Bagikan :
Sutradara 'Godzilla: King of the Monsters', Michael Dougherty mengungkapkan ada monster yang lebih kuat dari makhluk reptil raksasa itu. (Dok. Warner Bros Pictures via imdb.com)
Film tentang monster hijau raksasa, Godzilla akan hadir kembali di layar perak.
Film terbaru tentang Godzilla akan tayang di bioskop minggu ini.
Sejak kemunculan perdananya pada tahun 1954 sebagai monster hasil mutasi yang berwujud seperti dinosaurus, Godzilla kerap kali menyebarkan pesan lingkungan kepada publik, walau pesannya berubah-ubah seiring zaman.
Walau versi lama film ini identik dengan bencana nuklir yang mengerikan, film barunya tampaknya membuang pesan anti-nuklir untuk fokus menyajikan masalah lingkungan terkini pada publik, seperti perubahan iklim dan kepunahan massal. Para pemeran dan produser film ini telah menyatakan dukungannya pada tema lingkungan yang diangkat.
Godzilla yang sekarang
Dalam film Godzilla versi terbaru, sang monster merupakan mahkluk purba yang berevolusi sejak lama ketika Bumi lebih bersifat radioaktif. Dalam film terbaru ini, Godzilla ditampilkan sebagai penjaga alam yang berusaha membawa keseimbangan bumi yang dirusak oleh manusia.
Dalam film Godzilla yang terbaru, energi nuklir dianggap sebagai sumber energi yang alami dan bom nuklir tidaklah berbahaya karena sang monster menggunakan energi tersebut untuk mengisi kekuatannya dan bertarung melawan sekelompok monster lain. Selain itu, Godzilla juga bersekutu dengan militer Amerika Serikat (AS) untuk menaklukkan lawan-lawan mereka demi merebut gelar sebagai ‘raja dari segala monster’.
Bagi para pecinta lingkungan, film Godzilla tahun ini akan tampak seperti film bertema lingkungan hidup yang dangkal. Namun, film bertema lingkungan yang lebih dalam seperti An Inconvenient Truth atau Before the Flood mungkin hanya menarik minat orang-orang yang memang sudah terpengaruh oleh pesan lingkungan. Sedangkan, Godzilla berpotensi menarik penonton dari beragam kalangan untuk menonton film bertemakan lingkungan.
Jika kita berpikir positif, kita dapat berharap bahwa separuh dari penonton akan tergerak hatinya untuk sedikit lebih peduli terhadap masalah lingkungan akhir-akhir ini. Namun, sayangnya, banyak yang akan bertanya secara kritis tentang peran ‘nuklir’ atau ’militer ‘ sebagai penyelamat Bumi.
Produser film Godzilla yang terbaru menjalin hubungan kerja yang baik dengan militer AS untuk memastikan representasi militer dan angkatan laut yang kredibel. Hubungan tersebut menjamin tersedianya akses pembuat film terhadap senjata canggih militer, seperti misalnya tank dan kapal perang. Angkatan Darat AS tampak puas dengan hasilnya, tetapi karena adanya dampak lingkungan dari kegiatan militer yang dilakukan, mungkin para produser seharusnya bekerja dengan para penggiat konservasi ketika mereka berusaha menggambarkan Godzilla sebagai mahkluk ekologis.
Godzilla di masa lalu
Secara fiksi, Godzilla berusia sekitar 65 juta tahun. Namun faktanya, ia berusia 65 tahun.
Film Godzilla pertama, atau Gojira dalam bahasa Jepang, dibuat di Jepang pada tahun 1954. Karakter Godzilla adalah monster yang secara tidak sengaja dibangkitkan oleh percobaan bom atom di Samudra Pasifik. Sang monster kemudian sampai di darat dan menghancurkan kota Tokyo, Ibu Kota Jepang.
Pesan pada film Godzilla pertama jelas: bom nuklir dan polusi nuklir itu mengerikan; bermain-main dengan nuklir akan mengundang malapetaka bagi alam dan kemanusiaan. Tema tersebut sesuai dengan Jepang yang pada saat itu baru saja pulih dari serangan bom atom yang menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki, di Jepang.
Namun, jika tujuan utama Godzilla adalah untuk mencegah pengembangan nuklir yang berbahaya, upaya itu gagal. Sebab Jepang memulai program energi nuklir besar-besaran setelah itu.
Selain tidak efektif, Godzilla mungkin juga dianggap tidak orisinal. Banyak penggemar fiksi ilmiah mengakui Godzilla versi 1954 menjiplak karakter film Hollywood yang berjudul The Beast from 20,000 Fathoms tahun 1953. Karakter utama di film tersebut adalah dinosaurus raksasa yang juga lahir dari ledakan uji coba nuklir .
Para penulis The Beast from 20,000 Fathoms berhasil mengangkat peran militer Amerika Serikat dan menguraikan kekuatan senjata-mega buatan sendiri. Namun, para penulis Godzilla tahun 1954 tidak melakukan hal yang sama. Para penulis pada film Godzilla tahun 1954 tidak menyalahkan militer Jepang sendiri sebagai penyebab kehadiran monster tersebut, tetapi karena uji coba nuklir AS di Pasifik.
Dengan melakukan ini, Godzilla asli menghindari menyelidiki pertanyaan tentang obsesi Jepang terhadap kekuatan militer dan sebagai gantinya memilih untuk menyalahkannya pada AS atas kekerasan yang dilakukan pada Perang Dunia II dan bom nuklirnya yang tidak manusiawi. Sikap anti-Amerika warisan Godzilla tahun 1954 harus dihapus sebelum tayang di bioskop AS .
Evolusi Godzilla
Sejak film 1954, lebih dari tiga puluh film Godzilla telah diproduksi.
Pada era 1960-an dan 1970-an, Godzilla dianggap sebagai film murahan. Publik mengganggapnya sebagai film aneh yang menyajikan dua aktor yang berpakaian karet sebagai monster yang saling menyeringai yang saling memukul. Beberapa kritikus film mencemooh versi 60-an dan 70-an ini sebagai tidak berseni dan kekanak-kanakan, tetapi pengamat film lainnya telah mengakui nilai dan pesona yang ditampilkan film ini. Film Godzilla dianggap sebagai film eksentrik yang pertempurannya dapat ditiru secara imajinatif oleh anak-anak sekolah yang penuh energi.
Walau ringan, film-film Godzilla tahun 1960-an dan 1970-an sering berhasil menyebarkan pesan lingkungan dengan mengangkat kembali tema anti-nuklir atau atau jenis polusi lainnya.
Sebagai contoh, film Godzilla tahun 1971 yang berjudul, Godzilla Vs the Smog Monster memunculkan karakter mengerikan yang berasal dari limbah polusi laut dan asap kota.
Dalam film Godzilla yang dirilis tahun 2014, pesan anti-nuklir tampak muncul kembali. Adegan pembuka film ini menggambarkan pembangkit nuklir yang mengalami kebocoran seperti reaktor Fukushima di Jepang dan kota mati yang menyerupai kota hantu, Fukushima.
Namun, kita segera tahu bahwa bencana tersebut disebabkan oleh mutan yang haus akan radiasi yang besar dan bukan karena kelalaian kerja atau kesalahan teknologi .
Secara keseluruhan, Godzilla sering dipuji oleh para kritikus dan para penggemarnya karena pesannya yang mencerminkan keprihatinan publik terhadap bencana lingkungan. Namun pesan lingkungan yang disampaikan oleh banyak versi Godzilla sering kali dibebani dengan narasi yang lain, dan juga oleh kebutuhan pasar akan tontonan yang fantastis, sehingga pesan lingkungan yang ingin disampaikan menjadi membingungkan atau kurang kuat.
Jamiah Solehati menerjemahkan artikel ini dari bahasa Inggris
TRIBUNKALTIM.CO - Malam ini akan ada sajian film di Trans TV , yakni film Godzilla .
Kali ini film action, Godzilla, akan menghibur pemirsa layar kaca Trans TV .
Sinopsis Godzilla Kamis 30 Mei 2019 Trans TV 21.00 WIB Beserta Live Streaming , aksi menegangkan moster predator Godzilla !
Baca sinopsis film Godzilla yang tayang pada hari Kamis, 30 Mei 2019 pukul 21.00 WIB di Trans TV.
Sinopsis film Godzilla menceritakan tentang aksi navy seals Amerika yang melindungi warga akan serangan monster Godzilla!
Godzilla adalah sebuah film kerjasama Amerika dan Jepang yang dirilis pada tahun 2014 dan merupakan remake film berjudul sama di tahun 1998.
Film ini disutradarai oleh Gareth Edwards, ditulis oleh Max Borenstein dan dibintangi Aaron Taylor-Johnson, Elizabeth Olsen, Bryan Cranston, Juliette Binoche, David Strathairn, Sally Hawkins, juga Ken Watanabe.
Film Godzilla menceritakan monster menakutkan yang bernama Godzilla.
Mengisahkan sekitar 15 tahun sejak penggalian tambang kepompong.
Tambang kepompong tersebut berada di sebuah tambang besar di Fillipina.
Tinggal beberapa hari lagi sebelum film Godzilla: King of the Monsters akan dirilis. Proses promosi yang dilakukan Warner Bros. terus dilakukan agar mendapatkan hasil yang maksimal. Sampai saat ini, King of the Monsters digadang=gadang sebagai salah satu film blockbuster terbesar di 2019. Filmnya sendiri akan menghadirkan pertarungan Godzilla, Rodan, Mothra, dan Ghidorah.
Reaksi awal untuk filmnya pun sudah beredar beberapa waktu yang lalu. Kebanyakan dari reaksi tersebut memberikan highlight tentang pertarungan para kaiju. Meskipun WB sebelumnya sudah merilis trailer kedua untuk film ini, namun pihak studio kemudian kembali merilis sebuah teaser terbaru yang menampilkan seluruh kaiju yang akan muncul di filmnya.
Dalam klip tersebut sebagian besar merupakan footage yang sudah pernah diperlihatkan sebelumnya, baik di teaser ataupun di trailer. Namun, ada juga beberapa adegan baru yang dimunculkan dalam klipnya. Contohnya adalah adegan saat Ghidorah akan menyerang manusia yang ada di dalam gedung, Godzilla kemudian datang untuk menghadar Ghidorah. Kemudian ada juga adegan saat Godzilla akhirnya memperlihatkan form ikonik yaitu burning Godzilla.
Meskipun sudah banyak footage yang ditampilkan, masih ada misteri yang belum terjawab. Misalnya kepada siapa akhirnya Rodan akan berpihak. Juga bagaimana dengan nasib manusia dalam menghadapai situasi genting tersebut. Tentunya untuk bisa menjawab pertanyaan tersebut kita harus menyaksikan filmnya. Di Indonesia sendiri filmnya baru akan tayang pada 29 Mei mendatang.
KOMPAS.com - Setelah menggandeng waralaba film action Mission Impossible: Fallout, Tencent kembali berkolaborasi dengan waralaba film lainnya untuk game Player Unknown's Battlegrounds (PUBG) Mobile besutannya.
Kali ini, Tencent mengumumkan kerja sama dengan film Godzilla: King of the Monsters demi membawa tema berburu monster ke dalam PUBG Mobile, agaknya serupa dengan event berburu monster pada momen Tahun Baru China beberapa waktu lalu yang dirilis di China.
Baca juga: PUBG Mobile MUlai Batasi Waktu Bermain Maksimal 6 Jam
Kolaborasi tersebut diumumkan lewat akun Twitter resmi PUBG Mobile. Di sana, akun dengan nama @PUBGMOBILE mengunggah sebuah poster teaser terkait kerja sama dengan film franchise "Godzilla" itu.
Another collaboration is here! We are thrilled to announce the crossover between PUBG MOBILE and Godzilla: King of the Monsters! Parachute in to find clues of Godzilla's imminent arrival. See Godzilla: King of the Monsters in theaters May 31st! #PUBGMxGodzilla #GodzillaMovie pic.twitter.com/3PoGZb5rlV
Kapanlagi.com - Film GODZILLA: KING OF THE MONSTER sebentar lagi akan menyerang bioskop di seluruh Indonesia. Film ini akan menjadi pertarungan monster terhebat di tahun 2019. Â Tak hanya Godzilla saja yang akan muncul di film ini. Ada tiga monster lain yang juga akan meramaikan pertarungan demi merebut tahta Raja Para Monster penguasa bumi. Para pesaing yang sudah tertidur akhirnya bangun kembali. Mereka adalah Rodan, Mothra dan musuh bebuyutan Godzilla, King Ghidorah.
Jakarta, Selular.ID – Masih ingat dengan monster kadal raksasa bernama Godzilla ? Godzilla kembali hadir dalam film layar lebar versi terbaru bertajuk Godzilla: King of the Monsters yang akan tayang di bioskop seluruh dunia pada 31 Mei ini. Dilansir dari Gamesradar , Godzilla akan hadir pada update game terbaru PUBG Mobile terbaru. PUBG telah bekerjasama dengan Warner Bros selaku publisher Godzilla menghadirkan monster raksasa tersebut ke dalam game PUBG mobile berbasis Android dan iOS. Ini dibuktikan kedua perusahaan tersebut dalam acara tahunan Crossover. Tujuannya untuk mempromosikan film baru Godzilla. Baca juga : Serunya Bermain Game PUBG di Oppo F11 Update game PUBG akan menghadirkan beberapa item bertema Godzilla. Mulai dari skin senjata, baju dan celana, parasut, hingga wallpaper. Kemungkinan besar game ini menyuguhkan misi memburu Godzilla. Baru-baru ini, PUBG merilis trailer update game mobile yang menghadirkan karakter Godzilla. Dalam video berdurasi 46 detik tersebut, terlihat Godzilla bertarung dengan musuh utama yakni King Ghidorah. Baca juga : PUBG Mobile Lakukan Update Terbaru, Bawa Modus Darkest Night Video trailer tersebut terlihat sama persis dengan video trailer versi film layar lebarnya. Bedanya terlihat dengan penambahan karakter PUBG saja. Prajurit PUBG berlarian menghindari serangan Godzilla VS King Ghidorah. Dijadwalkan update game PUBG ini hadir bersamaan dengan penayangan film Godzilla King of The Monsters pada tanggal 31 Mei mendatang. Penasaran ? Yuk lihat dulu trailernya. VIDEO
TRIBUNKALTIM.CO , BALIKPAPAN - Hari ini, Rabu (29/5/2019) beberapa film baru telah tayang di bioskop Balikpapan dan Samarinda. Godzilla II: King of The Monsters telah tayang perdana hari ini.
Selain itu film animasi fantasi berjudul Terra Willy yang menceritakan kisah anak kecil bernama Terra Willy yang harus bertahan hidup di planet liar juga tayang hari ini.
Selain itu beberapa film lainnya dapat dinikmati oleh Anda di hari ini. Seperti Aladdin dan John Wick Chapter 3 Parabellum juga masih tayang hingga hari ini.
Bagi Anda yang Ingin Menonton Film Itu Hari Ini, Berikut Jadwal Tayangnya
BALIKPAPAN 1. E-Walk XXI Balikpapan Godzilla II King of The Monsters 12.30, 15.15, 18.00, 20.45
Aladdin 11.00, 11.15, 12.45, 13.40, 13.55, 15.25, 16.20, 16.35, 18.05, 19.00, 19.15, 20.45, 21.40, 21.55
John Wick Chapter 3 Parabellum 12.30, 15.10, 17.50, 20.30
2. Pentacity XXI Balikpapan Godzilla II King of The Monsters 12.30, 15.15, 18.00, 20.45
Aladdin 11.00, 13.00, 13.40, 15.40, 16.20, 18.20, 19.00, 21.00, 21.40
John Wick Chapter 3 Parabellum 12.45, 15.25, 18.05, 20.45
Godzilla: King of The Monsters , atau berikutnya kita persingkat saja jadi Godzilla 2 minggu depan akan tayang (ketika artikel ditulis).
Sebagai penutupan, Warner Bros mengunggah video teaser Godzilla 2 yang terakhir sebelum menuju pekan penayangan.
Kerennya di sini, video berdurasi 1 menit itu didedikasikan untuk keempat monster raksasa yang ada di filmnya nanti.
Setiap dari monster tersebut diabsen mulai dari Mothra, Ghidorah, Rodan, dan tentunya sang Raja Monster, Godzilla. Kamu bisa melihat teaser Godzilla 2 yang terakhir terlebih dahulu di bawah ini;
Tentu saja teaser terakhir ini meningkatkan hype dari para penggemar.
Bagaimana tidak, penggemar film Kaiju pasti tidak terlalu suka adegan manusia, dan lebih suka adegan monster raksasa bertarung, kan?
Di teaser tersebut diperlihatkan bagaimana sangar, epik, dan menakjubkannya pertarungan dari para Titan, para monster raksasa.
Dalam teaser -nya juga seakan mengkonfirmasi bahwa plotnya akan sama seperti di film pertama yang mempertemukan keempatnya, yaitu Ghidorah, the Three Headed Monster di mana trio Godzilla, Rodan, dan Mothra akan melawan Ghidorah.
Kerennya lagi, Burning Godzilla juga diperlihatkan yang memang sudah dibahas sejak beberapa waktu lalu juga sih.
Di sini penampakan Burning Godzilla benar-benar sangar, membuat Godzilla siap membuktikan diri bahwa dialah yang cocok membawa julukan King of The Monsters dan bukan Ghidorah.
Dengan hadirnya lebih dari 4 monster (dari yang direncanakan) selain keempat monster utama ini, kira-kira menurutmu akan serusuh apa filmnya?
Silahkan tuliskan pendapatmu di kolom komentar dan bagikan ke teman-temanmu, ya.