Contact Form

 

Ini Kata Polri soal Dugaan Penganiayaan Ratna Sarumpaet


JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis Ratna Sarumpaet menceritakan kronologi penganiayaan yang dialaminya kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto . Ratna merupakan salah seorang juru kampanye nasional di Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Dalam pertemuan tersebut hadir pula Ketua Dewam Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon

"Sore ini setelah agak pulih ia (Ratna Sarumpaet) melaporkan ke Pak Prabowo kejadian yg menimpanya. Pak Prabowo didampingi Pak Amien Rais dan Fadli Zon," ujar Wakil Ketua Tim Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Nanik S Deyang di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).

Baca juga: Ratna Sarumpaet Disebut Dikeroyok di Bandung, Ini Kata Polisi dan Pihak Bandara

Menurut Nanik, Ratna dianiaya oleh tiga orang pada 21 September 2018 lalu di sekitar Bandara Husein Saatranegara, Bandung, Jawa Barat.

Malam itu Ratna baru saja menghadiri acara konferensi dengan peserta beberapa negara asing di sebuah Hotel. Kemudian Ratna naik taksi dengan peserta dari Sri Lanka dan Malaysia.

"Mbak Ratna sebetulnya agak curiga saat tiba-tiba taksi dihentikan agak jauh dari keramaian. Nah saat dua temannya yang dari luar negeri turun dan berjalan menuju Bandara, Mbak Ratna ditarik tiga orang ke tempat gelap, dan dihajar habis oleh tiga orang, dan diinjak perutnya," kata Nanik.

Setelah dipukuli, Ratna dilempar ke pinggir jalan, sehingga bagian samping kepalanya robek.

Dengan sisa tenaga, Ratna mencari kendaraan menuju rumah sakit di Cimahi serta menelepon temannya seorang dokter bedah agar langsung ditangani.

Menurut pengakuan Ratna, lanjut Nanik, kejadiannya sangat cepat sehingga sulit mengingat bagaimana urutan kejadiannya.

Baca juga: Fadli Zon: Penganiayaan Ratna Sarumpaet Diduga Terjadi pada 21 September 2018

"Mbak Ratna masih sedikit sadar saat dia kemudian dibopong sopir taksi dan dimasukkan ke dalam taksi. Oleh sopir taksi mbak Ratna diturunkan di pinggir jalan di daerah Cimahi," ucap Nanik.

"Mbak Ratna malam itu juga langsung balik ke Jakarta dan dalam situasi trauma habis dia harus berdiam diri selama 10 hari. Barulah hari Minggu lalu dia memanggil Fadli Zon ke rumahnya dan baru semalam Fadli Zon melaporkan ke Pak Prabowo, dan hari ini di suatu tempat mbak Ratna menemui Pak Prabowo," tuturnya.




JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Setyo Wasisto menyebutkan pihaknya belum menerima laporan polisi (LP) soal dugaan penganiayaan yang dialami aktivis Ratna Sarumpaet .

"Ratna Sarumpaet, kita belum mendapatkan laporan, hanya informasi katanya dia dianiaya tanggal 21 September, nah itukan sudah lama, enggak ada laporan, ya kita enggak tahu," kata Setyo di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).

Sebelumnya, Ratna mengungkapkan kepada calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bahwa ia dianiaya oleh tiga orang pada 21 September 2018 lalu di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Ratna Sarumpaet Disebut Dikeroyok di Bandung, Ini Kata Polisi dan Pihak Bandara

Setyo mengatakan, meski sudah berlangsung lebih dari satu pekan, namun Ratna masih bisa melaporkan peristiwa tersebut ke polisi.

Namun, ia mengkhawatirkan lamanya waktu tersebut dapat mengubah hasil visum.

"Bisa bisa, cuman masalahnya nanti kalau divisum itu mungkin sudah sembuh kalau 10 hari," tutur dia.

Setyo juga membenarkan informasi bahwa pihaknya mencari keberadaan Ratna ke sejumlah rumah sakit yang ada di Bandung. Hal itu untuk melihat apakah Ratna sempat mendapat perawatan medis.

"Kita melakukan pengecekan di sana (rumah sakit di Bandung) enggak tahunya yang bersangkutan sudah ada di rumah, dan katanya bertemu dengan Pak Prabowo, katanya ya," terang dia.

Dalam rilis Kapolda Jawa Barat, disebutkan bahwa tidak ditemukan laporan polisi atas nama Ratna Sarumpaet di Polrestabes Bandung dan 28 Polsek di Bandung.

Baca juga: Ini Kronologi Penganiayaan Ratna Sarumpaet yang Diceritakan ke Prabowo

Selain itu, polisi juga memeriksa 23 rumah sakit di Bandung dan tidak menemukan perawatan atas nama Ratna Sarumpaet.

Rumah sakit itu di antaranya, RS Hasan Sadikin, RS Muhammadiyah, RSUD Ujung Berung, RS Hermina Arcamanik dan RS Hermina Pasteur.

Polisi juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak di bandara, maskapai penerbangan, taksi bandara dan lainnya untuk kasus ini.




BANDUNG , KOMPAS.com - Polrestabes Bandung Kombes Irman Sugema menutukan bahwa polisi tidak menemukan laporan soal penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet setelah kabar bahwa Ratna dikeroyok orang tidak dikenal di bandara di Bandung pada Jumat (21/9/2018) ramai diperbincangkan. "Kami sudah cek seluruh jajaran polsek, tidak ada laporan polisi," kata Irman, saat ditemui di Mapolrestabes, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (2/10/2018). Baca juga: Prabowo: Mungkin Ini yang Terakhir untuk Indonesia... Irman mengimbau, apabila yang bersangkutan mengalami penganiayaan sebaiknya langsung melaporkan kejadian tersebut.

"Sampai saat ini, belum ada laporan polisi. Sebaiknya segera melapor, untuk menentukan langkah hukum," ungkapnya.

Baca juga: Ratna Sarumpaet Disebut Dikeroyok di Bandara Bandung

Berdasarkan informasi yang beredar, Ratna mendapat penganiayaan di salah satu bandara di Bandung, saat dikonfirmasi kepada Executive General Manager Angkasa Pura II Andika Nuryaman mengatakan bahwa kejadian itu tidak terjadi.

"Enggak bener ah, itu enggak pernah kejadian di bandara," katanya.

Bahkan pihaknya sudah memastikannya dengan memintai keterangan dari beberapa pegawai di bandara bahwa tidak ada kejadian penganiayaan.

"Teman FC (staf), teman sekuriti, OIC (officer in charge), Personal, enggak ada (kejadian itu). Kan itu disebutin tanggal 21 tuh, enggak ada kejadiannya," ujarnya.

Baca juga: Petaka di Petobo, Aspal seperti Gelombang dan Lumpur Keluar dari Perut Bumi, seperti Mau Kiamat Sebelumnya diberitakan, beredar kabar aktivis Ratna Sarumpaet mengalami penganiayaan oleh orang tak dikenal di sebuah bandara di Bandung. Bahkan pasangan calon Presiden dan calon Wakil Presiden, Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno, berencana menjenguk Ratna hari ini.

Menurut koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjutak, Ratna mengaku dikeroyok orang tidak dikenal di bandara di Bandung.

Baca juga: Perumnas Balaroa Amblas Pascagempa Palu, 90 Orang Tewas, Ratusan Orang Tertimbun

Dia disebutkan dimasukan ke dalam sebuah mobil pada 21 September lalu. Kejadian ini baru diketahui Dahnil tadi malam. 

"Jadi kejadiannya sudah lama dan kami baru tahu tadi malam. Ternyata beliau ketakutan, trauma sehinga tidak melaporkan dan tidak mengabarkan kepada siapa pun, dan kami pun tidak tahu kenapa beliau sangat takut," ujarnya.

Saat ini, lanjut Dahnil, Ratna berada di rumahnya didaerah Tebet, Jakarta Selatan.




TRIBUN-MEDAN.com-  Aktivis dan seniman senior Indonesia, Ratna Sarumpaet disebut mendapat penganiayaan  sejumlah orang tak dikenal (OTK)

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan sempat menjenguk aktivis Ratna Sarumpaet pada Minggu (30/9/2018) di rumah Ratna.

Menurut Fadli, Ratna mengalami penganiayaaan di area parkir mobil di Bandara Internasional Husein Sastranegara, Bandung. Peristiwa tersebut terjadi pada 21 September 2018.

"Jadi beliau juga sedang recovery karena ada luka jahitan di bagian kepala, oleh oknum-oknum yang saya kira melakukan satu tindakan keji pada Mbak Ratna," ujar Wakil Ketua DPR ini di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Selain mengalami luka di kepala, lanjut Fadli, Ratna juga mengalami trauma. Pasca-kejadian pemukulan, Ratna pun enggan untuk menceritakan kejadian tersebut kepada koleganya.

Dalam pertemuan itu, Ratna juga tidak menceritakan kepada Fadli mengenai ciri-ciri pelaku pemukulan.

Namun, menurut Fadli, Ratna memperkirakan penganiayaan tersebut dilakukan oleh 2-3 orang.

"Mbak Ratna sendiri memang tidak ingin diekspose sebelumnya karena ingin proses recovery dan juga tentu juga saya yakin beliau juga mengalami trauma, tidak pernah menyangka dalam hidup beliau ada satu perlakuan seperti itu," kata Fadli.

"Penganiayaan itu dilakukan oleh mungkin 2-3 orang laki-laki, di parkiran, di luar mobil. Tapi mengenai detailnya saya belum tahu," tuturnya.

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan, pada Senin (1/10/2018) malam Prabowo dan Sandiaga menerima foto Ratna dengan muka lebam dan langsung dikonfirmasi kepada yang bersangkutan.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply