Contact Form

 

Google Doodle Rayakan Hari Bumi 2019


Hari Bumi Sedunia diperingati setiap tanggal 22 April

Apa saja yang bisa dilakukan untuk menyelamatkan bumi ini ?

Dibawah ini kami berikan ide 10 hal kecil yang bisa dilakukan untuk ikut memperingati Hari Bumi Sedunia

Tercatat menurut sejarah Hari Bumi Sedunia ini pertama kali pada tahun 1970

Gagasan Hari Bumi Sedunia pertama kali muncul pada awal 1960, ketika sebagian elemen masyarakat di Amerika Serikat mulai menyadari pencemaran lingkungan yang semakin membahayakan bumi.

Melansir dari Wikipedia hari bumi dicangkan oleh  senator Amerika Serikat Gaylord Nelson yang juga sebagai seorang pengajar lingkungan hidup.

Tanggal 22 April  dipilih karena bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan Bumi utara) dan musim gugur di belahan Bumi selatan.

• Warganet Mengecam Ancaman Bom Sri Lanka Dideteksi 10 Hari Sebelum Meledak Hanya Tidak Diumumkan

Pencanangan hari bumi sendiri terinspirasi oleh banyaknya protes dan demonstrasi dari pelajar di Amerika Sertikat terkait kecamuk perang di Vietnam.

Ditambah lagi Gaylord Nelson menyaksikan kasus tumpahan minyak di pesisir Santa Barbara, California pada 1969.

Kasus tumpahan minyak ini seakan-akan menjadi katalis bagi Nelson untuk bertindak setelah sebelumnya  osoknya kerap kali menunjukkan kepeduliannya akan lingkungan.




Suara.com - Hari ini tepat Kamis (22/4/2019), Google turut merayakan Hari Bumi 2019 dengan menghadirkan Doodle khusus. Terlihat, tulisan Google yang mengelilingi Bumi, dengan huruf O yang terlihat seperti matahari.

Huruf O tersebut dapat diklik dan akan memberikan berbagai informasi seputar keberagaman, keunikan dan keajaiban yang dapat ditemukan di antara bentuk-bentuk kehidupan di planet yang kita diami.

Google Doodle Hari Bumi 2019, burung Albartos kelana. [Google] Anda bisa memulainya dengan mengeklik tanda panah ke bawah di bagian kanan gambar. Akan ada gambar burung Albartos kelana yang dikenal sebagai burung dengan rentang sayap terlebar yang masih ada. Kemudian, gambar Redwood pesisir sebagai pohon tertinggi.

Google Doodle Hari Bumi 2019 , Redwood pesisir. [Google] Berikutnya ada gambar hewan yang tampak seperti kodok bernama Phaedophryne amauensis, merupakan vertebrata terkecil yang ada di Bumi. Ada juga teratai raksasa Amazon sebagai salah satu tanaman air terbesar.

Google Doodle Hari Bumi 2019, teratai raksasa Amazon. [Google] Ikan raja laut sebagai hewan tertua yang masih ada di muka Bumi menjadi salah satu yang diperkenalkan di Google Doodle spesial Hari Bumi 2019 ini. Terakhir ada ekor pegas gua dalam, sesuai namanya merupakan salah satu hewan yang bertempat tinggal di gua terdalam.

Google Doodle Hari Bumi 2019, ekor pegas gua dalam. [Google] Google Doodle Hari Bumi 2019 ini dibuat oleh Kevin Laughlin. Dia mengaku sulit saat menentukan spesies mana yang akan dihadirkan di Google Doodle kali ini.

Google Doodle Hari Bumi 2019. [Google] "Ini adalah bagian paling sulit dari proses! Hal terakhir yang ingin saya lakukan adalah menampilkan binatang berdasarkan kelucuan mereka atau bagaimana mereka mungkin akan menarik kepekaan mamalia saya. Kami mencoba fokus untuk memiliki beragam organisme yang baik dari seluruh dunia yang semuanya memiliki kualitas unik yang istimewa atau superlatif duniawi. (Tertinggi, terkecil, tertua, dll.)," ujarnya.

Dia berharap, dengan menghadirkan Google Doodle spesial Hari Bumi 2019 ini dirinya bisa menginspirasi sedikit rasa ingin tahu atau heran pada seseorang.

"Seberapa sering seseorang meluangkan waktu sejenak untuk merenungkan makhluk mungil yang hidup di dalam perut gua di Georgia? Semua kehidupan luar biasa dan layak untuk dirayakan," kata Laughlin.

Bagaimana? Apa ada dari spesies di atas yang Anda kenal di Google Doodle Hari Bumi 2019 kali ini?




JAKARTA – Pada tanggal 22 April tercatat ada berbagai peristiwa penting dan bersejarah yang terjadi di seluruh belahan dunia. Sebut saja lahirnya filsuf Jerman, Immanuel Kant, hingga ditetapkannya Hari Bumi Sedunia.

Selain momen-momen penting tersebut, masih ada peristiwa bersejarah dan berkesan lainnya. Berikut ini Okezone paparkan, sebagaimana dinukil dari Wikipedia.org , Senin (22/4/2019).

Immanuel Kant lahir di Königsberg, Kerajaan Prusia, pada tanggal 22 April 1724. Ia kemudian meninggal dunia di Königsberg, Kerajaan Prusia, pada 12 Februari 1804, di usia 79 tahun. Kota di Rusia tersebut sekarang bernama Kaliningrad.

Kant kemudian menjadi guru besar untuk logika dan metafisika di Universitas Königsberg. Dia secara rutin menyajikan kuliah tentang geografi fisik.

Hal ini dilakukannya sepanjang tahun sampai 1796. Dalam pengantar kuliahnya, dia selalu menegaskan tempat geografi dalam dunia ilmiah. Dia memberikan landasan falsafi bagi geografi sebagai pengetahuan ilmiah.

Minat Kant dalam geografi fisik tidak dirangsang oleh pengalamannya menghadapi alam di berbagai belahan dunia, tetapi muncul dari penyelidikan filsofis atas pengetahuan empiris.

Bagi Kant, geografi adalah ilmu empiris yang ingin menunjukkan alam sebagai suatu sistem. Geografi, menurut dia, merupakan ilmu tentang fenomena fisik dan budaya yang tersusun dalam ruang bumi.

Vladimir Ilyich Ulyanov, lebih dikenal dengan julukan Lenin, lahir pada 22 April 1870 dan wafat 21 Januari 1924. Lenin adalah seorang tokoh revolusioner komunis, politikus, dan teoretikus politik berkebangsaan Rusia. Lenin sebenarnya nama samaran yang diambil dari nama Sungai Lena di Siberia.

Ia menjabat sebagai kepala pemerintahan Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia (RSFS Rusia) sejak 1917 hingga wafat dan juga sebagai kepala pemerintahan Uni Soviet pada 1922 sampai akhir hayatnya.

Lenin berhaluan politik Marxis dan telah ikut menyumbangkan gagasan politiknya dalam pemikiran Marxis yang disebut sebagai Leninisme.

Gagasannya itu bila digabung dengan teori ekonomi Marx dikenal dengan sebutan Marxisme–Leninisme.

Hari Bumi adalah hari pengamatan tentang bumi yang dicanangkan setiap tahun pada 22 April dan diperingati secara internasional. Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali ini.

Dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson yang juga seorang pengajar lingkungan hidup pada 1970. Tanggal ini bertepatan dengan musim semi di Northern Hemisphere (belahan bumi utara) dan musim gugur di belahan bumi selatan.

Richard Milhous Nixon lahir di Yorba Linda, California, Amerika Serikat, pada 9 Januari 1913. Ia kemudian meninggal di New York, Amerika Serikat, pada 22 April 1994, di usia 81 tahun.

Richard ialah wakil presiden ke-36 Amerika Serikat (1953–1961) dan presiden ke-37 Amerika Serikat (1969–1974). Ia merupakan presiden pertama Amerika Serikat yang mengundurkan diri dari jabatan.

Pengundurannya datang sebagai tanggapan ruwetnya kasus yang disebut Skandal Watergate. Ia mengumumkan berakhirnya Perang Vietnam yang telah menelan korban ribuan tentara pada 23 Januari 1973.

Pengumuman itu secara tidak langsung menjadi pengakuan Amerika Serikat bahwa mereka kalah perang di kancah Asia Tenggara.

Konferensi Asia-Afrika 2015 adalah pertemuan antara para kepala negara-negara Asia dan Afrika yang diadakan di Jakarta dan Bandung pada 19–24 April 2015. Pembukaan resminya dilakukan pada 22 April oleh Presiden Joko Widodo.

Konferensi ini dilaksanakan untuk memperingati 60 tahun Konferensi Asia-Afrika yang pertama di Bandung pada 1955.

Temanya adalah 'Promoting South-South Cooperation for World Peace and Prosperity' atau Mempromosikan Kerja Sama Selatan-Selatan bagi Perdamaian dan Kesejahteraan Dunia.

Konferensi Asia Afrika 2015 telah menghasilkan tiga dokumen yaitu Pesan Bandung 2015 (Bandung Message), Deklarasi Penguatan Kemitraan Strategis Baru Asia-Afrika (NAASP), dan Deklarasi Kemerdekaan Palestina. (han)




TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Memperingati Hari Bumi yang jatuh pada Hari Senin besok (22/4/2019), aliansi LBH Semarang menggelar orasi di depan kantor gubernur Jawa Tengah Jalan Pahlawan, Minggu (21/4/2019). Orasi ini diikuti oleh Walhi Jateng, Greenpeace Publish What You Pay serta perwakilan ibu-ibu dari Kendeng Pati dan ibu-ibu dari Batang yang terdampak pembangunan PLTU.

Tujuan dari kegiatan ini adalah ingin menyampaikan pada masyarakat bahwa Jawa Tengah sedang tidak baik-baik saja. Ada banyak proyek yang beririsan dengan manusia dan melanggat HAM. "Hari ini aksinya yang pertama diskusi, kemudian ada dari ibu ibu Kendeng yang menyampaikan bahwa  cerita di Kendeng itu seperti apa, juga ada dari ibu ibu Batang, yang menolak PLTU Batang," ujar koordinator acara, Ahmad Syamsuddin Arief kepada Tribunjateng.com. Selengkapnya :

• LBH Semarang Gelar Peringatan Hari Bumi: Jawa Tengah Sedang Tidak Baik-baik Saja




TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-Sebanyak 24 Pengurus Himpunan Mahasiswa Pariwisata Indonesia , Dewan Pimpinan Wilayah VI Sulawesi Kalimantan (HMPI DPW VI Sulawesi-Kalimantan) menggelar Mangrove In Action di Kawasan Wisata Hutan Mangrove Lantebung , Jl Lantebung , Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (21/4/2019).

Kegiatan Mangrove In Action ini merupakan agenda dari HMPI Sadar Wisata dalam rangka Memperingati Hari Bumi yang jatuh pada Senin (22/4/2019).

Beberapa rangkaian acara yang dihelat pada Mangrove In Action antara lain sosialisasi Mangrove, diskusi kemudian dilanjutkan dengan aksi penanaman mangrove.

Demikian disampaikan Ketua HMPI Wilayah VI Muhammad Fauzan kepada Tribun Timur, Minggu (21/4/2019) sore.

"Alhamdulillah acara ini bisa saya laksanakan dengan sukses. Acara ini merupakan suatu bukti nyata dari kami mahasiswa pariwisata bahwasannya pariwisata merupakan sebuah kegiatan yang positif dan juga bisa melestarikan lingkungan," kata Mahsiswa Manajemen Kepariwisataan, Politeknik Pariwisata Megeri Makassar ini.

Ia berharap, acara yang dirangkaikan dengan hari bumi ini bisa semakin maju dan anak muda semakin sadar akan perannya menjaga dan mencintai bumi serta segala isinya.

Sementara Ketua Umum HMPI, Mahasiswa Batam Tourism Polytechnic Rozzy Andrian Pratama mengatakan, ini kegiatan positif yang harus dilakukan anak muda.

"Anak muda wajib melaksanakannya soalnya kalau bukan kita, siapa lagi? maka dari itu HMPI bergerak di sini, bukan hanya di mangrove saja, tapi semua aspek pariwisata lainnya karena kami sadar, sadar wisata itu penting," katanya

Rozzy berharap kegiatan HMPI Sadar Wisata akan terus berlanjut ke depannya.

Diketahui Pengurus HMPI DPW VI Sulawesi-Kalimantan yang tergabung dari tiga kampus di Makassar antara lain Poltekpar Makassar, Unifa dan Stipar Tamalatea Makassar. (*)

Sumber foto:dok HMPI DPW VI Sulawesi-Kalimantan Caption:Suasana penanaman mangrove di Kawasan Wisata Hutan Mangrove Lantebung , Jl Lantebung , Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (21/4/2019).




Peringati Hari Bumi, mahasiswa Jateng tanam 6.500 mangrove

Sejumlah anggota Mapala Arga Dahana Universitas Muria Kudus (UMK) menanam tanaman bakau (mangrove) di sepanjang Pantai Pohijo Desa Pohijo, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Minggu (21/4/2019). (Dokumentasi Universitas Muria Kudus)

Pati (ANTARA) - Mahasiswa pecinta alam (Mapala) Arga Dahana Universitas Muria Kudus (UMK), Jawa Tengah, menggelar peringatan Hari Bumi dengan menanam tanaman bakau (mangrove) untuk mencegah terjadinya abrasi di sepanjang Pantai Pohijo, Kabupaten Pati, Minggu.

Penanaman 6.500 bibit mangrove tersebut dilakukan serentak di garis pantai Pohijo dengan melibatkan pemuda desa setempat.

Ketua Panitia Penanaman Mangrove UMK, Eva Yuliana di Pati, Minggu, mengatakan kegiatan menanam mangrove dilakukan karena melihat kondisi pantai di desa sekitar yang mengalami abrasi.

Selanjutnya, kata dia, muncul ide untuk menanam mangrove di lokasi yang dianggap membutuhkan. Manfaat tanaman mangrove, katanya, cukup banyak seperti mencegah intrusi air laut, mencegah erosi dan abrasi pantai, sebagai pencegah dan penyaring alami hingga berperan dalam pembentukan pulau dan menstabilkan daerah pesisir.

Kegiatan lainnya, yakni melakukan kegiatan bersih-bersih pantai, karena kondisi pantai kurang terawat dengan melibatkan komunitas lingkungan dan masyarakat sekitar, termasuk pemuda karang taruna desa setempat.

Pelibatan banyak komunitas juga sebagai ajang silaturahmi dan tukar informasi terkait lingkungan karena untuk menjaga lingkungan harus melibatkan banyak pihak.

"Dengan melibatkan masyarakat sekitar, harapannya mereka juga peduli dan ikut merawat tanaman mangrove yang ditanam karena mereka yang paling dekat dengan lokasi," ujarnya.

Mapala Arga Dahana UMK, katanya, tidak akan berhenti setelah menanam karena nantinya juga akan ikut melakukan perawatan hingga tumbuh baik.

Tanaman mangrove juga memiliki nilai ekonomis, karena mulai dari kayu hingga buahnya bisa dimanfaatkan. Bahkan, ada yang dikembangkan menjadi objek wisata, seperti objek wisata hutan tanaman mangrove di Desa Sambilawang, Kecamatan Trangkil, Pati.

Luas hutan mangrove yang merupakan hasil kerja keras pemuda setempat, kini mencapai 15 hektare dan sudah dilengkapi dengan lintasan atau trek. Pewarta: Akhmad Nazaruddin Editor: Faisal Yunianto COPYRIGHT © ANTARA 2019




Liputan6.com, Kediri - Pada kegiatan Car Free Day di sepanjang Jalan Raya Pertokoan Doho, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (21/4/2019) pagi, ada satu kegiatan yang banyak menyita perhatian pengunjung.

Kegiatan itu adalah penukaran sampah yang ada di sekitar lokasi dengan bibit pohon. Kegiatan ini digagas oleh sejumlah pemuda yang tergabung dalam Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Lintas Universitas se-Kota Kediri.

"Kegiatan ini dalam rangka memperingati hari Bumi Sedunia yang jatuh pada Senin (22/4/2019) besok, kebetulan ada car free day di sini jadi kita sesuaikan," kata ketua pelaksana kegiatan, Bayu Tri Aji Wibisono di lokasi kegiatan. 

Dia menjelaskan kegiatan ini bermaksud untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya dan lebih mencintai kebersihan lingkungan sekitar. Kegiatan ini juga sekaligus memberikan pemahaman tentang pentingnya keberadaan pohon sebagai paru-paru bumi.

"Kegiatan tentang sosialasi kesadaran membuang sampah pada tempatnya, penanaman pohon terus ada penukaran sampah dengan bibit pohon biar, terus ada musiknya juga untuk menghibur masyarakat," katanya.

Jumlah bibit pohon yang diberikan kepada masyarakat sebanyak 180 kantong, ratusan bibit ini diterimanya dari salah seorang penggiat pencinta alam. Jenis bibit yang diberikan di antaranya pohon sengon, trembesi, nangka, buah-buahan serta tanaman obat atau toga.

"Sampah yang ditukarkan dengan bibit pohon, kurang lebih satu kresek jenis sampah kering," ucapnya.

Sampah yang terkumpul nantinya dipilah lalu dipisahkan jenisnya kemudian diberikan ke bank sampah. Pada momentum peringatan Hari Bumi, Mapala Lintas Universitas se-Kota Kediri menitipkan pesan kepada masyarakat agar tidak terlalu  berlebihan dalam penggunaan plastik yang menyebabkan menimbunnya sampah .

"Harapanya agar masyarakat tidak terlalu berlebihan dalam penggunaan sampah plastik, terus sadar pentingnya untuk menanam pohon," ucapnya.

Saksikan juga video menarik pilihan berikut ini: Setiap hari, jumlah volume sampah yang masuk ke TPST Bantargebang sebanyak 6.500-7.000 ton dari Provinsi DKI Jakarta.




Liputan6.com, Jakarta - Banyak cara dilakukan untuk memperingati Hari Bumi yang akan berlangsung pada Senin, 22 April 2019. Sea World Ancol , misalnya, menyelenggarakan talk show bertema "Save The Ocean From Plastic Pollution."

Acara yang merupakan kerjasama dengan Yayasan Putri Selam Indonesia dan Teens Go Green Indonesia (TGGI) ini menghadirkan Anavaliza Atmadja yaitu  Putri Selam Indonesia 2019 dan juga Dinda Syifa sebagai Research Coordinator TGGI. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pengunjung Sea World Ancol dan masyarakat secara umum untuk lebih peduli terhadap lingkungan, khususnya laut. 

Dalam keterang pers yang diterima Liputan6.com , baru-baru ini, salah satu alasan yang melatarbelakangi acara ini yaitu permasalahan atas sampah plastik yang semakin serius. Tak hanya di daratan, lautan juga terkena imbas dari permasalahan ini.

Keberadaan sampah plastik di lautan dapat mengganggu kehidupan berbagai biota laut di dalamnya, bahkan sudah banyak kasus kematian biota laut akibat dari mengonsumsi sampah, khususnya sampah plastik.

Pada acara ini juga akan membahas tentang makna dari peringatan Hari Bumi dan menceritakan tentang aksi kepedulian lingkungan khususnya di lautan. Selain itu, acara ini juga akan memberikan informasi mengenai kegiatan-kegiatan apa saja bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan, khususnya mengenai penggunaan plastik dan wadah alternatif pengganti plastik .




Pada 22 April, lebih dari satu miliar orang di 192 negara diperkirakan ikut dalam hari global aksi politik dan sipil bagi Bumi.

Orang akan berpawai, menanam pohon, membersihkan kota, taman, pantai dan saluran air, politisi akan mengumumkan kebijakan, dan perusahaan berjanji mengupayakan keberlanjutan - semua untuk menandai Hari Bumi 2019.

Earth Day Network (EDN), Jaringan Hari Bumi, organisasi yang memimpin perayaan Hari Bumi di seluruh dunia, menetapkan 2019 sebagai tahun untuk "Melindungi Spesies Kita."

Menurut EDN, tema tersebut dipilih untuk menyoroti fakta bahwa aktivitas manusia secara langsung terkait apa yang dirujuk oleh wartawati lingkungan Elizabeth Kolbert dalam bukunya, "The Sixth Extinction," yang menggambarkan kepunahan massal yang disebabkan aktivitas manusia daripada penyebab alami.

Hari Bumi, secara umum, memunculkan kesadaran yang lebih besar terhadap masalah lingkungan. [ka]




SURYAMALANG.COM, BATU - Evi Agustina (30) terlihat percaya diri menggandeng anaknya yang berusia 2 tahun, Balqis Azmi, saat berjalan di karpet merah.

Ia mengikuti kegiatan fashion show Mamamia dan melukis di Alun-Alun Kota Batu , untuk peringatan Hari Bumi tanggal 22 April besok, Minggu (21/4/2019), bersama ibu-ibu lainnya mengikuti lomba fashion show menggunakan tema baju yang berbeda.

Evi memilih tema pakaian army, karena dirasa lebih simpel dan tidak perlu banyak persiapan.

"Pakaian ini kan menunjukkan semangat, meskipun panas-panas seperti saat ini, tetap semangat," kata Evi seusai tampil.

Ibu-ibu ada yang mengenakan pakaian kebaya, lalu pakaian casual, pakaian ala-ala princess. Selain fashion show , juga ada kegiatan melukis massal di atas kanvas berukuran 1,5 x 0,9 meter.

Melukis ini diikuti anak-anak SD sekitar 60 siswa. Mereka diberikan kebebasan untuk melukis.

Ketua Pelaksana Heri Setiawan mengatakan kegiatan ini masih serangkaian dengan Festival Brantas.

"Yang dilombakan hanya fashion show Mamamia saja. Kalau melukis ini tidak dilombakan. Tetapi tujuannya mengajak siswa ini mengisi waktu luang," kata Heri.

Selain itu juga mengajak anak-anak lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Terlihat mereka ada yang melukis taman lengkap dengan taman bermain. Ada juga yang melukis pemandangan disertai peta Indonesia.

"Temanya tetap sama Hari Bumi, yang mau dilukis apa itu terserah. Sesuai kreativitas masing-masing. Hasil lukisan ini nanti akan diarak ke kelurahan Sisir," imbuhnya.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply