JAKARTA, iNews.id – Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan terpilih menjadi Ketua Umum (Ketum) PSSI periode 2019-2019. Pria yang akrab disapa Iwan Bule itu menang mutlak dalam Kongres Luar Biasa (KLB) di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019) siang. Figur yang juga menjabat Sekretaris Utama Lemhannas itu dikenal sebagai salah satu perwira tinggi Polri dengan karier cemerlang. Dia telah menduduki sejumlah jabatan strategis di Polri. Nama alumnus Akademi Kepolisian 1984 ini mula-mula menanjak ketika menjabat Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Iwan Bule berhasil membongkar kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen, pada 2008. Kasus ini sangat menyita perhatian publik karena menyeret mantan Ketua KPK Antasari Azhar. Saat itu Iwan Bule berpangkat Kombes. Lepas dari berbagai kontroversi yang mengiringi, termasuk dugaan rekayasa kasus, nama Iriawan kembali mencorong saat turut menjemput Gayus Tambunan, pegawai pajak berharta miliaran rupiah. Gayus merupakan tersangka terkait praktik mafia hukum dalam perkara korupsi dan pencucian uang senilai Rp28 miliar. Penjemputan Gayus di Singapura melibatkan Iwan Bule yang saat itu telah berpangkat Brigjen dan menjabat Wakil Direktur I Keamanan Transnasional Bareskrim Polri. Banyak makan asam garam di dunia reserse, Iwan Bule lantas dipercaya menjabat tongkat komando teritorial. Pria kelahiran Tanah Abang, Jakarta, ini dipercaya menjabat Kapolda Nusa Tenggara Barat (2012), Kapolda Jabar (2013), dan Kapolda Metro Jaya (2017). Awal tahun 2018, nama Iwan Bule diusulkan Mabes Polri ke Kemendagri untuk menjadi Pj Gubernur Jabar. Mabes Polri juga menyodorkan nama Kadiv Propam Polri Irjen Pol Martuani Sormin sebagai Pj Gubernur Sumatera Utara. Namun rencana Kemendagri menunjuk dua perwira tinggi (pati) Polri itu menuai kritik keras dari masyarakat. Penunjukan itu dianggap dapat memengaruhi netralitas di pilkada. Terutama Iriawan. Namanya jadi sorotan karena pernah menjadi Kapolda Jabar. Sementara salah satu calon gubernur Jabar saat ini merupakan mantan petinggi Polri, yakni Irjen Pol Anton Charliyan, yang merupakan kolega Iriawan. Di dunia sepak bola, Iwan juga dipercaya memegang status sebagai pembina Persib sejak 2009. Rekam Jejak Komjen Pol M Iriawan: Lahir: Jakarta, 31 Maret 1962. Pangkat: Komisaris Jenderal Polisi (bintang tiga). Jabatan: Sekretaris Utama Lemhannas Pendidikan: SMA (1980). S1 (1997). S2 (2001). Akabri (1984). PTIK (1993). Sespim (1998). Sespati XIII (2007). Lemhannas PPSA (2012). Karier (antara lain): Kapolda NTB (2012) Kapolda Jabar (2013). Kadivkum Polri (2015). Kadiv Propam Polri (2016). Kapolda Metro Jaya (2016). Asops Kapolri (2017). Sestama Lemhannas (2018). Pembina Persib Bandung (2009-sekarang) Editor : Abdul Haris
TRIBUNNEWS.COM - Profil lengkap Mochamad Iriawan (Iwan Bule) yang kini diperbincangkan pasca tepilih menjadi Ketua Umum PSSI Periode 2019-2023.
Profil Mochamad Iriawan atau yang akrab di sapa Iwan Bule lahir di Jakarta 31 Maret 1962.
Pada profil Mochamad Iriawan (Iwan Bule) juga tercatat bahwa ia merupakan lulusan Akpol tahun 1984.
Sebagaimana dikutip dari Wikipedia.org pada Sabtu (2/11/2019), istri dari Mochamad Iriawan (Iwan Bule) bernama Novita Ariyanti.
Ayah dari lima orang anak ini, dalam kariernya dikepolisian, ia lebih banyak bertugas dalam bidang reserse kriminal.
M Iriawan terpilih sebagai Ketua Umum PSSI (kolase tribunnews)
Baca: Profil Mochamad Iriawan, Ketua Umum PSSI Periode 2019-2023 dan Rekam Jejaknya
Di kepolisian, Iwan Bule pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.
Pada 2008, ia penah menangani kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen oleh tersangka Ketua KPK Antashari Azhar.
Saat itu, ia menjabat sebagai Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berpangkat Komisaris Besar Polisi.
Ia pernah dilantik oleh Mendagri Tjahjo Kumolo sebagai Pejabat Gubernur Jawa Barat menggantikan Iwa Karniwa, hingga 5 September 2018.
Baca: Sah! Mochamad Iriawan Alias Iwan Bule Resmi Terpilih Jadi Ketua Umum PSSI 2019-2023
Mochamad Iriawan (Iwan Bule) resmi terpilih sebagai Ketua Umum PSSI Periode 2019-2023.
JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Ketua Umum PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), Vijaya Fitriyasa , dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan ujaran kebencian terhadap Komjen Mochamad Iriawan atau akrab disapa Iwan Bule. Laporan tersebut terdaftar pada tanggal 1 November 2019. Laporan dibuat oleh Samuel Parasian Sinambela. Pelaporan itu dibenarkan oleh Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono. "Iya betul (ada laporan tersebut)," kata Argo saat dikonfirmasi, Jumat (1/11/2019).
Baca juga: Vijaya Fitriyasa Siap Kelola PSSI Secara Profesional Vijaya dilaporkan karena diduga telah menyebarkan ujaran kebencian terhadap Iwan Bule dalam video yang diunggah oleh akun Youtube Najwa Shihab. Vijaya diundang sebagai narasumber dalam acara Mata Najwa pada 30 Oktober 2019. Dalam laporan itu, pasal yang disangkakan adalah Pasal 28 Ayat 3 Jo Pasal 45 Ayat 1 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, dan atau Pasal 310 KUHP dan atau Pasal 311 KUHP.
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, TAANGERANG SELATAN - Pada pemilihan Ketua Umum PSSI yang memenangkan Komjen Pol. Mochamad Iriawan alias Iwan Bule hari ini, suporter hanya bisa menyampaikan harapannya.
Tokoh yang muncul sebagai calon ketua umum, ataupun voters, bukanlah dari orang tribun yang meneriakan yel kecintaan bola di setiap pertandingan.
"Sebelumnya saya ucapkan selamat atas kepilihnya ketua PSSI yang baru, semoga bisa membawa dampak positif buat sepak bola Indonesia kedepannya," ujar Iyung perwakilan Oranye South Tangerang (OST) atau The Jakmania dari Tangerang Selatan (Tangsel) saat dihubungi TribunJakarta.com, Sabtu (2/1/2019).
Iyung berharap jabatan Ketua Umum PSSI digunakan benar-benar untuk mengurus sepak bola Indonesia.
Terlebih, wanti-wanti juga disampaikan agar Iwan Bule memberikan perhatian yang rata terhadap semua klub tanpa pilih kasih.
"Jangan jadikan ketua PSSI sebagai batu loncatan buat mencalonkan diri menjadi pejabat pemerintahan dan jangan memihak atau menganakemaskan satu klub sepak bola Indonesia," harap suporter Persija Jakarta itu.
Sementara pengurus Viking Tangsel, Zico, melihat Iwan Bule sebagai sosok yang kontroversial.
Menurut Zico tidak datangnya Iwan Bule pada diskusi terbuka di salah satu stasiun TV swasta menjadi indikatornya. Hal itu menunjukkan dirinya yang tidak mau terbuka di depan publik.
"Tidak hadir dalam diskusi sepak bola di Mata Najwa dan menjanjikan ke semua tim dari Liga 1 sampai 3 kucuran dana yang lumayan besar," terangnya melalui aplikasi pesan singkat.
• Afridza Munandar Meninggal Dunia Usai Terlibat Insiden di Lap Pertama Asia Talent Cup
• APINDO Enggan Tanggapi Tuntutan Buruh Soal Kenaikan 15 Persen UMK Kabupaten Bekasi 2020
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selain permasalahan pembinaan sepakbola Indonesia dan peningkatan prestasi, salah satu pekerjaan pokok Ketua Umum PSSI terpilih Komjen Pol Mochamad Iriawan yakni menjaga kompetisi sepakbola Indonesia jauh dari praktik pengaturan skor.
Ia pun mengatakan siap bekerjasama dengan Satgas Antimafia Bola untuk membasmi praktik-praktik liar tersebut.
“Ya saya komit (memberantas mafia bola ), kalau terbukti ada, saya dorong (Satgas Antimafia bola),” kata Iwan Bule di Hotel Shangri-La, Jakarta, Sabtu (2/11/2019).
“Nanti kan itu dari satgas mafia bola yang lapor ke kami mana yang belum selesia. Yang jelas pasti itu,” tambah dia.
Pebalap Indonesia Afridza Munandar Meninggal Seusai Crash di Sepang
Geger, Enam Caketum PSSI Keluar dari Ruangan Kongres, Mengaku Diusir
Mundur dari Pencalonan Ketum PSSI Jelang KLB PSSI, Bernhard Limbong: Saya Terlalu Sibuk
BOLASPORT.COM - The Jakmania melalui Diky Budi Ramadhan selaku Sekretaris Umum (Sekum), menegaskan tak akan mencampuri urusan Persija Jakarta soal pilihan di Kongres Pemilihan PSSI . 11 Calon Ketua Umum, 15 calon Wakil Ketua Umum, dan 71 calon anggota Komite Eksekutif (Exco) bakal bertarung pada Kongres Pemilihan PSSI , Sabtu (2/11/2019). Diky Budi Ramadhan angkat suara setelah salah satu kandidat Calon Ketua Umum PSSI , Mochamad Iriawan mengklaim mendapat dukungan dari Persija Jakarta .
Lewat postingan di media sosial, Mochamad Iriawan menyatakan telah mendapat dukungan 61 voters yang salah satu di antaranya merupakan Persija Jakarta . Itu bukan pertama kalinya Mochamad Iriawan buka-bukaan soal klaim dukungan yang didapatkannya dari voters. Pernah pula Iwan Bule, sapaan akrabnya, membuka dokumen daftar klub-klub yang bakal mendukungnya saat pertama kali mendeklarasikan diri, 21 Agustus lalu. Menanggapi hal itu, Diky Budi Ramadhan mengatakan bahwa pilihan Persija Jakarta adalah murni hak dari pemilik suara. Baca Juga: Persija Tak Kunjung Membaik, The Jakmania Bersikap Realistis
"Sebenarnya fans tak bisa intervensi terlalu dalam karena PSSI itu organisasi. Kami juga organisasi kan," kata Diky kepada wartawan, Kamis (31/10/2019).
Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan punya jurus menghadapi status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2021. Dia akan bersinergi dengan pemerintah.
Indonesia dipercaya FIFA menggelar Piala Dunia U-20 dua tahun mendatang. Tanah Air mengalahkan Peru untuk mendapat kehormatan tersebut.
"Kita harus segera mempersiapkan, makanya kita harus mempersiapkan untuk tim kerja sama kami PSSI , Kemenpora, dengan KONI, mungkin minggu depan kami sudah harus mulai rapat," kata Iwan Bule, sapaan Mochamad Iriawan.
Saat ini ada 10 stadion yang disediakan PSSI untuk Piala Dunia U-20 2021. Stadion tersebut terdiri dari Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Stadion Pakansari Kabupaten Bogor, Stadion Manahan Solo, Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar.
Kemudian disiapkan juga Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi, Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi, Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, dan Stadion Gelora Sriwijaya Palembang. Namun, FIFA hanya memilih enam stadion yang bakal digunakan di Piala Dunia U-20.
"Kemudian, kita tahu ada 10 stadion yang dipakai di sana, itu harus standar FIFA, tentunya kami akan pantau venue atau tempat lainnya yang mungkin dipakai seperti penginapannya akomodasi transportasi, langkah awal itu dulu," ucapnya.
Iwan Bule alias Komisaris Jenderal Mochamad Iriawan resmi terpilih jadi Ketua Umum PSSI periode 2019-2023.
© 2019 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media .
INDOSPORT.COM - Vamos Indonesia, salah satu program yang pernah diluncurkan Ketum PSSI baru Mochamad Iriawan alias Iwan Bule untuk memajukan para bakat muda Timnas Indonesia.
Setelah diresmikan sebagai ketua umum (Ketum) PSSI periode 2019-2023 mendatang, Mochamad Iriawan alias Iwan Bule akan langsung bekerja keras untuk bisa menepati beberapa janji yang sempat ia ucapkan dulu.
Salah satunya membuat Timnas Indonesia bisa menembus Piala Dunia tahun 2026 mendatang. Untuk mewujudkan mimpi tersebut, Iwan Bule berjanji bakal memaksimalkan program pembinaan pemain muda sehingga Timnas memiliki sumber daya dan pemain berkualitas yang berlimpah.
“Pada tahun 2020, saya akan memulai modernisasi program pembinaan. Lalu, tahun 2021, Indonesia menggapai juara Asia Tenggara, tahun 2022 juara Asia dan lolos ke Piala Dunia 2026,” tutur Iriawan.
Ternyata sebelum resmi terpilih sebagai Ketum PSSI , mantan Kapolda Metro Jaya itu pernah berkontribusi terhadap pengembangan Timnas junior dengan membuat program pelatihan bakat muda yang dikirimkan ke Spanyol.
Adalah BNI Vamos Indonesia, program serupa dengan Garud Select namun bedanya para pemain yang tergabung dalam BNI Vamos Indonesia ini akan bertolak ke Spanyol dan telah berangkat pada Rabu (21/8/19) lalu.
Nantinya sebanyak 19 pemain BNI Vamos Indonesia berlatih di akademi sepak bola klub La Liga Valencia, Cordoba, dan Santander. Mereka yang terpilih merupakan pesepakbola yang sebelumnya sudah disaring oleh Vamos Indonesia.
Mochamad Iriawan alias Iwan Bule sendiri adalah Dewan Pembina Vamos Indonesia , ia bahkan pernah datang langsung untuk melihat seleksi para pemain muda yang bakal memperkuat Vamos Indonesia.
"Kebetulan saya pembinanya, dan saya akan dukung Vamos Indonesia untuk berangkat ke Spanyol," kata Iwan Bule ketika itu.
Selain program BNI Vamos Indonesia, PSSI di bawah arahan Iwan Bule diharapkan bisa lebih banyak melahirkan program pelatihan serupa agar para bibit muda pesepakbola Tanah Air bisa memaksimalkan bakat mereka, dan nantinya akan berguna untuk pembentukan Timnas Indonesia.