Contact Form

 

Rekor 'Invincibles' Arsenal Terancam Dipecahkan Liverpool, Bagaimana Reaksi Wenger?


Arsenal tertekan di awal laga. Setelah menyaksikan tendangannya dimentahkan kiper Bernd Leno, Mathieu Valbuena melepas umpan yang mencapai Giorgos Masouras di tiang jauh. Sayang tandukan Masouras masih melebar.

The Gunners membalas lewat Alexandre Lacazette. Namun tendangannya memaksimalkan bola dari Gabriel Martinelli juga tidak menemui sasaran.

Selanjutnya giliran Granit Xhaka mengancam lewat tendangan bebas. Tendangannya berbelok arah karena mengenai Martinelli. Beruntung kiper Jose Sa dapat mengantisipasi. Pada akhirnya tidak ada gol di babak pertama.

Pertandingan kemudian berjalan ketat. Kedua tim sulit mendapat peluang bersih meski Valbuena sempat mengancam melalui tendangan bebas.

Ketika laga seakan berakhir imbang, Lacazette mencuri gol bagi Arsenal. Pemain asal Prancis itu kemudian hampir menggandakan keunggulan tidak lama berselang.

Dari tendangan penjuru, giliran Sokratis Papastathopoulos yang kurang beruntung karena tandukannya mengenai mistar. Bola pantul lalu diteruskan Shkodran Mustafi tapi masih melenceng.

Tim tamu kemudian sukses mempertahankan keunggulan dengan tuan rumah kehabisan waktu.




Mata-mata yang dimaksud adalah salah satu bek Arsenal sendiri, Sokratis Papastathopoulos, yang lahir di tanah Yunani. Menurutnya, Olympiakos bukanlah lawan mudah.

Pemuncak klasemen Super League 1 Yunani itu sebelumnya berpartisipasi di Liga Champions musim ini, tapi merosot ke Liga Europa. Artinya, duel di Karaiskakis Stadium nanti bakal menguji kekuatan Arsenal.

"Kami sudah mendiskusikan hal ini. Mereka tahu segalanya, betapa panas dan betapa intensnya atmosfer di stadion nanti," jelas Sokratis di Arsenal.com

"Yang pasti, kami pun bangga bisa melawan tim top Yunani, yang berarti kami akan bermain melawan kllub yang fokus menang selama 90 menit."




Bola.net - Masih belum ada klub peserta Premier League yang mampu menghentikan laju Liverpool pada musim ini. Jika dibiarkan terus seperti demikian, bukan tidak mungkin kalau klub besutan Jurgen Klopp tersebut menjadi juara tanpa kekalahan. Perlu diketahui kalau Liverpool berhasil menyapu bersih 25 dari 26 pertandingan Premier League musim ini dengan kemenangan. Satu-satunya hasil buruk yang mereka torehkan berasal dari laga kontra Manchester United, di mana mereka bermain imbang. Jika ditotal dengan torehannya pada musim kemarin, artinya Liverpool belum menelan kekalahan dalam 43 pertandingan terakhirnya. Klub berjuluk the Reds itu tumbang untuk terakhir kalinya pada bulan Januari 2019 lalu dari Manchester City. Torehan tersebut hanya tinggal beberapa pertandingan saja dari rekor yang pernah dibukukan oleh Arsenal yang mendapatkan julukan 'the Invincibles'. Dalam rentang waktu 2002 hingga 2004, mereka berhasil melewati 49 laga tanpa kalah di Premier League. Scroll ke bawah untuk membaca informasi selengkapnya.

Para pelaku 'invincibles' pun sudah mulai dicolek oleh publik menyangkut torehan apik yang sedang dibukukan Liverpool musim ini. Sang kiper, Jens Lehmann, sudah mengungkapkan opininya soal itu. Pria berkebangsaan Jerman tersebut melayangkan pujian kepada Mohamed Salah dkk. Tapi menurutnya, kalau Arsenal 'invincibles' dipertemukan dengan Liverpool yang sekarang, the Gunners akan keluar sebagai pemenangnya. Otak dari Arsenal 'invincibles' sendiri, Arsene Wenger, juga dimintai pendapatnya soal Liverpool. Sebagai pembuka, pria berdarah Prancis tersebut melayangkan pujian kepada the Reds. "Mereka bermain dengan sangat baik. Mereka menyatukan tim dengan sangat efisien, sangat konsisten, dan juga punya kualitas bertarung, jadi mari lihat nanti," ujar Wenger kepada Sporf .

Kalaupun memang rekornya bisa dikalahkan oleh Liverpool, Wenger yang sekarang menjadi bagian dari FIFA mengaku tidak berkecil hati. Sebab ia sadar kalau rekor takkan pernah bertahan selama-lamanya. "Rekor ada untuk dikalahkan dan mereka bisa melakukannya. Dia [Klopp] harus memperjuangkannya untuk dirinya sendiri dan saya akan benar-benar memahaminya," pungkasnya. Liverpool hanya perlu bertahan selama tujuh pertandingan lagi untuk mengalahkan rekor Arsenal. Berdasarkan jadwalnya, laju the Reds paling mungkin tertahan di tangan Manchester City dalam laga yang digelar bulan April mendatang. Sebagai informasi tambahan, Liverpool sekarang berada di puncak klasemen Premier League dengan keunggulan 22 poin atas tim peringkat dua, Manchester City. Mereka hanya butuh beberapa pertandingan lagi untuk mengunci gelarnya. (Metro News)




00.55 WIB, Sporting CP vs Istanbul Basaksehir

03.00 WIB, Wolverhampton Wanderers vs Espanyol




MOJOK.CO – Kontrol diri mutlak dimiliki Manchester United, Arsenal, dan Inter Milan. Liga Europa bukan lagi kompetisi kelas dua. Ini kompetisi berat dan semakin sulit ditaklukkan. Menentukan prioritas semakin penting di dunia sepak bola. Seiring penentuan prioritas, hadir kerja-kerja rotasi dan penjagaan kebugaran pemain yang semakin ketat. Oleh sebab itu, kisah treble dalam satu musim seperti sebuah dongeng. Sebuah folklore yang mungkin hanya terjadi satu kali dalam satu dekade. Liverpool sudah merasakan betapa rotasi sangat penting. Juara Liga Inggris sudah di depan mata, tetapi Jurgen Klopp belum berani melakukan rotasi secara menyeluruh. Hanya dua pemain yang diistirahatkan sebelum Liverpool melawan Atletico Madrid, yaitu Sadio Mane dan Fabinho . Satu lagi pelajaran akan pentingnya menentukan prioritas. Saya menyebutnya sebagai kerja membangun kontrol diri. Sebuah kenyataan yang perlu diperhatikan dengan seksama oleh Manchester United, Arsenal, dan Inter Milan. Masing-masing sebaiknya sadar kalau ada kepentingan yang besar menjelang laga-laga di Liga Europa. Saya rasa, kegagalan menentukan kontrol diri bisa membuat musim mereka kacau. Inter Milan dan Manchester United sudah sampai pada titik di mana mereka “aman” untuk berlaga di Liga Champions musim depan. Perlu kita sepakati bersama dahulu kalau semua tim besar membutuhkan Liga Champions. Bukan hanya soal gengsi, tetapi pemasukan dari kompetisi dan hak siar yang semakin besar. Inter Milan dan Manchester United sudah berada di jalur yang tepat. Apalagi Manchester United yang berpeluang “dimudahkan”. Hukuman larangan berkompetisi dua kali di Liga Champions yang dialami Manchester City memudahkan mereka. Saat ini, siapa pun yang mengakhiri musim di peringkat kelima pun otomatis bermain di Liga Champions. Namun memang, Manchester United dan fans mereka perlu menekan euforia karena Manchester City masih akan melakukan banding. Bisa saja mereka memenangkan banding dan hukuman itu diangkat. Jika itu terjadi, Manchester United perlu memandang Liga Europa dengan lebih serius. Sikap yang sama perlu dipunyai oleh Arsenal. Meski jarak dengan empat besar, secara matematis, masih bisa digapai, Arsenal sebaiknya mengalihkan fokus ke Liga Europa. Bukan apa-apa, lawan-lawan Arsenal di Liga Europa kali ini lebih berat ketimbang musim lalu. Mencapai final seperti musim lalu pun bukan target yang mudah. Arsenal memang berada di posisi yang sulit. Kompetitor mereka di Liga Inggris masih cukup konsisten. Lawan di Liga Europa lebih berat ketimbang musim lalu. Saya rasa, melihat konsistensi yang dibawa Mikel Arteta, Liga Europa tidak boleh dilepaskan. Mau tidak mau, Arsenal harus menjaga fokus di dua kompetisi. Inter Milan sendiri masih dalam pacuan juara Serie A. Mereka hanya tinggal bersaing dengan Lazio dan Juventus. Menurut saya, kompetisi Liga Europa tidak boleh menjadi prioritas utama. Saya paham kalau Antonio Conte bukan pelatih yang permisif dengan sebuah kekalahan atau tersingkir dari sebuah kompetisi. Inter Milan mungkin masih akan bermain dengan kekuatan terbaik mereka di Liga Europa karena alasan itu. Harapan saya, Inter Milan punya manajemen menit bermain yang ideal. Sehingga, para pemain utama yang bermain penuh di dua kompetisi secara simulatan tetap mendapatkan istirahat yang cukup. Inter Milan perlu konsistensi paling maksimal untuk mengganggu Juventus . Meski terlihat tidak terlalu meyakinkan di bawah asuhan Maurizio Sarri, Juventus tetap bisa memenangi laga di mana mereka seharusnya kalah. Inter Milan juga perlu waspada penuh dengan konsistensi Lazio. Paling tidak, jika gagal Scudetto, Inter Milan tidak disalip oleh Atalanta yang duduk di peringkat empat. Bukan apa-apa, tetapi disebut sebagai Nerazzurri KW itu nggak menyenangkan. Saya, dan mungkin kamu semua, membayangkan Liga Europa sebagai sebuah kesempatan bagi pemain muda untuk mendapatkan menit bermain. Namun, kali ini, fans Arsenal dan Manchester United perlu sadar kalau ini bukan waktunya. Sementara itu, bagi Inter Milan, rotasi pemain akan sangat krusial. Jangan sampai seperti Liverpool yang jemawa dan ingin melahap semua rekor yang ada. Kontrol diri ketika memandang Liga Europa sangat krusial. Banyak yang memandang Liga Europa sebagai kompetisi kelas dua. Kalah mewah ketimbang Liga Champions. Dari sisi gengsi mungkin benar, tetapi dari beratnya lawan, Liga Europa saya rasa tidak kalah. Sama-sama kompetisi yang bisa memakanmu dalam sekejap jika tidak punya kontrol diri dan konsentrasi maksimal. BACA JUGA Arsenal x Manchester United: Perlombaan Menjadi Pecundang Sejagat Raya atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno . Loading...




London- Arsenal  senang dengan performa pemain muda Bukayo Saka. Seperti dilansir The Athletic , manajemen Tim Meriam London ingin segera memberikan kontrak baru kepada Saka.

Pemain berusia 18 tahun itu mulai menjadi andalan di skuat utama Arsenal pada musim ini. Dia berhasil memberikan performa yang bagus bersama The Gunners semenjak diorbitkan Unai Emery pada tahun lalu.

Saka baru-baru ini kembali menunjukkan magisnya saat membantu Arsenal menang 4-0 atas Newcastle United, Minggu (16/2/2020). Alhasil, Manchester United dan Liverpool tertarik untuk membajaknya.

Seperti dilansir The Athletic, Arsenal tak sudi kehilangan satu di antara aset berharga. Untuk itu, Tim Meriam London tengah mengebut proses negosiasi kontrak baru Bukayo Saka.

Menurut laporan tersebut, Arsenal saat ini tengah menjalani komunikasi yang intens dengan agen Saka. Mereka sudah menawarkan proposal kontrak baru Saka terhadap sang agen.

Arsenal bahkan meningkatkan nilai tawaran agar Saka bersedia bertahan di London Utara. Namun, agen Saka diberitakan tidak mau buru-buru mengiyakan tawaran tersebut, karena ingin mempelajari tawaran dari klub lain.




Jakarta - Arsenal memantau sejumlah pemain belakang menuju bursa transfer musim panas 2020. Salah satunya adalah bek Bayer Leverkusen Jonathan Tah . Arsenal menaruh perhatian pada lini pertahanan untuk musim depan. Musim ini performa pertahanan The Gunners tak cukup meyakinkan, dengan David Luiz dan Shkodran Mustafi kerap disoroti. Tim London utara itu merekrut Pablo Mari pada Januari lalu sebagai solusi sementara. Mari dipinjam sampai akhir musim dari Flamengo, namun Arsenal tetap punya opsi untuk mempermanenkannya di musim panas.

Manajer Arsenal Mikel Arteta diyakini ingin merombak lini belakang, yang musim ini sudah kebobolan 34 gol di Liga Inggris. Salah satu yang diincar adalah bek Bayer Leverkusen Jonathan Tah. Kans untuk mendapatkan Tah cukup terbuka karena klausul rilisnya aktif sampai Juni tahun ini. Ia bisa ditebus dengan biaya 40 juta euro. Tah musim ini sudah tampil 26 kali di semua kompetisi, membantu Leverkusen menempati posisi lima sementara di Liga Jerman. Tah menjadi opsi yang lebih hemat, dengan sasaran lainnya adalah bek RB Leipzig Dayot Upamecano yang dibanderol 50 juta euro. Upamecano baru 21 tahun, tapi sudah diandalkan Leipzig untuk tampil di 25 pertandingan musim ini. Ia berperan besar membantu Leipzig bertarung dengan Bayern Munich untuk gelar juara. Upamecano pribadi mengaku akan mempertimbangkan masa depannya. "Ada beberapa klub yang menginginkan saya. Saya akan berbicara dengan agen dan orang tua saya di akhir musim dan kami akan membuat keputusan yang tepat," ujarnya dikuti Metro . Simak Video " Arsenal Luar Biasa! 10 Pemainnya Meredam Gempuran Chelsea "




Write CSS OR LESS and hit save. CTRL + SPACE for auto-complete.


"Saya pikir Unai adalah pelatih hebat, orang hebat. Hal-hal tidak bekerja dengan baik, terutama hasil dan itu normal untuk mencoba menemukan beberapa jawaban. Saya tidak menilai siapa pun. Saya masih memiliki banyak kekaguman terhadapnya dan saya pikir tidak cerdas dari sudut pandang saya jika saya mengatakan sesuatu," kata Luiz di Soccerway.

“Saya pikir dia hebat, pelatih hebat. Dalam sepak bola kita membutuhkan hasil, jika hasilnya tidak datang, semua orang akan mencoba mencari tahu mengapa. Saya pikir dia memiliki visinya dan kita harus menerimanya dengan cara yang baik dan dengan cara yang rendah hati."

“Seperti yang saya katakan, itu tergantung pada kami untuk memahami apa yang kami lakukan setiap hari dan untuk terus meningkat. Jangan memikirkan lawan, kami harus mencoba memenangkan pertandingan dan mencoba finis di empat besar karena kami masih memiliki kemungkinan musim ini," Luiz menambahkan.




Write CSS OR LESS and hit save. CTRL + SPACE for auto-complete.

Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply