Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah pasien positif terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia hingga Senin (20/4) berjumlah 6.760 kasus. Sebanyak 590 di antaranya meninggal dunia dan 747 orang dinyatakan sembuh. "Hasil konfirmasi positif sampai saat ini 6.760 kasus," kata Juru Bicara Pemerintah Khusus Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto dalam konferensi pers, di Graha BNPB, Jakarta, Senin (20/4).
Dari angka itu, dia menyebut ada 590 orang yang meninggal dunia.
"Jumlah meninggal 590 kasus," imbuhnya. Yuri juga menyebut ada peningkatan kasus sembuh akibat Covid-19 menjadi total 747 orang. Hal ini berdasarkan dua kali pemeriksaan PCR.
"Sembuh 747 orang," tandasnya. Sehari sebelumnya, yakni Minggu (19/4), tercatat jumlah pasien positif terpapar Covid-19 di Indonesia berjumlah 6.575 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 582 di antaranya meninggal dunia dan 686 pasien orang dinyatakan telah sembuh. Pemerintah berupaya untuk menekan jumlah kasus virus corona di Indonesia. Sejumlah pemerintah daerah telah menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
tirto.id - Jumlah kasus positif virus corona (Covid-19) di Indonesia kembali bertambah pada hari ini dan semakin mendekati angka tujuh ribu. Namun, terlihat ada penurunan data kasus baru. Informasi yang diumumkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pada Senin sore, 20 April 2020, menunjukkan total kasus positif corona di Indonesia telah mencapai 6.760 pasien. Angka tersebut terhitung setelah ada tambahan kasus positif baru yang terkonfirmasi dalam 24 jam terakhir sebanyak 185 orang. Data kasus baru kali ini jauh lebih rendah dari sehari sebelumnya yang masih di atas 300 pasien. Jumlah kasus baru pada hari ini juga terhitung paling rendah sejak 5 April lalu. Hingga hari ini, sebanyak 5.423 pasien positif corona masih menjalani perawatan. Jumlah pasien dalam perawatan ini setara dengan 80,2 persen dari total kasus positif covid-19 di Indonesia. Sementara pasien positif corona yang berhasil sembuh tercatat mencapai 747 orang. Sedangkan angka kematian akibat covid-19 di Indonesia sejauh ini sudah 590 jiwa. Menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan COVID-19, Achmad Yurianto, sampai hari ini, sudah ada 16.343 orang yang berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Adapun mereka yang ditetapkan menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 181.770 jiwa. Dia menambahkan, saat ini daerah yang sudah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) semakin banyak. Pemberlakuan PSBB ini, kata Yurianto, juga diikuti dengan pembentukan sejumlah peraturan daerah yang harus dipatuhi oleh masyarakat. "Tujuannya [PSBB] adalah untuk segera menghentikan persebaran epidemiologis [penularan virus corona] yang semakin hari makin banyak, semakin hari semakin menyebar ke daerah yang lebih luas, yang disebabkan karena ada penularan lokal," kata Yurianto dalam konferensi pers yang disiarkan BNPB pada Senin sore. Kemenkes telah menyetujui pemberlakuan PSBB di belasan daerah, yakni DKI Jakarta, Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan dan Kota Bekasi. PSBB di Kabupaten Bekasi, Kota Pekanbaru, Kota Makassar, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kabupaten Sumedang, Kota Tegal dan Sumatera Barat juga telah disetujui oleh Kemenkes. Ketika memimpin rapat terbatas via telekonferensi di Istana Merdeka, pada hari ini, Presiden Joko Widodo meminta ada evaluasi total terhadap pemberlakuan PSBB yang sudah berjalan di sejumlah daerah. "Hari ini saya ingin ada evaluasi total dari apa yang telah kita kerjakan dalam penanganan Covid-19 ini, terutama evaluasi mengenai PSBB secara lebih detail, kekurangannya apa, plus-minusnya apa, sehingga bisa kita perbaiki," ujar Jokowi . Jokowi juga meminta evaluasi dan perbaikan sistem rujukan maupun manajemen penanganan di rumah sakit-rumah sakit rujukan covid-19, guna mengantisipasi kelebihan kapasitas tampung. Berikut detail update data kasus positif virus corona di Indonesia sesuai dengan informasi yang dirilis Gugus Tugas, pada hari ini. 1. Update data kasus Covid-19 di Indonesia pada 20 April 2020
2. Daftar 10 provinsi dengan kasus positif Covid-19 terbanyak per 20 April 2020
DKI Jakarta: 3.097 kasus, 230 sembuh, 287 meninggal
Jawa Barat: 747 kasus, 56 sembuh, 62 meninggal
Jawa Timur: 590 kasus, 98 sembuh, 56 meninggal
Sulawesi Selatan: 370 kasus, 63 sembuh, 25 meninggal
Jawa Tengah: 351 kasus, 51 sembuh, 44 meninggal
Kalimantan Selatan: 96 kasus, 9 sembuh, 6 meninggal
Sumatera Selatan: 89 kasus, 5 sembuh, 3 meninggal
Data Worldometers menunjukkan total jumlah kasus ositif corona di seluruh dunia kini sudah menyentuh angka 2.418.845. Angka ini merupakan update per pukul 17.00 WIB, 20 April 2020. Secara global, angka kematian akibat penyakit covid-19 mencapai 165.759 jiwa. Sementara pasien covid-19 yang berhasil sembuh kini tercatat sebanyak 633.363 orang. Merujuk kepada data yang sama, 1.619.723 pasien positif corona di dunia saat ini masih menjalani perawatan dan 54.200 orang di antaranya sedang dalam kondisi serius atau kritis. Amerika serikat saat ini sudah memiliki kasus positif corona dengan jumlah mendekati angka 800 ribu atau jauh melampaui data di negara-negara lain. Berdasarkan data Worldometers, sampai pukul 17.00 WIB, hari ini, total jumlah kasus positif covid-19 di AS, telah mencapai 764.265 pasien, dengan angka kematian sebanyak 40.565 jiwa. Berikut daftar 10 negara dengan kasus positif corona terbanyak pada 9 April 2020: 1. Amerika Serikat: 764.265 kasus (40.565 meninggal, 71.012 sembuh) 2. Spanyol: 200.210 kasus (20.852 meninggal, 80.587 sembuh) 3. Italia: 178.972 kasus (23.660 meninggal, 47.055 sembuh) 4. Perancis: 152.894 kasus (19.718 meninggal, 36.578 sembuh) 5. Jerman: 145.743 kasus (4.642 meninggal, 91.500 sembuh) 6. Inggris: 120.067 kasus (16.060 meninggal, tidak ada data sembuh) 7. Turki: 86.306 kasus (2.017 meninggal, 11.976 sembuh) 8. China: 82.747 kasus (4.632 meninggal, 77.084 sembuh) 9. Iran: 82.211 kasus (5.118 meninggal, 57.023 sembuh) 10. Rusia: 47.121 kasus (405 meninggal, 3.446 sembuh). Ketika berbicara dalam pertemuan virtual bersama menteri-menteri kesehatan dari negara anggota G20, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyoroti pelonggaran pembatasan sosial di sejumlah wilayah. Dia mengingatkan keputusan sejumlah negara untuk mengakhiri "lockdown" bukan berarti akhir dari pandemi, melainkan awal dari fase baru. Pada fase baru ini, kata Tedros, setiap negara harus benar-benar mengedukasi masyarakat agar mampu merespons dengan cepat setiap tanda-tanda kemunculan gelombang baru infeksi. Setiap negara juga perlu memastikan bahwa sistem untuk mendeteksi, menguji, mengisolasi serta merawat pasien baru dan melacak kontak kasus positif, memiliki kapasitas yang memadai. "Dan memastikan sistem kesehatan [di setiap negara] punya kapasitas dalam menghadapi [risiko] peningkatan kasus," ujar dia seperti dilansir laman WHO pada 19 April. Tedros mengaku prihatin, saat ini penularan virus corona meningkat di negara-negara berkembang yang memiliki kapasitas jauh di bawah negara-negara G20. Oleh karena itu, ia meminta anggota G20 memberikan dukungan kepada negara-negara berkembang tersebut, terutama di Afrika. "Pandemi covid-19 mengingatkan akan fakta bahwa kita merupakan kesatuan umat manusia. Kita berbagi planet yang sama. Kita berbagi harapan dan impian yang sama. Kita berbagi takdir yang sama," ujar dia.
Jakarta, CNN Indonesia -- Peneliti bidang mikrobiologi Lembaga Ilmu Penelitian Indonesia (LIPI) Sugiyono Saputra menyatakan mikroorganisme bisa keluar dari tubuh manusia lewat saluran cerna, salah satunya saat kentut . Hal itu menanggapi penyataan seorang dokter di Australia, Andy Tagg bahwa penularan penularan virus corona yang menyebabkan SARS-CoV-2 (Covid-19) dapat terjadi melalui kentut. Sugiyono mengatakan penelitian mengatakan mikroorganisme keluar saat proses pelepasan gas dari sistem pencernaan. "Kentut sebetulnya proses melepaskan gas dari sistem pencernaan melalui anus. Proses tersebut juga ternyata dibarengi dengan release -nya mikroorganisme yang berasal dari saluran cerna, sebagaimana dilaporkan oleh British Medical Journal," ujar Sugiyono kepada CNNIndonesia.com , Senin (20/4). Meski bisa terlepas, Sugiyono menyatakan mikroorganisme yang keluar saat kentut tidak akan bisa menyebar ketika seseorang yang kentut memakai celana. Dalam laporan yang sama, dia berkata celana mampu dijadikan sebagai barrier untuk mencegah kemungkinan menyebarnya mikroorganisme.
"Jadi sebetulnya tidak perlu khawatir tentang itu, asalkan memakai celana, seperti saran Chinese CDC. Sepengetahuan saya, penyakit yang penularannya lewat feses pun belum pernah dilaporkan bisa lewat kentut juga," ujarnya. Di sisi lain, Sugiyono membenarkan Covid-19 pernah dilaporkan terdeteksi pada feses maupun anal swab, serta pada benda mati di area toilet. Namun, dia berkata viabilitas dari virus tersebut belum diuji dan bukti ilmiah yang menunjukkan penularannya secara langsung belum pernah dilaporkan. "Mengutip pernyataan WHO, COVID-19 penularan utamanya adalah dari droplet saluran pernapasan," ujar Sugiyono.
Sebelumnya, kentut diklaim bisa menjadi perantara penularan Covid-19. Berdasarkan temuan seorang dokter di Australia, Andy Tagg bahwa 55 persen pasien Covid-19 memiliki virus corona pada feses atau buang air besar mereka. Kentut yang keluar melalui saluran BAB itu disebut juga mengandung kotoran yang dapat menyebarkan bakteri dan virus. "Ya, SARS-CoV-2 dapat dideteksi dalam feses dan telah terdeteksi pada individu tanpa gejala hingga 17 hari pasca-paparan. Mungkin SARS-CoV-2 dapat disebarkan melalui kentut, kita membutuhkan lebih banyak bukti," kata Tagg.
KOMPAS.com - Perkembangan kondisi terkait pandemi virus corona masih terjadi. Dinamika penambahan jumlah kasus, kematian, maupun jumlah pasien sembuh terus berubah.
Hingga Minggu (19/4/2020) sore, jumlah kasus infeksi Covid-19 di dunia telah mencapai 2.341.066 (2,3 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, lebih dari 161.000 pasien meninggal dunia. Sementara itu, 599.979 pasien telah dinyatakan sembuh.
Virus ini hampir menjangkit seluruh negara di dunia, termasuk negara-negara anggota ASEAN.
Melansir ASEAN Briefing, Minggu (19/4/2020), berikut adalah perkembangan terbaru soal kondisi wabah virus corona di negara-negara ASEAN:
Baca juga: Pemerintah Tambah Reagen untuk Optimalkan Pemeriksaan Spesimen Covid-19
Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah kasus infeksi Covid-19 di Brunei Darussalam adalah 137 kasus.
Hingga kini, kasus kematian yang dicatatkan adalah satu kasus.
Sementara, jumlah pasien sembuh sebanyak 113 orang.
Kamboja telah melaporkan 122 kasus infeksi Covid-19 yang terjadi di wilayahnya.
Dari jumlah tersebut, 105 pasien telah dinyatakan sembuh. Kamboja belum mencatatkan adanya kasus kematian yang terjadi akibat virus corona di negaranya.
Baca juga: Dampak Pandemi Corona, Harga Pasar Mbappe Merosot Rp 671 Miliar
Hingga Minggu (19/4/2020), ada 327 kasus baru Covid-19 yang diumumkan pemerintah Indonesia. Dengan adanya kasus baru ini, jumlah total infeksi Covid-19 di negara ini telah mencapai 6.575 kasus.
Jumlah tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara kedua di ASEAN yang memiliki kasus terbanyak virus corona setelah Singapura .
Hingga kini, ada 582 pasien yang telah meninggal. Sedangkan jumlah pasien sembuh adalah sebanyak 686.
Sejauh ini, Laos baru melaporkan 19 kasus virus corona yang terjadi di negaranya.
Dari kasus-kasus yang dilaporkan, 2 pasien telah dinyatakan sembuh. Sementara, Laos belum mengumumkan adanya pasien yang meninggal akibat infeksi Covid-19 ini.
Baca juga: 839 PNS Terdeteksi Covid-19, Ini Imbauan BKN
Malaysia melaporkan 5.389 kasus infeksi Covid-19 yang telah terjadi di negaranya. Angka tersebut merupakan akumulasi dari kasus yang telah dilaporkan sebelumnya dan 84 kasus baru yang diumumkan pada hari ini (19/4/2020).
Selain itu, ada satu kematian baru yang dilaporkan terjadi. Oleh karena itu, jumlah total pasien meninggal dunia adalah 89 orang.
Sedangkan jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh adalah sebanyak 3.197 orang.
Myanmar telah mencatatkan 107 kasus virus corona yang terjadi di wilayahnya.
Jumlah tersebut diperoleh setelah ada 9 kasus baru yang dikonfirmasi pada hari ini, Minggu (19/4/2020).
Sebanyak 5 orang telah dilaporkan meninggal dunia akibat infeksi Covid-19 ini. Sementara itu, jumlah pasien sembuh berjumlah 5 orang.
Baca juga: Ini Imbauan PBNU soal Ibadah Ramadhan di Tengah Pandemi Corona
Filipina menjadi salah satu negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di antara negara-negara ASEAN lain setelah Singapura dan Indonesia.
Hari ini (19/4/2020), Filipina melaporkan adanya 172 kasus infeksi baru dan 12 kasus kematian baru yang terjadi di wilayahnya.
Jumlah total kasus virus corona di negara ini pun menjadi 6.259 kasus. Sedangkan jumlah kematian yang telah terjadi adalah 409 kasus.
Sementara itu, jumlah pasien yang telah dinyatakan sembuh adalah sebanyak 572 orang.
Hari ini, terdapat 596 kasus infeksi Covid-19 baru yang dilaporkan di Singapura. Di hari sebelumnya, Sabtu (18/4/2020), 942 kasus baru juga telah dilaporkan.
Jumlah kasus baru yang menunjukkan peningkatan tajam membuat Singapura menjadi negara dengan jumlah kasus virus corona terbanyak di antara negara-negara ASEAN lain.
Hingga Minggu (19/4/2020), jumlah total kasus virus corona di Singapura mencapai 6.588 kasus.
Dari jumlah tersebut, 11 orang meninggal dunia dan 740 pasien telah dinyatakan sembuh.
Baca juga: Mendadak Populer Disebut Sebagai Obat Corona, Apa Itu Daun Laban?
Thailand mencatatkan 32 kasus baru Covid-19 pada Minggu (19/4/2020). Oleh karena itu, jumlah total kasus virus corona di negara ini menjadi 2.765 kasus.
Sementara itu, terdapat 47 kasus kematian yang terjadi. Sedangkan 1.928 pasien telah dinyatakan sembuh.
Hingga kini, jumlah kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di Thailand sebanyak 268 kasus.
Dari jumlah tersebut, 203 pasien telah dinyatakan sembuh. Hingga kini Vietnam belum melaporkan adanya pasien yang meninggal akibat Covid-19 ini.
Baca juga: Per 19 April, Jumlah PDP Covid-19 di Indonesia Capai 15.646 Orang
Foto: CNN Indonesia/Fajrian Foto: CNN Indonesia/Fajrian
Jakarta, CNN Indonesia -- Presidenmengatakan sekitar 50 ribu hingga 60 ribu orang d i Amerika Serikat diperkirakan meninggal karena pandemi. Jumlah tersebut lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya sebanyak 100 ribu korban jiwa.Akhir Maret lalu, pakar penyakit menular AS, Dr Anthony Fauci mengatakan berdasarkan model perhitungan diperkirakan ada 100 ribu kematian atau lebih karena virus corona."Sekarang kita akan menuju 50 ribu (korban jiwa) - saya mendengar atau 60 ribu orang. Satu terlalu banyak, tetapi kita akan menuju 50 atau 60 ribu orang. Itu di bawah - lebih rendah dari proyeksi seharusnya 100 ribu orang," kata Trump dalam konferensi pers Gedung Putih hari Senin (20/4) seperti dilansir CNN Berdasarkan data statistik John Hopkins University hingga saat ini AS mencatat 42.094 korban jiwa dengan 784.326 kasus virus corona."Jika kita tidak melakukan apa yang perlu kita lakukan, kita akan memiliki, saya pikir, satu juta korban mungkin dua juta, mungkin lebih dari itu (korban jiwa)," ujarnya menambahkan.Hingga saat ini AS mengatakan sudah melakukan lebih dari empat juta pengetesan virus corona. Sekitar 633.861 pengetesan dilakukan di New York, pusat penyebaran virus corona di AS.New York menjadi negara bagian dengan korban jiwa tertinggi mencapai 14.406 orang meninggal karena virus corona.Gubernur New York Andrew Cuomo mengklaim telah melewati masa puncak kasus infeksi Covid-19. Hal itu ditandai dengan menurunnya kasus virus corona di New York dalam beberapa hari terakhir."Kami sudah melewati titik tertinggi, dan semua indikasi pada titik ini adalah bahwa kami sedang turun," kata Cuomo seperti dilansir AFP.Menurutnya tren penurunan tersebut akan terus terjadi atau justru sebaliknya tergantung pada sikap pemerintah dalam mengambil kebijakan."Apakah penurunan itu berlanjut atau tidak tergantung pada apa yang kita lakukan, tetapi saat ini kita sedang turun," kata dia.
Jakarta - Ada 185 kasus baru positif COVID-19 di Indonesia, sehingga kini total ada 6.760 kasus positif COVID-19 di Indonesia. Dari jumlah total itu ada 8,72% yang telah meninggal dunia. Angka tersebut merupakan data terbaru kasus penyakit akibat virus Corona yang diumumkan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto , lewat siaran langsung kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (20/4/2020).
Semua provinsi di Indonesia memiliki kasus COVID-19, kasus terbanyak ada di Provinsi DKI Jakarta. Total kasus kematian positif COVID-19 di Indonesia mencapai 590 orang. Jumlah kasus positif COVID-19 yang sembuh melebihi jumlah kasus positif COVID-19 yang berakhir dengan kematian. Jumlah pasien yang sembuh mencapai 746 orang. Dari luar negeri, Kementerian Luar Negeri RI mengabarkan ada 473 WNI yang tercatat terjangkit COVID-19, sebanyak 109 WNI di antaranya telah sembuh. Total WNI yang meninggal dunia di luar negeri akibat COVID-19 ada 19 orang. Berikut data selengkapnya, dihimpun detikcom hingga pukul 16.30 WIB:
tirto.id - Status Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kini mulai diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Jakarta, Banjarmasin hingga Kota Tarakan. PSBB ditetapkan dalam rangka percepatan penanganan Covid-19 yang kini mencapai 6.760 kasus yang terkonfirmasi positif Covid-19. Selama berlangsungnya PSBB, sekolah dan tempat kerja diliburkan, pembatasan kegiatan keagamaan dan kegiatan di tempat umum. Pembatasan kegiatan sosial budaya dan moda transportasi. Layanan-layanan penting untuk masyaraakt seperti pasar, toko, bbm, komunikasi, layanan medis, keuangan dan lainnya akan tetap berjalan seperti biasa. Berikut wilayah yang menerapkan PSBB: 1. Kota Banjarmasin Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto menyetujui usulan pemerintah Kota Banjarmasin , Kalimantan Selatan untuk menerapkan PSBB. Keputusan Menkes untuk Kota Banjarmasin, telah ditetapkan pada Minggu 19 April 2020 melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/262/2020. PSBB di Kota Banjarmasin ditetapkan dalam rangka untuk menekan penyebaran virus corona dan percepatan penanganan Covid-19. Sebab di wilayah itu terjadi peningkatan dan penyebaran kasus Covid-19 yang signifikan. 2. Kota Tarakan Menkes juga telah menyetujui usulan pemerintah Kota Tarakan, Kalimantan Utara untuk menerapkan status PSBB. Keputusan Menkes tersebut telah ditetapkan pada Minggu 19 April 2020 melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/261/2020. Setelah dilakukan kajian epidemiologi dan pertimbangan kesiapan daerah tersebut dalam aspek sosial, ekonomi, serta aspek lainnya, oleh tim teknis maka perlu dilaksanakan PSBB. 3. Kota Bandung Penetapan PSBB di Kota Bandung berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/259/2020 pada 17 April 2020. Pemerintah Daerah wajib melaksanakan PSBB dan secara konsisten mendorong serta mensosialisasikan pola hidup bersih dan sehat kepada masyarakat. 4. Kabupaten Bandung PSBB di Kabupaten Bandung berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/259/2020 pada 17 April 2020. PSBB di wilayah ini dilaksanakan selama masa inkubasi terpanjang dan dapat diperpanjang jika masih terdapat bukti penyebaran. 5. Kabupaten Bandung Barat Bandung Barat termasuk salah satu wilayah di Jawa Barat yang menerapkan PSBB berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/259/2020 pada 17 April 2020. 6. Kota Cimahi Penerapan PSBB di wilayah Jawa Barat diperluas di Kota Cimahi. Keputusan PSBB di Cimahi ini ditetapkan Menkes pada tanggal 17 April 2020 melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/259/2020. 7. Kabupaten Sumedang Wilayah lain di Jawa Barat yang bakal menerapkan PSBB yakni Kabupaten Sumedang. Penetapan PSBB di wilayah ini berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/259/2020. ”PSBB untuk Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Sumedang perlu ditetapkan untuk menanggulani wabah Covid-19,” ucap Menkes Terawan. 8. Kota Depok PSBB di Kota Depok akan dilaksanakan selama 14 hari mulai Rabu, 15 April 2020. Berdasarkan Peraturan Wali Kota Depok Nomor 22 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Penanganan COVID-19 di Kota Depok, terdapat sejumlah aktivitas masyarakat di luar rumah yang dibatasi. 9. Kota Bogor Di Jawa Barat , PSBB juga diberlakukan di Kota Bogor. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan jumlah kendaraan yang masuk ke Kota Bogor melalui Tol Jagorawi turun hampir separuh pada hari pertama pelaksanaan PSBB, pada 15 April 2020. 10. Kabupaten Bogor Kabupaten Bogor juga menerapkan PSBB untu menekan penyebaran virus corona Covid-19. PSBB di Kabupaten Bogor sudah diterapkan mulai 15 April 2020. 11. Kota Bekasi PSBB di Kota Bekasi diberlakukan usai Menkes menyetujui usulan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. PSBB telah diberlakukan sejak 15 April dan akan berjalan selama 14 hari. 12. Kabupaten Bekasi Kabupaten Bekasi juga mulai memberlakukan PSBB pada 15 April 2020 bersama 4 wilayah lainnya di Jawa Barat yakni Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok dan Kota Bekasi. 13. Kota Tegal Menkes Terawan juga menetapkan status PSBB untuk Kota Tegal , Jawa Tengah. PSSB ditetapkan pada Jumat 17 April 2020 melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/258/2020. 14. Provinsi Sumatra Barat Usulan Pembatasan Sosial Berskala Besar di Provinsi Sumatra Barat telah disetujui Menkes, Terawan Agus Putranto, sehingga PSBB sudah bisa diterapkan di wilayah tersebut. Keputusan tersebut telah ditetapkan Menkes tanggal 17 April 2020 melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/260/2020. 15. Kota Makassar Di wilayah Sulawesi , PSBB bakal diterapkan di Kota Makassar usai Menken menyetujui penerapan PSBB di wilayah itu melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/Menkes/257/2020 pada 16 April 2020. 16. Provinsi DKI Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah menerapkan PSBB mulai Jumat 10 April 2020 setelah disetujui oleh Menkes Agus Terawan. Hal itu ditetapkannya setelah melakukan kajian penerapan PSBB di ibu kota bersama jajaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). 17. Kota Tangerang Di wilayah Banten, Kota Tangerang menjadi salah satu wilayah yang juga menerapkan PSBB guna menindaklanjuti Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/249/2020. 18. Kabupaten Tangerang Selain Kota Tengerang, Kabupaten Tangerang juga melakukan PSBB dalam rangka percepatan penanganan virus corona di wilayah tersebut. 19. Kota Tangerang Selatan Kota Tangeran Selatan menjadi bagian dari Tangerang Raya ini juga mulai memberlakukan status PSBB mulai 18 April hingga 3 Mei 2020. 20. Kota Pekanbaru Menkes menyetujui penerapan PSBB di wilayah Kota Pekanbaru, Riau. Keputusan itu disampaikan melalui Kepmenkes Nomor HK.0 1.07lMENKES/250/2020 tertanggal 12 April 2020.
Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia ( WHO ) mengklasifikasikan model penularan virus Corona di Indonesia telah masuk tahapan penularan komunitas. Klasifikasi ini berarti Indonesia sudah mengalami penyebaran yang lebih besar dari penularan lokal atau community transmission . Pakar epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono, menyampaikan dalam tahap penularan komunitas, pelacakan orang yang menjadi sumber penularan akan lebih rumit. Karena wabah COVID-19 ini meluas dan orang-orang yang sudah terinfeksi di tengah masyarakat sukar diidentifikasi. Apalagi orang yang terinfeksi Corona sekitar 76 persen terlihat sehat atau tidak bergejala. Lalu sekitar 11 persen hanya mengalami gejala ringan seperti flu atau batuk biasa. "Orang-orang ini membawa virus dan mampu menularkan. Ini yang berbahaya, karena orang ini tidak sadar bahwa dia membawa virus," ujar Pandu.
Akibatnya, akan banyak pasien yang positif menderita COVID-19 meski tidak bepergian ke negara yang terjangkit atau melakukan kontak dengan kasus lain yang terkonfirmasi. Mereka ini tidak tahu terinfeksi di mana dan dari siapa. Penularan virus antar-orang terjadi di tengah masyarakat tanpa klaster yang jelas. "Pelacakan kalau masih di awal pandemi sangat bermanfaat. Tapi sekarang karena levelnya saat ini, Indonesia masuk community transmission sudah hampir sulit diketahui siapa tertular dari siapa," ujar doktor epidemiologi dari University of California, Los Angeles, Amerika Serikat, itu dalam sebuah diskusi virtual, Minggu (19/4/2020). WHO menyebut cara penularan COVID-19 di Indonesia ialah community transmission . (Danu Damarjati/detikcom) Data Terkait Corona Diragukan, Ini Respons Pemerintah:
ILUSTRASI. Infrografik update jumlah kasus corona per Senin (20/4). Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memberikan update jumlah kasus positif virus corona di Indonesia. Jumlah kasus positif baru corona masih terus bertambah. Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto dalam konferensi pers, mengatakan, update hingga Senin (20/4) ada tambahan 185 kasus baru yang terinfeksi corona di Indonesia, sehingga total menjadi 6.760 kasus. Baca Juga: Update Corona Indonesia 19 April: 6.575 kasus positif, 686 sembuh, 582 meninggal Dari jumlah itu, jumlah yang meninggal akibat virus corona di Indonesia bertambah 8 orang menjadi sebanyak 590 orang. Sedangkan pasien yang sembuh setelah sempat mengidap virus corona di Indonesia bertambah 61 orang menjadi 747 orang. Kasus positif corona di Indonesia terbanyak ada di DKI Jakarta, yaitu 3.097 kasus. Lalu Jawa Barat dengan 747 kasus positif corona. Kemudian Jawa Timur dengan 590 kasus positif corona, Sulwesi Selatan 370 kasus positif corona, dan Jawa Tengah 351 kasus positif corona. Sementara kasus meninggal terbanyak karena corona di Indonesia juga di DKI Jakarta, yaitu 287 orang, dan Jawa Barat ada 62 orang. Lalu Jawa Timur ada 56 kematian karena corona. Sedangkan kasus sembuh dari corona paling banyak juga di DKI, yaitu 230 orang. Lalu di Jawa Timur ada 98 orang sembuh dari Corona, Sulawesi Selatan ada 63 orang yang sembuh dari corona. Berikut update data kasus positif virus corona di Indonesia per Senin (20/4) yang bersumber dari BNPB: Baca Juga: Update Corona Indonesia, 19 April: 6.575 kasus positif, 686 sembuh, 582 meninggal Perkembangan Data Kasus Covid-19 2020-04-20 07:00:00 Penambahan Kasus Positif Baru Jumlah Kasus Positif Kumulatif Penambahan Kasus Meninggal Jumlah Kasus Meninggal Kumulatif Penambahan Kasus Sembuh Jumlah Kasus Sembuh Kumulatif 185 6760 8 590 61 747 Kasus Positif Terbanyak No Provinsi Jumlah Kasus 1 DKI Jakarta 3097 2 Jawa Barat 747 3 Jawa Timur 590 4 Sulawesi Selatan 370 5 Jawa Tengah 351 Kasus Meninggal Terbanyak No Provinsi Jumlah Kasus 1 DKI Jakarta 287 2 Jawa Barat 62 3 Jawa Timur 56 4 Jawa Tengah 44 5 Banten 35 Kasus Sembuh Terbanyak No Provinsi Jumlah Kasus 1 DKI Jakarta 230 2 Jawa Timur 98 3 Sulawesi Selatan 63 4 Jawa Barat 56 5 Jawa Tengah 51 Kasus Positif Terendah No Provinsi Jumlah Kasus 1 Nusa Tenggara Timur 1 2 Bengkulu 4 3 Gorontalo 4 4 Maluku Utara 4 5 Aceh 7 Kasus Meninggal Terendah No Provinsi Jumlah Kasus 1 Jambi 0 2 Nusa Tenggara Timur 0 3 Gorontalo 0 4 Maluku 0 5 Maluku Utara 0 Penambahan Kasus Terbanyak Berdasarkan Tanggal No Tanggal Jumlah Penambahan Kasus 1 2020-04-17 07:00:00 407 2 2020-04-12 07:00:00 399 3 2020-04-16 07:00:00 380 Penambahan Kasus Meninggal Terbanyak Berdasarkan Tanggal No Tanggal Jumlah Penambahan Kasus 1 2020-04-14 07:00:00 60 2 2020-04-19 07:00:00 47 3 2020-04-12 07:00:00 46 Penambahan Kasus Sembuh Terbanyak Berdasarkan Tanggal No Tanggal Jumlah Penambahan Kasus 1 2020-04-16 07:00:00 102 2 2020-04-12 07:00:00 73 3 2020-04-20 07:00:00 61 DONASI Dukungan dari Anda akan menambah semangat kami dalam menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat seperti ini. Jika berkenan, silakan manfaatkan fasilitas donasi berikut ini. Reporter: Herlina KD Editor: Herlina Kartika Dewi
Tribunjogja.com Yogyakarta - Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia masih mengalami kenaikan hingga Senin (20/4/2020).
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 menyebutkan, kasus pasien positif atau terkonformasi mencapai angka 6,760 kasus atau bertambah +185 kasus dari hari sebelumnya.
Sedangkan paisen dalam perawatan sebanyak 5,423, pasien sembuh semakin banyak 747 kasus dan Meninggal dunia tercatat 590 kasus.
Berikut Sepuluh Besar Provinsi dengan Jumlah Pasien Virus Corona Terbanyak di Indonesia :