Bacaan Doa Qunut Subuh dan Witir Berikut Keutamannya, Sholat Sendiri Atau Berjamaah
POS-KUPANG.COM - Umat Muslim biasanya sering membaca Doa Qunut saat Sholat Subuh. Ada juga yang membacanya saat Sholat Witir.
Doa qunut adalah doa khusus yang dibaca saat sholat dalam posisi berdiri.
Ada tiga doa qunut yang terkenal yakni qunut Subuh, qunut witir, dan qunut nazilah.
Qunut (الْقُنُوْتُ) berasal dari qonata (قَنَتَ) yang artinya tunduk patuh atau taat. Qunut juga berarti berdiri lama, diam, doa dan khusyu’.
Qunut yang artinya tunduk patuh bisa kita dapati pada firman Allah Surat Ar Rum ayat 26:
وَلَهُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ كُلٌّ لَهُ قَانِتُونَ
“Dan kepunyaan-Nya lah siapa saja yang ada di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk.” (QS. Ar Rum: 26)
Qunut yang artinya taat bisa didapati pada firman Allah surat At Tahrim ayat 12. Yakni ketika Allah berfirman mengenai Maryam:
TRIBUN-TIMUR.COM - Bulan suci Ramadhan merupakan momen yang penuh berkah bagi umat Muslim.
Muslim akan berlomba-lomba memanfaatkan Ramadan sebagai ajang memperbayak amal ibadah.
Ramadan tahun 2020 ini, 1441 H, ramdan berbeda dengan sebelumnya.
Umat Muslim beribadah di tengah pandemi virus corona atau covid 19.
Berikut ini, kumpulan doa qunut witir berjamaah dan doa dzikir setelah salat tarawih di bulan ramadhan.
Selain doa qunut witir berjamaah simak juga doa pendek melihat hilal ramadhan yang dijadwalkan dalam sidang isbat hari ini Kamis, 23 April 2020.
Agar lebih jelas, langsung saja intip doa qunut witir berjamaah dan doa dzikir tarawih selengkapnya berikut ini:
Ilustrasi: Ucapan ramadhan, dalam artikel ini membahas tentang doa dan tata cara sholat terawih secara mandiri (Tribunnews)
Saat Ramadhan salat tarawih dan witir tidak bisa ditinggalkan, begitu pula dengan doa Qunut yang tidak bisa ditinggalkan saat salat witir.
Doa qunut akan dibacakan setiap rakaat terakhir salat witir di bulan Ramadhan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Masyarakat Maros yang beraktifitas di luar rumah terus diberi kesadaran dalam menghadapi pandemi wabah corona atau covid-19.
Dalam menjalankan sosialisasi tersebut, Serikat Karyawan AirNav Indonesia (SKYNAV) MATSC bersama ACT Sulsel menyerahkan 500 masker kain ke PMI Maros untuk dibagikan ke masyarakat.
• HASIL SIDANG ISBAT Pemerintah Tetapkan Jumat 24 April 2020 Awal Bulan Ramadhan 1441 H
• Doa Qunut Witir & Dzikir Setelah Tarawih Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemah Bahasa Indonesia
Masker tersebut diserahkan Kabid Sosial SkyNav Indonesia, Bayu Dewangga dan diterima Ketua PMI Maros , Chaidir Syam di Markas PMI Maros , Jl Jend Sudirman, Kamis, (23/4/2020).
Bayu Dewangga mengaku pihaknya menyerahkan masker ini ke PMI karena dinilai sebagai salah satu lembaga yang responsif dan aktif dalam berbagai kegiatan pencegahan Covid-19 di Maros.
Sementara Chaidir Syam , mengucapkan terima kasih atas bantuan masker tersebut.
"Saat ini masih banyak warga beraktifitas ditempat ramai dan butuh diberikan kesadaran untuk menggunakan masker agar peluangnya terhindar dari covid-19 semakin besar," ungkap Chaidir, berdasarkan rilis yang diterima.
Chaidir yang juga Wakil Ketua DPRD Maros ini berharap Memasuki bulan Ramadan, semua warga Maros bisa tetap dalam keadaan sehat dan terhindar dari wabah corona ini.
• HASIL SIDANG ISBAT Pemerintah Tetapkan Jumat 24 April 2020 Awal Bulan Ramadhan 1441 H
• Doa Qunut Witir & Dzikir Setelah Tarawih Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Terjemah Bahasa Indonesia
Salah satu ikhtiar kita yakni membiasakan pakai masker saat harus berada diluar rumah.
Usai serah terima Masker, Tim SkyNav bersama ACT dan PMI pun langsung terjun membagikan Masker tersebut di Tempat Pelelangan ikan, Pasar Tramo, dan Pasar Batangase.
Masyarakat pun antusias menerima pembagian Masker Kain gratis tersebut. (*)
Jakarta - Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah menangguhkan ibadah selama Ramadhan 2020 untuk masyarakat umum. Ibadah ini meliputi sholat wajib lima kali sehari, tarawih, dan buka puasa yang dilakukan bersama-sama. Dua masjid suci ini juga menangguhkan i'tikaf yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid selama Ramadhan. Aturan ini diumumkan kepala urusan umum dua masjid suci Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais melalui Twitter. Penerapan aturan ini adalah bentuk pencegahan penyebaran COVID-19 demi menjaga kesehatan jamaah dan pengunjung masjid.
Sholat wajib lima waktu dan tarawih hanya bisa dilakukan petugas kebersihan dan anggota urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Sholat tarawih hanya dilakukan 10 rakaat ditambah doa qunut yang fokus pada permohonan segera menghentikan wabah virus corona . Dikutip dari Saudi Gazette, Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais menyatakan telah membuat rencana untuk jamaah yang ingin i'tikaf selama Ramadhan. Fokus rencana adalah pencegahan, sterilisasi, dan penggunaan 10 kamera suhu di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Persiapan ini diharapkan bisa membantu jamaah beribadah sekaligus mencegah penyebaran virus Corona. Namun pada pekan ini, para ahli terkait virus corona di seluruh dunia memperingatkan muslim untuk beribadah di rumah. Apalagi jika para muslim berada di negara yang menetapkan pembatasan misal lockdown dan jam malam. Dengan pertimbangan itulah, Pemerintah Saudi akhirnya meniadakan ibadah sholat tarawih dan iktikaf di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. "Kami menganggap penangguhan ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sesuai tuntunan hukum dalam Islam secara umum dan khusus. Semua orang tahu pandemik virus corona harus dihadapi dengan mempertimbangkan berbagai aspek termasuk semua bentuk pencegahan tanpa kecuali," kata Sekretaris Jenderal Muslim World League di Makkah Mohammed Al-Issa. Di Indonesia, penangguhan ibadah selama Ramadhan 2020 di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi mendapat berbagai tanggapan. Termasuk dari Ustaz Yusuf Mansur yang mengunggah info terkini dari Haramain Info Latest Updates 28 Sha'ban-21 April 2020. Info memuat 8 poin ibadah dengan adanya penangguhan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Berikut 8 poin ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi selama Ramadhan 2020 : 1. Sholat tarawih hanya dilakukan staf (pekerja) tanpa kehadiran masyarakat umum 2. Sholat tarawih hanya dilakukan 10 rakaat dengan rincian 6, 4, dan witir 3. Imam pertama akan memimpin tiga tasleemat dan dua tasleemat dipimpin imam kedua. Doa qunut akan dipendekkan 4. Buka puasa tidak dilaksanakan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Masyarakat bisa menikmati buka puasa lewat keranjang yang dibagikan di Makkah dan Madinah 5. I'tikaf tidak dilaksanakan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi 6. Umroh tidak dilaksanakan hingga pemberitahuan lebih lanjut 7. Penyelesaian pembacaan Al-Qur'an dilakukan antara sholat tarawih dan tahajjud. Khatam dilakukan pada malam ke-29 saat Tahajjud 8. Pemeriksaan kesehatan tersedia untuk seluruh pekerja dan mereka yang hadir saat sholat jenazah saat masuk Masjidil Haram serta Masjid Nabawi.
RIAUMANDIRI.ID, MEKAH – Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pada tahun ini Pemerintah Arab Saudi menangguhkan ibadah untuk masyarakat umum selama Ramadhan 2020 di Masjidil Haram di Mekah dan Masjid Nabawi di Madinah.
Ibadah ini meliputi sholat wajib lima kali sehari, tarawih, dan buka puasa yang dilakukan bersama-sama. Dua masjid suci ini juga menangguhkan i'tikaf atau berdiam diri di masjid selama Ramadhan.
Aturan ini diumumkan kepala urusan umum dua masjid suci Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais. Penerapan aturan ini adalah bentuk pencegahan penyebaran COVID-19 demi menjaga kesehatan jamaah dan pengunjung masjid.
Sholat wajib lima waktu dan tarawih hanya bisa dilakukan petugas kebersihan dan anggota urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Sholat tarawih hanya dilakukan 10 rakaat ditambah doa qunut yang fokus pada permohonan segera menghentikan wabah virus corona.
Dikutip dari Saudi Gazette, Sheikh Abdul Rahman Al-Sudais menyatakan telah membuat rencana untuk jamaah yang ingin i'tikaf selama Ramadhan. Fokus rencana adalah pencegahan, sterilisasi, dan penggunaan 10 kamera suhu di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Persiapan ini diharapkan bisa membantu jamaah beribadah sekaligus mencegah penyebaran virus Corona.
Namun pada pekan ini, para ahli terkait virus corona di seluruh dunia memperingatkan muslim untuk beribadah di rumah. Apalagi jika para muslim berada di negara yang menetapkan pembatasan misal lockdown dan jam malam. Dengan pertimbangan itulah, Pemerintah Saudi akhirnya meniadakan ibadah sholat tarawih dan iktikaf di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
"Kami menganggap penangguhan ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi sesuai tuntunan hukum dalam Islam secara umum dan khusus. Semua orang tahu pandemik virus corona harus dihadapi dengan mempertimbangkan berbagai aspek termasuk semua bentuk pencegahan tanpa kecuali," kata Sekretaris Jenderal Muslim World League di Makkah Mohammed Al-Issa.
Berikut 8 poin ibadah di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi selama Ramadhan 2020:
1. Sholat tarawih hanya dilakukan staf (pekerja) tanpa kehadiran masyarakat umum
2. Sholat tarawih hanya dilakukan 10 rakaat dengan rincian 6, 4, dan witir
3. Imam pertama akan memimpin tiga tasleemat dan dua tasleemat dipimpin imam kedua. Doa qunut akan dipendekkan
4. Buka puasa tidak dilaksanakan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Masyarakat bisa menikmati buka puasa lewat keranjang yang dibagikan di Makkah dan Madinah
5. I'tikaf tidak dilaksanakan di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi
6. Umroh tidak dilaksanakan hingga pemberitahuan lebih lanjut
7. Penyelesaian pembacaan Al-Qur'an dilakukan antara sholat tarawih dan tahajjud. Khatam dilakukan pada malam ke-29 saat Tahajjud
8. Pemeriksaan kesehatan tersedia untuk seluruh pekerja dan mereka yang hadir saat sholat jenazah saat masuk Masjidil Haram serta Masjid Nabawi.
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Seniman muda Surabaya yang mengatasnamakan dirinya Komunitas Master (Masih Suka Berteater) menyuguhkan pertunjukan pementasan drama Monolog berjudul Pandemi. Monolog yang ditampilkan dimaksudkan untuk mengkritisi carut marutnya penanganan pandemi virus corona atau Covid-19, sehingga menjadi pandemi global. "Virus corona yang bergerak cepat membuat dunia bergerak seolah melambat. Banyak negara di dunia yang semakin kewalahan menangani Pandemi. Amerika, China, Italia, Spanyol, Jerman, dan banyak negara lain di dunia harus lockdown berjamaah. Termasuk Indonesia yang kini belum tuntas menghambat penyebaran Covid 19," kata Penulis Naskah Pandemi, M. Afrizal Akbar di Surabaya, Rabu (22/4). Pementasan Monolog itu, kata dia, sebagai bentuk evaluasi dan kritik tentang kegagapan dunia menyikapi Pandemi. Sejak awal, Covid-19 ini dianggap lelucon oleh para pemimpin bangsa. Mitigasi virus dengan doa qunut, nasi kucing, susu kuda liar, minum jamu, menjadi lelucon saat penyebaran Covid 19 masih belum terdeteksi. "Walau sudah diingatkan WHO berulang kali, saat menyebar dan mewabah, pemerintah menjadi gagap dalam penanganannya," ujar Afrizal. Selain itu, lanjut dia, dampak Pandemi juga melumpuhkan banyak sendi kehidupan di masyarakat. Contohnya, banyak pekerja dirumahkan bahkan di-PHK, yang itu bisa mendorong pertumbuhan kemiskinan di negeri ini. Monolog Pandemi ini juga menyuguhkan pesan tentang kekuatan masyarakat dalam bergotongroyong, peduli sesama, hingga ciptakan lumbung pangan mandiri tanpa sentuhan pemerintah. Di sisi lain, fakta satire juga disuguhkan saat banyak korban meninggal harus dicekal, rasa saling curiga, hingga ketika ada yang meninggal, setiap orang berlomba mengklaim itu corona. Peran petugas medis dan paramedis sebagai benteng terakhir Pandemi juga menjadi fakta yang disampaikan aktor Pandemi. Termasuk nasib dokter dan perawat diusir dari tempat tinggalnya, bahkan harus meregang nyawa karena corona. Gegeh B. Setiadi, yang menjadi aktor menyebutkan, monolog berjudul Pandemi ini merupakan upaya mempertahankan kreativitas dalam berkesenian di tengah pandemi Covid-19. Di saat semua harus berhenti dengan social distancing, di tengah pandemi Covid-19, seniman tetap bisa berkreativitas, tentunya dengan protokol kesehatan yang ada. "Ini pengalaman pertama. Pengalaman pertama tampil secara streaming dengan internet. Sebelumnya kami pernah tampil dalam beberapa pementasan teater. Ini menarik lantaran kami juga pertama kali menggelar pementasan melalui daring," kata Gegeh. Pentas Monolog Pandemi akan digelar pada Rabu (22/4), tepatnya pukul 19.30 WIB. Nantinya akan dipentaskan tanpa penonton dan disiarkan live melalui instagram, lewat akun @komunitas.master dan @teater_lingkar.
Makkah, MINA – Kepala Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, Syaikh Abdul Rahman Al-Sudais, mengumumkan pembatasan jamaah salat tarawih sepanjang Ramadhan sehingga hanya diikuti oleh pengurus, staf masjid dan petugas sterilisasi.
Salat tarawih pun akan dipersingkat menjadi 10 rakat. Demikian juga doa qunut akan dipersingkat, dan fokus pada berdoa untuk mengakhiri pandemi, ujar Syaikh Al-Sudais. Saudi Gazette melaporkan, Selasa (21/4).
Termasuk penangguhan salat lima waktu berjamaah, i’tikaf dan berbuka bersama, sebagai bagian dari lanjutan tindakan pencegahan penyebaran virus Corona, lanjutnya.
Dia menyebutkan, pihaknya telah menyusun banyak rencana untuk menangani pandemi corona, yang fokus pada tindakan pencegahan dan sterilisasi 24 jam. Masjid juga mengaktifkan sekitar 10 kamera termal di Dua Masjid Suci.
Lebih dari 100.000 jamaah biasanya melakukan i’tikaf di Dua Masjid Suci dalam 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Keputusan untuk menunda salat berjamaah di masjid-masjid terjadi setelah pertemuan antara Dewan Ulama Senior Saudi dan Kementerian Kesehatan.
“Ini dianggap sebagai tugas keagamaan yang ditentukan oleh Syariah Islam dan aturan-aturan umum kesehatan. Semua orang tahu bahwa pandemi ini mengharuskan mengambil setiap tindakan pencegahan dalam segala bentuk pertemuan tanpa terkecuali, pernyataan Mohammed Al-Issa, Sekjen Liga Muslim Dunia yang berbasis di Mekkah. (T/RS2/P1)
Diumumkan oleh Imam Masjidil Haram Syeikh Abdul Rahman As Sudais melalui Instagram Haramain_info, perubahan tersebut melingkupi buka puasa bersama, tarawih, hingga iktikaf.
Surabaya (beritajatim.com) – Munculnya Corona Virus Desease (Covid-19) sejak 17 November 2019 di Wuhan, China cukup menggemparkan dunia. Wabah yang menjadi Pandemi global itu, hingga Minggu (19/4/2020) telah menyebar di 213 negara dengan jumlah korban positif lebih dari 2,1 juta orang dengan jumlah kematian lebih dari 146 ribu orang.
Banyak langkah mitigasi diambil oleh tiap negara terjangkit. Namun, carut marut penanganan menjadikan virus berkembang semakin masif, termasuk di Indonesia.
Menyikapi fenomena wabah itu, sekelompok seniman muda asal Surabaya dari Komunitas MASTER (Masih Suka Berteater) menyuguhkan pertunjukan pementasan drama Monolog berjudul Pandemi.
“Virus Corona yang bergerak cepat membuat dunia bergerak seolah melambat. Banyak negara di dunia yang semakin kewalahan menangani Pandemi. Amerika, China, Italia, Spanyol, Jerman, dan banyak negara lain di dunia harus lockdown berjamaah. Termasuk Indonesia yang kini belum tuntas menghambat penyebaran Covid-19,” kata Penulis Naskah Pandemi, M Afrizal Akbar, Selasa (21/4/2020).
Pementasan Monolog itu, kata dia, sebagai bentuk evaluasi dan kritik tentang kegagapan dunia menyikapi Pandemi. Bahkan, lanjut dia, perdebatan banyak pihak tentang teori konspirasi atas senjata biologis menggunakan virus yang banyak menjadi wacana di pelbagai negara itu dibahas pula dalam pertunjukan.
“Kegagapan penanganan Pandemi ini juga terjadi di Indonesia. Sejak awal Covid-19 ini dianggap lelucon oleh para pemimpin bangsa ini. Mitigasi virus dengan doa qunut, nasi kucing, susu kuda liar, minum jamu menjadi lelucon saat penyebaran Covid-19 masih belum terdeteksi. Walau sudah diingatkan WHO berulang kali, saat menyebar dan mewabah, pemerintah menjadi gagap dalam penanganannya,” kata pria yang juga menjabat Sekjen IKA Stikosa AWS tersebut.
Selain itu, lanjut dia, dampak Pandemi juga melumpuhkan banyak sendi kehidupan di masyarakat. “Banyak pekerja dirumahkan hingga di-PHK. Orang miskin baru mulai bertumbuh. Program bantuan pemerintah juga mulai digulirkan, dari dana bantuan bagi korban dan masyarakat terdampak. Namun, tak sedikit pula yang belum bisa merasakan bantuan. Ini menjadi kritik juga yang kami sampaikan melalui pertunjukan,” jelasnya.
Terkait rasa kemanusiaan, Monolog Pandemi ini menyuguhkan pesan tentang kekuatan masyarakat dalam bergotongroyong, peduli sesama, hingga ciptakan lumbung pangan mandiri tanpa sentuhan pemerintah.
Di sisi lain, fakta satire juga disuguhkan saat banyak korban meninggal harus dicekal, rasa saling curiga, hingga tiba-tiba ada yang mati, setiap orang berlomba mengklaim itu Corona, seolah bergaya layaknya petugas medis yang jago mendiagnosa.
Peran petugas medis dan paramedis sebagai benteng terakhir Pandemi juga menjadi fakta yang disampaikan aktor Pandemi. Termasuk nasib dokter dan perawat diusir dari tempat tinggalnya, bahkan harus meregang nyawa karena corona.
Di penghujung pertunjukan, pesan disampaikan tentang upaya preventif memutus penyebaran Covid-19. Namun berbeda dengan imbauan pemerintah, aktor menyampaikan kalimat satire dengan logika terbalik.
Pementasan Monolog berjudul Pandemi itu diproses dan disutradarai oleh Ryan Herdiansyah. Seniman muda yang juga anggota Teater Lingkar Stikosa AWS itu sudah malang melintang di dunia kesenian, khususnya performance art. Pementasan yang difasilitasi Dewan Kesenian Kota Surabaya itu juga didukung oleh tim kreatif dari Teater Geo, Unipa.
Sementara, Gegeh B Setiadi yang menjadi aktor menyebutkan bahwa monolog berjudul Pandemi ini tentang kegagapan negara menangani pandemi Covid-19.
“Ini adalah bagian dari upaya kami mempertahankan kreativitas dalam berkesenian. Di saat semua harus berhenti dengan social distancing, di tengah pandemi Covid-19, lakon Pandemi hadir. Lakon ini bercerita tentang kegagapan negara ketika terjadi pandemi Covid-19,” kata Gegeh.
Gegeh menyampaikan bahwa lakon ini tetunya tidak berhenti, lantaran perkembangan pandemi Covid-19 masih terus berlangsung dan terjadi di tengah masyarakat. Tentu saja akan ada perkembangan penanganan, dari negara, juga dari masyarakat.
“Kalau ditanya bagaimana kelanjutan lakon Monolog nanti, tentunya kami juga terus melakukan pemetaan, kami terus kaji bagaimana perkembangan masyarakat selanjutnya, sekaligus langkah pemerintah dalam penanganan pandemi ini,” ujar Gegeh.
Meskipun pementasan teater seperti ini bukan yang pertama bagi Gegeh sebagai pemain, tetapi penampilan secara live melalui streaming adalah pengalaman pertama bagi Gegeh bersama seluruh pendukung pementasan monolog Pandemi.
“Ini pengalaman pertama. Pengalaman pertama tampil secara streaming dengan internet. Sebelumnya kami pernah tampil dalam beberapa pementasan teater. Ini menarik lantaran kami juga pertama kali menggelar pementasan melalui daring,” tukas Gegeh.
Sutradara Pandemi, Ryan Herdiansyah mengatakan, proses pertunjukkan berbasis daring ini dikerjakan dengan cukup singkat, hanya satu minggu. “Tapi singkatnya proses produksi dan kreatif di naskah Pandemi ini bukan berarti emosi dan rasa yang kita tawarkan bukan sesuatu yang mendadak kita munculkan,” katanya.
Menurutnya, menyutradarai naskah Pandemi ini memaksa dirinya untuk masuk kedalam dimensi imajinernya. “Mulai dari kondisi latar ruang, tokoh, sudut pandang, perasaan dan nuansa. Proses penyutradaraan naskah ini rasanya sangat intim, sangat dekat dan rasa takut, amarah, sedih, kecewa yang dirasakan di naskah ini juga saya rasakan di kehidupan nyata,” terangnya.
“Pertunjukkan ini adalah sejelas jelasnya cermin dari kemanusiaan yang sudah di khianati oleh manusia,” imbuhnya.
Pentas Monolog Pandemi akan digelar pada hari Rabu (22/4/2020) besok pukul 19.30 WIB. Pertunjukan juga digelar dengan menerapkan protokol Covid-19 termasuk social dan physical distancing.
“Pertunjukan Monolog Pandemi ini hanya menampilkan seorang aktor yang diperankan Gegeh B. Setiadi dibantu tim kreatif dan produksi dari gabungan Teater Lingkar dan Teater Geo. Tentunya dipentaskan tanpa penonton dan disiarkan live melalui instagram lewat akun @komunitas.master dan @teater_lingkar,” kata Manajer Produksi, Aditya Poundra.
“Kami juga membuka donasi untuk korban Pandemi Covid-19 sebelum dan saat pertunjukan digelar. Bantuan donasi itu dapat di transfer melalui rekening BCA 5120255144 a/n Syskaliana atau OVO/Gopay /Link Aja/Dana di nomer 082141597499. Seluruh donasi akan kami sumbangkan bagi korban Covid-19,” pungkasnya. [tok/but]