JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo memasuki masa pensiun pada Sabtu (31/3/2018) kemarin. Ia menyatakan, meski telah pensiun dari TNI, ia akan tetap mengabdi kepada negara di bidang yang lain. Saat ini, sebagai purnawirawan, Gatot memiliki kesempatan yang sama dengan warga sipil lainnya. Karena itu, ia menyatakan banyak bidang pengabdian baginya selepas pensiun yang bisa dikerjakan. "Mulai hari ini saya memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai anak bangsa, anggota masyarakat sipil dan warga negara RI lainnya, termasuk untuk memiliki hak memilih, juga hak dipilih saat pemilu mendatang,” kata Gatot melalui keterangan tertulis, Minggu (1/4/2018). Ia menyatakan sikap tersebut perlu ia tunjukan sebagai contoh kepada para prajurit TNI agar tidak berpolitik praktis selama masih aktif.
Baca juga: Mulai Pensiun Kemarin, Apa yang Bakal Dilakukan Gatot Nurmantyo? “Hal tersebut saya tunjukkan juga sebagai suri teladan bagi tentara aktif untuk tidak berpolitik praktis sebelum memasuki purnatugas,” lanjut Gatot. Sebelumnya, Gatot enggan menjawab saat ditanya apakah dengan masuknya namanya ke dalam daftar calon presiden dan wakil presiden di berbagai survei, dirinya berencana maju pada Pilpres 2019 setelah pensiun. Namun, Gatot juga tak menampik bahwa dirinya akan maju sebagai calon presiden atau wakil presiden. "Saya lebih cenderung tidak menjawab pertanyaan karena saya masih prajurit TNI," kata Gatot saat ditemui di Apartemen Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (29/3/2018). Saat ditanya peluang maju sebagai calon presiden dan wakil presiden dari Gerindra, lantaran telah bertemu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, ia kembali menjawab belum bisa menyampaikan hal tersebut. Sebab, saat itu Gatot masih berstatus sebagai prajurit TNI. Gatot membantah disebut ragu terkait jawabannya tadi. Ia mengatakan akan menyampaikan hal tersebut setelah benar-benar pensiun pada 1 April mendatang. "Saya tidak pernah katakan saya ragu-ragu, tetapi saya belum mau bicara tentang itu karena politik praktis tidak boleh sebagai prajurit TNI," tutur Gatot.
Kompas TV Sebelumnya, sorotan tertuju kepada Gatot yang telah melakukan pertemuan dengan Prabowo meski masih aktif di TNI.
JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto membenarkan bila dirinya telah bertemu mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo . Namun, ia tak menjawab saat ditanya apakah pertemuannya membahas pencalonan gatot sebagai calon presiden atau wakil presiden, Prabowo tak menjawab. Ia mengatakan Gatot bertemu dengannya lantaran menganggapnya senior di TNI. "Karena dia junior saya, sering ketemu, saya enggak ada masalah," kata Prabowo saar ditemui di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Minggu (1/4/2018). Saat ditanya prospek Gatot di kancah politik lantaran kini sudah pensiun, Prabowo justru mengaku tak mengetahui mantan Panglima TNI itu kini telah pensiun.
Baca juga : Kelakar Prabowo yang Menyesal Tak Jadi Melakukan Kudeta "Saya enggak tahu persis kapan dia (Gatot) pensiun ya, mungkin bulan-bulan ini, minggu ini," lanjut Prabowo. Gatot sebelumnya membenarkan dirinya pernah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra selepas tak lagi menjabat sebagai pimpinan tertinggi di TNI. Hal itu mengonfirmasi pernyataan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani yang menyatakan bahwa Prabowo pernah bertemu Gatot, saat bursa calon presiden dari Partai Gerindra dan calon wakil presiden pendamping Presiden Joko Widodo tengah ramai dibicarakan.
Baca juga : Prabowo: Saya Tidak Benci Orang Asing, tetapi Saya Tidak Mau Jadi Pion Gatot bahkan mengaku sempat diajak bergabung ke Partai Gerindra oleh Prabowo. Namun, ia menyatakan belum bisa menjawab hal itu karena saat itu masih berstatus sebagai prajurit TNI.
"Beliau menyampaikan, 'Kalau nanti mau bergabung saya terbuka'. Saya bilang, 'Pak, saya belum bicara masalah itu, karena Bapak sama dengan saya'." kata Gatot mengulang pembicaraannya dengan Prabowo. "Apabila saya jadi Bapak, dan Bapak jadi saya, ditanya, sebagai seorang negarawan dan patriot, pasti Bapak jawabannya sama dengan jawaban saya kalau Bapak yang ditanya. Pak Prabowo lantas bilang, 'Iya ya, enggak boleh berpolitik praktis ya'," ucap Gatot menirukan respons Prabowo.
Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengaku ditawari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk bergabung ke partai berlambang kepala elang tersebut.
"Beliau menyampaikan, kalau nanti mau bergabung, saya (Prabowo) terbuka," ujar Gatot, saat berdiskusi dengan media massa, di Jakarta Selatan, Kamis, 29 Maret 2018 malam.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menuturkan, pernyataan tersebut disampaikan Prabowo Subianto saat bertemu dengannya beberapa waktu lalu.
"Saya kemudian bilang, Pak, saya belum bicara masalah itu. Sebagai seorang negarawan dan patriot, pasti Bapak jawabannya sama dengan saya, kalau Bapak ditanya, enggak boleh berpolitik praktis," kata mantan Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat itu.
Gatot juga membenarkan pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terjadi setelah dia meminta waktu untuk bertemu.
"Benar, saya meminta waktu kepada Pak Prabowo untuk menghadap Beliau," ujar Gatot.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jenderal TNI Gatot Nurmatyo pensiun dari tugasnya sebagai anggota TNI mulai 31 Maret 2018.
Dengan pensiunnya Mantan Panglima TNI tersebut, kini ia kembali menjadi masyarakat biasa.
Seiring dengan pensiunnya Gatot Nurmatyo dari TNI, sejumlah spanduk berisi pesan dukungan terhadapnya pun bertebaran.
Baca: Prabowo Bercerita Soal Suguhan Nasi Goreng Untuk Tamu Khusus di Rumahnya
Pantauan Tribunnews.com, Minggu (1/4/2018) ada dua spanduk yang dipasang di dua titik berbeda di kawasan Cikini.
Pertama spanduk dipasang di kolong jalur rel kereta api tepat di selatan Stasiun Cikini atau di sebelah barat Megaria atau berada di antara Jalan Pegangsaan Barat dan Jalan Pegangsaan Timur.
Tidak diketahui siapa yang memasang spanduk itu dan sejak kapan.
Baca: Seorang Misionaris Tewas Dibunuh Sekelompok Orang di Papua
"Saya baru siang berada di sini tapi spanduk itu sudah ada, jadi tidak lihat proses pemasangannya,” tutur seorang pengendara ojek online yang sedang beristirahat di sekitar kawasan itu.
Spanduk tersebut memang dipasang di daerah yang jarang dilalui pejalan kaki dan hanya dilewati kendaraan bermotor karena tepat berada di pinggir jalan searah dari kawasan Jalan Proklamasi menuju kawasan Cikini dan Gondangdia.