Contact Form

 

WHO Peringatkan Dunia Akhir Pandemi Virus Corona Masih Jauh


Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I Laksdya TNI Yudo Margono, melaporkan perkembangan jumlah pasien rawat inap, di Rumah Sakit Darurat Galang, Batam, Kepulauan Riau pada Kamis (23/4/2020) pukul 08.00 WIB,

Meskipun jumlah pasien rawat inap tak bertambah, yakni masih 43 orang, tapi pasien yang positif bertambah 1. Semula 31 kini menjadi 32 orang.

"Pasien Covid bertambah 1 orang," kata Yudo saat dikonfirmasi, Kamis (23/4/2020).

Dia menjelaskan, Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RS Galang berkurang menjadi 3 orang sedangkan untuk Orang Tanpa Gejala (OTG) kini bertambah menjadi 2 orang. Dari semula 9 menjadi 11 orang.

Rumah Sakit Khusus Infeksi Penyakit menular Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau mulai beroperasi 6 April 2020. Fasilitas perawatan tersebut menyediakan tiga klaster perawatan pasien berhubungan dengan Covid-19.




Pantau Data dan Informasi terbaru Covid-19 di Indonesia pada microsite Katadata ini. Organisasi kesehatan dunia ( WHO ) memperingatkan bahwa virus corona Covid-19 akan berada di tengah manusia dalam jangka waktu lama. Ini lantaran beberapa negara baru mencapai fase awal penyebaran penyakit ini. Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam konferensi pers hari Rabu (22/4) mengatakan beberapa wilayah di dunia seperti Afrika dan Amerika Latin baru menunjukkan tahap awal penyebaran virus. Sedangkan Eropa Barat telah mencatat penurunan kasus. “Jalan masih panjang. Virus ini akan bersama kita untuk waktu yang lama,” kata Tedros dilansir dari Reuters , Kamis (23/4). Meski demikian dia tak menyebut pasti kapan pandemi ini akan berakhir. (Baca: Temuan Ilmuwan Tiongkok: Covid-19 Bermutasi jadi 33 Jenis ) WHO juga memperingatkan negara-negara agar terus meningkatkan kewaspadaannya. Tedros mengatakan hanya 76% negara yang dapat dikatakan punya kesiapan dalam mendeteksi kasus corona. “Masih ada banyak celah di pertahanan dunia dan tidak ada satu negara yang memiliki segalanya," kata Tedros. Dalam kesempatan tersebut, Tedros berharap Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghentikan pembekuan dana WHO. Dia ingin AS mengerti bahwa uang ini sangat penting agar organisasi di bawah PBB itu terus bekerja menyelamatkan nyawa manusia. “Saya berharap AS percaya bahwa ini adalah investasi yang penting. Tidak hanya untuk membantu orang lain, tetapi agar AS juga tetap aman,” kata dia. (Baca: Kasus Positif Corona Tembus 2 Juta, WHO Kaji Dampak AS Setop Pendanaan ) Direktur Eksekutif WHO dr Michael Ryan mengimbau masyarakat global tidak terburu-buru melakukan perjalanan internasional. Ini lantaran di beberapa negara kasus Covid-19 baru menyebar. Ryan mencontohkan ada kenaikan jumlah kasus positif hingga 300% di Somalia pada pekan lalu. “Afrika masih berada di tahap awal,” katanya. Email sudah ada dalam sistem kami, silakan coba dengan email yang lainnya. Maaf Telah terjadi kesalahan pada sistem kami. Silahkan coba beberapa saat lagi




Liputan6.com, Atalanta - Kondisi kiper Atalanta, Marco Sportiello belum juga menunjukkan perkembangan. Akhir Maret lalu Sportiello dinyatakan positif mengidap virus corona covid-19.

Seperti dilansir Football Italia, Sportiello sejatinya tidak menunjukan tanda-tanda mengkhawatirkan. Namun saat dites, ia masih dinyatakan positif mengidap virus corona .

Padahal ia telah menjalani tes untuk ketiga kalinya. Dari tiga tes itu, semua menyatakan Sportiello masih positif.

Alhasil, ia diharuskan menjalani karantina lagi di rumahnya di daerah Urgnano. Belum jelas, kapan Sportiello akan diperbolehkan berlatih lagi bersama rekan setimnya.

Sportiello pertama kali dinyatakan positif pada Selasa (24/3/2020) waktu setempat. Ia menjadi pemain Atalanta pertama yang positif virus corona.

Total, ada 17 pemain Liga Italia yang dinyatakan positif virus corona. Sampdoria menjadi klub dengan pemain positif terbanyak yakni tujuh orang.

Di Atalanta, virus corona diduga menyebar lewat pertandingan Liga Champions. Ya, Atalanta sempat menjamu Valencia pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions yang berlangsung di kota Milan.

Sekitar 44.000 suporter datang ke San Siro pada pertandingan tersebut. Tidak hanya Atalanta, beberapa pemain serta staf pelatih Valencia juga positif.




Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui penyebaran virus corona atau Covid-19 memberikan dampak ekonomi bagi ibu kota. Namun ia meyakini ibu kota akan menjadi daerah yang paling cepat pulih dari pandemi ini.

Hal ini diungkap Anies saat melakukan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dihadapan para Menteri yang digelar melalui video konferensi.

Beberapa Menteri yang mengikuti Musrenbang di antaranya Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa, Dalam Negeri Tito Karnavian, Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, dan Sekretaris Menteri Koordinator Perekonomian RI.

Terkait masalah dampak ekonomi, Anies bahkan menyebut Jakarta merasakan yang paling besar dibandingkan daerah lainnya di Indonesia.

"Di antara berbagai tempat yg hari ini merasakan dampaknya, sebenarnya Jakarta adalah tempat yang paling besar menerima dampaknya," ujar Anies, saat Musrenbang yang disiarkan, Kamis (23/4/2020).

Tak hanya pulih paling cepat, Anies juga meyakini Jakarta akan menggerakkan perekonomian di Indonesia.

"Kita juga perlu optimis bahwa Insya Allah Jakarta yang nanti paling awal kembali recover menggerakkan perekonomian se-Indonesia. Di tempat ini dampak itu terasa paling cepat dan Insya Allah di tempat ini recovery berjalan paling cepat," jelasnya.

Anies tak memungkiri kondisi di 2020 sekarang ini akan sangat berimbas pada perencanaan di tahun-tahun berikutnya. Namun dalam memulihkannya, ia menyatakan akan menyusun anggaran dari hal yang paling prioritas.

"Karena itu kita berharap di dalam suasana tantangan yang amat besar kita bisa menyusun perencanaan dengan realistis, menyusun perencanaan dengan mempertimbangkan prioritas paling mendasar," pungkasnya.




JAKARTA, KOMPAS.com - CEO platform jual beli aset kripto Indodax, Oscar Darmawan mengatakan, harga mata uang kripto bitcoin diprediksi masih akan naik.

Bahkan, menurut Oscar, kenaikan harga bitcoin tidak hanya terjadi secara bertahap, namun juga dalam jangka panjang. Hal ini merupakan dampaak pagebluk virus corona yang memicu kenaikan minat investasi pada aset kripto.

Pada Kamis (23/4/2020) siang, harga bitcoin terpantau naik menjadi Rp 110 juta. Pada awal tahun 2020, harga bitcoin berada pada kisaran level Rp 90 juta.

Baca juga: Perlukah Milenial Investasi ke Bitcoin?

“Selain itu, ada momen halving day tahun ini, di mana supply bitcoin akan dikurangi dan akan meningkatkan harga bitcoin untuk jangka panjang dan bertahap," kata Oscar dalam keterangannya, Kamis.

Oleh karena itu, ia berpandangan bahwa saat ini adalah saat yang tepat untuk berinvestasi di bitcoin.

Sebab, menurut dia, bitcoin merupakan produk investasi yang tidak terpengaruh kebijakan pemerintah dan kebijakan global seperti saat virus corona merebak.

Sebab, yang mempengaruhi harga hanya permintaan dan penawarannya sendiri. Adapun penawarannya pun sangat terbatas.

Baca juga: Harga Bitcoin Diprediksi Menguat Sepanjang Tahun Ini

"Saya kira ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi bitcoin khususnya karena banyak platform investasi lain sedang mengalami penurunan cukup besar karena efek Corona ini,” jelas Oscar.

Oscar menuturkan, pada awal April 2020, jumlah anggota Indodax sendiri sudah mencapai 2 juta orang. Menurutnya, ini sejalan dengan minat masyarakat terhadap aset kripto.

Pencapaian 2 juta member tersebut pun merupakan target tahunan yang sudah diraih pada awal tahun ini.

Oscar pun berharap pemahaman masyarakat Indonesia tentang bitcoin dan aset kripto lainnya bisa meningkat.




JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengajak seluruh masyarakat menjadikan bulan Ramadhan 1441 H sebagai momen untuk memutus rantai penyebaran virus corona Covid-19.

"Mari kita sambut Ramadhan yang barokah sebagai momen untuk memutus rantai penularan wabah demi keselamatan diri, sanak saudara dan seluruh bangsa," kata Jokowi lewat sebuah video, Kamis (23/4/2020).

Baca juga: Menteri Agama: Ramadhan Datang Saat Dunia Dilanda Covid-19...

Jokowi mengatakan, adanya wabah Covid-19 yang sedang melanda seluruh dunia memaksa umat menjalankan puasa tahun ini dalam suasana yang sangat berbeda.

Tak ada kesemarakan di jalanan. Ruang masjid pun berada dalam keheningan.

"Suasana baru akan kita rasakan, meresapi makna sejati ibadah puasa yang kita jalankan," kata Jokowi.

Baca juga: Ramadhan di Tengah Wabah Covid-19, Menag Minta Masyarakat Tetap Semangat

Jokowi berharap masyarakat tetap disiplin untuk mencegah penyebaran virus corona selama bulan Ramadhan ini dengan tetap menerapkan bekerja, belajar dan beribadah dari rumah.

"Puasa ibadah pribadi tanpa perlu saksi. Jadikan puasa momen memperkuat diri, menjaga semua orang yang kita cintai. Saatnya kita berdisiplin diri," kata Jokowi.

Pemerintah menetapkan bahwa 1 Ramadhan 1441 Hijriah yang menandai ibadah bulan puasa 2020 jatuh pada Jumat (24/4/2020).

Baca juga: BREAKING NEWS: 1 Ramadhan 1441 H Jatuh pada Jumat 24 April 2020

Penetapan awal Ramadhan ini berdasarkan sidang isbat yang dilakukan Kementerian Agama pada Kamis (23/4/2020) sore.

Dengan keputusan ini, maka mulai Kamis malam ini umat Muslim di Indonesia akan melakukan shalat tarawih.

Sedangkan, ibadah puasa pertama akan dilakukan besok.




Mayoritas pemain Liga Italia yang terjangkit virus corona Covid-19 sudah pulih, seperti dua penggawa Juventus, Daniele Rugani dan Blaise Matuidi. Paulo Dybala juga terlihat sudah sehat dan tinggal menunggu hasil tes swab lanjutan.

Tiga penggawa Fiorentina yakni Patrick Cutrone, Pezzella Jerman dan Dusan Vlahovic juga telah negatif dari virus corona Covid- 19.

Saat ini Sportiello masih menjalani karantina di rumahnya yang berada di Urgnano, dekat Bergamo. Sportiello harus benar-benar bebas dari virus corona Covid-19 jika ingin kembali berlatih.




Suara.com - Ratusan orang rela terinfeksi virus corona untuk membantu uji coba vaksin. Upaya pembuatan vaksin Covid-19 telah menarik hampir 1.500 relawan potensial untuk mengikuti uji coba.

Melansir dari Scientific America, upaya kolektif  tersebut diusung 1Day Sooner. Mereka mengumpulkan orang-orang yang bersedia melakukan pengujian vaksin dan rela terinfeksi virus corona.

1Day Sooner tidak berafiliasi dengan kelompok atau perusahaan yang mengembangkan atau mendanai vaksin virus corona.

Tetapi co-founder Josh Morrison berharap untuk menunjukkan bahwa ada dukungan luas untuk uji coba klinis yang memiliki potensi memberikan vaksin virus corona  efektif lebih cepat.

Uji coba vaksin biasanya memakan waktu lama karena ribuan orang menerima vaksin atau plasebo dan peneliti melacak siapa yang terinfeksi dalam perjalanan kehidupan sehari-hari mereka.

Ilustrasi vaksin COVID-19. [Shutterstock] Secara teori, saat uji klinis kelompok relawan yang jauh lebih kecil akan menerima kandidat vaksin dan kemudian secara sengaja diinfeksi virus untuk menilai kemanjuran imunisasi.

“Kami ingin merekrut sebanyak mungkin orang yang ingin melakukan ini, dan pra-kualifikasi mereka mungkin untuk dapat berpartisipasi dalam uji coba,” kata Morrison, yang juga direktur eksekutif advokasi donor organ.

"Pada saat yang sama, kami merasa bahwa keputusan kebijakan publik seputar uji coba tantangan akan lebih terinformasi jika mereka menyoroti suara orang yang tertarik untuk berpartisipasi dalam uji coba tersebut," tambahnya.

Novel Coronavirus (nCoV) alias virus corona yang sedang mewabah di China. (Shutterstock) Morrison mengatakan bahwa orang-orang yang mendaftar untuk menjadi bagian dari uji coba cenderung muda dan tinggal di daerah perkotaan. Mereka sangat termotivasi untuk melakukan sesuatu yang konstruktif dalam mengatasi pandemi virus corona.

“Banyak yang mencatat bahwa mereka mengakui risikonya pada tubuh tetapi percaya manfaat percepatan vaksin sangat luar biasa sehingga mereka rela jika harus melakukannya,” kata Marrison.

Pendekatan ini juga mendapatkan dukungan politik. Minggu ini, 35 anggota Kongres AS, yang dipimpin oleh Bill Foster (Demokrat, Illinois) dan Donna Shalala (Demokrat, Florida), meminta direktur Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Alex Azar untuk mempertimbangkan uji coba manusia terhadap vaksin virus corona.




Jakarta, CNN Indonesia -- Virus corona   SARS-CoV-2 memiliki gejala yang sangat berkaitan erat dengan infeksi saluran pernapasan (ISP). Akan tetapi, tak jarang orang yang terjangkit penyakit Covid-19 tak menimbulkan gejala (asimtomatik). Orang tanpa gejala ini bisa muncul karena tingkat reseptor ACE2 yang rendah dalam tubuh. ACE2 mengelola respon imun dalam melawan sebuah penyakit. Respons imun tubuh berlebihan bisa menyebabkan 'badai sitokin'. Sitokin adalah molekul pemberi sinyal kimia yang memandu respons sistem kekebalan tubuh, tetapi kadar sitokin tertentu melambung jauh melebihi apa yang dibutuhkan oleh tubuh, hal ini menyebabkan badai sitokin.

Mengutip Science Alert , dadai sitokin adalah reaksi berlebihan bencana yang menyebabkan begitu banyak peradangan dan kerusakan organ, bisa berakibat fatal. Pada pasien Covid-19, serta virus corona lainnya seperti SARS dan MERS, badai sitokin menyebabkan sindrom gangguan pernapasan akut (ARDS), ketika cairan menumpuk di paru-paru. Ini adalah penyebab kematian paling umum dari SARS-CoV-2.

Saat ini, hal tersebut diduga disebabkan oleh kelompok orang yang memiliki lebih sedikit reseptor ACE2 di paru-paru mereka. Berkurangnya tingkat reseptor ACE2 pada orang tua sebenarnya dapat membuat mereka lebih berisiko terkena badai sitokin dan penyakit paru-paru yang parah. Sebaliknya, anak-anak memiliki lebih banyak reseptor ACE2 di paru-paru membuat mereka bisa terjangkit Covid-19 tanpa menimbulkan gejala. Potensi Orang Tanpa Gejala Menularkan Covid-19 Beberapa penelitian menunjukkan orang terjangkit Covid-19 cenderung memiliki viral load yang tinggi sebelum dan setelah mereka mulai mengalami  gejala. Viral load adalah kisaran jumlah partikel virus dalam darah. Dengan kata lain, viral load adalah tolak ukur mengenai sudah seberapa jauh dan cepat penyakit berkembang dalam tubuh yang diketahui lewat jumlah virus di dalam sampel darah. Ini menunjukkan bahwa mereka dapat menularkannya ketika mereka pertama kali sakit dan sampai 48 jam sebelumnya, ketika mereka sedang pre-simtomatik (belum timbul gejala). Namun, tidak ada bukti bahwa orang tanpa gejala yang tidak pernah mengalami gejala dapat menularkan Covid-19.

Para peneliti dan dokter sedang bekerja sepanjang waktu untuk memahami hubungan kompleks antara sistem kekebalan manusia dan SARS-CoV-2. SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19 saat ini telah menginfeksi hampir 2,5 juta orang dan telah membunuh 170 ribu orang di seluruh dunia. 80 persen atau lebih diantaranya adalah 'silent carrier' yang tidak menunjukkan gejala atau hanya mengalami gejala ringan. Sementara itu, Direktur reumatologi di Children's of Alabama,di Birmingham, Inggris Randy Cron mengatakan gejala inflamasi merupakan tanda dari badai sitokin. Pada titik ini, prioritas dokter bergeser dari berharap bahwa sistem kekebalan seseorang dapat melawan virus, menjadi mencoba untuk meredam respon kekebalan sehingga tidak membunuh orang tersebut atau menyebabkan kerusakan organ permanen. "Jika Anda melihat badai sitokin, Anda harus mengobatinya. Akan tetapi mengobati infeksi apa pun dengan menghambat sistem kekebalan selalu berbahaya. Tidak pernah ideal untuk membiarkan virus yang secara langsung dapat membunuh sel kita. Tantangannya adalah mencapai keseimbangan di mana badai sitokin maupun infeksi tidak merajalela," ujar Cron mengutip The Atlantic . Cron dan peneliti lain percaya keseimbangan semacam itu mungkin terjadi. Badai sitokin tidak unik terjadi hanya di Covid-19. Proses dasar yang sama terjadi dalam menanggapi virus lain, seperti demam berdarah, Ebola, influenza hingga penyakit virus corona lainnya. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah memblokir sitokin itu sendiri. Target yang populer adalah satu jenis sitokin yang dikenal sebagai interleukin-6 (IL-6), yang terkenal muncul pada saat terjadi kegagalan pernapasan.




Liputan6.com, London - Pengumuman manajer Arsenal, Mikel Arteta terinfeksi virus corona covid-19, 13 Maret 2020 ternyata berdampak besar. Hal itu diungkapkan epidemiologis dari University Of Edinburgh, Rowland Kao.

Seluruh kompetisi sepak bola di Inggris dihentikan usai Arteta terinfeksi virus corona covid-19. Selain Arteta, winger Chelsea, Callum Hudson-Odoi juga terinfeksi virus yang sama.

Rowland menyebut jumlah kasus positif covid-19 di Inggris bisa bertambah drastis jika saat itu kompetisi sepak bola tetap dilanjutkan. Apalagi setiap laga sepak bola di Inggris selalu dipadati minimal ribuan penonton.

"Saya pikir jika saat itu pertandingan tetap digelar maka dampak negatifnya sangat besar. Tidak ada yang menjamin orang yang datang ke stadion tak terinfeksi virus corona covid-19 dan menularkan pada yang lain," ujar Rowland seperti dilansir Evening Standard.

"Jadi semakin cepat kita membendung kegiatan massal selama pandemi virus corona covid-19, maka hasilnya pasti semakin baik. Pasalnya, Anda bisa saja menyebar virus itu ke ribuan orang ketimbang di rumah saja dan hanya dua orang."



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply