Contact Form

 

Lafadz (Bacaan) Takbiran Hari Raya Idul Adha 2018 Lengkap dalam Bahasa Arab dan Indonesia


BANJARMASINPOST.CO.ID - Lafadz atau bacaan takbiran Idul Adha dibaca saat malamnya dan ketika hari Idul Adha 2018.

Umat Islam di Indonesia akan merayakan Idul Adha 2018, Rabu (22/8/2018) atau 10 Dzulhijjah 1439 Hijriah. bacaan takbir Idul Adha pun berkumandang dimana-mana.

Guna menghidupkan malam Lebaran Idul Adha, menggema suara takbir. Tentu, ada bacaan atau lafadz takbiran Idul Adha 2018 yang benar.

Baca: 48 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2018, Cocok untuk Facebook, Instagram, Twitter dan WhatsApp

Baca: Niat Sholat Ied & Tata Cara Shalat Idul Adha 2018 Lengkap dalam Bahasa Arab dan Indonesia

Baca: Amalan-amalan Sunnah Menyambut Idul Adha 2018, Termasuk Tidak Makan Sebelum Sholat Ied

Disalin dari laman Nu.or.id, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَامَ لَيْلَتَىِ الْعِيدَيْنِ لِلهِ مُحْتَسِبًا لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ. (رواه الشافعي وابن ماجه)

Artinya, “Siapa saja yang qiyamul lail pada dua malam Id (Idul Fitri dan Idul Adha) karena Allah demi mengharap ridha-Nya, maka hatinya tidak akan mati pada hari di mana hati manusia menjadi mati,” (HR As-Syafi’i dan Ibn Majah).

Masih dari laman Nu.or.id, dari sisi riwayat, hadits keutamaan menghidupkan malam hari raya ini memang dhaif, namun demikian menurut para ulama hadits tersebut masih termasuk dalam kategori dapat diamalkan karena berkaitan dengan keutamaan ibadah. (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 145).

Sementara dari sisi dirayah, maksud ‘hati tidak akan mati’ dalam hadits ini adalah hati tidak akan mengalami kebingungan di saat banyak orang mengalaminya, yaitu pada saat sakaratul maut, saat ditanya oleh dua malaikat (di alam barzakh), dan ketika hari kiamat. Dalam hal ini pakar fikih Maliki asal Mesir, Syekh Ahmad As-Shawi (wafat 1825 M/1241 H) menjelaskan:

وَمَعْنَى عَدَمِ مَوْتِ قَلْبِهِ عَدَمُ تَحَيُّرِهِ عِنْدَ النَّزَعِ وَعِنْدَ سُؤَالِ الْمَلَكَيْنِ وَفِي الْقِيَامَةِ. بَلْ يَكُونُ مُطْمَئِنًّا ثَابِتًا فِي تِلْكَ الْمَوَاضِعِ.

Artinya, “Makna ‘tidak mati hati orang yang menghidupkan malam hari raya’ adalah tidak bingung hatinya ketika naza’ (sakaratul maut), ketika ditanya oleh dua malaikat (di alam barzakh), dan di hari kiamat. Bahkan hatinya tenang penuh keteguhan pada momen-momen tersebut,” (Lihat Ahmad As-Shawi, Bulghatus Salik li Arqabil Masalik, [Beirut: Darul Kutub Al-‘Ilmiyyah, 1995 M/1415 H], juz I, halaman 345-346).




TRIBUNNEWS.COM - Terdapat beberapa amalan sunnah yang bisa dilakukan pada hari raya umat Islam.

Satu di antaranya adalah menghidupkan malam hari raya, dengan berbagai hal.

Misalnya, salat isya berjamaah dan bertakbir bersama.

Sama-sama dikumandangkan saat Idul Adha dan Idul Fitri, ternyata terdapat perbedaan takbir.

Perbedaan terdapat pada jenis takbir yang dikumandangkan dalam dua hari raya umat Islam ini.

Baca: Niat dan Tata Cara Salat Idul Adha 1439 H 22 Agustus 2018, Jangan Lupa Doa di Antara Takbir

Melansir dari nu.or.id , takbir pada hari raya Idul Fitri disebut dengan takbir mursal.

Takbir mursal dimulai dari terbenamnya matahari hingga imam melakukan takbiratul ikhram saat salat id.

Takbir mursal sebenarnya juga berlaku untuk salat Idul Adha.

Bedanya, saat hari raya Idul Adha takbir yang dilantunkan tidak selesai setelah salat Id.

Baca: Ucapan Selamat Idul Adha 2018, Rangkaian Kata-kata yang Cocok Dikirim Untuk Keluarga dan Sahabat



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply