya.

Pentas Monolog Pandemi akan digelar pada hari Rabu (22/4/2020) besok pukul 19.30 WIB. Pertunjukan juga digelar dengan menerapkan protokol Covid-19 termasuk social dan physical distancing.

“Pertunjukan Monolog Pandemi ini hanya menampilkan seorang aktor yang diperankan Gegeh B. Setiadi dibantu tim kreatif dan produksi dari gabungan Teater Lingkar dan Teater Geo. Tentunya dipentaskan tanpa penonton dan disiarkan live melalui instagram lewat akun @komunitas.master dan @teater_lingkar,” kata Manajer Produksi, Aditya Poundra.

“Kami juga membuka donasi untuk korban Pandemi Covid-19 sebelum dan saat pertunjukan digelar. Bantuan donasi itu dapat di transfer melalui rekening BCA 5120255144 a/n Syskaliana atau OVO/Gopay /Link Aja/Dana di nomer 082141597499. Seluruh donasi akan kami sumbangkan bagi korban Covid-19,” pungkasnya. [tok/but]



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply