Contact Form

 

Ria Irawan, dari Sopir Taxi di 1973 hingga Koboy Kampus 2019


JAKARTA, KOMPAS.com - Suami mendiang Ria Irawan , Mayky Wongkar mengatakan, sang istri semasa hidup kerap melarangnya menangis atas kondisi yang diderita. Bahkan, Mayky menyebut Ria Irawan tak segan mengusirnya jika menangis. "Kalau gue nangis di dekat dia (Ria Irawan), dia usir gue. Dia bilang, 'jangan nangis deh, lu jangan nangis deh'," kata Mayky Wongkar usai pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020).

Baca juga: Dewi Irawan Kaitkan Meninggalnya Ria Irawan dengan Sang Ayah Meski menahan rasa kesedihan dan berusaha tegar, Mayky tetap berada di samping Ria Irawan hingga akhir hayat. “Gue harus menemani dia karena gue enggak kepengin juga seperti ini. Bayangan gue masih panjang lah perjalanan ini," ucap Mayky. Adapun, Mayky Wongkar turut mengantarkan Ria Irawan hingga peristirahatan terakhir di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Baca juga: Ungkap Kondisi Ria Irawan Sebulan Terakhir, Dewi Irawan: Sulit Bangun dan Harus Digotong

Mayk juga tampak turun ke liang lahat ikut menguburkan sang istri. Sesekali Mayky terliaht menangis usai Ria Irawan dikebumikan. Sebelumnya, Ria Irawan mengembuskan nafas terakhir pada Senin (6/1/2020) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.

Baca juga: Selama Sakit, Ria Irawan Tidak Mau Dijenguk Rano Karno

Almarhumah meninggal pada usia 50 tahun. Ria Irawan meninggal setelah berjuang melawan kanker stadium 4. Pada tahun 2009, Ria Irawan didiagnosis terkena kanker getah bening .

Baca juga: Unggah Foto Papan Nisan Ria Irawan, Mayky Wongkar: Elo Cinta Mati Gue Sempat dinyatakan sembuh, tetapi kanker getah bening yang diidap Ria Irawan kembali aktif.




Liputan6.com, Jakarta - Awan duka tengah menyelimuti dunia perfilman Tanah Air. Salah satu bakat terbaiknya, aktris Ria Irawan mengembuskan napas terakhir pada Senin (6/1/2020) pagi.

Ria Irawan meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker yang dideritanya sejak 2014 lalu. Kabar duka pun disampaikan oleh deretan pesohor, salah satunya aktris Marsha Timothy.

"Innalillahi Wa Innailaihi rojiun" selamat jalan mbak ria irawan... May you rest in love. Turut berduka cita sedalam-dlamanya, semoga utk keluarga yang ditinggalkan, semoga diberi ketabahan dan kelikhlasan.." tulisnya di Instagram Story pribadi.


Jakarta, CNN Indonesia -- Aktris senior Ria Irawan meninggal dunia. Kabar kepergian nomine piala Citra 2006 dan 2015 tersebut disampaikan komika yang juga aktor dan sutradara, Ernest Prakasa , lewat akun twitter, Senin (6/1) dini hari WIB. Ria Irawan yang terlahir dengan nama lengkap Chandra Ariati Dewi Irawan merupakan salah satu aktris senior Indonesia. Tumbuh di lingkungan entertainer, perempuan kelahiran 24 Juli 1969 ini memang sudah memiliki ketertarikan pada dunia film sejak kecil. Ayahnya adalah aktor yang kemudian bermetamorfosis jadi sutradara, Bambang Irawan. Ibunya, Ade Irawan, juga berlatar belakang sama.

Ria Irawan sendiri mulai mengenal dunia depan kamera setelah menjadi figuran dalam film besutan ayahnya Sopir Tax i dan Belas Kasih pada 1973 silam. Kala itu, usia Ria masih balita. Dia baru mendapatkan peran bukan sebagai figuran dalam film Fajar Menyingsing (1975). Dalam film yang disutradarai Marhadi JF tersebut, Ria beradu akting dengan Erwin Gutawa. Salah satu tolok ukur kesuksesan karier akting Ria adalah film Kembang Kertas di tahun 1984. 
Di tahun selanjutnya ia berhasil menjadi nominasi di Festival Film Indonesia sebagai Aktris Pendukung Terbaik berkat perannya di film Bila Saatnya Tiba (1985). Namun pada tahun 1987 ia baru berhasil memenangkan penghargaan pertamanya yaitu Pemeran Pendukung Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI). Film yang berhasil memberikannya penghargaan ini tidak lain adalah Selamat Tinggal Jeanette (1987) yang juga diperankan oleh aktor kawakan Mathias Muchus dan Meriam Bellina.  Total sudah ada 43 film yang ia hasilkan selama perjalanannya sebagai aktris.  Tidak hanya seni peran, namun Ria Irawan juga merambah ke ranah tarik suara. Ia sempat membuat album bersama Ully Artha, Debby Cintia Dewi, Wieke Widowati, Rini S Bono, Nurul Arifin, Ita Mustafa, Ani Kusuma, Eva Arnaz, dan Rima Melati. Album yang diberi nama Japras ini berhasil meledak di pasaran. Selain itu ia juga sempat membuat album dangdut dengan Rano Karno dan membentuk trio bersama Nurul Arifin dan Ita Mustafa.


Hidup menjadi aktris tentunya Ria juga tidak jauh dari kontroversi. Pada pertengahan 90an ia pernah diterpa berita negatif saat seorang lelaki bernama Rivaldi Sukarno ditemukan meninggal akibat overdosis di kediamannya. Hal itu pun membuat Ria diketahui mengungsi sementara ke Milan dimana kakaknya bermukim.  Setelah vakum setidaknya selama 10 tahun, Ria kemudian menuai penghargaan lewat Biola Tak Berdawai (2003). Lewat perannya dalam film tersebut, Ria dinobatkan sebagai The Best Actress dalam ajang Festival Film Asia Pasifik di Iran Setelah itu, Ria kembali menancapkan namanya dalam jagat film Indonesia. Film-film populer seperti Arisan! (2004), Janji Joni (2005), dan Berbagi Suami (2006) dibintanginya. [Gambas:Video CNN] Ria Irawan diketahui mengidap penyakit kanker sejak 2004. Ia sempat menjalani pengobatan dan dinyatakan sembuh. Namun, ternyata sel kanker kembali muncul dan disebut menjalar ke paru-paru hingga otak. Beberapa film yang terahir melibatkan namanya adalah Wedding Aggrement (2019), Mantan Manten (2019), Bumi itu Bulat (2019), Kuambil Lagi Hatiku (2019) dan Koboy Kampus (2019).  Pada November lalu, mendiang Ria sempat dilarikan ke IGD RSCM karena kondisi fisik yang menurun. Ia kemudian menjalani rawat inap di sana. Selama menjalani pengobatan kanker, mendiang kerap membagikan perjuangannya ke media sosial. (kir/kid)




JAKARTA, KOMPAS.com - Artis peran Ria Irawan akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, setelah shalat Dzuhur pukul 12.00 WIB , Senin (6/1/2020).

" Innalilahi wa innailahi Rojiun telah berulang ke rakhmatullah Candra Ariati Dewi (Ria Irawan) binti Bambang Irawan akan dimakamkan di Tanah Kusir ba'da shalat dzuhur. 24 Juli 1969-6 Jan 2020 (50tahun) ," bunyi tulisan di papan tulis di rumah duka.

Ria Irawan meninggal dunia pada Senin subuh, sekitar pukul 04.00 WIB.

Kabar meninggalnya Ria Irawan dibenarkan oleh sang suami, Mayky Wongkar, saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon.

Baca juga: Riwayat Sakit Ria Irawan, dari Rahim, Kanker Itu Menyebar Hingga ke Otak

“Iya barusan (meninggal), pas azan subuh,” ucap Mayky sembari terisak.

Mayky juga menyebutkan bahwa kondisi Ria Irawan sudah kritis. Hingga saat ini, sang suami tengah mengurus keperluan almarhumah.

Ria Irawan meninggal dunia setelah mengidap kanker kelenjar getah bening.

Baca juga: Unggah Foto Keranda Jenazah Ria Irawan, Dewi Irawan: Pulang, Adikku Sayang

Penyakit kanker yang diidap Ria pernah dinyatakan sembuh pada 2014 melalui pengobatan kemoterapi yang dijalaninya.

Namun, pertengahan 2019 kondisi Ria mulai memburuk kembali. Ia mulai bolak-balik ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan.




Suara.com - Ria Irawan Meninggal, Kenali Kanker yang Sembuh Tapi Bisa Muncul Lagi

Kabar duka cita datang dari Ria Irawan yang meninggal karena kanker. Penyakit kanker memang cukup mematikan, sehingga untuk pasien, ada tiga tahap ketika seseorang dinyatakan mengidap kanker.

Pertama mungkin akan menolak pernyataan dokter, lalu ketika mengetahui kebenarannya cenderung menyalahkan dirinya, hingga akhirnya pada tahap menerima.

Reaksi ini juga bisa dialami oleh kerabat terdekat penderita. Kanker adalah penyakit yang mematikan, namun bukan berarti tidak bisa disembuhkan. Ada yang berhasil sembuh dari kanker dan terbebas selamanya.

Dilansir dari Hello Sehat , proses untuk menyembuhkan kanker memang tidak instan, harus memiliki kesabaran, optimisme, keberanian, serta mental yang kuat untuk berjuang melawan kanker. Setelah berbulan-bulan menjalani pengobatan, akhirnya pengorbanan pun terbayar dengan dinyatakan sembuh atau bebas dari kanker.

Tetapi sering kali kita mendengar bahwa kanker yang telah disembuhkan, muncul kembali. Jarak kemunculannya kadang bahkan tidak berdekatan setelah dinyatakan sembuh. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi?

Ada banyak sekali jenis sel dalam tubuh, dan kemungkinan terbentuknya kanker dapat berasal dari sel yang mana saja. Sel kanker adalah sel yang terbentuk tidak normal yang terjadi secara terus menerus hingga akhirnya tidak terkendali. Beberapa kanker menjadi sangat serius dibandingkan yang lain. Sedangkan ada juga yang mudah diobati, jika sel kanker ditemukan pada stadium awal. Observasi lebih lanjut sangat penting untuk mengetahui jenis kanker yang tumbuh, seberapa besar pertumbuhannya, apakah kanker tersebut sudah menyebar, dan seberapa efektifnya sel kanker merespon pengobatan.

Opsi pengobatan kanker tergantung pada jenis kanker yang tumbuh dan seberapa luas kanker tersebut telah tumbuh dan menyebar. Berikut pengobatan yang paling umum:

Operasi: dimungkinkan untuk mengangkat tumor ganas, sebab kalau tidak dilakukan akan menyebar pada sel lainnya dan tumbuh tumor baru. Tumor ganas memiliki pertumbuhan yang cepat, dan dapat merusak jaringan sekitarnya.

Kemoterapi: pengobatan ini dilakukan dengan memberikan obat anti-kanker untuk membunuh kanker dan menghentikan perkembangannya.

Radioterapi: pengobatan ini menggunakan sinar energi yang tinggi dari radiasi untuk menghentikan pertumbuhan kanker, yang memfokuskan pada jaringan kanker.

Bagaimana kanker bisa kembali setelah dinyatakan sembuh?

Kambuhnya kanker setelah penyembuhan alias cancer recurrence disebabkan oleh adanya sel-sel kanker yang menetap setelah semua usaha dilakukan untuk menyembuhkan kanker. Kanker ini mungkin tidak aktif selama beberapa waktu, tetapi mereka terus bertambah sehingga cancer recurrence terjadi. Kanker dapat muncul kembali di beberapa tempat, berikut ini kategorinya:

Local recurrence berarti kanker muncul kembali di tempat yang sama ketika pertama kali ditemukan, kanker tidak menyebar pada kelenjar getah bening dan bagian tubuh lainnya.

Regional recurrence terjadi di kelenjar getah bening dan jaringan yang terletak di sekitar kanker sebelumnya.

Distance recurrence merujuk pada kanker yang telah menyebar ke area yang lebih jauh dari kanker sebelumnya.

Ketika Anda menjalani tahap akhir pengobatan, dokter akan menjadwalkan pertemuan pemeriksaan follow-up untuk memantau apakah ada kemungkinan terhadap cancer recurrence. Ketika kanker muncul kembalu dan ditemukan pada kategori local recurrence , tingkat pengobatan masih bisa diatasi, namun ketika munculnya di tempat lain, pengobatan yang dilakukan pun akan menjadi lebih menantang. Jangan melewatkan pemeriksaan follow-up yang telah dijadwalkan, sangat penting untuk terus memantau kesembuhan Anda.

Faktor apa saja yang menyebabkan kanker kembali lagi?

Sel kanker memang tidak dapat diduga, tentunya ketika dokter mengatakan ‘kanker dapat terkendali’ itu artinya sel kanker masih tetap ada di sana, namun tidak berkembang. Mungkin Anda bisa sedikit tenang, tapi harus tetap memperhatikan kesehatan dan gaya hidup Anda. Berikut ini faktor yang perlu Anda ketahui tentang kanker muncul kembali:1. Kanker muncul kembali pasca operasi Bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti:

Beberapa sel kanker tertinggal selama operasi. Dokter sudah melakukan usaha terbaik, tetapi selalu ada kemungkinan tertinggalnya sel kanker yang kecil. Beberapa sel kanker terpisah atau rusak dari sel awal terbentuknya, hal ini bisa terjadi sebelum operasi dan menyebar pada bagian tubuh lainnya.

Kemoterapi dilakukan untuk menyerang sel kanker yang berkembang membentuk sel baru. Namun, kemoterapi juga memiliki kekurangan yaitu tidak semua sel kanker bisa dipisahkan pada satu waktu yang bersamaan. Pengobatan kanker ditujukan untuk mengurangi jumlah sel yang terus terbentuk, sehingga sisanya dapat dihilangkan oleh sistem pertahanan tubuh, atau sisanya akan mati secara natural. Sangat mungkin sel kanker berhenti berkembang selepas masa pengobatan, ini masa yang disebut sel kanker sedang beristirahat. Radioterapi seringnya mampu membuat sel kanker mati. Tak hanya, itu sel normal yang dekat dengan kanker juga akan dibasmi, tapi selalu ada kemungkinan tidak berhasil.

Menurut peneliti hal ini disebabkan karena adanya mutasi genetik yang menyebabkan sel kanker menjadi resisten terhadap kemoterapi. Sel yang resisten akan memiliki substansi p-glycoprotein yang tinggi, substansi ini ditemukan pada dinding sel. Protein berfungsi untuk menghapus racun dari sel. Itu sebabnya tingginya p-glycoprotein dapat menolak obat kanker.

Hal ini bisa menjadi salah satu pemicu kanker muncul kembali, seperti tidak membatasi asupan makanan, stres yang berlebihan, hingga jam tidur yang kurang. Ketika stres, hormon kortisol akan mengganggu hormon lainnya. Sama halnya dengan kurang tidur, tubuh jadi tidak bisa memulihkan dirinya sendiri.

Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya kambuhnya kanker?

The American Cancer Society bahkan menyarankan penyintas kanker untuk menjaga keseimbangan kesehatannya dengan mengikuti paduan nutrisi. Sebaiknya makan buah-buahan setiap hari sekitar 2 ½ mangkuk. Batasi daging merah (sapi, kambing, babi) untuk menghindari lemak jenuh yang berlebihan dan daging olahan seperti sosis. Pilih makanan yang mengandung biji-bijian dibandingkan dengan gandum olahan dan gula.

Peneliti memang belum menemukan apakah aktivitas fisik mampu mencegah kanker. Tetapi penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik dapat mengurangi kecemasan, depresi, perubahan mood, membuat lebih percaya diri. Ketika stres berkurang, hal ini mampu membantu mengurangi gejala mual, nyeri, rasa lelah. Jangan terlalu keras pada diri sendiri, tetapi cobalah untuk kembali pada aktivitas harian.

Ketika dinyatakan sembuh dari kanker, tidak serta merta Anda bisa semaunya dalam hal makanan. Apa yang kita konsumsi diserap oleh tubuh, sehingga sangat penting untuk mengubah makanan Anda menjadi makanan sehat. Tidak hanya makanan, stres juga harus sebisa mungkin Anda hindari, sebab stres akan menghasilkan hormon yang mengganggu hormon lainnya. Selain asupan dari luar, mengendalikan diri dari dalam juga perlu. Pengobatan dan kekhawatiran memang bisa membuat Anda frustrasi, namun usahakan untuk tidak terlalu memikirkannya sepanjang waktu. Anda dapat mencoba mengelola stres. Anda juga harus memperhatikan waktu istirahat, jangan sampai kurang tidur.




Aktris senior Widyawati mengungkapkan rasa dukanya atas kepergian sahabatnya di dunia seni peran, Ria Irawan di Jakarta, Senin.

Ia mengaku terkejut ketika mendapatkan kabar bahwa Ria telah berpulang setelah bertahun-tahun melawan kanker stadium empat yang ia idap.

Baca Juga: Ria Irawan Meninggal Dunia, Jokowi Sampai Anies Baswedan Kirim Bunga Duka

"Saya kira, mungkin ini yang terbaik ya buat Ria. Karena kita tahu dia sakit sudah cukup lama, kasihan. Di tahun lalu, saya merasa ada yang berbeda, dia sudah agak enggak  konsen  gitu," kata Widyawati saat ditemui di rumah duka di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Widyawati lantas mendoakan Ria agar dia bahagia di sisi Tuhan meski orang-orang yang dia tinggalkan merasa sedih karena kehilangan dia.

"Dan iya, Ria sudah menderita cukup lama ya, kasihan. Dan Tuhan selalu memberikan yang terbaik buat umat-Nya, dan saya yakin Ria sudah bahagia, dan kita semua sangat kehilangan," ujarnya melanjutkan.

Tag: Ria Irawan , artis indonesia Penulis: Redaksi WE Online Editor: Ferry Hidayat Foto: (Foto: Instagram @riairawan)




Liputan6.com, Jakarta Aktris Ria Irawan meninggal pada usia 50 tahun di RSCM, Jakarta. Sejumlah aktris dan aktor melayat almarhumah di kediamannya, salah satunya Ine Febriyanti.




View this post on Instagram

"Rest in Love Ria Irawan.. speechless gue.. @riairawan .. gue bakal kangen banget sama lo.. komitmen lo buat film Indonesia itu luar biasa dan komitmen lo buat sesama lo lebih dari semua itu.. I love you and you will be missed ?????????????"

A post shared by Lukman Sardi (@lukmansrd) on Jan 5, 2020 at 2:57pm PST


View this post on Instagram

Ngefans sama Ria Irawan sejak beliau main Ibunda. Sejak itu pengen banget rasanya ngajak dia main di Film ku. Akhirnya sempet nongol sekilas di Film Soekarno. Ngerasa gak puas, aku mengajaknya main di Film Mekah I’m Coming. Gak nyangka banget itu bakal jadi film terakhirnya. Selamat jalan mba Ria. Semoga kamu damai di Surga

A post shared by Hanung Bramantyo (@hanungbramantyo) on Jan 5, 2020 at 6:01pm PST


Suami Ria Irawan, Mayky Wongkar setia mendampingi jenazah sampai ke tempat peristirahatan terakhirnya. Sang Kakak, Dewi Irawan, juga terlihat hadir sambil menahan haru saat menatap jasad Ria Irawan untuk terakhir kalinya.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply