Ikan predator Arapaima gigas di Sungai Brantas, Jawa Timur bikin heboh warga. Bukan cuma satu, diperkirakan lebih dari tiga ikan berukuran raksasa itu berada di sungai. Diduga ikan Arapaima itu sengaja dilepas oleh pemiliknya. Kepala Balai Besar KSDA Jatim, Nandang Prihadi mengatakan pihaknya mendapat laporan dari warga terkait keberadaan ikan Arapaima yang membuat heboh. Ikan tersebut diduga dilepas oleh seseorang yang memang telah membudidayakannya. "Tidak ada satupun yang terdaftar dari kami terkait pembudidaya ikan tersebut. Tidak ada catatannya. Info hasil penyelidikan teman-teman di lapangan, ikan dilepas oleh seseorang yang memelihara ikan tersebut ke Sungai Brantas," ujar Nandang kepada detikcom, Selasa (26/6/2018). Dari postingan yang beredar di media sosial, ada 70 ekor ikan Arapaima berukuran 1,5 meter yang dilepas ke Sungai Brantas. Salah seorang yang melepas menyebut dirinya sudah mengonfirmasi terkait larangan melepas ikan predator ke sungai. Postingan tentang Ikan Arapaima gigas yang dibuang ke Sungai Brantas. Foto: Screenshot Instagram "70 EKOR?!?! Berapa eko r ikan predator Arapaima gigas endemik Sungai Amazon (Brasil), yang tentunya tergolong Spesies Asing Invasif (SAI), yang dilepaskan oleh "mereka" di Taman Indah Brantas, Mojokerto pada hari ini sebenarnya? Jumlah ini bisa membuat seluruh #IkanLokal #SungaiBrantas gemetar!!! Capturan diambil dari IG Story dan kami samarkan kecuali untuk kepentingan penyelidikan akan kami sampaikan. Akun IG yang bersangkutan pun kini telah kosong melompong tidak ada isinya setelah apa yang "mereka" lakukan viral di media sosial. Kembali kami himbau ke seluruh masyarakat untuk mari bersama-sama," tulis postingan Wild Water Indonesia: Stop Setrum, Racun & Bom Ikan di Facebook. Terkait jumlah ikan yang ditangkap tersebut, BKSDA Jatim belum dapat menginformasikan lebih lanjut. Sebab tim BKSDA saat ini masih melakukan penangkapan ikan yang berada di sungai. "Sekitar berapa ekor belum ada laporannya. Teman-teman di lapangan tadi ada sekitar 3 ekor yang tertangkap dan 2 ekor masih dikejar di sungai dekat Desa Kedung Bocok, Sidoarjo," ujar Nandang. Tonton video Penampakan Ikan Arapaima di Sungai Brantas [Gambas:Video 20detik]
Lebih dari dua ekor ikan jenis Arapaima gigas 'mengepung' Sungai Brantas , Jawa Timur. Penemuan ikan predator berukuran sekitar 1,5 meter itu membuat heboh warga di sekitar sungai dan viral di media sosial. Penemuan ikan tersebut di- posting oleh Riska Darmawanti di Facebook. Ikan berwarna hitam itu berukuran sangat besar dan merupakan jenis ikan yang dapat memakan ikan lain di habitat sungai tersebut. "Sodara-sodara yg hobi ikan eksotis. Sebelum membeli cek dulu jenis ikannya biar Gak kaget kalau ikan makin lama makin besar. Kalau bosan, goreng saja jangan dilepas. Jadilah pemilik yg bertanggung jawab!!Hari ini kami mendapatkan laporan ditangkapnya 2 ikan arapaima gigas ukuran kurang lebih 1,5 m berat 23-25 kg di Sungai Brantas. Ikan invasif yg memakan ikan dan burung air, tidak punya predator menghabiskan ikan endemik," tulis Riska, dilihat detikcom pada Selasa (26/6/2018). Kepada detikcom , Riska mengatakan ikan yang habitatnya di Amerika Selatan itu ditemukan pada Minggu (24/6/2018). Tim BKSDA serta Non-governmental Organization Ecological Observation and Wetland Conservation (NGO Ecoton) dikerahkan untuk mencari ikan dan melakukan edukasi. "Itu spesies invasif dan bukan ikan asli (Sungai Brantas). Dia makan ikan dan burung. Karena jumlahnya yang banyak dan dilepas di sungai. Beratnya berkisar 20-40 kilogram," kata Riska. Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah III BKSDA Jawa Timur Dodit Ariguntoro mengatakan pada hari ini sudah menemukan lebih dari tiga ekor ikan Arapaima gigas di Sungai Brantas. "Tadi pagi kita meluncur dari Surabaya dan bergabung dengan teman-teman dari Ecoton. Hari ini sudah ketemu tiga. Lebih dari 7 totalnya yang sudah ditemukan," kata Dodit saat dihubungi detikcom . Pihak BKSDA Jatim bekerja sama dengan kepala desa setempat untuk melakukan edukasi terhadap masyarakat. Dodit mengatakan ikan tersebut aman dikonsumsi masyarakat sebagaimana seperti di negara asalnya. "Ikan Arapaima gigas secara ekologis jenis ikan predator dan ditakutkan mengancam jenis ikan asli Indonesia. Kebanyakan warga tidak sadar apa yang harus dilakukan, apalagi mereka juga tahu ikan ini akan mengancam pendapatan mereka," ujarnya.
TRIBUNNEWS.COM - Masyarakat Sidoarjo dihebohkan dengan penemuan ikan raksasa.
Ikan raksasa berjenis Arapaima Gigas ini ditemukan di Desa Mliriprowo, Kecamatan Tarik, Sidoarjo pada Senin (25/6/2018).
Ikan tersebut memiliki berat sekitar 30 kilogram dengan panjang sekitar 1,58 meter.
"Ikannya besar sekali, ditemukan di sungai Mbocok," kata Andi dan beberapa warga yang sempat mengetahui penemuan ikan tersebut.
Postingan terkait penangkapan ikan ini juga viral di sejumlah media sosial.
Sebagian netizen yang paham tentang ikan sempat berkomentar bahwa itu ikan Arapaima Gigas yang juga ada di Kebun Binatang Surabaya.
Baca: 4 Penemuan Ikan Raksasa di Indonesia, dari Arapaima Gigas di Sidoarjo hingga Kerapu 90 Kg di Aceh
Warga Desa Mliriprowo, Kecamatan Tarik, Sidoarjo memperlihatkan ikan Arapaima Gigas raksasa. (surya/M Taufik)
Penemuan ikan ini juga menarik perhatian Ecoton, sebuah LSM pemerhati lingkungan, untuk turun tangan.
Mereka datang langsung ke lokasi untuk mengetahui apa yang sedang banyak diperbincangkan masyarakat tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Warga Desa Mliriprowo, Kecamatan Tarik, Sidoarjo dihebohkan penangkapan ikan yang besarnya seukuran orang dewasa, Senin (25/6/2018).
"Ikannya besar sekali, ditemukan di Sungai Mbocok," kata Andi dan beberapa warga yang sempat mengetahui penemuan ikan tersebut.
Menurut mereka, setelah ditangkap ada yang melepaskan lagi ke sungai.
Postingan terkait penangkapan ikan ini juga viral di sejumlah media sosial.
Sebagian netizen yang paham tentang ikan sempat berkomentar bahwa itu ikan Arapaima Gigas yang juga ada di Kebun Binatang Surabaya.
Baca: Besok Libur Nasional, Wapres JK Yakin Pilkada Serentak Berlangsung Aman
Di sisi lain, tak sedikit juga netizen yang malah berkomentar seolah mengingatkan agar hati-hati karena kemungkinan ikan jadi-jadian.
Ternyata, penemuan ikan ini juga menarik perhatian Ecoton, sebuah LSM pemerhati lingkungan, untuk turun tangan.
Mereka datang langsung ke lokasi untuk mengetahui apa yang sedang banyak diperbincangkan masyarakat tersebut.