Contact Form

 

Alasan MUI Minta Hentikan Tayangan Pesbukers Ramadan ANTV, Brownis Sahur, dan 3 Program Lain


TRIBUNJABAR.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah merilis laporan hasil pantauan acara-acara televisi di 10 hari pertama bulan Ramadan 2018.

Dalam kegiatan ini MUI bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) sejak tahun 2007.

Sebanyak 15 stasiun televisi dipantau oleh 20 orang dari empat komisi di MUI (Infokom, Fatwa, Dakwah, Kajian, dan Pendidikan).

Adapun fokus pantauannya antara lain kepatuhan pada regulasi penyiaran, kesesuaian dengan fatwa MUI terkait penyiaran, komunikasi, dan dakwah, kompetensi dan akhlak pengisi program siaran TV.

Melansir dari laman mui.or.id , MUI mengapresiasi berbagai staiun televisi yang telah menayangkan acara bersifat positif.

"Beberapa televisi memperlihatkan komitmen serius menyiapkan program Ramadhan yang sejalan dengan standar siaran religi yang diserukan MUI selama ini, baik dalam taushiyah pra Ramadhan, maupun dalam paparan hasil pantauan tiap tahun.

Di antaranya: Metro TV, TVRI, RCTI, SCTV dan TVOne," begitulah keterangan dalam rilis yang dikeluarkan MUI , Selasa (5/6/2018).

Di samping itu, MUI juga mengkritik dan merekomendasikan lima acara televisi agar berhenti tayang karena dinilai malampaui kepatutan dan kepantasan program Ramadan.

Adapun daftar lima acara itu adalah Ramahan di Rumah Uya (Trans 7), Brownies Sahur (Trans TV), Ngabuburit Happy (Trans TV), Sahurnya Pesbukers (ANTV), dan Pesbukers Ramadhan (ANTV).

Lantas, apa alasan MUI merekomendasikan acara-acara tersebut untuk berhenti tayang?




SURYA.CO.ID - Seperti tahun-tahun sebelumnya ,  Majelis Ulama Indonesia (MUI) memantau tayangan televisi program Ramadhan 2018.

Hasilnya cukup mengejutkan, setidaknya ada lima tayangan televisi yang dinilai MUI tidak layak siar.

MUI merekomendasikan pada pihak-pihak berwenang untuk menghentikan 5 tayangan Ramadhan itu.

Hasil pantuan TV Ramadhan 2018 disampaikan MUI dalam rilisnya pada Selasa (05/06/2018).

MUI  merekomendasikan kepada Komisi Penyiaran Indonesia ( KPI) Pusat untuk memberi sanksi berat terhadap 5 program Ramadhan di televisi yang dianggap tidak sesuai dengan semangat Ramadhan.

Seperti dikutip dari laman mui.co.id , Rabu (6/6/2018), program yang direkomendasikan untuk dihentikan adalah Ramadhan di Rumah Kuya (Trans 7), Brownis Sahur (Trans TV), Ngabuburit Happy (Trans TV), Sahurnya Pesbukers (ANTV), dan Pesbukers Ramadhan (ANTV).

Baca: Seperti Dua Kakaknya, Begini Cantiknya Adik Bungsu Krisdayanti dan Yuni Shara yang Jarang Terekspos

Baca: Bukti Maia Estianty Tambah Tajir Melintir Usai Cerai dari Ahmad Dhani, Ini Kemewahan Rumahnya

Baca: Dikenal Kaya Raya, Raffi Ahmad Ungkap Titik Terendah Hidupnya Hingga Harus Mulai dari Nol

Baca: Tajir Melintir, Model Bersedekah Ibu Nagita Slavina Jadi Sorotan Tetangga, Antimainstream

Mengutip MUI, kelima program itu melampaui kepatutan dan kepantasan program Ramadhan.

Sanksi berat yang dimaksud adalah penghentian sementara tayangan-tayangan tersebut.

Rekomendasi itu merupakan hasil pantauan selama 10 hari pertama bulan Ramadhan yang dilakukan MUI dan KPI.

"Program berlabel Ramadhan (atau istilah lain terkait Ramadhan), masih banyak ditemukan yang isinya, gaya pembawaannya, dan pilihan waktu tampilannya, tidak sejalan dengan spirit Ramadhan," kata MUI dalam siaran pers tersebut.




TRIBUNNEWS.COM -- Memasuki bulan Ramadan, banyak stasiun televisi yang membuat program bertema Ramadan.

Meski demikian, tidak jarang di antaranya yang mendapatkan sorotan dari sejumlah pihak.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memantau tayangan televisi program Ramadhan 2018.

Hasilnya cukup mengejutkan, setidaknya ada lima tayangan televisi yang dinilai MUI tidak layak siar.

MUI merekomendasikan pada pihak-pihak berwenang untuk menghentikan 5 tayangan Ramadhan itu.

Hasil pantuan TV Ramadhan 2018 disampaikan MUI dalam rilisnya pada Selasa (05/06/2018).

MUI merekomendasikan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat untuk memberi sanksi berat terhadap 5 program Ramadhan di televisi yang dianggap tidak sesuai dengan semangat Ramadhan.






Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply