Contact Form

 

Titiek Soeharto Gabung ke Berkarya, Ini Potensi Kerugian Golkar


TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Sejumlah tokoh diklaim akan ikut bergabung bersama Partai Berkarya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso, mengatakan bergabungnya sejumlah tokoh menyusul pernyataan sikap politik Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto yang bergabung dengan Partai Berkarya.

"Setelah Ibu Titiek gabung. Dari berbagai partai lain nanti akan berduyun-duyun untuk bergabung bersama partai Berkarya," ujar Priyo setelah konsolidasi pemenangan Partai Berkarya di Museum Jenderal Besar HM Soeharto, Senin (11/6/2018).

Baca: Iqbaal Ramadhan Kesal Film Dilan 1990 Banyak Dibajak

Ia awalnya mengaku enggan membocorkan terlebih dahulu siapa tokoh yang akan bergabung.

Namun akhirnya ia menyebut dua nama yakni Setyo Lelono dan Andre Lelono.

Dua tokoh itu diakui Priyo dalam waktu dekat akan turut bergabung bersama partai pimpinan Tommy Soeharto ini.

"Akan banyak tokoh yang bergabung diantaranya, Setyo Lelono yang merupakan kakak kandung Setya Novanto," ungkap dia.

Terkait alasan banyak tokoh yang ingin bergabung ke partai Berkarya, Priyo mengaku karena partai tersebut dipimpin anak kandung yang merupakan Trah langsung dari Presiden kedua Indonesia, Soeharto.

"Partai ini memiliki daya pesona karena langsung dipimpin oleh anak kandung Pak Harto. Partai Berkarya menawarkan kebaikan dan ajaran langsung dari Pak Harto untuk menyelamatkan dan membawa kemajuan bangsa ini," ujar dia.




Siti Hediati Harijadi alias Titiek Soeharto memutuskan hengkang dari Partai Golkar. Ia berpindah ke Partai Berkarya, yang dipimpin adiknya, Hutomo Mandalo Putra (Tommy Soeharto). Kepergian Titiek ini diperkirakan bakal menimbulkan kerugian pada Golkar. Salah satunya, Golkar berpotensi kehilangan suara di DIY. Alasannya, Titiek merupakan satu-satunya anggota DPR Golkar dari Yogyakarta. Dalam Pemilu 2014, Golkar menempati posisi kelima di Yogyakarta dengan memperoleh 193.806 suara atau 9,42 persen.

Secara pribadi, Titiek memperoleh 61.655. Dengan pindahnya Titiek ke Berkarya, Golkar bisa kehilangan suara para pemilih Titiek pada 2014. Selain soal suara pemilih pada 2014, kepergian Titiek, yang merupakan putri Presiden RI ke-2 Soeharto, diperkirakan bakal membuat suara para pencinta Soeharto yang selama ini memilih Golkar berkurang. Poster Titiek Soeharto saat kampanye di Pemilu 2014 (Foto: dok. internet) Hal tersebut bukan tanpa alasan. Saat Pemilu 2014, Titiek kerap menggunakan nama ayahnya saat berkampanye. Salah satunya dalam spanduk ataupun poster-poster kampanyenya yang menampilkan sosok sang ayah. Misalnya, salah satu poster Titiek dengan tagline 'Putri Ngayogyakarto, Putrine Pak Harto, jujur dan dapat dipercaya'. Untuk meyakinkan bahwa dia warga Yogyakarta, Titiek mengenakan sanggul dan kebaya motif kembang berwarna terang. Untuk lebih meyakinkan bahwa dia adalah putri Pak Harto, disematkanlah nama Siti Hediati Soeharto. Nama Harijadi tidak dicantumkan dalam poster-poster itu. Sedangkan di tagline bawah tertulis 'Pak Harto OKE! Mbak Titiek YES!'. Potensi kehilangan suara para pendukung Soeharto karena kepergian Titiek ini pun sudah diperkirakan. Salah satunya oleh politikus Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet). "Saya berharap kabar itu tidak benar dan kalaupun benar Golkar harus bekerja lebih keras lagi, untuk menutup lubang pencinta Pak Harto kemungkinan besar bergeser, tapi kemungkinan besar tidak," ujar Bamsoet saat ditanya soal pengaruh kepergian Titiek ke Berkarya, di Sekretariat Perkumpulan Gerakan Kebangsaan, Jalan Duren Tiga, Jakarta, Senin (11/6) kemarin. Titiek sendiri telah menyampaikan pernyataan politik soal kepindahannya ke Berkarya. Alasannya keluar dari Golkar adalah sikap politik yang berbeda. Golkar diketahui sebagai pendukung pemerintah Presiden Joko Widodo dan akan mengusung Jokowi kembali pada Pilpres 2019. "Seharusnya Golkar sebagai partai besar, sebagai pendukung dan sahabat yang baik, harus bisa memberi masukan mana hal-hal yang baik dan yang buruk kepada pemerintah, tidak hanya sekadar mengekor dan 'ABS' (asal bapak senang)," ungkap Titiek. Partai Berkarya: dari Tommy, Muchdi, hingga Pollycarpus [Gambas:Video 20detik]




MOJOK.CO –   Titiek Soeharto gabung Partai Berkarya.   Keluarga Pak Soeharto satu demi satu merapat ke partai bikinan Tommy Soeharto. Pohon keluarga Cendana mulai berkumpul setelah tercerai-berai. Satu pertanyaan penting, Pak Prabowo diajak juga enggak ya? Setelah menantu Siti Hardijanti Hastuti Rukmana atau yang dulu kita kenal dengan Mbak Tutut, merestui menantunya, Muhammad Ali Reza untuk bergabung dengan Partai Berkarya, kali ini Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto benar-benar bergabung dengan Partai Berkarya pada Senin kemarin (11/6). Partai bikinan putra presiden kedua Indonesia, Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto, yang terpanggil karena merasa rakyat merindukan kembali kehadiran pemimpin seperti ayahnya, Pak Soeharto, ini sukses menggandeng Titiek Soeharto. Seperti yang sudah diduga sebelumnya, semakin lama Partai Berkarya memang mengumpulkan keluarga Pak Soeharto yang tercerai-berai. Titiek Soeharto yang selama ini berada di Golkar merasa tidak bisa mengkritisi pemerintahan Presiden Jokowi , karena Golkar sekarang justru berkoalisi dengan pemerintah. “Saya adalah anak biologis Presiden Soeharto! Saya tidak bisa berdiam diri untuk tidak menyuarakan jeritan rakyat,” kata Titiek Soharto berapi-api. Menurut Titiek Soeharto, untuk langkah paling dekat, Partai Berkarya mesti lulus Parliamentary Treshold dalam Pemilu Legislatif satu tahun ke depan. Jika sukses dengan pileg tahun depan, cita-cita agar Partai Berkarya mampu meneruskan cita-cita berkuasa anak-anak Pak Soeharto yang ingin menyejahterakan keluarga rakyat akan bisa terpenuhi. Mbak Tutut sendiri memang belum mendeklarasikan diri akan ikut Partai Berkarya seperti saudara-saudarinya, tapi dukungan kepada partai Tommy Soeharto bisa diduga akan deras mengalir. Sebagai putri Pak Soeharto yang paling senior, tentu saja Mbak Tutut akan mendukung langkah adiknya dalam membawa perubahan besar untuk negeri ini. Dukungan Mbak Tutut serta masuknya Titiek Soeharto semakin menegaskan ke mana Partai Berkarya akan mengarahkan pilihan arah politiknya. Satu hal yang jelas adalah upaya membangkitkan model kepemimpinan Pak Soeharto, bahwa siapapun Anda, Anda punya kesempatan yang sama untuk ikut urun rembug dalam membahas permasalahan negara, lebih-lebih kalau Anda adalah bagian dari Keluarga Cendana. Selama 32 tahun, kita tahu Pak Soeharto sukses menyejahterakan anak-anaknya. Sebagai seorang bapak, beliau sungguh berhasil.  Semua anak-anak beliau kini jadi orang-orang kaya yang kelewat tajir dan masih memesona di usia matang mereka. Tidak hanya anak, para menantu pun juga sangat hebat. Siapa tak kenal Prabowo Subianto ? Mantan suami Titiek Soeharto ini sudah berkali-kali nyaris jadi presiden Indonesia. Setelah bercerai, hubungan Prabowo dengan Keluarga Cendana memang retak. Akan tetapi, menimbang bahwa arah politik Partai Berkarya adalah melanjutkan gaya-gaya kepemimpinan sang ayah, maka jelas Tommy Soeharto butuh sosok yang kuat di bidang militer. Selama ini, tidak ada satu pun putra Pak Soeharto yang masuk dunia militer seperti sang ayah. Dari Tommy Soeharto, Sigit Harjojudanto, sampai Bambang Trihatmodjo, tidak ada satupun yang tertarik mengikuti jejak sang Ayah untuk sukses dulu di bidang militer. Padahal, seperti yang kita tahu, salah satu tonggak utama Pak Soeharto sukses di masa lalu adalah kemampuan militer yang mumpuni sehingga bisa bertahan selama 32 tahun memimpin negeri ini. Jika melihat kondisi sekarang di mana Partai Berkarya sangat anti dengan Presiden Jokowi, maka salah satu lawan seimbang yang bisa diajak koalisi ya cuma kubu Prabowo. Sosok yang punya pengalaman militer mentereng seperti Pak Soeharto, mantan keluarga juga, dan punya cita-cita yang sama untuk mengganti Jokowi. Hanya saja, pertanyaannya: Bisa enggak Tommy Soeharto, membujuk Titiek dan Prabowo untuk mau “rujuk politik” agar bisa bersatu dalam satu koalisi nantinya, mengingat keduanya bercerai betulan sebagai suami-istri? Ternyata mencampuradukkan politik sama urusan keluarga lebih ribet daripada mencampuradukkan politik dengan agama yha~




YOGYAKARTA , KOMPAS.com - Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mengundurkan diri dari Partai Golkar dan bergabung dengan saudaranya, Hutomo Mandala Putra, di Partai Berkarya .

Alasannya, adalah kondisi bangsa yang memprihatinkan.

"Saya putuskan keluar dari Partai Golkar dan saya memilih memperjuangkan kepentingan rakyat melalui Partai Berkarya," kata Titiek usai deklarasi, Senin (11/6/2018).

Baca juga: Keluar dari Golkar, Titiek Soeharto Gabung ke Partai Berkarya Besutan Tommy Soeharto

Anggota Komisi IV DPR RI ini mencontohkan ada kurang lebih 7 juta rakyat masih menganggur, sedangkan pada saat yang sama, negara kita dibanjiri tenaga kerja asing. Pemerintah juga terus menerapkan kebijakan impor.

Penanganan narkoba di Indonesia, lanjut dia, juga tak mendapatkan perhatian dari pemerintah. Menurut dia, sumber daya alam juga tak dikembangkan secara optimal sehingga rakyat tak bisa sejahtera.

"Saya sedih, saya ingin menjerit menyuarakan hati saya. Tapi saya tidak bisa menyampaikan. Saya masih hidup di Golkar. Saya tidak bisa karena masih menjadi anggota Golkar. Golkar sebagai partai besar dan sahabat pemerintah seharusnya bisa mengingatkan. Tidak sekadar asal bapak senang (ABS)," kata anak keempat mantan Presiden Soeharto itu.

Baca juga: Amien Rais Minta Muhammadiyah Tingkatkan Semangat Berinfak

Oleh karena itulah, dia memutuskan keluar dari Partai Golkar. Titiek juga mengaku keputusan keluar dari Partai Golkar ini akan membawa konsekuensi dirinya akan melepas jabatannya di DPR. Dia tak lupa berterima kasih kepada Partai Golkar.

"Saya memutuskan keluar dari Partai Golkar. Saya memilih memerjuangkan kepentingan rakyat lewat Partai Berkarya. Terima kasih Partai Golkar yang telah menempa saya menjadi politikus perempuan di Indonesia. Golkar partai besar yang punya banyak tokoh politik. Saat ini saya lebih dibutuhkan di Partai Berkarya," pungkasnya.

Baca juga: Viral, Foto Biarawati Bagi-bagi Paket Makanan Buka Puasa di Jalan Dalam kesempatan itu, Hutomo Mandala Putra mengaku bersyukur masuknya kakak kandungnya ke partai tersebut. Hal ini akan memudahkan target kursi 80 kursi di DPR RI

Deklarasi Titiek dilakukan dalam acara Konsolidasi Pemenangan Partai Berkarya di Memorial Jenderal Besar Soeharto atau Museum Soeharto di Dusun Kemusuk, Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta .

Dalam kesempatan itu hadir Ketua Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra dan Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply