Contact Form

 

BMKG Ingatkan Warga Jabar Waspada Angin Kencang Saat Musim Hujan Halaman all


Jakarta, CNBC Indonesia -  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melaporkan terjadi gempa M 5,1 pada Kamis (14/11/2019) pukul 17:21:39 WIB. Lokasinya berada di 8.16 LS dan 114.90 BT. Lokasi gempa tepatnya 21 kilometer barat daya Buleleng, Bali. Sedangkan tingkat kedalaman 10 kilometer dan tidak berpotensi tsunami.

"#Gempa Mag:5.1, 14-Nov-19 17:21:39 WIB, Lok:8.16 LS,114.90 BT (21 km BaratDaya BULELENG-BALI), Kedalaman:10 Km, tidak berpotensi tsunami #BMKG," tulis @infoBMKG.




JAKARTA, KOMPAS.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) memprediksi cuaca di sebagian besar wilayah DKI Jakarta berawan hari ini, Kamis (14/11/2019).

Wilayah Jakarta Barat dan Timur berpeluang diguyur hujan lokal di sejumlah titik.

Baca juga: BMKG Soal Angin Kencang hingga Hujan Es di Bojonegoro: Biasa Terjadi Saat Pancaroba

Adapun, Kota Bekasi, Depok, dan Bogor kemungkinan mengawali hari dengan cerah berawan sebelum diguyur hujan lokal siang hari. Malamnya, cuaca kembali cerah berawan.

Sementara itu, Kota Tangerang, Banten diprakirakan hujan dengan intensitas sedang pada siang hari. Intensitas hujan baru berangsur berkurang pada malam hari.




SUKABUMI , KOMPAS.com - Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, bulan November merupakan awal musim hujan untuk sebagian wilayah di Jawa Barat.

"Bulan November ini hampir 70 persen wilayah di Jawa Barat sudah memasuki musim hujan," kata Agus kepada Kompas.com di Sukabumi , Rabu (13/11/2019).

Agus hadir pada Rapat Koordinasi Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat di Hotel Balcony, Rabu.

Baca juga: Kasus Dua Turis Asing Tewas di Devils Tear, Kapten Kapal Jadi Tersangka

Rapat koordinasi tersebut diikuti oleh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) kota dan kabupaten se-Jawa Barat atau yang mewakilinya.

Namun, untuk saat ini masih ada yang kemarau di daerah Pantai Utara Jawa seperti Indramayu dan Karawang.

Untuk wilayah Pantura ini, awal Desember nanti baru memasuki musim hujan.

Agus mengingatkan, pada awal musim hujan, dalam satu hari cuaca dapat cepat berubah. Misalnya pagi cerah dan panas, namun siang harinya berpotensi hujan.

Selain itu juga berpotensi terjadinya angin kencang , terutama dari siang hingga sore.

Hal tersebut karena berpotensi terbentuknya awan gelap berlapis atau awan cumulonimbus.

"Biasanya menyebabkan angin kencang, tapi skalanya lokal sekitar satu kilometer persegi dan waktunya singkat hanya sekitar sepuluh menit atau kurang," ujar dia.

Pada masa-masa awal musim hujan, masyarakat diimbau untuk memperhatikan dan mengecek lingkungannya.

Bila ada pohon yang rimbun, cabang-cabang pohonnya bisa dipangkas.

Kemudian, jika ada benda yang mudah tertiup angin, harus diikat atau diperkuat.

Baca juga: Nenek 95 Tahun Tewas Terbakar di Tasikmalaya, Kesehariannya Menjaga Masjid

Menurut Agus, musim hujan ini diprediksi akan berlangsung hingga Mei 2020 mendatang.

Kemudian, untuk puncak musim hujan secara umum akan berlangsung pada Januari 2020.

Pada puncak musim hujan ini, curah hujannya tinggi dan otomatis berpotensi bencana banjir dan longsor.

Untuk itu, diperlukan peran serta masyarakat dalam mengantisipasi terjadinya bencana.

"Masyarakat bisa membersihkan saluran air atau drainase, kemudian yang tinggal di lereng atau perbukitan harus mengecek lingkungannya, bila rawan longsor sebaiknya segera diantisipasi," kata Agus.

Kepala BPBD Provinsi Jawa Barat Suprianyatno menjelaskan, Provinsi Jabar dikategorikan sebagai daerah rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, kekeringan, gunung api, tsunami dan gempa bumi.

Kemudian, angin puting beliung, kebakaran lahan, kebakaran hutan, epidemi dan nuklir.




SERANG , KOMPAS.com - Angin kencang disertai hujan es terjadi di Kota Serang , Banten, pada Rabu (13/11/2019) siang. Akibatnya, sejumlah pohon tumbang dan bangunan rusak.

Butiran es sebesar kerikil sempat dilaporkan turun di sejumlah wilayah di Kota Serang, seperti Cipocok Jaya dan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B).

Baca juga: Hujan Es Hingga Pohon Tumbang Terjadi di Kota Serang

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) menyebut, hujan es terjadi lantaran adanya luruhan awan kumulonimbus yang meningkat signifikan.

"Peluruhan awan atau punah sangat singkat, sehingga mengakibatkan angin kencang dan hujan es," kata Prakirawan BMKG Serang, Trian, kepada Kompas.com , saat dihubungi, Kamis (14/11/2019).

Menurutnya, hujan es dan angin kencang akan normal terjadi pada saat peralihan musim atau pancaroba.

Di wilayah Serang dan Banten Utara saat ini, kata Trian, tengah memasuki peralihan musim dari kemarau ke musim hujan hingga awal Desember 2019.

Baca juga: BMKG Soal Angin Kencang hingga Hujan Es di Bojonegoro: Biasa Terjadi Saat Pancaroba

Peralihan musim akan ditandai dengan munculnya hujan disertai angin kencang hingga butiran es. Suhu udara juga akan berubah menjadi ekstrem, yakni lebih panas.

"Saat musim peralihan, sering terjadi fenomena wajar seperti angin kencang, hujan es, puting beliung, gelombang tinggi dan suhu ekstrem," kata dia.




BMKG ingatkan waspadai hujan lebat dan angin kencang di Lampung

BMKG sampaikan peringatan kewaspadaan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang itu diperkirakan di wilayah Kabupaten Lampung Utara, Lampung Tengah, Kota Metro, Kabupaten Lampung Timur, Lampung Selatan, Kota Bandarlampung, Kabupaten Pesawaran, Pringsewu, dan Tanggamus pada pagi hari. (ANTARA/HO/BMKG)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini kewaspadaan prakiraan kondisi cuaca buruk berupa potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang pada sejumlah wilayah di Provinsi Lampung Kamis hingga Jumat pagi.

Menurut BMKG dalam rilis Tim Forecaster on Duty BMKG Radin Inten Lampung, diterima di Bandarlampung, Kamis pagi, kewaspadaan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang itu diperkirakan di wilayah Kabupaten Lampung Utara, Lampung Tengah, Kota Metro, Kabupaten Lampung Timur, Lampung Selatan, Kota Bandarlampung, Kabupaten Pesawaran, Pringsewu, dan Tanggamus pada pagi hari.

Kewaspadaan serupa di wilayah Kabupaten Way Kanan, Tulangbawang Barat, Lampung Utara, Lampung Barat, Pesisir Barat, Lampung Tengah, Tanggamus, Lampung Selatan, Kota Bandarlampung, Kabupaten Pesawaran, Pringsewu, Kota Metro, dan Kabupaten Lampung Timur pada siang hingga sore hari.

Baca juga: BMKG ingatkan ancaman angin puting beliung di Sumsel

BMKG menegaskan, apabila terjadi perubahan cuaca yang signifikan akan diperbaharui dan diinformasikan melalui Whatsapp Group (0816-404-333) dan media sosial Facebook (Infocuaca BMKG Lampung) atau bisa diakses langsung via website http://www.stametlampung.com.

Prakiraan cuaca umum Provinsi Lampung berlaku mulai 14 November 2019 pukul 07.00 WIB sampai dengan 15 November 2019 pukul 07.00 WIB, menyebutkan angin secara umum bertiup dari arah timur hingga tenggara dengan kecepatan antara 5-20 knots (9-38 km/jam).

Suhu udara secara umum berkisar antara 23-34 derajat Celsius, kecuali Lampung bagian barat (Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, dan Pesisir Barat) berkisar antara 15-31 derajat Celsius.

Kelembapan udara secara umum berkisar antara 30-90 persen, kecuali Lampung bagian barat (Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, dan Pesisir Barat) berkisar antara 40-98 persen.

Secara umum wilayah Lampung diprakirakan pagi hari berpotensi hujan ringan hingga lebat di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Kota Bandarlampung, Kabupaten Lampung Timur, Kota Metro, Kabupaten Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Lampung Tengah, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Mesuji, Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Barat, dan Pesisir Barat.

Siang hingga sore hari berpotensi hujan ringan hingga lebat di wilayah Kabupaten Lampung Selatan, Kota Bandarlampung, Kabupaten Lampung Timur, Kota Metro, Kabupaten Pesawaran, Pringsewu, Tanggamus, Lampung Tengah, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, Mesuji, Way Kanan, Lampung Utara, Lampung Barat, dan Pesisir Barat.

Malam hari berpotensi hujan lokal di wilayah Kabupaten Pesisir Barat dan Lampung Selatan.

Pewarta: Budisantoso Budiman Editor: Budhi Santoso COPYRIGHT © ANTARA 2019




BMKG ingatkan ancaman angin puting beliung di Sumsel

Rumah warga rusak di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (13/11/2019) karena terjangan angin puting beliung. (ANTARA/HO/2019)

..ancaman puting beliung di daerah berpotensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir/kilat dan angin kencang .. Palembang (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengingatkan adanya ancaman angin puting beliung di sejumlah wilayah Sumatera Selatan, Kamis.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Bambang Benny Setiaji mengatakan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir/kilat dan angin kencang diperkirakan terjadi wilayah Kabupaten Banyuasin (Banyuasin 2, Makarti Jaya), Kabupaten Musi Banyuasin (Bayung Lincir, Tungkal Ilir).

Selain itu, ancaman ini juga dapat meluas ke sebagian wilayah Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu Timur dan sekitarnya.

Baca juga: 82 rumah rusak akibat puting beliung di Banyuasin

"Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga sore ini," kata dia.

Sebelumnya, sebanyak 82 unit rumah rusak akibat angin puting beliung yang melanda tiga desa di Kecamatan Muara Telang, Kabupaten Banyuasin, Rabu siang, dan memaksa sebagian warga mengungsi ke rumah tetangga terdekat.

Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumatera Selatan Ansori mengatakan, angin kencang disertai hujan deras dan guntur melanda tiga desa tersebut sekitar pukul 14.00 WIB, sebagian besar rusak karena terpaan angin serta sebagian kecil akibat tertimpa pohon.

"Akibatnya dua orang terluka ringan, korban sementara mengungsi kerumah keluarga dan tetangga terdekat," kata Ansori di Palembang.

Baca juga: Warga Sumsel waspada angin puting beliung

Menurut dia kerusakan rumah paling parah di Desa Upang Karya, 63 unit rumah dengan rincian 10 rumah rusak total, 16 rusak ringan dan 37 rusak berat.

Sisanya di Desa Mekar Sari di mana lima rumah rusak berat dan sembilan rusak ringan, sedangkan di Desa Mukti Jaya di mana dua rumah rusak ringan serta tiga rusak berat.

Hujan lebat disertai angin kencang juga melanda beberapa wilayah di Sumatera Selatan pada saat bersamaan, sebelumnya BMKG telah memprediksi akan adanya hujan disertai angin kencang seiring peralihan musim kemarau ke musim hujan.

BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca peralihan musim ini.

Baca juga: Puting Beliung Robohkan Empat Rumah di Sumsel

Baca juga: Puting Beliung Rusak Belasan Rumah di Lahat

Pewarta: Dolly Rosana Editor: Muhammad Yusuf COPYRIGHT © ANTARA 2019




Simak peringatan dini BMKG besok Kamis, 14 November 2019. Ini wilayah berpotensi hujan petir dan angin kencang!

TRIBUNNEWS.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini di sejumlah provinsi di Indonesia besok, Kamis (14/11/2019).

Peringatan dini tersebut disampaikan pada situs resmi BMKG , bmkg.go.id .

Kamis, (14/11/2019), terdapat 13 provinsi yang berpotensi hujan petir dan angin kencang.

Secara keseluruhan, ada 17 provinsi yang mendapat peringatan dini.

Baca: Prakiraan Cuaca BMKG di 33 Kota, Kamis 14 November 2019: Bandar Lampung Hujan Lebat Siang hari

Baca: BMKG: Peringatan Dini Kamis 14 November 2019, Hujan Lebat Disertai Angin Kencang di Sejumlah Wilayah

Sejumlah provinsi lainnya berpotensi hujan sedang-lebat, gelombang tinggi, dan kebakaran hutan atau lahan.

Berikut daftar peringatan dini BMKG besok Kamis, 14 November 2019, dilansir bmkg.go.id :

Wilayah berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang :




Sesuai informasi yang dibagi melalui grup WhatsApp Info BMKG Malikussaleh, Jumat (15/11/2019), wilayah Bener Meriah dan Bireuen akan dilanda hujan sedang.

BMKG Malikussaleh Aceh Utara Prediksi Sebagian Aceh Hujan Ringan dan Sedang Besok Hingga Minggu

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE -  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Malikussaleh Aceh Utara memprediksi akan terjadi hujan ringan hingga sedang dan berawan di sebagian Aceh.

Tepatnya di enam kabupaten/kota selama tiga hari ke depan, yakni mulai besok Jumat (15/11/2019) hingga Minggu (17/11/2019).

Keenam kabupaten/kota tersebut, Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, Bireuen, dan Bener Meriah.

Sesuai informasi yang dibagi melalui grup WhatsApp Info BMKG Malikussaleh, Jumat (15/11/2019), wilayah Bener Meriah dan Bireuen akan dilanda hujan sedang.

Kemudian Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, dan Lhokseumawe, hanya dilanda hujan ringan.

Sabtu (16/11/2019), hujan ringan melanda Bener Meriah, Bireuen, Aceh Utara, Aceh Timur, dan Langsa.

• Pendaftaran CPNS 2019 – Berikut Kumpulan Latihan Soal Tes Beserta Kunci Jawaban

• Pemkab Beli Dua Pajero dan Satu Fortuner untuk Pimpinan DPRK Pidie, Kuras Dana Rp 1,5 Miliar

• CPNS Aceh Singkil Mayoritas Mendaftar Tengah Malam, Ini Formasi Lengkap dan Terbanyak Peminat

Terakhir, Minggu (17/11/2019), Bireuen dan Aceh Utara, dilanda hujan sedang.

Untuk Bener Meriah, Lhokseumawe, Aceh Timur, dan Langsa, dilanda hujan ringan.

Suhu, khusus Bener Meriah, berkisar 16-28 derajat celcius. Sedangkan Langsa, Aceh Timur, Aceh Utara, Lhokseumawe, dan Bireuen, suhunya berkisar 23-32 derajat celcius. (*)




Gempa Hari Ini: BMKG Catat 5 Gempa hingga Rabu 13 November 2019 Siang, 3 di Antaranya Guncang Ambon

TRIBUNNEWS.COM - Gempa kembali mengguncang berbagai wilayah di Indonesia.

Badan Meteorologi, Geofisika dan Klimatologi (BMKG) mencatat hingga Rabu (13/11/2019) pagi, ada lima gempa yang terjadi.

Tiga di antaranya mengguncang wilayah Ambon, Maluku.

Berikut ulasan lengkap terkait gempa yang melanda berbagai wilayah Indonesia hari ini, Rabu (13/11/2019) dirangkum Tribunnews.com dari laman resmi BMKG .

Gempa pertama di hari Rabu (13/11/2019) terjadi pada pukul 07. 10 WIB.

Gempa berkekuatan magnitudo 4,0 SR ini mengguncang wilayah Bengkulu Selatan dan sekitarnya.

Pusat gempa berada di laut pada jarak 44 km barat daya Bengkulu Selatan dengan kedalaman 29 km.

Terletak pada koordinat 4.47 Lintang Selatan(LS) dan 102.66 Bujur Timur (BT).




TUBAN , KOMPAS.com - Dua kali Kabupaten Bojonegoro , Jawa Timur, dilanda bencana angin kencang pada Sabtu (9/11/2019) dan Senin (11/11/2019) kemarin.

Bahkan pada hari Sabtu, juga sempat disertai dengan fenomena hujan es.

Menurut Kepala Kelompok Teknisi (Kapoksi) BMKG Tuban , Zumrotul, bencana angin kencang maupun puting beliung memang kerap terjadi pada saat pancaroba.

Karena pada fase ini menjadi peralihan dari musim hujan menuju kemarau maupun sebaliknya, dari musim kemarau menuju penghujan seperti saat ini.

"Cuaca buruk memang rentan terjadi saat pancaroba, seperti angin kencang. Karena masa transisi dari musim kemarau ke hujan, pasti seperti ini," ujar Zumrotul saat dihubungi, Selasa (12/11/2019).

Baca juga: Bencana Angin Kencang di Bojonegoro Meluas, 1.445 Rumah Warga Rusak

Sesuai dengan prakiraan dari BMKG Tuban, pancaroba di wilayah Tuban, Bojonegoro, Lamongan, dan beberapa kota lain yang berdekatan diprediksi akan berlangsung sampai akhir bulan ini hingga awal Desember 2019 mendatang.

"Kalau yang di bagian utara Tuban itu sampai awal Desember. Tapi kalau yang di selatan berdekatan dengan Bojonegoro itu bisa sampai akhir November. Sebab menurut prediksi, akhir November itu sudah masuk musim penghujan," kata dia.

Selain angin kencang, masih kata Zumrotul, pancaroba juga bisa menyebabkan fenomena hujan es. Salah satunya seperti yang sempat terjadi di Bojonegoro pada akhir pekan kemarin.

"Itu (fenomena hujan es) umum terjadi saat pancaroba. Kami juga sudah mengirim himbauan kepada masyarakat, supaya waspada akan cuaca buruk yang mungkin terjadi selama pancaroba," ucap dia.

Sebelumnya, BMKG Juanda Surabaya juga sudah sempat merilis mengenai fenomena hujan es yang terjadi di Bojonegoro pada akhir pekan kemarin. Hal itu dikarenakan adanya pertumbuhan awan cumulonimbus yang cukup signifikan, dengan suhu puncak awan mencapai -69 hingga -100 derajat celcius.

Tidak hanya menimbulkan fenomena hujan es, awan cumulonimbus yang terbentuk saat pancaroba juga dapat memicu cuaca buruk atau ekstrem, seperti adanya angin kencang atau puting beliung.

Baca juga: Hujan Es dan Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Bojonegoro



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply