Dream - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk menghentikan program siaran Pesbukers, Brownies dan Ngabuburit Sahur. Desakan itu muncul setelah pengkajian yang dilakukan MUI selama 20 hari pertama Ramadan.
Sekretaris Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI, Rida Hesti Ratnasari menyoroti program Pesbukers yang dibingkai dengan ditambahkan kata Ramadan. Program reguler yang tayang pukul 17.15 WIB, dianggap hanya menampilkan lelucon, joget-joget, dan tidak memberikan edukasi kepada masyarakat terkait nilai-nilai Ramadan.
" Aduan masyarakat yang diterima MUI menilai program ini tidak menghadirkan suasana religiusitas sebagai inti Ramadan," ujar Rida di Gedung MUI, Jakarta , Selasa 5 Juni 2018.
Dari pengamatannya, MUI menemukan Pesbukers Ramadan edisi 19 Mei 2018 menyajikan adegan Dewi Perssik dibelai dagunya dan dipeluk seorang pria berdarah India. Artis tenar disapa Depe juga menari dengan kandungan unsur erotis.
Masih dalam program yang sama, MUI juga menemukan obrolan Zaskia Gotik dan Anwar yang saling merendahkan satu sama lain.
MUI juga menyoroti program Sahurnya Pesbukers pada 21 Mei 2018. Ketika itu Depe menggunakan kebaya ketat sehingga menggambarkan sensualitas tubuh dan menari erotis.
" Program ini disarankan diberi sanksi berat, dengan menyetop tayangan. Karena mengusung label terkait Ramadan, tapi isinya jauh dari semangat Ramadan," kata Rida.
SURYA.CO.ID - Seperti tahun-tahun sebelumnya , Majelis Ulama Indonesia (MUI) memantau tayangan televisi program Ramadhan 2018.
Hasilnya cukup mengejutkan, setidaknya ada lima tayangan televisi yang dinilai MUI tidak layak siar.
MUI merekomendasikan pada pihak-pihak berwenang untuk menghentikan 5 tayangan Ramadhan itu.
Hasil pantuan TV Ramadhan 2018 disampaikan MUI dalam rilisnya pada Selasa (05/06/2018).
MUI merekomendasikan kepada Komisi Penyiaran Indonesia ( KPI) Pusat untuk memberi sanksi berat terhadap 5 program Ramadhan di televisi yang dianggap tidak sesuai dengan semangat Ramadhan.
Seperti dikutip dari laman mui.co.id , Rabu (6/6/2018), program yang direkomendasikan untuk dihentikan adalah Ramadhan di Rumah Kuya (Trans 7), Brownis Sahur (Trans TV), Ngabuburit Happy (Trans TV), Sahurnya Pesbukers (ANTV), dan Pesbukers Ramadhan (ANTV).
Baca: Seperti Dua Kakaknya, Begini Cantiknya Adik Bungsu Krisdayanti dan Yuni Shara yang Jarang Terekspos
Baca: Bukti Maia Estianty Tambah Tajir Melintir Usai Cerai dari Ahmad Dhani, Ini Kemewahan Rumahnya
Baca: Dikenal Kaya Raya, Raffi Ahmad Ungkap Titik Terendah Hidupnya Hingga Harus Mulai dari Nol
Baca: Tajir Melintir, Model Bersedekah Ibu Nagita Slavina Jadi Sorotan Tetangga, Antimainstream
Mengutip MUI, kelima program itu melampaui kepatutan dan kepantasan program Ramadhan.
Sanksi berat yang dimaksud adalah penghentian sementara tayangan-tayangan tersebut.
Rekomendasi itu merupakan hasil pantauan selama 10 hari pertama bulan Ramadhan yang dilakukan MUI dan KPI.
"Program berlabel Ramadhan (atau istilah lain terkait Ramadhan), masih banyak ditemukan yang isinya, gaya pembawaannya, dan pilihan waktu tampilannya, tidak sejalan dengan spirit Ramadhan," kata MUI dalam siaran pers tersebut.
BANGKAPOS.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendesak sejumlah stasiun televisi menghentikan 5 program ini.
Program-program ini dianggap hanya dibungkus kata Ramadhan.
Tetapi isinya tidak mencerminkan makna dari Ramadhan itu sendiri.
Lima program ini adalah Pesbukers Ramadan ANTV , Ramadan di Rumah Uya, Brownis Sahur, Ngabuburit Happy Trans TV, dan Sahurnya Pesbukers ANTV .
Pesbukers Ramadan di ANTV merupakan program saat sahur yang dibawakan Raffi Ahmad, Ruben Onsu dan artis lainnya.
Ada juga Jessica Iskandar, Ayu Ting Ting dan Zaskia Gotik.
Acara ini lebih banyak menampilkan candaan pemainnya di atas panggung.
Dilengkapi penonton di depan panggung yang menertawai para pemainnya.
Raffi Ahmad dan Ruben Onsu termasuk orang lama di Pesbukers .
Dulu almarhum Olga Syahputra yang turut mewarnai program ini.
TRIBUNNEWS.COM -- Memasuki bulan Ramadan, banyak stasiun televisi yang membuat program bertema Ramadan.
Meski demikian, tidak jarang di antaranya yang mendapatkan sorotan dari sejumlah pihak.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) memantau tayangan televisi program Ramadhan 2018.
Hasilnya cukup mengejutkan, setidaknya ada lima tayangan televisi yang dinilai MUI tidak layak siar.
MUI merekomendasikan pada pihak-pihak berwenang untuk menghentikan 5 tayangan Ramadhan itu.
Hasil pantuan TV Ramadhan 2018 disampaikan MUI dalam rilisnya pada Selasa (05/06/2018).
MUI merekomendasikan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat untuk memberi sanksi berat terhadap 5 program Ramadhan di televisi yang dianggap tidak sesuai dengan semangat Ramadhan.