Suara.com - Thank you coronavirus helpers menjadi tema Google Doodle pada Sabtu (18/4/2020) dan sesuai namanya merupakan ungkapan terima kasih kepada orang-orang dari berbagai profesi yang bekerja di garis depan malawan pandemi Covid-10.
"Saat Covid-19 terus berdampak ke masyarakat di seluruh dunia, orang-orang bergandengan tangan membantu satu sama lain lebih dari sebelumnya," tulis Google dalam lamam khusus untuk koleksi doodle-nya.
Di dalam doodle Thank you coronavirus helpers itu ada beberapa profesi yang disorot antara lain dokter dan pekerja medis, pengemudi angkutan umum, polisi, peneliti, petani, pekerja logistik, koki, serta guru.
"Kami meluncurkan serangkaian doodle untuk memberikan pengakuan dan penghormatan untuk mereka yang berada di garis depan," tulis Google lebih lanjut.
Selama pekan ini Google memang telah mulai memasang doodle untuk menghormati orang-orang berbagai profesi yang berjuang di barisan depan dalam perang melawan Covid-19.
Sejak 13 sampai 16 April kemarin di Indonesia, Google telah menghormati berbagai profesi yakni tenaga medis, pekerja transportasi publik, pekerja bidang logistik, hingga pekerja kuliner yang terus bekerja membantu publik di tengah pandemi.
Doodle Thank you coronavirus helpers akan bisa dinikmati pengguna internet di Indonesia saat membuka mesin pencari Google. Jika ingin tahu lebih banyak soal Google, kamu bisa langsung mengklik doodle yang terpampang di sana.
JAKARTA - Setelah Google menunjukkan animasi apresiasi terhadap mobil pengantar barang atau boks, kini Google mengungkap terima kasih untuk koki di tengah pandemi COVID-19.
Seperti diketahui, Google mengusung serangkaian Doodle untuk mengenali orang-orang yang merespons COVID-19. Perusahaan juga menunjukkan hasil pencarian "thank you coronavirus helpers" ketika animasi Doodle diklik pada hari ini.
"Minggu ini, kami memulai serangkaian Doodles untuk mengenali banyak orang yang merespons COVID-19. Mulai dari dokter dan perawat yang merawat orang-orang di garis depan, hingga guru dan pekerja layanan makanan yang memastikan barang dan layanan penting masih tersedia. Terima kasih untuk semua orang yang bekerja untuk menyelamatkan nyawa dan menjaga komunitas aman selama pandemi ini," kata Google.
Google selain menampilkan Doodle juga menampilkan peta penyebaran virus corona. Perusahaan menampilkan peta penyebaran virus corona melalui situs google.com/covid19-map/.
Dengan mengakses situs ini, Anda akan dapat melihat peta penyebaran, statistik jumlah yang terinfeksi corona di seluruh dunia dan rincian jumlah kasus yang terkonfirmasi berdasarkan negara.
Situs peta penyebaran virus corona John Hopkins University mengungkap kasus penderita COVID-19 saat ini mencapai 2 juta lebih. Urutan pertama kasus COVID-19 paling tinggi ialah Amerika Serikat, disusul Spanyol di urutan kedua dan Italia di urutan ketiga.
Amerika Serikat mencatatkan lebih dari 638 ribu kasus COVID-19 yang terkonfirmasi, kemudian 180 ribu lebih di Spanyol dan Italia mencatatkan 165 ribu lebih.
Negara-negara lainnya yang berada di urutan empat dan seterusnya antara lain Jerman, Prancis, Inggris, lalu China.
JAKARTA - Google Doodle hari ini masih mengusung tema yang serupa dengan kemarin. Gambar Doodle pada hari ini menunjukkan ungkapan terima kasih Google pada orang-orang yang berada di garda terdepan.
Pada saat Google Doodle diklik, maka pengguna akan dibawa menuju hasil pencarian 'thank you coronavirus helpers'.
Menurut Google, pihaknya akan merilis serangkaian Doodle untuk mengenali banyak orang yang merespons COVID-19.
Google menampilkan mulai dari dokter dan perawat yang merawat orang-orang di garis depan, hingga guru dan pekerja layanan makanan yang memastikan barang dan layanan penting masih tersedia.
"Terima kasih untuk semua orang yang bekerja untuk menyelamatkan nyawa dan menjaga komunitas aman selama pandemi ini," kata Google.
Google selain menampilkan Doodle juga menampilkan peta penyebaran virus corona. Perusahaan menampilkan peta penyebaran virus corona melalui situs google.com/covid19-map/.
TRIBUNNEWS.COM - Mewabahnya virus corona Covid-19 membuat sejumlah negara harus memberlakukan lockdown.
Saat lockdown berlangsung dan aktivitas manusia jauh berkurang, giliran satwa sekitar atau malah satwa liar yang leluasa menjelajahi wilayah, seperti kota maupun, jalanan.
Seperti yang terlihat pada pemandangan tak biasa di Taman Nasional Kruger, Afrika Selatan .
Singa-singa terlihat santai merebahkan diri di jalan karena saking sepinya tidak ada yang melintas.
Penjaga taman, Richard Sowry, sedang berpatroli pada Rabu (15/4/2020) dengan melintasi jalanan yang biasanya ramai dengan turis.
Taman Nasional Kruger telah ditutup sejak 25 Maret sebagai bagian dari lockdown di Afrika Selatan, sama seperti taman-taman margasatwa lainnya.
• Tema Google Doodle Hari Ini : Thank You Coronavirus Helpers
• Pakar IDI Sebut Corona di Dalam Tubuh Manusia Berpotensi Mati dengan Sendirinya, Ini Penjelasannya
Dilansir BBC , singa -singa itu biasanya hanya terlihat aktif di malam hari.
Saat mengemudi di dekat Camp Orpen Rest pada Rabu sore, ia melihat singa di depan jalannya dan berhenti dengan jarak sekitar 5,5 meter, untuk melihat fenomena yang tidak biasa ini.
Ketika ia mengabadikan momen melalui telepon genggamnya, singa -singa itu tampak tidak terganggu.
PIKIRAN RAKYAT - Lima daerah di Jawa Barat yakni Bogor , Depok , dan Bekasi ( Bodebek ) mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ) sejak Rabu, 15 April 2020. Namun, pada hari pertama PSBB diberlakukan, penumpukan penumpang di sejumlah stasiun Kereta Rel Listrik ( KRL ) di wilayah Bodebek masih terjadi. Wali Kota Depok Mohammad Idris mengusulkan penghentian sementara operasional KRL Commuter Line kepada PT KAI Indonesia. Baca Juga: Pelatihan Content Creator Pikiran Rakyat, Peluang Tambah Kemampuan dan Penghasilan Tujuannya agar penerapan kebijakan PSBB yang diterapkan di Jabodetabek bisa efektif. "Kepala daerah diberikan keleluasaan oleh pemerintah pusat untuk mengatur teknis PSBB . Nah, kami minta agar operasional commuter line berhenti sementara untuk ikut mematuhi kebijakan tersebut," ujar Mohammad Idris seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs resmi Pemkot Depok .
Idris mengatakan hal itu merupakan bentuk pemaksaan dan penekanan mengingat, moda transportasi tersebut berpotensi atau rentan akan penularan Virus Corona . Baca Juga: Thank You Coronavirus Helpers, Google Doodle untuk Semangati Pejuang Melawan Corona Lebih lanjut Idris mengungkapkan bahwa aturan yang selama ini sudah disosialisasikan terkait pembatasan jumlah penumpang, kenyataannya tidak sesuai dengan fakta di lapangan. "Karena masyarakat yang biasanya membawa kendaraan pribadi ke kantor, dengan adanya PSBB , mereka beralih ke moda transportasi lainnya seperti kereta," tutur Idris.
TRIBUNPALU.COM - Sebuah penampakan aneh terlihat pada Google Earth dan Google Street View .
Google Earth dan Google Street View memburamkan sebuah rumah.
Tahukah kamu? Ada rumah yang sengaja diblur atau diburamkan oleh Google Earth dan Google Street View?
Rumah tersebut terletak di 2207 Seymour Ave, Cleveland, OH 44113, Amerika Serikat.
Ternyata, dibalik langkah Google ini, ada kasus mengerikan yang dilakukan oleh sang pemilik rumah.
Yakni kasus penculikan dan kekerasan seksual yang dilakukan selama 10 tahun oleh seorang pria.
• Tema Google Doodle Hari Ini : Thank You Coronavirus Helpers
• Mengenal Pelopor Cuci Tangan di Dunia, Ignaz Semmelweis yang Jadi Google Doodle Hari Ini
Rumah Ariel Castro diblur google, diambil Google Earth pada 2009 (Google)
Ariel Casto tega menculik tiga wanita sekaligus sejak 2002 hingga 2013 silam.
Dikutip The Sun , Ariel Casto sebelumnya telah memiliki seorang istri dan empat anak.
Namun sang istri memilih bercerai karena Ariel Casto melakukan penganiayaan.
tirto.id - Cina telah melakukan revisi pada data resmi kasus infeksi COVID-19 di negaranya. Komisi Kesehatan Nasional Cina mengatakan, jumlah kematian bertambah menjadi 4.632 jiwa pada Jumat (17/4/2020) sebagaimana diwartakan CNBC . Sementara itu, total kasus terkonfirmasi juga dilakukan revisi dari 82.367 menjadi 82.692 jiwa. Cina berada di posisi ke tujuh dengan total kasus terkonfirmasi sejumlah 83.784 jiwa per Sabtu (18/4/2020) hari ini, pukul 11.40 WIB. Jumlah penambahan tersebut mayoritas berasal dari Wuhan, Provinsi Hubei, tempat di mana menjadi kota episentrum pertama virus SARS-CoV-2 mewabah hingga hampir ke seluruh negara di dunia saat ini. Agensi berita negara Xinhua melaporkan, adanya revisi tersebut disebabkan oleh banyaknya pasien yang meninggal di rumah tanpa diperiksa dokter selama lonjakan korban pada awal wabah epidemi. Selain itu, rumah sakit juga kewalahan dalam menangani para pasien terinfeksi sehingga pelaporan terlambat dan tidak lengkap, bahkan hilang akibat pekerja medis yang sibuk merawat pasien. Time juga menuliskan, tidak semua rumah sakit yang ditunjuk merawat pasien diperluas ke lembaga di tingkat kota dan kabupaten, termasuk rumah sakit swasta, terhubung dan memberi informasi yang tepat waktu ke jaringan epidemi pusat. Sebelumnya, Pemerintah Wuhan juga telah mengatakan total infeksi yang terkonfirmasi di kota itu telah direvisi meningkat sebanyak 325 kasus menjadi 50.333 pada Kamis (16/4/2020). Di hari itu, jumlah kumulatif kematian akibat COVID-19 bertambah 1.290 menjadi 3.869 jiwa. Di sisi lain, peningkatan jumlah kasus Coronavirus SARS-CoV-2 sebesar hampir 50 persen di Cina tersebut telah membuat para ahli dan analis bertanya-tanya. Selama berbulan-bulan sebelumnya, pertanyaan telah diajukan untuk mengetahui kebenaran statistik COVID-19 resmi Cina. Kesimpulan dari hal ini, seperti dilansir BBC , beberapa pejabat Cina mungkin telah dengan sengaja melaporkan kematian dan infeksi untuk memberi kesan bahwa kota-kota berhasil mengelola keadaan darurat. Padahal, negara lain pun tengah mengalami masa krisis yang sama. Pada bulan lalu, Bloomberg melaporkan adanya foto-foto ribuan guci abu yang diangkut dari rumah duka di Wuhan yang beredar di sosial media Cina. Adanya hal ini meningkatkan kekhawatiran bahwa jumlah kematian akibat virus yang menyerang paru-paru tersebut sebenarnya lebih tinggi dari yang diakui secara resmi oleh pemerintah. Melansir Aljazeera , sejumlah pemimpin dunia menyarankan Cina belum sepenuhnya terbuka tentang kasus COVID-19 yang melanda negaranya. Lebih lanjut, Cina membantah adanya tuduhan menutupi jumlah kasus akibat pandemi ini. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Zhao Lijian mengatakan, penyebaran virus yang masif tersebut membuat perhitungan tidak akurat, serta menambahkan bahwa tidak pernah ada penyembunyian data. “Kami tidak akan pernah menyembunyikan persembunyian [data],” ujarnya. Menurut BBC , pihak berwenang di Wuhan mengatakan tidak ada kesalahan data yang disengaja. Adanya revisi ini terjadi akibat stabilisasi dalam keadaan darurat yang telah memberi mereka waktu untuk meninjau kembali kasus-kasus yang dilaporkan dan menambahkan yang sebelumnya terlewatkan. Sementara itu mesti telah dilakukan revisi berupa penambahan jumlah kasus COVID-19 di Cina, kasus terbanyak tetap pada Amerika Serikat dengan keseluruhan total kasus 710.272 per Sabtu (18/4/2020) waktu setempat menurut catatan Worldometers .
Kontributor: Dinda Silviana Dewi Penulis: Dinda Silviana Dewi Editor: Dewi Adhitya S. Koesno
Today wraps up two weeks of Google Doodles that pay tribute to essential workers combating the COVID-19 pandemic. Google has an illustration showing all the “thank you coronavirus helpers” together, while that space is also being used to remind users when their cities clap every night.
Since the coronavirus emerged, people around the world have taken to clapping for doctors, nurses, and other hospital workers every evening. Google highlighted this occurrence in an ad last month. The display is particularly striking in cities where people take to the streets (while practicing physical distancing) and their balconies.
Each city has its own daily celebration, with Google now highlighting major ones. Clicking the Google Doodle performs a “thank you coronavirus helpers” search with an illustration that shows letters from the past two weeks together. This direct method is the only way you can view the graphic.
Those living in larger areas will see their city, a hashtag, and the time underneath. It’s “#SolidarityAt8” in Los Angeles, while the message for San Francisco is “#GetLoudForOurHeroes at 7pm!” Clicking performs a search where the top result is a Twitter carousel that often shows a message from your mayor.
In total, there are 10 Doodles in the “Thank you coronavirus helpers” series and you can view all of them here:
Public health workers and to researchers in the scientific community
Doctors, nurses, and medical workers
Emergency services workers
Custodial and sanitation workers
Farmworkers and farmers
Grocery workers
Public transportation workers
Packaging, shipping, and delivery workers
Food service workers
Teachers and childcare workers
FTC: We use income earning auto affiliate links. More.
Check out 9to5Google on YouTube for more news:
I’m not crying — you’re crying. Actually, we all are.
During the coronavirus pandemic, the world is seeing an emotional outpouring of support for medical professionals and other essential workers. People are taking to the streets to cheer on front-line workers from London to Barcelona, Spain to New York.
But folks are also sharing their virtual gratitude in video messages of thanks that tug at viewers’ heartstrings. Whether offering praise to hospital workers from afar or showing support for farmworkers who are keeping the world well fed, the YouTube generation is using their video savvy to make sure their messages are heard. And felt.
Here are some of the most heartwarming video tributes to essential personnel — the true heroes of the COVID-19 crisis. Your eyes should dry within a few hours, but we offer no guarantees.
Heroic hurrah
The University of Chicago Medicine uses a 2½-minute video to acknowledge letters and artwork — including kids’ drawings — sent by appreciative people from across the country. The compilation of messages from California, Washington state, Nebraska and beyond encourages medical professionals to “stay strong” and “stay safe,” with plenty of gratitude to spare. “Thank you for putting yourself in the way of danger to save others, to save the public,” says one message. “This is what it means to be a hero.”
Boston strong
More than two dozen survivors of the 2013 Boston Marathon bombing offer a tag-team message of thanks and support in this touching message. Among the presenters are Marc Fucarile, who lost his right leg and was hospitalized for 100 days, and Jeff Bauman, who lost both legs and was portrayed by Jake Gyllenhaal in the 2017 film “Stronger” about his recovery.
Kids’ message
An adorable collection of kids offer a chorus of thanks for the “awesome” people working in the trenches. The tike tributes take place in their living rooms, backyards and bedrooms — and in one case, while bouncing on an outdoor trampoline.
A whole new ballgame
New York Mets first baseman Pete Alonso delivers a surprise message to five first responders on the front lines, thanking them “for keeping everybody safe and providing protection for everybody.” The video has been viewed more than 107,000 times since it was posted March 25 on Major League Baseball’s social media accounts. On April 3, Alonso also sent a message to fans on Twitter saying he “can’t wait to hear y’all cheer your lungs out! Shake that damn stadium!”
Hooray for helpers
This compilation of news stories depicting “random acts of corona kindness” and “neighbor helping neighbor” was produced by Massachusetts filmmaker Michael Gilbert. The video encourages viewers to “look for the helpers” and includes clips about the New England Patriots sending 300,000 N95 masks to medical workers and an emotional sendoff for a patient who was applauded by medical personnel as she was discharged from a hospital.
‘We will get you home’
Cleveland Clinic patient Nic Brown, 38, was one of Ohio’s first COVID-19 cases. When his condition worsened, he was put on a ventilator — but hospital personnel rallied for him, leaving messages on his room’s glass door, including one that read, “We will get you home.” In the video, Brown heaps praise on his protectors. “I don’t know that I have ever seen such selfless people in my life. I really saw the love of God through these people,” says the husband and father of two daughters. “I feel like I’ve got a second chance at life.”
Saluting their own
Two workers at New Jersey’s RWJBarnabas Health Community Medical Center were hit with COVID-19, but they beat it — and they received a hearty sendoff from fellow staff members who “clapped them out” as they were discharged.
Cue the applause
On April 9, members of the NYPD gathered outside the Hospital for Special Surgery to applaud the “heroes” inside the Upper East Side facility. “We are deeply grateful for this show of support,” the hospital writes in the short video’s description.
‘Thank U Frontline’
Singer-songwriter Chris Mann borrows the music from Alanis Morissette’s “Thank U” and offers new lyrics of thanks to essential workers as images of first responders, grocery clerks, truck drivers, janitors, mail carriers and more flash by during the nearly five-minute video. “How ’bout taking a moment to thank the front line,” he croons. “How ’bout thinking of others who can’t stay home.”
You better believe
Even if you’re not a Journey fan, you’d be hard-pressed not to get choked up by the sight and sound of New York-Presbyterian Queens Hospital workers blasting the rock group’s hit song “Don’t Stop Believin'” as recovered coronavirus patients are discharged from the Flushing facility.
‘Big’ thanks
“Big Little Lies” star Nicole Kidman offers her support to front-line workers as the daughter of a nurse herself. “I’ve seen a nurse in action my whole life. I used to hang out at the hospital when I was a little girl,” says Kidman, 52, who is a global ambassador for Swisse health and wellness company. “So to now be able to say thank you to all of you for your bravery and your selflessness in what you are doing, particularly during this time, is so important. We recognize you and we love you. Thank you.”
Senior salute
Senior residents at a Kentucky nursing home send a message of hope to those much younger than they who are waging the battle against COVID-19. Saying they themselves had survived the Great Depression, world wars and more, they offer a unified message for the younger generation’s battle: “You will win.”
Caravan of thanks
On April 10, residents around Sibley Memorial Hospital in Washington, DC, cheered, honked car horns and otherwise took to the streets to celebrate first responders, restaurant workers and the medical center staff. “That was so amazing,” one masked hospital worker says in the video. “It was the most emotional thing that I have ever experienced.”
Fake TV docs salute real-world docs
In a video orchestrated by former “House” actress Olivia Wilde, she and other television docs offer shout-outs to medical personnel battling the coronavirus crisis in real life. Among the stars taking part are “Scrubs” stars Zach Braff and Donald Faison, Patrick Dempsey of “Grey’s Anatomy” and Neil Patrick Harris of “Doogie Howser, MD” fame.
Surprise serenade
A Massachusetts nurse is moved to tears — and you will be, too — when two neighbors saddle up to a violin and a cello for an impromptu performance of Leonard Cohen’s “Hallelujah” in front of the shocked medical worker’s house.