Contact Form

 

8 Fakta Mencengangkan Soal Guatemala, Negara Miskin yang Pilih Jadi 'Sahabat Sejati' Israel


TRIBUNNEWS.COM - Nama Guatemala menyita perhatian dunia ketika negara anggota PBB mengambil voting soal Yerusalem, beberapa waktu lalu.

Guatemala, menjadi satu dari sedikit negara yang menyetujui klaim Amerika Serikat, soal Yerusalem sebagai ibukota Israel.

Guatemala pun menegaskan keputusan itu, setelah Presiden mereka, Jimmy Morales mengeluarkan perintah untuk memindahkan kedutaan negaranya di Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Morales pun mengakui, bahwa Israel adalah negara sahabat sejati mereka, dan berharap hubungan kerjasama bisa berlanjut.

Keputusan Guatemala mendukung suara Trump, memang sangat wajar.

Selama ini, Amerika Serikat adalah donor terpenting bagi bantuan ke Guatemala, sebuah negara miskin di Amerika Tengah.

Dikutip dari listverse.com, berikut 8 fakta soal Guatemala yang mungkin belum anda ketahui :

Negara ini bisa dibilang menjadi surga kartel narkoba.

Otoritas Guatemala memang telah menggulung sejumlah gang narkoba kelas kakap, tapi kartel-kartel besar lainnya masih beroperasi.




WARTA KOTA, PALMERAH - Nama Guatemala menyita perhatian dunia ketika negara anggota PBB mengambil voting soal Yerusalem , beberapa waktu lalu.

Guatemala, menjadi satu dari sedikit negara yang menyetujui klaim Amerika Serikat , soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel .

Guatemala pun menegaskan keputusan itu, setelah Presiden mereka, Jimmy Morales mengeluarkan perintah untuk memindahkan kedutaan negaranya di Israel , dari Tel Aviv ke Yerusalem .

Morales pun mengakui, bahwa Israel adalah negara sahabat sejati mereka, dan berharap hubungan kerjasama bisa berlanjut.

Keputusan Guatemala mendukung suara Trump, memang sangat wajar.

Selama ini, Amerika Serikat adalah donor terpenting bagi bantuan ke Guatemala , sebuah negara miskin di Amerika Tengah.

Dikutip dari listverse.com , berikut ini 8 fakta soal Guatemala yang mungkin belum anda ketahui :

Negara ini bisa dibilang menjadi surga kartel narkoba.

Otoritas Guatemala memang telah menggulung sejumlah gang narkoba kelas kakap, tapi kartel-kartel besar lainnya masih beroperasi.




RAMALLAH - Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Malki, mengecam keputusan Presiden Guatemala Jimmy Morales untuk memindahkan kedutaan negaranya di Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem. Menurut al-Maliki, langkah Guatemala ini mencerminkan desakan Morales untuk menyeret negaranya ke sisi yang salah dalam sejarah. Seperti dikutip dari kantor berita Wafa, Senin (25/12), al-Maliki menyebut Guatemala telah melakukan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional serta resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB, termasuk resolusi terakhir ES10/19. "Pengumuman ini juga merupakan tindakan yang tidak bijaksana, karena tidak menghormati dan mengabaikan posisi kolektif aliansi internasional dan kelompok dimana Guatemala menjadi bagian di dalamnya, termasuk Gerakan Non Blok," kata sebuah pernyataan pers yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri Palestina. Al-Malki juga menyebut, keputusan Morales sebagai tindakan pelanggaran tanpa malu-malu, dan sama sekali menentang sentimen pemimpin Gereja di Yerusalem, yang dengan suara bulat dan tegas menyatakan penentangan mereka terhadap penantang status Yerusalem atau memindahkan kedutaan besar ke sana. Diplomat senior Palestina itu mengulangi seruan Paus Fransiskus untuk menahan diri dari tindakan sepihak yang mengubah status historis quo Yerusalem. "Alih-alih mengekspresikan solidaritas terhadap orang Kristen asli di Palestina, Presiden Morales memilih untuk bertindak melawan hak dan status mereka di Tanah Suci pada malam Natal. Ini tidak masuk akal," tandas al-Maliki. Ia menegaskan, Palestina memandang ini sebagai tindakan permusuhan yang terang-terangan terhadap hak-hak orang Palestina dan hukum internasional yang tidak dapat dicabut. Selanjutnya, Palestina akan bekerja sama dengan mitra regional dan internasional untuk menghadapi keputusan ilegal ini. (esn)




(mas)

- Kementerian Luar Negeri Israel pada hari Senin (25/12/2017) memuji pertemanan sejati antara Guatemala dan Israel. Pujian muncul setelah negara Amerika Tengah tersebut mengumumkan akan memindahkan kedutaan besar di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.Guatemala menjadi negara pertama setelah Amerika Serikat (AS) yang berjanji untuk memindahkan misi diplomatik mereka ke Yerusalem setelah pengakuan sepihak Washington atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Republik Ceko juga mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, namun belum berencana memindahkan kedutaannya.”Terima kasih Guatemala atas keputusan penting Anda untuk memindahkan Kedutaan Besar Anda ke Yerusalem!,” tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon di Twitter via akun @EmmanuelNahshon. ”Berita bagus dan pertemanan sejati!!”.”Panjang umur persahabatan antara Guatemala dan Israel,” imbuh Nahshon dalam bahasa Spanyol.Presiden Guatemala Jimmy Morales melalui akun Facebook resminya pada hari Minggu mengumumkan bahwa kedutaan negaranya di Israel akan dipindah ke Yerusalem. Morales mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.”Kami berbicara tentang hubungan baik yang kami miliki seperti negara-negara (lain) sejak Guatemala mendukung pembentukan negara Israel,” tulis Morales.”Salah satu isu yang paling relevan adalah mengembalikan Kedutaan Guatemala ke Yerusalem,” lanjut dia, yang dikutip Senin (25/12/2017).”Saya memberitahu Anda bahwa saya telah memberikan instruksi kepada Kanselir untuk memulai koordinasi masing-masing guna memindahkan kedutaan,” imbuh Morales dalam catatan singkatnya, tanpa menyebutkan apakah negara tersebut mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel atau tidak.Dia mengabaikan hasil voting Majelis Umum PBB, di mana 128 negara menolak pengakuan sepihak Amerika Serikat (AS) atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Dalam voting, Guatemala jadi bagian dari 9 negara pro-AS dan Israel yang kalah telak. Sebanyak 35 negara lainnya memilih abstain.Selain Guatemala, negara-negara lain pendukung AS dan Israel—atau penolak resolusi pembatalan status Yerusalem—adalah Honduras, Palau, Kepulauan Marshall, Mikronesia, Nauru dan Togo.Awal pekan ini, Morales menegaskan posisi Guatemala sebagai sekutu Israel. ”Kami benar-benar yakin bahwa ini adalah rute yang tepat,” katanya mengacu pada pengakuan sepihak Washington atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. ”Israel adalah sekutu Guatemala dan kita harus mendukungnya.”Netanyahu sendiri telah mendesak negara-negara lain untuk mengikuti langkah AS untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Yahudi tersebut. Pada hari Jumat, Netanyahu mengklaim sejumlah negara dengan serius mempertimbangkan pemindahan kedutaan mereka ke Yerusalem.

Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply