Streamer sekaligus YouTuber nyentrik nan populer bernama Desmond Amofah atau yang lebih dikenal sebagai Etika memang telah dikabarkan mengalami gangguan jiwa semenjak akhir tahun lalu. Dirinya bahkan beberapa kali harus berususan dengan polisi dan dilarikan ke rumah sakit karena tendensi bunuh dirinya yang semakin menjadi.
Pada tanggal 9 Juni 2019 yang lalu Etika tetiba mengunggah sebuah video permintaan maaf yang kini sudah dihapus YouTube, dimana dirinya mengungkapkan banyak curhatan yang seolah diselingi dengan beragam pesan yang menunjukan bahwa ia cukup depresi dan ingin mengakhiri hidupnya. Dan semenjak saat itu, dirinya menghilang dan kepolisian New York hanya menemukan barang-barang milik Etika pada tanggal 22 Juni 2019 di jembatan Manhattan.
Tanggal 26 Juni 2019 pagi tadi (WIB), viral sebuah video yang memperlihatkan pihak kepolisian New York mengangkat sesosok mayat di sungai timur Manhattan. Sosok tersebut diduga kuat adalah Etika, terutama karena pakaiannya sama dengan pakaian yang dikenakan Etika pada video permintaan maaf terakhirnya. Dan baru-baru ini kepolisian New York telah konfirmasikan bahwa jasad tersebut adalah benar Etika.
We regret to inform that Desmond Amofah aka Etika has been found deceased. https://t.co/sedwZZxglw
— NYPD NEWS (@NYPDnews) June 25, 2019
BACA JUGA Nintendo Umumkan Sekuel The Legend of Zelda: Breath of The Wild
The Head of Cemara Kulon Village Needs Clean Water balipuspanews.com
Fimela.com, Jakarta Uang memang bisa menjadi pembahasan yang sangat sensitif, sedekat apapun hubunganmu dengan seseorang. Kamu masih bisa merasa aneh ketika melihat seseorang yang dekatmu menghabiskan banyak uang, di saat kamu tahu seharusnya ia mulai menabung.
Namun, bagaimana cara yang tepat untuk mengomentari pengeluaran uang orang lain? Dilansir dari bravotv.com , Kamis (20/6/2019), ada baiknya menyimpan saran tentang pengeluaran uang seseorang untukmu sendiri, jika tidak diminta secara khusus.
Prioritas mereka mungkin tidak sama dengan prioritasmu dan saran yang akan kamu berikan mungkin tidak akan mengubah apapun tentang pengeluaran uang mereka. Kecuali kamu adalah seorang ahli keuangan dan melihat keputusan yang sangat buruk dibuat oleh seorang teman atau orang terdekat, carilah topik lain untuk dibicarakan.
Jika kamu benar-benar tidak dapat menahan perasaanmu, maka cobalah memulai percakapan dengan kalimat, "Jika kamu perlu bantuan, saya bisa memberikan saran dengan senang hati." Keputusannya ada pada mereka, apakah mereka tertarik mendengarkan saranmu atau tidak tentang pengeluaran uang yang mereka lakukan.
TRIBUNJAMBI.COM - Saat traveling keliling dunia tujuannya tak lain adalah melihat keindahan alam serta keberagaman dari negara itu sendiri.
Masing-masing negara memiliki budaya yang berbeda, pada akhirnya memengaruhi pola pikir dan perilaku.
Dengan budaya yang berbeda itu maka saat traveling ke negara tersebut ada norma dan etika yang harus dijaga.
Baca: Jadwal Lengkap F1 GP Austria 2019 - Menguji Dominasi Mercedes di Kandang Banteng
Baca: Terungkap Penyebab Terjadinya Embun Es di Dieng Hingga Bromo, Simak Penjelasannya!
Baca: Usai Dipanggil My Baby Oleh Ayu Ting Ting, Tiba-tiba Dedi Mulya Hapus Foto-foto Bersama di IG
Di negara asal wisatawan mengucapkan atau menggerakan bagian tubuh tertentu mungkin dianggap biasa.
Lebih parahnya, dapat menyinggung warga lokal karena dianggap tidak sopan.
Baca: 3 Buah yang Harus Dihindari Selama Masa Kehamilan, Satu di Antaranya Anggur
Baca: Ada 270 Daerah Akan Gelar Pilkada, Kapan Jadwal Pasti Pelaksanaanya? Simak Penjelasan KPU
Baca: Potret Kesederhanaan Lina Mantan Istri Sule yang Jarang Terungkap ke Publik!
Untuk itu penting untuk kamu mengetahui bahasa dasar, baik untuk verbal non verbal saat berkunjung ke sebuah negara, seperti berikut ini:
Jika sedang flu dan pilek, lebih baik meminta izin membersihkan ingus ke kamar mandi.
Sebab membuang ingus di tempat umum dianggap sangat tidak sopan di Korea, terutama saat makan.
×
The ads will close in 10 Seconds
Laporan Wartawan Tribunjabar.id, Syarif Pulloh Anwari
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pakar Komunikasi Dr Aqua Dwipayana memberikan motivasi kepada ratusan siswa Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) dan 9 siswa dari negara sahabat di gedung Prof. Dr. Satrio Seskoad , Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Senin (24/6/2019).
Sekitar pukul 14.30 WIB, pakar komunikasi Dr Aqua Dwipayana memberikan materi kepada ratusan Para Siswa (Pasis) dengan materi Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Untuk Menyukseskan Semua Aktivitas.
Aqua Dwipayana mengatakan hal yang paling penting dalam berkomunikasi adalah kesantunan dan etika.
"Jangan ragu-ragu menyampaikan pendapat, untuk bertanya, tapi bukan menguji narasumber, karena ini bukan ujian. Dan yang paling utama adalah ketika menyampaikan, mengedepankan kesantunan dan etika komunikasi," ujar pakar komunikasi Aqua Dwipayana di depan ratusan para siswa di gedung Prof. Dr Satrio Seskoad, Kota Bandung.
• Boseh, Sepeda Sewa di Kota Bandung Itu Kini Sepi Peminat, Sudah Tak Terlihat Lagi Berseliweran
Sharing komunikasi dan motivasi ini nampaknya sangat menarik.
Di sesi tanya jawab banyak peserta yang ingin mengetahui lebih dalam soal cara berkomunikasi yang efektif.
Hingga pukul 16.35 WIB, sesi tanya jawab bersama Dr Aqua Dwipayana pun masih berlangsung.
• Rahmat Baequni Jadi Tersangka Kasus Ujaran Kebencian dan Fitnah, Ridwan Kamil Tanggapi Begini
Acara sharing tersebut dilaksanakan di gedung Prof. Dr. Satrio Seskoad , dihadiri Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat Mayjen TNI Kurnia Dewantara, para siswa di antaranya 295 orang dari TNI Angkatan Darat (AD), 2 siswa dari TNI Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AU).
Sebanyak 9 siswa di antaranya dari negara sahabat adalah dari Australia, Thailand, Singapura, Cina, Pakistan, India, Korea Selatan, Filipina, dan Malaysia. Ikatan Istri siswa sebangak 296 orang juga ikut dalam acara ini.
WowKeren - Biasanya orang akan memilih pergi berlibur untuk menghabiskan waktu santainya. Berbagai destinasi pun dikunjungi demi menyegarkan pikiran akibat berbagai kegiatan sehari-hari.
Salah satu hal yang biasa dilakukan orang-orang saat berlibur adalah mendaki gunung. Sebab dengan mendaki gunung, tubuh dan pikiran dapat segar kembali karena menikmati suasana dan pemandangan alam yang indah.
Karena itu, mendaki gunung saat ini tidak hanya dilakukan oleh para pendaki atau pecinta alam. Tapi juga oleh kalangan anak muda yang awam tentang kegiatan pendakian. Karena masih awam, biasanya para pendaki pemula kurang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan saat melakukan pendakian.
Padahal, saat melakukan pendakian, sebaiknya kita memiliki etika yang harus dijunjung tinggi. Selain untuk menghormati orang lain, etika ini wajib kita jaga demi melestarikan gunung tempat kita mendaki.
Nah, berikut delapan etika melakukan pendakian yang telah tim WowKeren rangkum untuk kalian. Simak informasi selengkapnya berikut ini.
You can share this post!
TRIBUNTRAVEL.COM - Bersikap sopan satun dalam menggunakan sarana transportasi umum memang menjadi salah satu hal wajib yang harus dilakukan.
Termasuk ketika berlibur ke Australia , tepatnya di New South Wales .
Dilansir TribunTravel dari laman transportnsw.info, Minggu (23/6/2019), berikut enam etika menaiki transportasi umum di New South Wales:
Saat naik angkutan umum, tawarkan tempat duduk traveler kepada seseorang yang lebih membutuhkannya daripada traveler.
Ada beberapa hal lain yang bisa traveler lakukan untuk memeprhatikan orang lain di antaranya:
- Berikan ruang bagi orang untuk masuk atau keluar.
- Jangan menghalangi pintu atau lorong dengan kereta bayi, tas atau sepeda dan papan .
- Bawalah ransel traveler dengan pegangannya dan ketika berdiri letakkan ransel di lantai di antara kaki untuk menghindari ketidaknyamanan yang ditimbulkan pada penumpang lain.