LONDON, KOMPAS.com - Lionel Messi memutus masa paceklik golnya. Bintang Barcelona itu membawa timnya meraup satu poin saat bertanding melawan Chelsea pada babak 16 besar Liga Champions di Stadion Stamford Bridge, Selasa (20/2/2018) atau Rabu dini hari WIB.
Chelsea dan Barcelona berbagi poin 1-1 pada laga pertama babak 16 besar Liga Champions. Willian membawa tuan rumah unggul terlebih dahulu sebelum Lionel Messi menyamakan kedudukan pada menit ke-75.
Bagi Messi, inilah gol pertamanya setelah dalam lima pertandingan sebelum laga versus Chelsea alpa mencetak gol di La Liga Spanyol maupun Copa del Rey.
Gol Messi ke gawang Thibaut Courtois itu pun punya makna ganda. Inilah untuk kali pertama bintang asal Argentina itu mencetak gol ke gawang Chelsea setelah gagal melakukannya pada 8 pertandingan terdahulu.
1-1 FT Based on historical results the odds to progress for each team following tonight's 1-1 draw are: Chelsea 27%. FC Barcelona 73%. #UCL #FCBlive #CFC
What term do you want to search? Search with google
London - Chelsea dinilai bermain nyaris sempurna ketika berhadapan dengan Barcelona. Tapi, The Blues harus membayar mahal satu kesalahan yang mereka buat. Chelsea bermain imbang 1-1 dengan Barca di Stamford Bridge, Rabu (21/2/2018) dinihari WIB, pada pertandingan leg pertama babak 16 besar Liga Champions. Unggul lebih dulu melalui tembakan Willian, Chelsea akhirnya batal menang setelah gawang mereka dibobol Lionel Messi. Menghadapi Barca di kandang sendiri, Chelsea sadar mereka tak mungkin menandingi penguasaan bola lawan mereka itu. Mereka pun memilih untuk fokus bertahan dan mengandalkan kecepatan Eden Hazard, Pedro Rodriguez, dan Willian ketika punya kesempatan menyerang. Taktik Chelsea tersebut terbukti sangat jitu. Meski mendominasi permainan, Barca kesulitan untuk menembus solidnya pertahanan tim tuan rumah. Sebaliknya, serangan-serangan Chelsea lewat Hazard dan Willian terlihat lebih berbahaya. Dua kali tembakan Willian mengenai tiang gawang di babak pertama. Willian akhirnya sukses menjebol gawang Barca lewat tembakannya pada menit ke-62. Gol tersebut membawa Chelsea memimpin 1-0. Akan tetapi, Chelsea gagal mempertahankan keunggulan tersebut. Gol penyama yang dicetak oleh Messi pada menit ke-75 tak lepas dari sebuah kesalahan di lini belakang Chelsea. Operan Andreas Christensen di area pertahanan tak menemui rekannya dan dicuri oleh Andres Iniesta. Cesar Azpilicueta mencoba menghentikan Iniesta, tapi tekelnya meleset. Iniesta kemudian menusuk ke kotak penalti dan memberikan umpan yang dituntaskan oleh Messi. "Kami sudah sangat dekat dengan permainan sempurna. Satu kesalahan dan kami tahu betul ketika Anda membuat kesalahan melawan Barcelona, pemain-pemain seperti Messi, (Luis) Suarez, dan Iniesta, Anda harus membayarnya," ujar manajer Chelsea, Antonio Conte, kepada BT Sport. "Ini sangat disayangkan. Saya sangat bangga dengan para pemain saya. Mereka menjalankan apa yang sudah kami persiapkan. Ini amat disayangkan. Malam ini kami agak kurang beruntung," tutur Conte. "Saya pikir ketika Anda menjalani laga ini, Anda harus punya rencana dan menghargai karakteristik lawan. Rencana kami sangat bagus. Usaha para pemain sudah sangat baik, kami bicara soal skor 1-1 dan mungkin kami layak dapat lebih," katanya. Leg kedua akan dilangsungkan pada 14 Maret mendatang. Chelsea akan gantian bertandang ke Camp Nou.
When it finally came, perhaps Chelsea thought that the first goal Lionel Messi would score against them after all those games would be something truly remarkable, one of those moments that defied explanation and could simply be filed away as an act of genius that no mortal could stop.
Instead, the first goal Messi scored against Chelsea in nine games and 730 minutes – the 98th of his Champions League career – came from a rank poor pass from Andreas Christensen, the kind of hostage to fortune that might well have been converted by West Bromwich Albion. That it came amid one of the most intense, well-drilled Chelsea performances in Europe of recent years was Antonio Conte’s misfortune – of all the club’s meetings with Barcelona in recent history and it had to be his.
At the point Messi scored, 75 minutes into a classic Champions League tie, Barcelona had enjoyed around 75 per cent of the possession and zero per cent of the goals – the tie itself was tipped marginally in favour of the home team by virtue of a second-half Willian strike. Conte’s team had played Barcelona off the back foot, but they had played them brilliantly and Messi himself had not been afforded enough of the space he usually seeks out.
When the equaliser came, it felt like a gift. There are so many ways in which Messi and Barcelona can break the hearts of their opponents and perhaps they would have done so anyway at the Nou Camp on March 14, regardless of what might have been achieved by Chelsea in this home leg.
But this magnificent team, unbeaten in their domestic league this season, do not need any assistance to score a goal and, unfortunately, that was what Chelsea’s young Danish defender gave them.