Contact Form

 

Jokowi Pamer Tol-tol Baru buat Mudik Lebaran


Jakarta - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) memamerkan sejumlah jalan tol yang bisa dilewati untuk mudik Lebaran tahun ini. Hal ini dilakukannya melalui akun Facebook resminya (Presiden Joko Widodo), seperti dilihat detikFinance, Selasa (12/6/2018). Sejumlah jalan tol baru yang dipamerkan Jokowi tampak dimulai sejak memasuki libur Lebaran tanggal 9 Juni 2018 lalu. Saat itu Jokowi memposting penampakan jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada ruas Ciawi-Cigombong sepanjang 15,3 kilometer yang dibuka untuk mudik Lebaran tahun ini. Tol Bocimi Foto: Fadhly F Rachman "Anda yang dari Jakarta menuju Jawa Barat bagian selatan dan sudah biasa terjebak macet di jalur Ciawi ke arah Sukabumi" Jokowi , kini punya pilihan," kata dia membuka postingan tersebut. Tol Bocimi sendiri sudah dibuka secara fungsional tanpa tarif sampai sepekan setelah Lebaran nanti. Melalui ruas tol ini, waktu tempuh Ciawi-Cigombong akan berkurang jauh dari sekitar satu sampai dua jam menjadi hanya sekitar 20 menit. Selanjutnya adalah tol Bogor Outer Ring Road (BORR) dari Kedung Badak ke Yasmin yang diresmikan hari Kamis (8/6) lalu. Jokowi memamerkan tol BORR Kedung Badak ke Yasmin (2,65 km) yang merupakan kelanjutan dari jalan tol BORR ruas Sentul menuju Kedung Badak sepanjang 5,8 km. "Nantinya, pembangunan tol BORR ini dilanjutkan hingga ke Parung serta Antasari. Bagian sebelah utara dari Parung ke Antasari akan menjadi Jagorawi Dua dengan posisi yang paralel sehingga dari Jakarta ke Bogor memiliki rute alternatif. Sedangkan untuk ke selatan akan terus tersambung ke Cigombong, sehingga menjadi jalan lingkar luar Bogor," ujar dia. Tol Bogor Outer Ring Road Foto: Pool/Jasa Marga Di hari berikutnya, Jokowi juga memamerkan foto simpang susun dari ruas tol Solo-Ngawi. Dalam foto tersebut bisa dilihat penampakan terbaru dari Simpang Susun Kartosuro di Kabupaten Boyolali yang diambil via udara. "Anda yang sedang mudik melalui darat di jalur ini dan melewati Simpang Susun Kartosuro akan menikmati pemandangan menarik di kiri-kanan jalan berupa persawahan yang membentang luas, padang rumput, pepohonan dan rumah-rumah penduduk di kejauhan," tulis Jokowi. Simpang susun tol Kartosuro-Boyolali Foto: Dok. Facebook Presiden Joko Widodo/Agus Suparto-Presidential Palace Simpang susun ini berada di Jalan Tol Trans Jawa dari arah kota Salatiga. Jalur ke arah kiri adalah lanjutan jalan tol menuju kota Solo, Sragen, Ngawi dan tersambung masuk ruas tol Jawa Timur. Sedangkan jalur ke arah kanan adalah jalur keluar jalan tol masuk ruas Jalan Raya Kartosuro dan selanjutnya ke arah kota Klaten dan Yogyakarta. Dan hari ini, Jokowi kembali memposting informasi mengenai jalan tol yang bisa dilewati untuk mudik Lebaran tahun ini. Pada awal postingan, Jokowi mengajak melihat foto penampakan tol di Sumatera, yakni ruas Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi seksi I. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT) dari Simpang Susun Tanjung Morawa sampai Simpang Susun Parbarakan telah dibuka sebagai jalur fungsional untuk arus mudik Lebaran. Meski fungsional, kondisi jalan sepanjang 10,75 kilometer ini seperti tol operasional, karena ruas ini sudah selesai dan siap untuk diresmikan. Tol Medan Kualanamu-Tebing Tinggi Foto: Dok Kementerian PUPR Jalan Tol MKTT menghubungkan jalan tol eksisting Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) dengan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi II-VI (Kualanamu-Sei Rampah) yang telah beroperasi sejak 13 Oktober 2017. "Dibukanya ruas Simpang Susun Tanjung Morawa sampai Simpang Susun Parbarakan ini akan memperlancar arus mudik di Sumatera sekaligus bagian dari sosialisasi tol tersebut. Tol MKTT menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi nasional di Sumatera Utara, seperti kawasan industri Medan, Bandara Kualanamu, Pelabuhan Kuala Tanjung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangke, serta akses menuju Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Danau Toba," tulis Jokowi. (eds/dna)




tirto.id - Informasi mengenai arus lalu lintas saat Lebaran memang sangat dibutuhkan oleh para pemudik, terutama bagi mereka yang menggunakan kendaraan pribadi. Hal tersebut dibutuhkan oleh para pengendara untuk mengetahui kondisi lalu lintas terkini, sehingga bisa menentukan jalur alternatif lain dan menghindari kemacetan. Berikut adalah beberapa cara untuk memantau kondisi arus lalu lintas mudik Lebaran 2018, yang bisa diakses dengan menggunakan smartphone: 1. CCTV Kemenhub Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub), telah meluncurkan situs web CCTV untuk memantau kondisi jalan secara langsung. Ada beberapa jalur yang bisa dilihat melalui real time CCTV ini, yaitu Jalur Utara, Jalur Tengah, Jalur Selatan, Jalur Barat dan Terminal. CCTV dipasang di lokasi yang rawan terjadi kemacetan. Misalnya, Pintu Tol Jakarta-Cikampek, Penyeberangan Merak-Bakauheni, Pintu Tol Kanci, dan Nagrek. Bagi pemudik yang ingin melihat kondisi jalan secara real time, bisa melalui situs web berikut ini: http://rttmc.dephub.go.id/rttmc/m/page/cctv 2. Call Center Jasa Marga Jasa Marga menyediakan akses kanal informasi untuk monitor kondisi lalu lintas di jalan tol, melalui Call Center Jasa Marga 24 jam pada nomor telepon “14080”. 3. Sosial Media Jasa Marga Selain melalui call center, para pemudik juga bisa memperoleh informasi mengenai arus lalu lintas melalui sosial media milik Jasa Marga berikut ini: Twitter @PTJASAMARGA (khusus informasi lalu lintas) dan @official_JSMR (untuk informasi umum lainnya). Instagram @official.jasamarga 4. Aplikasi Mobile "JMCARe" Jasa Marga juga menyediakan aplikasi mobile “JMCARe”. Aplikasi ini memiliki dua fitur utama yang dapat dipilih oleh pengguna jalan yaitu, fitur notifikasi dan fitur informasi. Aplikasi JMCARe ini bisa diunduh oleh pengguna Android di play store dan pengguna IOS di app store. 5. Situs Web Jasa Marga Terakhir, para pengguna jalan bisa mengetahui informasi terkini kondisi lalu lintas melalui situs resmi Jasa Marga pada link berikut http://www.jasamarga.com . Kemenhub mengimbau, untuk menghindari kemacetan, pemudik juga bisa mengatur strategi pada waktu berangkat dan pulang mudik. Kakorlantas memprediksi, ada sekitar 8 titik rawan kemacetan selama mudik Lebaran tahun ini, yaitu Jakarta-Cikampek, Bandung-Garut, Nagrek-Garut, dan Nagrek-Limbangan. Pemudik diminta untuk mengantisipasi titik-titik kemacetan tersebut. Caranya dengan mengecek kondisi kendaraan dan stamina fisik ketika melintasi titik kemacetan. Sedangkan puncak arus balik, berdasarkan survei terjadi pada H+3 Lebaran, yaitu pada hari Selasa, 19 Juni 2018.

Penulis: Yandri Daniel Damaledo Editor: Yandri Daniel Damaledo




PEKALONGAN , KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan bahwa puncak arus mudik Lebaran 2018 sudah berlalu. Puncak mudik, lanjutnya, sudah berlangsung pada H-7, yaitu pada Jumat (8/6/2018) lalu. "Saat ini yang mudik memang masih ada, tapi bukan puncaknya. Secara umum pelaksanaan mudik berkalan lancar dan aman," kata Budi Karya saat meninjau Pos Terpadu THR Operasi Ketupat Candi Tahun 2018 di Pekalongan , Jawa Tengah , Selasa (12/6/2018). Dalam kunjungan itu, ikut pula Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dan Dirut PT Jasa Raharja Budi Rahardjo.

Baca juga: Kapolri: Kalau Tidak Bisa Atasi Begal, Kapolresnya yang Saya Begal... Berdasarkan pantauan Kemenhub, Budi Karya mengatakan, saat puncak arus mudik tidak terjadi kemacetan parah karena sejumlah jalan tol baik operasional maupun fungsional sudah beroperasi. Sementara itu, kondisi jalan nasional bukan tol, lanjut dia, cukup baik sehingga banyak dilalui kendaraan pribadi. Maraknya angkutan gratis yang disediakan pemerintah seperti bus, kereta api, dan kapal laut sangat diminati. Warga memilih menggunakan angkutan umum dibanding kendaraan pribadi. "Saat ini sudah 2/3 pemudik dari 19 juta pemudik yang sudah mudik baik menggunakan angkutan darat, laut dan udara," katanya.

Baca juga: Mudik Pakai Kereta Api, Penumpang Dapat Makan Takjil dan Sahur Gratis Hal yang mengejutkan, lanjut Budi Karya, kenaikan jumlah penumpang terjadi hingga 14 persen di angkutan penerbangan. Lonjakan ini di luar perkiraan semua yang hanya 4 persen. Terkait kesiapan arus balik, dia mengatakan, pemerintah juga telah siap mengantisipasi terjadi lonjakan pada 19-20 Juni 2018. Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada 19-20 Juni 2018. Dari hasil evaluasi saat ini, menurut Budi Karya, hal yang perlu dilakukan adalah menambah tempat istirahat untuk pemudik terutama di jalan tol. Selain itu, tahun depan, pemerintah juga ingin meningkatkan kapasitas tampung untuk penumpang bus, kereta api, kapal laut, dan pesawat udara.

Baca juga: Kisah Soesilo Toer, Adik Pramoedya Ananta Toer yang Bergelar Doktor dan Kini Jadi Pemulung (1)




JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi arus mudik Lebaran 2018 di beberapa ruas jalan pulau Jawa pada hari Selasa,(12/6/2018) terpantau masih lancar.

Berdasarkan pantauan Kompas.com dari National Traffic Management Center (NTCM) hingga pukul 09.15 WIB beberapa kondisi ruas jalan di Pulau Jawa masih relatif kondusif.

Jalur tol Jakarta-Cikampek, mulai ruas Merak sampai Tomang hingga ke arah Cikampek-Cipali terlihat lengang.

Begitu pula di jalur Dawuan Km 67 di Karawang, ke arah Cileunyi-Kahatek-Nagrek-Limbangan-Malangbong, dan Tanjakan Gentong masih terlihat lancar.

Berikutnya, dari Dawuan via jalur tengah mulai dari Dawuan-Cipali-Pejagan -Ketanggungan,-Prupuk kemudian Tonjong sampai arah Bumiayu, Purwokerto hingga ke Yogyakarta juga masih belum menunjukkan kepadatan kendaraan.

Baca juga: Catat, Ini Titik-titik Rawan Macet Saat Arus Mudik

Hal yang sama terlihat di jalur pantai utara Jawa. Ruas jalan mulai dari Pejagan-Pemalang-Pekalongan-Batang-Kendal-Semarang sampai ke Salatiga, Solo sampai ke arah Jawa Timur masih terlihat lancar.

Di sisi lain, ruas jalan tol Semarang-Salatiga-Boyololali-Kartasura-Sragen-Ngawi-Kertosono-Jombang-Mojokerto masih terlihat kondusif ramai lancar.

Akan tetapi, peningkatan volume kendaraan terlihat di jalur non tol di sekitar Jawa Timur, tepatnya di simpang Jombang-Nganjung-Kediri (Bangjuri). Ini disebabkan ada lintasan kereta api dan beberapa lampu merah.

Kemudian, di jalur pantura Semarang-Surabaya, mulai dari arah Semarang-Pati-Demak ke arah Lamongan-Gresik masih lancar.

Baca juga: Arus Mudik di Selatan Jabar Lebih Ramai Saat Tengah Malam

Menurut Kepala Sub-bagian Pengendalian Operasional (Dalop) NTCM Polri, AKPB Subono, arus mudik pada hari raya Idul Fitri 2018 hari ini diprediksi akan mengalami kepadatan saat sore nanti.

"Akan tetapi kami telah mengantisipasi jika terjadi kepadatan arus kendaraan," kata Subono saat ditemui di NTCM Polri.

Subono mengatakan, dibukanya tol fungsional jalur Bogor-Ciawi-Sukabumi dari ruas Ciawi sampai Cigombong telah membantu mengurangi kemacetan.

"Sangat membantu untuk mengurai kemacetan dari jalur lama Ciawi-Simpang Ratna-Simpang Cikreteg-Caringin," ucapnya.

Lebih lanjut, Subono menghimbau kepada para pemudik untuk memanfaatkan media sosial milik NTMC Polri maupun call center NTCM 1500669 untuk melihat kondisi lalu lintas terkini.

"Kami siap melayani anda 1x24 jam atau sms ke operator. Kami selalu memberikan monitoring ," kata dia.

Kompas TV Di tengah banyaknya pemudik yang menggunakan bus dan kendaraan pribadi untuk mudik, ternyata ada juga pemudik yang memanfaatkan angkot untuk mudik lebaran.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply