TEMPO.CO , Jakarta - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Yunahar Ilyas , meninggal pada Kamis, 2 Januari 2020, pukul 23.47 WIB di Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Yogyakarta. Yunahar meninggal setelah kondisi kesehatannya yang terus menurun saat persiapan operasi cangkok ginjal. Ketua PP Muhammadiyah, Agus Taufiqurrahman, pun membenarkan hal tersebut. "Kondisi Prof Yun menurun, kemudian dirawat di ICU,” kata Agus dalam keterangan di laman resmi Muhammadiyah pada Jumat, 3 Januari 2019. Yunahar lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 22 September 1956. Ia menamatkan pendidikan dasar di Padang dan dua gelar sarjana. Gelar pertama diperoleh di Fakultas Ushuluddin Universitas Ibnu Riyadh pada 1983 dan Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol pada 1984.
Dua tahun kemudian, 1986, Yunahar menjadi anggota Muhammadiyah. Lalu, ia melanjutkan studi S2 dan S3 diselesaikan di Pascasarjana IAIN Sunan Kalijaga pada 1996 dan 2004. Selama di Muhammadiyah, Yunahar pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus PP Muhammadiyah periode 2000-2005 dan pada periode 2005-2010 menjabat sebagai Ketua PP Muhammadiyah. Pada 18 Mei 2018, Kementerian Agama mengeluarkan daftar rekomendasi mubaligh untuk mengisi acara keagamaan di masyarakat. Yunahar masuk ke dalam salah satu mubalig tersebut karena dia dianggap mumpuni dalam ilmu agama. Namun, Yunahar melihat langkah Kementerian Agama mengeluarkan rekomendasi mubaligh ini malah blunder. Hal ini, kata dia, bisa memecah belah kalangan ulama. "Rekomendasi itu bisa memunculkan pengotakan, mubaligh golongan pemerintah dan mubaligh non-pemerintah," kata Yunahar. Yunahar pun menyayangkan Kementerian Agama mengeluarkan 200 nama mubaligh rekomendasi pemerintah. Ia mengatakan, Kementerian belum pernah mengajak organisasi keagamaan untuk membicarakan hal ini. Di luar Muhammadiyah, Yunahar tercatat sebagai Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sementara sehari-hari, ia bekerja sebagai dosen dan guru besar di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sejak 1987. Yunahar menikah dengan Liswarni Syahrial dan dikaruniai empat orang anak, yaitu Syamila Azhariya Nahar, Faiza Husnayeni Nahar, Muhammad Hasnan Nahar, Ihda Rufaida Nahar. Pada tahun 2004, anak sulungnya, Syamila Azhariya Nahar meninggal dunia dalam usia 16 tahun.
ANTARA - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah bidang Tarjikh dan Tabligh yang juga Wakil ketua Majelis Ulama Indonesia, Yunahar Ilyas tutup usia. Selama masa hidupnya Yunahar Ilyas dikenal sebagai sosok yang kenal dan kental dengan masyarakat, serta merupakan role model ulama dengan karakter spiritualitasnya. (Imam Prasetyo Nugroho/Agha Yuninda Maulana/Perwiranta)
Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Agus Taufiqurrahman menyebut bahwa Yunahar Ilyas merupakan sosok ulama besar yang berdedikasi sangat tinggi terhadap dakwah Islam.
Berita sebelumnya, Yunahar yang merupakan Ketua PP ...
Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Yunahar Ilyas meninggal dunia di RS Sarjito Yogyakarta, pukul 23.47 WIB, Kamis (2/1).
Yunahar yang juga Ketua PP Muhammadiyah sempat mengalami gangguan kesehatan sebelum menghembuskan ...
Nama Nabi Ilyas ‘alaihi as-salam disebut dalam Al-Qur’an 2 kali, pertama pada Surat Al-An’am 85, dan kedua Surat Ash-Shaffat ayat 123. Allah SWT berfirman:
وَزَكَرِيَّا وَيَحۡيَىٰ وَعِيسَىٰ وَإِلۡيَاسَۖ كُلّٞ مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ ٨٥
“D an Zakaria, Yahya, ‘ Isa dan Ilyas. semuanya t ermasuk orang-orang yang shaleh. ” (Q.S. Al-An’am 6:85)
“D an s esungguhnya Ilyas benar-benar t ermasuk salah seorang rasul .” (Q.S. ash-Shaffat 37: 123)
Dan disebut satu kali dalam lafal Il yasiin pada Surat ash-Shaffat ayat 130. Allah SWT berfirman:
وَتَرَكۡنَا عَلَيۡهِ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ ١٢٩ سَلَٰمٌ عَلَىٰٓ إِلۡ يَاسِينَ ١٣٠
“ dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian. (yaitu): “Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas in “ (Q.S. ash-Shaffat 37: 129-130)
Menurut Ibn Ishaq, sebagaimana dikutip oleh Muhammad Washfi dalam Tarikh al-Anbiya’ wa ar-Rusul (hlm 249), Ilyas adalah putera Yusa ibn Fanhash ibn al-‘Izar ibn Harun saudaranya Musa. Menurut Ibn Qutaibah, Ilyas bukan keturunan Harun tapi Yusya’ ibn Nun. Sedangkan menurut Ibn Sa’ad Ilyas adalah putera Tasybin ibn al-‘Izar ibn Harun ibn ‘Imran ibn Qahits ibn Lawi ibn Ya’qub (Ibid, hal. 250). Tiga versi yang berbeda itu ketemu pada Ya’qub. Kalau nasab versi Ibn Ishaq kita teruskan sampai Ya’qub maka lengkapnya nasab Ilyas adalah Ilyas ibn Yusa ibn Fanhash ibn al-‘Izar ibn Harun ibn ‘Imran ibn Qahits ibn Lawi ibn Ya’qub.
Nabi Ilyas diutus kepada kaum Baa’lbak atau Ba’albek, Lebanon. Penduduk Baa’lbak ini menyembah berhala yang disebut Ba’al. ( Athlas Al-Qur’an hal . 86).
Menurut Muhammad Washfi (hal. 254), Ba’al yang mereka sembah itu pada mulanya terdiri dari tiga oknum yaitu Anu, Enky dan Enlil. Anu dalam keyakinan mereka adalah tuhan langit yang mereka sebut sebagai raja tuhan-tuhan. Anu menurut mereka kawin dengan Antu. Anu dan Antu inilah yang menyelamatkan Ishtar. Sedangkan oknum yang kedua yaitu Enky, adalah tuhan bumi yang dari dalam perutnya keluar air. Setelah runtuhnya kerajaan Babilonia (539 SM) dua oknum Ba’al yaitu Anu da Enky ikut lenyap dan tersisa Enlil, aslinya adalah tuhan angin atau udara yang kemudian mereka sebut juga dengan bukit yang agung. Dalam keyakinan mereka Ba’al punya banyak istri, yang paling tua bernama Nen-Lil yang mereka sebut sebagai Ibu yang agung.
Menurut Hamka dalam Tafsir Al-Azhar (XXIII:157), Ba’l adalah nama salah satu berhala dari orang Phunicia. Phunicia ini adalah bangsa pelayar yang hidup di pantai Arabia Utara. Sampai sekarang di Ba’albak, masuk wilayah Lebanon, masih terdapat sebuah bangunan yang dikenal dengan nama Heliopolis, tempat menyembah Ba’al.
Ba’al itu dalam bahasa Arab bisa berarti suami, tanah ketinggian dan juga berarti tuhan. Berhala yang mereka sembah itu dianggap seperti seorang suami yang melindungi anak isterinya, dianggap sebagai yang tertinggi, oleh sebab itu dianggap sebagai Tuhan sehingga mereka memujanya Untuk meluruskan itulah Ilyas diutus kepada mereka. Allah SWT berfirman:
وَإِنَّ إِلۡيَاسَ لَمِنَ ٱلۡمُرۡسَلِينَ ١٢٣ إِذۡ قَالَ لِقَوۡمِهِۦٓ أَلَا تَتَّقُونَ ١٢٤ أَتَدۡعُونَ بَعۡلٗا وَتَذَرُونَ أَحۡسَنَ ٱلۡخَٰلِقِينَ ١٢٥ ٱللَّهَ رَبَّكُمۡ وَرَبَّ ءَابَآئِكُمُ ٱلۡأَوَّلِينَ ١٢٦
“Dan sesungguhnya Ilyas benar-benar termasuk salah seorang rasul. (ingatlah) ketika ia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu tidak bertaqwa? Patutkah kamu menyembah Baa’l dan kamu tinggalkan Sebaik-baik Pencipta,. (yaitu) Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu?” (Q.S. Ash-Shaffat 37: 123-126)
Demikianlah Nabi Ilyas, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya selalu mengajak kepada Tauhid, mengesakan Allah SWT. Sudah silih berganti nabi-nabi diutus untuk meluruskan penyimpangan keyakinan yang terjadi, tetapi penyimpangan itu kembali terjadi. Kalau diingatkan mereka sering berdalih hanya meneruskan tradisi nenek moyang, padahal aslinya nenek moyang meeka bukanlah penyembah berhala tapi penyembah Allah SWT semata. Dalam rangkaian ayat ayat di atas, Ilyas mengingatkan kaumnya, kenapa mereka meninggalkan Allah SWT, sebaik-baik Pendipta, dan menggantinya dengan berhala yang mereka buat sendiri. Padahal nenek moyang mereka terdahulu menyembah Allah SWT semata.
Mereka tidak menerima peringatan Nabi Ilyas, bahkan mereka mendustakannya. Kelak di Hari Akhir mereka akan mempertanggungjawabkan penyimpangan yang telah mereka lakukan itu. Allah SWT berfirman:
فَكَذَّبُوهُ فَإِنَّهُمۡ لَمُحۡضَرُونَ ١٢٧ إِلَّا عِبَادَ ٱللَّهِ ٱلۡمُخۡلَصِينَ ١٢٨ وَتَرَكۡنَا عَلَيۡهِ فِي ٱلۡأٓخِرِينَ ١٢٩
“Maka mereka mendustakannya, karena itu mereka akan diseret (ke neraka),kecuali hamba-hamba Allah yang dibersihkan (dari dosa). dan Kami abadikan untuk Ilyas (pujian yang baik) di kalangan orang-orang yang datang kemudian.” (Q .S. Ash-Shaffat 37: 127-129)
Kata al-Muhdharun dalam ayat berarti akan disiksa dalam neraka sebagaimana firman Allah SWT pada ayat lain:
وَيَوۡمَ تَقُومُ ٱلسَّاعَةُ يَوۡمَئِذٖ يَتَفَرَّقُونَ ١٤ فَأَمَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ فَهُمۡ فِي رَوۡضَةٖ يُحۡبَرُونَ ١٥ وَأَمَّا ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَكَذَّبُواْ بَِٔايَٰتِنَا وَلِقَآيِٕ ٱلۡأٓخِرَةِ فَأُوْلَٰٓئِكَ فِي ٱلۡعَذَابِ مُحۡضَرُونَ ١٦
“Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergolong-golongan. Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka mereka di dalam taman (surga) bergembira. Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami (Al Quran) serta (mendustakan) menemui hari akhirat, maka mereka tetap berada di dalam siksaan (neraka).” ( Q.S. Ar-Rum 30: 14-16)
Pada ayat 129 disebutkan oleh Allah SWT bahwa Ilyas akan dikenang dan disebut-sebut oleh generasi yang datang kemudian atas perjuangan dan jasa-jasanya mengingatkan kaumnya untuk tidak menyembah berhala yang bernama Ba’al.
Dalam ayat-ayat selanjutnya dari Surat Ash-Shaffat, Allah SWT mengucapkan salam sejahtera untuk Ilyas yang disebut juga dengan nama lain Il yasin. Allah SWT berfirman:
سَلَٰمٌ عَلَىٰٓ إِلۡ يَاسِينَ ١٣٠ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ ١٣١ إِنَّهُۥ مِنۡ عِبَادِنَا ٱلۡمُؤۡمِنِينَ ١٣٢
“Kesejahteraan dilimpahkan atas Ilyas?” Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya dia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.” (Q .S. Ash-Shaffat 37: 130-132)
Demikianlah kisah Nabi Ilyas AS, singkat saja dalam Al-Qur’an.
Bisnis.com , JAKARTA — Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi bersama TNI akan melakukan empat sortie penerbangan operasi modifikasi cuaca sebagai upaya mencegah banjir di wilayah Jabodetabek. Kapusdatinkom Badan Nasional Penanggulangan Bencana Agus Wibowo dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/1/2020), mengatakan bahwa dua sortie penerbangan rencananya mulai dilakukan pada pukul 09.00, sedangkan dua sortie selanjutnya pukul 13.00. Keputusan melakukan upaya pencegahan banjir lebih besar di wilayah Jabodetabek dengan teknik modifikasi cuaca (TMC) diputuskan dalam Rakor Penanganan Banjir Jabodetabek di BNPB pada Kamis (2/1/2020). BPPT menyiapkan TMC untuk mempercepat penurunan hujan sebelum mencapai wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sehingga mengurangi hujan yang turun di area tersebut dalam rangka mencegah banjir. "Kami sudah siapkan 22 ton bahan semai [garam] dan segera ditambah lagi stoknya," kata Kepala BPPT Hammam Riza. Rencananya ada empat sortie penerbangan per hari untuk menyemai awan dalam rangka mempercepat penurunan hujan sehingga tidak sampai turun di wilayah Jabodetabek. Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan bahwa BPPT bersama Markas Besar TNI melakukan teknologi modifikasi cuaca untuk menangani banjir Jabodetabek. "Volume awan yang kemungkinan bisa menjadi hujan harus dikurangi dari sekarang agar tidak menumpuk di satu waktu," katanya. Markas Besar TNI telah menyiapkan dua pesawat tipe CN295 dan Cassa sejak Kamis (2/1/2019) pagi yang diharapkan bisa segera untuk operasi teknologi modifikasi cuaca.
Bencana hidrometeorologis berupa hujan di awal 2020 ini belum surut
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan peningkatan intensitas hujan dengan durasi yang lebih lama di berbagai wilayah di Jawa Tengah pada awal 2020 ini hingga 4 Januari. Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang Achadi Subarkah Raharjo di Semarang, Kamis (2/1) mengatakan bencana hidrometeorologis di awal 2020 ini belum surut.
"Peningkatan intensitas hujan akan terjadi hingga beberapa hari ke depan. Perlu kewaspadaan masyarakat," katanya.
Menurut dia, peningkatan curah hujan akan berdampak terhadap pada risiko bencana banjir serta tanah longsor. Ia mengatakan curah hujan pada beberapa hari ke depan akan bervariasi dari ringan hingga lebat.
Ia menambahkan BMKG akan terus-menerus melakukan pengamatan dan memberikan informasi cuaca kepada masyarakat. Tidak hanya bagi penyelenggara penerbangan, kata dia, informasi cuaca juga diberikan kepada instansi pemerintah maupun relawan tanggap bencana.
Pengurusan dokumen kependudukan korban banjir yang hilang dan rusak dilayani gratis.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Dukcapil Kemendagri) membuka pelayanan pengurusan dokumen kependudukan yang hilang dan rusak akibat banjir. Masyarakat yang terdampak banjir dapat mengurus dokumen kependudukan melalui RT/RW masing-masing.
"Pascabencana kita langsung bergerak aktif mendata dan mengganti dokumen yang hilang rusak tersebut dengan gratis. Kami dari Pusat akan memberikan pendampingan seperti biasanya. Tolong segera dilakukan mulai hari ini atau setelah banjir surut," ujar Direktur Jenderal Zudan Arif Fakrulloh dalam keterangan tertulis, Jumat (3/1).
Ia mengatakan, dokumen kependudukan seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP), Kartu Keluarga (KK), dan akta kelahiran yang rusak atau hilang bisa diganti oleh Ditjen Dukcapil. Pelayanan tersebut dilakukan secara kolektif melalui RT/RW maupun kelurahan.
"Nanti kita akan berikan pengumuman. Nanti bisa jemput bola melalui RT/RW masing-masing atau RT/RW dikumpulkan di kelurahan masing-masing. Nanti setelah jadi RT/RW tinggal mengambilkan," jelas Zudan.
Ia menambahkan, dokumen kependudukan berbeda dengan layanan restorasi dokumen keluarga oleh Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI). ANRI melayani dokumen di luar kependudukan seperti ijazah luar negeri atau arsip lainnya yang tidak bisa digantikan.
"Kalau ANRI itu kan dokumen yang tidak bisa digantikan. Mungkin ada dokumen-dokumen tertentu. Kalau dokumen kependudukan kan bisa diganti. Mungkin ijazah luar negeri. Kalau dukcapil KTP, KK, akta lahir yang terendam banjir dan tidak bisa ditemukan lagi," kata Zudan.
Donor darah Yahudi dan Muslim di London dihadiri kurang lebih 100 orang.
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON— Lebih dari 100 orang menghadiri acara Golders Green Islamic Centre pada akhir pekan lalu, yang diselenggarakan Faiths Forum for London.
Komunitas Yahudi dan Muslim bersatu dalam upaya donor darah antaragama di Golders Green Islamic Centre pada Ahad lalu. Lebih dari 100 orang menghadiri acara yang sebelumnya dikenal sebagai Hippodrome, di Golders Green, itu.
Dilansir dari Jewish News, salah satu penyelenggara dari Islamic Centre, Ali Madani, mengatakan donor darah ini dilakukan karena adanya kekurangan darah dari berbagai latar belakang etnis. “Kami dengan bangga menerima semua orang yang mau mendonorkan darahnya,” kata Ali Madani.
Donor darah ini menunjukkan bahwa orang-orang juga bisa berkumpul di tengah banyaknya perpecahan yang terjadi.
Pihak penyelenggara juga merasa terhormat karena begitu banyak orang datang ke sana untuk menyumbangkan darahnya. “Saya ingin bertemu dengan orang lain,” kata Rabi Natan Levy, seorang penyumbang darah.
Levy juga menyampaikan, dia ingin memberikan darahnya di Markaz Hippodrome karena banyak orang di Golders Greeen yang memiliki hati nurani dan terbuka untuk membantu sesama.
Bukan hanya mereka, tetapi juga kehangatan suasana yang tercipta di sana dengan adanya kasih amal dan kesediaan semua orang untuk mempercayai satu sama lain. “Ini sangat menginspirasi,” tambah Levy.
Pada November 2017, tak lama setelah Islamic Center didirikan di Golders Green, anggota komunitas Muslim muncul di Golders Green United Synagogue untuk menyumbangkan darah untuk Hari Mitzvah.
Bisnis.com , JAKARTA - Pemerintah sedang menyusun Peraturan Presiden soal Komisi Pemberantasan Korupsi. Salah satu isinya menempatkan lembaga antirasuah berada di bawah Presiden. Akan tetapi peraturan tersebut mendapat kritik terutama dari lembaga swadaya masyarakat (LSM). Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md mengatakan bahwa tidak terlalu mempermasalahkannya. "Ya tidak apa-apa dikritik. Nanti dilihat sajalah. Itu kan gampang nih. Kita semuanya ingin baik. LSM tentu ingin baik, kita juga ingin baik gitu," katanya di Kantor Menkopolhukam, Jakarta, Senin (30/12/2019). Mahfud menjelaskan bahwa peraturan presiden (perpres) adalah hak Joko Widodo sebagai kepala negara. Kalau memang ada yang salah, bisa direvisi baik itu uji eksekutif maupun uji materi. "Tapi masukan masukan itu tentu harus ditampung. Karena tadi deputi saya itu, Pak Fadil [Fadil Zumhana, Deputi III Bidang Hukum dan HAM] sedang membicarakan itu termasuk dengan beberapa yang terkait," jelasnya. Sebelumnya, Transparency International Indonesia (TII) mengkritik salah satu pasal dalam draf Perpres tentang organisasi dan tata kerja pimpinan dan organ pelaksana pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi. Itu adalah turunan dari UU Nomor 19 Tahun 2019 Tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 30 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam bab 1 mengenai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pasal 1 di draf itu menyatakan bahwa pimpinan KPK merupakan pejabat negara setingkat menteri yang berada di bawah dan bertangggung jawab kepada Presiden sebagai kepala negara. "Alih-alih memenuhi harapan publik untuk menguatkan KPK dengan mengeluarkan Perppu [Peraturan Pengganti Undang-Undang], saat ini justru Presiden malah berencana mengeluarkan Perpres yang menjadikan KPK di bawah Presiden dan setara kementerian," ujar aktivis TII Wawan Suyatmiko di Jakarta, Jumat (27/12/2019). Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini : KPK