Contact Form

 

Kumpulan Kata-kata Selamat HUT RI ke-73 untuk Ucapan di Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2018


TRIBUNBATAM.id   - Pemerintah sudah merilis logo resmi peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun 2018.

Tahun ini Indonesia akan merayakan HUT ke-73 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2018.

Pemerintah melalui Kemeterian Sekretariat Negara sudah menyampaikan bentuk logo angka 73 berikut slogan yang digunakan oleh masyarakat untuk berbagai kegiatan.

Baca: Logo Resmi HUT RI, 73 Tahun Indonesia Merdeka Tahun 2018

Baca: 5 Fakta Logo Resmi HUT ke-73 Kemerdekaan RI Tahun 2018. Temanya: Energi dan Kerja

Baca: Jangan Salah, Inilah Bentuk Logo Resmi HUT ke 73 Kemerdekaan RI Tahun 2018

Seperti dilansir situs Setneg.go.id, logo angka 73 itu didesain berwarna merah.

Di bawah angka 73, terdapat slogan: KERJA KITA, PRESTASI BANGSA

Dalam surat edran penyampaian Tema dan Logo HUT RI 73, disebutkan bahwa logo ini digunakan sebagai branding rangkaian kegiatan Peringatan HUT ke-73 Kemerdekaan Republik Indonesia, yang sinergis dengan Asian Games XVIII.

Aku Setneg pertama kali merilis logo ini pada 11 Juli 2018 lalu.

#SobatKemensetneg, Surat Edaran Menteri Sekretaris Negara dan pedoman HUT RI ke 73 dapat dilihat di tautan

Dalam penjelasannya, disebutkan bahwa semangat logo 73 tahun Kemerdekaan Ri ini karena semangat Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Indonesia.

Ada dua tema yang diusung pada Perayaan 73 Tahun Kemerdekaan RI ini, yakni Energi dan Kerja.




BANJARMASINPOST.CO.ID - Ucapan atau kata-kata hari kemerdekaan Indonesia (HUT Kemerdekaan RI) dapat dituliskan melalui media sosial untuk memperingati HUT RI ke-73, 17 Agustus 2018.

Pada 17 Agustus 2018 ini, Bangsa Indonesia akan memperingati hari kemerdekaan (yang ke-73 tahun atau HUT ke-73 RI).

Untuk memperingatinya, kalimat-kalimat ucapan selamat Hari Kemerdekaan Indonesia (HUT RI ke-73) ini cocok digunakan di sosial media (Medsos) di antaranya Instagram, Facebook, Whatsapp dan lain-lain.

Baca: 15 Kutipan (Quotes) Soekarno Cocok Ucapan Selamat Hari Kemerdekaan (HUT ke 73 RI) 17 Agustus 2018

Baca: Ini Naskah (Teks) Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Asli & Otentik Sambut HUT Kemerdekaan RI

Baca: Daftar Promo & Diskon Sambut HUT Kemerdekaan Indonesia, Mulai Telkomsel, McDonalds Hingga JCO

Baca: Puisi-puisi Chairil Anwar Pas untuk Hari Kemerdekaan Indonesia (HUT ke-73 RI) 17 Agustus 2018

Baca: Hasil Undian (Drawing) Bulutangkis Asian Games 2018, Tim Putra Indonesia Langsung ke Babak Kedua

Baca: Marissa Haque Pernah Mau Menggampar Hotman Paris Hutapea Gara-gara Singgung Masa Lalu

Berikut kata-kata Ucapan selamat hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-73 yang Banjarmasinpost.co.id kutip dari berbagai sumber :

1. Jasa pahlawan, jasa penuh kenangan Jasa yang tak akan mampu dibeli dengan harta Jasa yang punya tujuan “Merdeka atau Mati” Saudaraku, mari kita bangkit bersama Membangun negeri tercinta Selamat HUT ke-73 Kemerdekaan RI

2. Nasib bangsa kita tak akan berubah Jika kita tak merubahnya Mari sama-sama berjuang Memperbaiki diri agar bermanfaat untuk negeri Selamat HUT ke-73 Kemerdekaan Indonesia Sekali merdeka, tetap merdeka!

3. Mau yang tua Mau yang muda.. Mau yang cewek.. Mau yang cowok... Semua harus merayakannya.. Bangkitkan Rasa semangat dan persatuan.

Suasana Karnaval anak usia dini dalam rangka HUT Ke-73 Kemerdekaan RI di Terminal Paringin, Balangan (banjarmasinpost.co.id/elhami)

4. Banyak pejabat ikutan make baju merah… negara yang hebat negara yang ingat sejarah…

5. 17 Agustus itu bukan hanya sekedar balap karung main Petasan atau Konvoi di keliling kota, Tapi 17 agustus itu persatuan bangsa.

6. Aku Cinta Indonesia. Negeri ini adalah negeri yang elok. Penuh warna dan keindahan. Negeri ini adalah negeri yang makmur. Tanah tumpah darahku yang mulia. Jayalah Negeriku... INDONESIA....!!!!!




Jelang Perayaan Kemerdekaan Bangsa Indonesia 17 Agustus 2018, Bangsa Indonesia berduka. Tragedi 3 kali gempa 5,9 - 7 skala Richter dan sekitar 500 gempa susulan lainnya sejak Kamis 29 Juli - Senin 5 Agustus 2018, menelan korban jiwa 436 orang, kerugian sekitar Rp 5 triliun dan 350 ribu warga mengungsi di Lombok , Provinsi Nusa Tenggara Timur (AP, 13/8/2018).

Jumat 17 Agustus 2018, Bangsa Indonesia merayakan Kemerdekaan ke-73. Pertanyaan pokok ialah strategi meraih cita-cita kemerdekaan: Rakyat adil, makmur, cerdas, sehat, aman, dan damai, tercipta tata-dunia adil dan damai serta sehat-lestari ekosistem Negara RI?

Pada Sidang Kabinet Papurna Senin (9/4/2018) di Istana Negara (Jakarta), Pemerintah merilis data bahwa APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Tahun 2019 hanya memberi kontribusi 15% PDB (Produk Domestik Bruto) Negara RI.

Di sisi lain, jumlah koperasi mencapai 209.488 unit dan anggota 36.443.953 orang tahun 2016 dengan Pancasila sebagai filsafat dan dasar negara serta jiwa Bangsa Indonesia. Organisasi sosial-ekonomi berdasar Pancasila hanya koperasi (UU No. 25/1992 Perkoperasian).

Namun, Koperasi hanya memberi kontribusi 3,9% PDB Negara RI. Artinya, lebih dari 80% struktur ekonomi Negara RI kini dikuasai oleh swasta. Ini tentu renungan dan PR dari Pemerintah RI dalam menjabarkan Pasal 27, 33 dan 34 UUD 1945 dan alinea IV Pembukaan UUD 1945.

Kita belajar dari riset Willis T. Watson (2015) bahwa selama 100 tahun terakhir, negara yang koperasinya kuat dan maju seperti Korea Selatan, Jepang, Jerman, Finlandia, dan Norwegia, memiliki ciri sama yakni sangat makmur, aman, stabil, dan nyaris steril konflik bersenjata dan aksi teroris awal abad 21.

Pada hari-hari ini, luas wilayah laut Negara RI mencapai 5,9 juta km2 (Luas Laut Yuridiksi Nasional), yang terdiri dari 2,9 juta km2 Laut Nusantara, 0,3 juta km2 Laut Teritorial dan 2,7 km2 Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI).

Luas daratan Negara RI mencapai 1,9 juta km2. Negara RI terbentang antara Benua Asia dan Australia dan memiliki 2 Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) menurut konvensi hukum laut internasional.

Zona Negara RI merupakan zona Coral Triangle dari batu karang (coral reef) yang merupakan zona terbesar bagi keragaman ikan dunia sekitar 1.650 spesies ikan di lautan atau perairan Negara RI. Namun, hingga kini, Negara RI belum berhasil menggeser Tiongkok dan India sebagai negara produsen ikan terbanyak di dunia (The Daily Records, 2017).




JAKARTA - Kerukunan antar Umat beragama di Indonesia masih cukup baik, meski masih ada upaya membenturkan kelompok agama satu dengan yang lainnya. Hal tersebut diutarakan Ketua Persatuan Gereja Indonesia (PGI), Albertus Patty saat berbincang dengan Okezone terkait kerukunan beragama saat Indonesia merdeka ke-73 tahun.

Albertus mengatakan, ketegangan antar umat beragama akan terasa saat musim politik datang, saat itulah isu identitas menjadi "mainan" para politisi nakal demi meraup suara sebanyak-banyaknya tanpa memikirkan akibatnya.

"Biasanya ketegangan antar agama suhunya meninggi saat mendekati Pilkada atau Pemilu. Jadi, hampir dipastikan berhubungan dengan kepentingan politik para elite yang dengan sengaja memainkan isu agama dan melakukan instrumentalisasi agama demi nafsu kekuasaan," bebernya.

Albertus menekankan, dirinya tidak melarang bahwa persoalan agama tidak boleh dibawa ke dalam dunia politik, namun Albertus meminta dalam persoalan politik agama harus menjadi pesan-pesan yang sejuk dan damai.

"Bukan interpretasi agama dengan pesan yang diskriminatif dan memecah-belah. Selain itu, agama-agama sendiri perlu menciptakan langkah-langkah nyata bersama dalam memerangi ketidakadilan dan kemiskinan," lanjutnya.

Oleh sebab itu, demi menekan adanya permainan isu SARA yang selalu menjadi mainan para oknum politisi, Albertus menyarankan agar para tokoh masyarakat mengelar pertemuan terbuka antar umay beragama atau dengan kata lain silaturrahmi secara rutin.

"Upaya untuk mempererat kasih dan cinta antar sesama harus terus dilakukan melalui perjumpaan-perjumpaan dan kerjasama langsung. Banyak kebencian muncul karena setiap kelompok tahu tentang kelompok lainnya," ungkapnya.

Menurut Albertus dengan cara inilah mampu untuk menghindari "jebakan" permainan para oknum politisi bahkan akan lebih mudah mendeteksin faham radikalisme yang dapat meretakan bingkai persatuan dan kesatuan.

"Hanya melalui cerita atau khotbah dalam Perjumpaan-perjumpaan dapat mendeteksi faham radikal, dan jadikan perbedaan itu untuk saling memperkaya dan saling melengkapi dalam soludaritas demi kemajuan, perdamaian dan keadilan yang dinikmati semua," tutupnya. (aky)



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply