Contact Form

 

Gerda Taro, Wanita Fotografer Era Perang Muncul di Google Doodle


Google is paying tribute to pioneering photojournalist Gerda Taro with its Google Doodle on Wednesday.

The Doodle comes on what would have been Taro’s 108th birthday — but the trail-blazing war photographer lost her life at just 26 years old, while covering the Spanish Civil War in 1937. Nonetheless, Taro managed to accomplish quite a bit in her short career.

Taro — born Gerda Pohorylle in Stuttgart, Germany — left Germany for Paris in 1933, after Adolf Hitler become chancellor. In Paris, Taro met and fell in love with photographer Robert Capa, who taught her the basics of the craft, according to the International Center of Photography (ICP). They began covering the Spanish Civil War as a team starting in 1936, the BBC reports, capturing images of troops, conflict and Spanish refugees and sending them back to French newspapers.

Eventually, Taro began venturing out alone on photographic missions — including the one in 1937 that led to her death, after she was inadvertently crushed a Loyalist tank, according to ICP.

A decade ago, an exhibition at the Barbican Art Gallery in London, featuring many never-before-seen images taken by Taro and Capa, gave her work new life. Although Taro’s work has been overshadowed by Capa’s, and her legacy remains largely unknown, she is considered one of the world’s first frontline female war photographers, and the first to die in action.


Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ananda Bayu Sidarta

TRIBUNJAKARTA.COM - Untuk menghormati ulang tahun ke-108 Gerda Taro, Google mengenang fotografer wanita masa perang ini dengan Google Doodle.

Taro, fotografer wanita pertama yang tewas dalam suatu aksi, lahir di Stuttgart, Jerman pada tahun 1910, sebelum pindah ke Prancis pada tahun 1933, tak lama setelah Adolf Hitler terpilih sebagai kanselir.

Di Paris, Taro, yang dikenal sebagai "rubah merah kecil" karena rambut jahe dan perawakannya yang kecil, bertemu dengan sesama pengungsi, Andre Friedmann, lalu ia berteman dan diajarkan dasar-dasar fotografi.

Selama waktu itulah mereka memutuskan untuk mencoret nama-nama mereka datang ke Paris dan menemukan identitas baru.

Mr Friedmann menjadi Robert Capa dan Gerta Pohorylle berubah menjadi Gerda Taro.

Bekerja bersama, sebagai teman dan kekasih, pasangan ini meliput Perang Saudara Spanyol di Barcelona sebagai sebuah tim ketika terjadi pada tahun 1936, menghasilkan foto-foto hitam-putih para pejuang perlawanan untuk surat kabar Ce Soir saat itu.

Pekerjaan Mr Capa selama perang membuatnya menjadi salah satu fotografer perang paling terkenal sepanjang masa, sementara Taro juga membuat nama untuk dirinya sendiri.




TRIBUN-MEDAN.COM -  Google menggunakan foto Gerda Taro sebagai Google Doodle, ia adalah fotografer perang yang tewas ditabrak tank saat memotret di Brunete, Spanyol.

Foto tersebut sebagai bentuk penghormatan di ulang tahun ke-108 Gerda Taro.

Taro lahir pada 1 Agustus 1911 di Stuttgart, Jerman dengan nama Gerta Pohorylle. Taro lalu pergi ke Paris untuk mengungsi.

Di Paris, Taro dikenal sebagai "rubah merah kecil" karena rambut jahe dan perawakannya yang kecil.

Ia bertemu dengan sesama pengungsi, Andre Friedmann, dan diajari dasar-dasar fotografi.

Keduanya lalu mengganti identitas mereka. Friedmann menjadi Robert Capa dan Gerta Pohorylle berubah menjadi Gerda Taro.

Baca: Pria Mengaku Anak Anggota DPR Menolak Saat Ditilang, Begini Jawaban Tegas Pak Polisi

Baca: Sebagai Jurnalis Najwa Shihab Akui Sering Dapat Ancaman, Nana: Kalau Gue Cerita Gue Malu. .

Baca: Asyik! Pemko Medan Sediakan Bus untuk PSMS Medan, September Segera Dirilis

Ketika Perang Sipil Spanyol dimulai pada 17 Juli 1936, mereka berdua pergi ke Barcelona untuk memotret perang tersebut.

Mereka berdua berhasil membuat foto-foto yang terkenal dan dimuat di berbagai surat kabar dunia.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply