BANJARMASINPOST.CO.ID - Dollar Hari Ini Dekati Rp 15.000, Rupiah Anjlok Disebut Terendah Sejak krisis ekonomi (krismon) Tahun 1998
Dollar Hari Ini Kuat Rupiah Loyo, Tembus Rp 14.882 Terendah Sejak Tahun 1998.
Baca: Menikah dengan Habib Usman, Ternyata Kartika Putri Sudah Punya Anak, Lihat Foto-fotonya
Memahnya atau rupiah loyo ini menimbulkan kekhawatiran.
Meskipun tidak hanya mata uang Indonesia Rupiah yang loyo, tapi nyaris semua negara berkembang.
Sampai Senin (4/9/2018) pukul 15:27 WIB, Rupiah diperdagangkan di Rp 14.822 per dollar AS.
Padahal, pada perdagangan hari sebelumnya, dollar/rupiah masih di level 14.710.
Baca: Roy Suryo Dapat Surat Tagihan dari Kemenpora, Belum Kembalikan 3.226 Item Aset Saat Jabat Menpora
Dibandingkan harga penutupan, posisi rupiah hari ini paling lemah sejak tahun 1998.
Tapi, dari perdagangan intraday, rupiah pernah sempat mencapai Rp 14.828 per dollar AS pada 29 September 2015 lalu.
Baca: Fadli Zon Sebut Anti Pancasila & PKI Soal Ustadz Abdul Somad Batal Ceramah karena Diduga Intimidasi
Rupiah tetap melemah, kendati penguatan dollar AS mereda sedikit ketimbang kemarin dibanding mata uang utama dunia.
Rupiah diperdagangkan di Rp 14.822 per dollar AS pada Senin (3/9/2018) pukul 15:27 WIB.
Pada perdagangan kemarin, dollar/rupiah masih di level 14.710.
Baca: Usai Heboh ILC Batal Tayang. Jokowi Ajak Makan Bersama Bos TV One
Baca: 4 Wilayah Lumbis Ogong di Kabupaten Nunukan Ikut Diklaim Malaysia
Dibandingkan harga penutupan, posisi rupiah hari ini paling lemah sejak tahun 1998.
Tapi, dari perdagangan intraday, rupiah pernah sempat mencapai Rp 14.828 per dollar AS pada 29 September 2015 lalu.
Rupiah tetap melemah, kendati penguatan dollar AS mereda sedikit ketimbang kemarin dibanding mata uang utama dunia.
Baca: Lowongan Kerja KPK, 6 Posisi untuk Lulusan SMA dan D3/S1, Dibuka Sampai Tanggal 16 September 2018
Baca: Gaduh Bendera China Berkibar pada Closing Ceremony Asian Games 2018, padahal Ini Maksudnya
Indeks Dollar Index Spot Currency turun sedikit hari ini, meski tetap berada di atas level 95.
Sore tadi, tekanan dollar atas mata uang Asia juga tak besar.
Malah, The Greenback melemah dibanding mayoritas seperti won Korea, yuan China, baht Thailand.
Baca: Ustadz Abdul Somad Batalkan Jadwal Ceramah di Sejumlah Kota karena Ada Ancaman dan Intimidasi
Baca: Obrolan Raffi Ahmad Jadi Sorotan, Bahas Jadi Duda Adalah Hal Terbaik
Dollar AS hanya menguat terhadap rupiah, dollar Hong Kong.
Hari ini, dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi Agustus 2018 sebesar 0,05%.
Sedangkan Indeks PMI Agustus berdasarkan Nikkei-IHS Markit naik menjadi 51,9. (*)
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Karyawan jasa penukaran uang asing, menunjukan dollar amerika di Masayu Agung, Kwitang, Jakarta Pusat, Kamis (2/8/2018). Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) semakin melemah ke Rp 14.457 per dollar AS. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
- Nilai dolar Amerika Serikat (AS) terus menunjukkan keperkasaannya terhadap Rupiah . Hari ini, dari data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) dolar AS tercatat Rp 14.840. Kemudian dari perdagangan Reuters tercatat Rp 14.897. Bank Indonesia (BI) sudah berupaya untuk mengelola stabilitas nilai tukar dengan melakukan dual intervension di pasar valuta asing dan pasar obligasi. BI juga melakukan rapat koordinasi dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Otoritas Jasa Keuangan (OJK).Bisakah masyarakat Indonesia membantu penguatan Rupiah?Ekonom INDEF Bhima Yudhistira Adhinegara menjelaskan, meskipun ada tekanan pada Rupiah, masyarakat bisa melakukan aktivitas ekonomi seperti biasa."Kalau ada yang punya dolar AS bisa dijual dan ditukar ke Rupiah untuk membantu penguatan kurs," kata Bhima saat dihubungi, Selasa (4/9/2018).Masyarakat juga harus tetap percaya jika ekonomi Indonesia saat ini masih tetap terjaga. Karena pemerintah dan BI akan responsif dan memperkuat komunikasi.Sementara itu, Ekonom PermataBank, Josua Pardede menjelaskan jika ingin membantu penguatan Rupiah, masyarakat Indonesia bisa menahan dulu keinginan untuk jalan-jalan ke luar negeri."Mungkin bagi orang Indonesia, bisa ditunda dulu atau ditahan dulu liburan ke luar negerinya. Bisa domestik trip dulu," ujar Josua.Josua mengatakan, masyarakat umum tidak perlu panik dan pelaku pasar diharapkan tidak melakukan aksi spekulasi yang akan mendorong penguatan dollar AS lebih lanjut lagi.Keyakinan pada masih solidnya fundamental ekonomi Indonesia serta keyakinan bahwa Bank Indonesia akan selalu berada di pasar dan akan melakukan langkah-langkah stabilisasi rupiah tentunya akan efektif membatasi pelemahan nilai tukar rupiah.Selain itu, jika masyarakat memiliki dolar AS lebih baik dilepas atau dijual terlebih dahulu."Kalau bahasa marketnya take profit dulu, tukar dulu ke Rupiah dolar AS nya," jelas dia.Josua menjelaskan saat ini BI dan pihak terkait juga berupaya untuk mendorong pengembangan sektor pariwisata yang diharapkan dapat mempercepat penerimaan devisa yang pada gilirannya dapat memperbaiki defisit transaksi berjalan yang pada akhirnya akan mendorong stabilitas nilai tukar rupiah dalam jangka pendek ini."Selain itu, jika volatilitas nilai tukar rupiah cenderung meningkat, BI diperkirakan akan kembali lagi memperketat kebijakan moneternya dalam jangka pendek ini untuk meningkatkan kepercayaan pelaku pasar," kata dia.Hal tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan perbaikan fundamental ekonomi, afirmasi dari Fitch terhadap peringkat utang Indonesia yang masih layak investasi dengan outlook stable, maka pemerintah dan BI diperkirakan akan dapat mengelola stabilitas rupiah sehingga dapat meredam pelemahan rupiah di bawah level Rp15.000 per dolar AS.
[Gambas:Video 20detik]