Contact Form

 

UNBK di SMKN 6 Jakarta, Mendikbud Kaget Tidak Ada Pengawas di Kelas


Sebelumnya, Mendikbud Muhadjir Effendy telah melakukan peninjauan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMK di dua sekolah yakni SMKN 29 Jakarta dan SMKN 6 Jakarta, Senin.

Tak hanya di Jakarta, pelaksanaan UNBK di sejumlah daerah juga berjalan lancar. Mendikbud menyebut pihaknya bekerja sama dengan PLN dan juga Telkom untuk penyelenggaraan UNBK.

Sebanyak 1.485.302 siswa dari 13.054 SMK mengikuti UN yang diselenggarakan mulai 2 April hingga 5 April. Dari jumlah tersebut, sebanyak 12.495 SMK atau 1.459.062 siswa melaksanakan UNBK dan sisanya Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).

UN untuk tingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat pada 9 hingga 12 April dan sekolah menengah pertama (SMP) atau sederajat pada 23 hingga 26 April. Sementara, UN susulan untuk SMK dan SMA sederajat akan diselenggarakan pada 17 hingga 18 April dan untuk SMP sederajat pada 8 hingga 9 Mei.

Sejumlah provinsi yang siap menyelenggarakan 100 persen UNBK pada jenjang SMK, yaitu Aceh, Bangka Belitung, Banten, Bengkulu, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Lampung, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah.




loading... JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy memantau pelaksanaan Ujian Nasional Berbasi Komputer (UNBK) di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 6, Jalan Profesor Joko Sutono, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (2/4/2018) pagi. Di sana Mendikbud melihat ruang kelas para siswa yang sedang melaksanakan ujian didampingi Kepala SMKN 6, Aziza. Tapi Muhadjir hanya bisa melihat peserta ujian dari pintu luar kelas alias tidak diperbolehkan masuk ke dalam ruangan. Hal ini sesuai Prosedur Operasional Standar (POS) penyelenggaraan UN. "Enggak boleh masuk donk , kan lagi ujian. Ya, Menteri juga enggak boleh lah masuk," ujar Muhadjir. Namun saat mengintip dari pintu, Muhadjir sempat kaget karena tidak ada pengawas manusia di dalam kelas untuk menjaga atau mengawasi siswa yang melaksanakan UNBK. "Ibu, kenapa tidak ada pengawas di dalam untuk memperhatikan siswa," ujar Muhadzir kepada Kepala SMKN 6, Aziza. (Baca: Pantau UNBK Dua SMK di Jakarta, Mendikbud Dilarang Masuk Kelas) Aziza pun menjelaskan kepada Mendikbud bahwa pelaksanaan UNBK di sekolahnya sudah memanfaatkan teknologi. Meski tidak diawasi di dalam kelas, para siswa tetap terpantau melalui kamera Closed Circuit Television (CCTV) yang disediakan di setiap sudut kelas. "Kami pantau siswa kok Pak, dari CCTV semua terlihat apa yang dilakukan siswa di dalam kelas," sebut Aziza. Selanjutnya Aziza mengajak Mendikbud untuk melihat CCTV di salah satu ruangan sekolah dalam memperhatikan siswa yang melaksanakan ujian. "Ini ruangannya Pak. Semua terpantau Pak," jawab Aziza. Meski demikian, Muhadjir berpendapat pengawas ujian harus tetap ada di dalam kelas untuk mengontrol para siswa. Lalu dijawab kembali oleh Aziza. "Pengawasnya tetap ada Pak. Untuk mengontrol siswa absen dan apabila ada yang izin ke toilet," sebut Aziza. (Baca juga: 1,7 Juta Pelajar dari 2.161 Sekolah di Jakarta Siap Gelar UNBK) (thm)




KARAWANG , KOMPAS.com - Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Karawang meminta kepala sekolah agar menginap di sekolah untuk mengantisipasi perangkat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hilang.

Ketua MKKS SMK Kabupaten Karawang Caya Suryana mengatakan, dia menginstruksikan kepala sekolah atau jajarannya menginap pada malam ujian untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti hilangnya perangkat (komputer) UNBK.

"Jangan seperti di kabupaten lain. Jadi untuk mengantisipasi ada tamu tak diundang, kami instruksikan kepsek untuk menginap," kata Caya, Senin (2/4/2018).

Bahkan, demi kelancaran pelaksanaan UNBK, pihaknya sudah menetapkan siaga satu. Rapat kecil dengan pengurus juga sudah digelar, termasuk instruksi soal piket jaga juga sudah dibahas.

"Tiga hingga empat orang ditugaskan untuk jaga malam, termasuk kepala sekolah juga ikut memantau," tuturnya.

Baca juga: Antisipasi Listrik Padam Saat Ujian Nasional, Disdik Jabar Koordinasi dengan PLN

Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan lingkungan sekitar sekolah perihal keamanan. "Ketua RW juga ikut mengontrol," ujar Kepala SMK 1 PGRI Karawang ini.

Terlebih lagi, sekitar enam bulan lalu, sejumlah SMK telah kehilangan perangkat komputer. "Laptop kami hilang, SMK Rosma juga kehilangan," ucap Caya.

Adapun pelaksanaan UNBK berjalan lancar. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait kelancaran UNBK.

"Tidak ada kendala. Ahli IT kita sudah ada. Ini tahun kedua kami melaksanakan UNBK dan alhamdulillah lancar," tambahnya.

Caya mengatakan, sebanyak 18.500 siswa SMK se-Kabupaten Karawang mengikuti UNBK. Untuk sekolah yang siswanya kurang dari 20, pelaksanaan ujian digabung dengan sekolah lain.

"Dari 105 SMK di antaranya menjadi penyelenggara UNBK sebanyak 100 sekolah dan lima lainnya bergabung dengan sekolah lain," imbuhnya.

Baca juga: Pastikan Berbasis Komputer, Gubernur Babel Tinjau Ujian Nasional

Kompas TV Kedatangan Muhadjir untuk mengecek proses ujian nasional berbasis komputer, serta sarana dan prasarananya.




Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di hari pertama, Senin (2/4) berlangsung lancar, meski beberapa sekolah mengalami kekurangan fasilitas.

Di SMKN 1 Garut, sebanyak 846 siswa ikut ujian. Pelaksanaan ujian dibagi menjadi tiga sesi karena siswa dari empat sekolah lain ikut melaksanakan ujian di tempat yang sama.

Hal serupa terjadi di Buleleng, Bali. Enam SMK harus meminjam fasilitas dari sekolah lain agar ujian dapat dilaksanakan.

UNBK SMK akan dilaksanakan selama empat hari. Materi yang diujikan di antaranya bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris, dan teori kejuruan.



Total comment

Author

fw

0   comments

Cancel Reply