Liputan6.com, Jakarta Berita duka datang di dunia musik datang di awal tahun ini. Yon Koeswoyo , vokalis Koes Plus, meninggal dunia. Berita berpulangnya musikus legendaris itu disampaikan Bens Leo.
Pengamat musik ini mengatakan berita itu didapat dari Nomo Koeswoyo, saudara Yon Koeswoyo yang juga dikenal sebagai pemusik. "Ya benar, saya ditelepon oleh Mas Nomo tadi pagi," kata Bens Leo di ujung telepon kepada Liputan6.com .
Yon Koeswoyo mengembuskan napas terakhir pada Jumat (5/1/2017) pukul 05.50 WIB. Yon Koeswoyo disemayamkan di rumah duka di Jalan Salak, kawasan Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
"Setahu saya Mas Yon punya komplikasi penyakit. Sempat juga bolak balik dirawat. Salah satunya di rumah sakit di BSD (Bumi Serpong Damai- red ). Saya sempat jenguk," kata Bens Leo lagi.
Nomo Koeswoyo, kata Bens Leo, sempat berakhir tahun di Jakarta. Kini, ayahanda mantan penyanyi silik Chicha Koeswoyo itu tinggal di Magelang, Jawa Tengah. Yon Koeswoyo meninggal dalam usia 77 tahun.
Yon 'Koes Plus' Dimakamkan di Kuburan Tonny Koeswoyo Besok
Puput Tripeni Juniman , CNN Indonesia | Jumat, 05/01/2018 13:00 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Musisi legendaris Indonesia Yon Koeswoyo meninggal dunia pagi ini, Jumat (5/1). Vokalis sekaligus pemetik gitar band lawas Koes Plus ini rencananya akan disemayamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, besok, Sabtu (6/1) pukul 07.00 WIB. Keluarga masih menunggu kedatangan anak kedua Yon, David Koeswoyo yang saat ini sedang dalam perjalanan dari Raja Ampat, Papua. "Dimakamkan besok di Tanah Kusir, karena menunggu putranya yang di Raja Ampat, David," kata keponakan Yon, Chica Koeswoyo di rumah duka, Tangerang Selatan, Jumat (5/1).
Jenazah Yon nantinya bakal dikuburkan bersama dengan almarhum kakaknya, Tonny Koeswoyo. "[Makamnya] ditumpuk sama [makam] Tonny, karena beliau rindu sama kakaknya," ujar Chica. Anak pertama Yon, Gerry Koeswoyo menjelaskan ayahnya meninggal dunia karena menderita sakit komplikasi diabetes. Pemilik nama asli Koesyono Koeswoyo itu sempat dirawat selama lima hari di rumah sakit. Namun, setelah itu, Yon meminta untuk dirawat di rumah saja.
"Malam tadi sesak napas, tapi enggak mau dibawa ke rumah sakit. Setelah itu bapak bilang ‘Kamu ngapain sih bawa-bawa ke rumah sakit? Udah biarin lah, orang gue udah mau meninggal,’” kata Gerry Koeswoyo, menirukan permintaan ayahnya. Yon lalu mengembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 05.00 WIB pagi ini di kamar tidurnya. Gerry sempat melarikan ayahnya ke rumah sakit, namun kondisinya tidak tertolong. Gerry lalu menyampaikan permohonan maaf dan doa untuk ayahnya. "Mohon maaf sebesar-besarnya mungkin ada salah-salah kata dari ayah saya, mohon doanya agar diberikan jalan terbaik," tutur Gerry.
Puput Tripeni Juniman , CNN Indonesia | Jumat, 05/01/2018 13:29 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Vokalis band legendaris Koes Plus Yon Koeswoyo meninggal dunia pada Jumat (5/1) pagi. Sebelum mengembuskan napas terakhirnya, Yon ternyata memiliki mimpi dan pesan-pesan terakhir. Pemilik nama asli Koesyono Koeswoyo itu sebenarnya masih berkeinginan untuk tampil di panggung menyapa penggemar bersama dengan penyanyi papan atas lainnya. Yon bahkan sudah dijadwalkan tampil dalam sebuah konser pada Februari mendatang. Sayangnya, keinginan itu tak bisa terwujud.
"Beliau senang banget yah waktu denger mau ada show ramai-ramai, Second Generation rencananya bulan Februari," kata keponakan Yon, Chica Koeswoyo di rumah duka di Tangerang Selatan, Jumat (5/1). Yon juga sempat meninggalkan pesan terakhirnya yang ditujukan untuk anak-anaknya. Yon ingin agar empat anaknya tetap rukun dan kompak. "Pesan terakhir pokoknya kami harus rukun-rukun saja, harus kompak, semangat, jangan putus asa," tutur anak pertama Yon, Gerry Koeswoyo.
Di mata Gerry, ayahnya merupakan sosok yang penyabar dan selalu mendidik anak-anaknya agar terap kuat. Yon Koeswoyo meninggal dunia pada usia 77 tahun di rumahnya. Yon bakal disemayamkan setumpuk dengan makam kakaknya, Tonny Koeswoyo di TPU Tanah Kusir, Sabtu (6/1) besok pagi. (res)
JAKARTA, KOMPAS.com -- Legenda musik Tanah Air Yon Koeswoyo, yang bernama asli Koesyono Koeswoyo, mengembuskan napas terakhir pada usia 77 tahun, Jumat (5/1/2018).
Vokalis band Koes Plus ini diberitakan pernah dirawat di rumah sakit pada Mei 2016 karena kebocoran pada paru-paru dan diabetes.
Pria yang lahir di Tuban, Jawa Timur, pada 27 Sepetember 1940 ini memulai kariernya di dunia musik dengan membentuk band Koes Brothers kira-kira 60 tahun lalu bersama saudara-saudaranya.
Saudara-saudaranya itu adalah Jon Koeswoyo (bas), Tonny Koeswoyo (gitar), Nomo Koeswoyo (drum), dan Yok Koeswoyo, yang bersamanya menjadi vokalis.
Baca juga: Yon Koeswoyo Meninggal Dunia
Koes Brothers lalu berubah menjadi Koes Bersaudara terhitung mereka merekam album pertama di perusahaan rekaman Irama pada 1962.
Band itu kemudian berganti nama lagi menjadi Koes Plus, karena Kasmuri atau Murry, yang bukan anggota keluarga Koeswoyo, menggantikan Nomo sebagai pemain drum.
Karena Murry masuk, dalam Koes Plus terjadi perselisihan yang mengakibatkan Yok hengkang. dirundung konflik lantaran bergabungnya Murry yang notabene bukan anggota keluarga Koeswoyo.
Yok tak sepakat Murry menggantikan Nomo, karena Murry bukan anggota keluarga Koeswoyo.
Dalam perseteruan itu, Yon setia bersama Tonny meneruskan band tersebut.
Tertatih dan terseok, Yon dan Tonny bersama Murry tak patah semangat sampai akhirnya berhasil melahirkan album Koes Plus Volume I Dheg-Dheg Plas.
Sekembali Yok ke dalam band, Koes Plus perlahan meraih popularitas pada 1970-an.
Pada 1980-an, kesuksesan Koes Plus menurun dan mereka sempat tak berkegiatan musik. Pada 1981, Yon merilis album solo yang ia beri judul Lantaran. Dua dari 10 lagu yang ada dalam album itu, "Kota Sunyi" dan "Kesan", ciptaan Yon. Selebihnya, karya Harry Cahyono.
Berbeda dari lirik lagu-lagu Koes Plus, lirik lagu-lagu solo Yon menggunakan bahasa yang tidak gamblang dan mengandung kritik sosial karena pengaruh Harry.
"Spirit" Yon itu terjaga sampai ia merilis album solo lagi berjudul Song of Porong pada 2008.
Hidup pas-pasan
Sepeninggal Tonny Koeswoyo, yang tutup usia pada 1987, meski masih terus menelurkan album, popularitas Koes Plus semakin merosot.
Kehidupan perekonomian keluarga Yon Koeswoyo dengan istrinya, Bonita Angelia, juga sulit.
Yon menikah dengan Bonita setelah bercerai dari Damiana Susi. Yon punya empat anak, dua dari Susi dan dua dari Bonita.
Untuk menghidupi keluarganya, Yon mencoba bisnis jual-beli mobil dan tanah. Ia juga menyambung hidup dari uang hasil menyewakan rumahnya.
Baca juga: Pesan Terakhir Yon Koeswoyo untuk Anak-anaknya
Ketegaran hingga akhir
Kendati begitu, Yon Koeswoyo tak meninggalkan dunia musik. Yon bertahan di tengah pasang surut band dengan nama besar. Ia menjadi satu-satunya anggota keluarga Koeswoyo yang tersisa dalam Koes Plus.
Tak goyah, Yon merekrut Danang eks B-Plus (gitar), Soni eks B-Plus (bas), dan Seno (drum) menjadi anggota-anggota Koes Plus pada 2004. Formasi itu ia sebut Koes Plus Pembaharuan atau Koes Plus Formasi Milenium.
Sampai sebelum ajal menjemput, Yon berusaha aktif di panggung musik, meski didera masalah kesehatan.
Pada 9 Desember 2016, Yon bahkan tampil dalam konser Andaikan Koes Plus Datang Kembali di Balai Sarbini, Jakarta Selatan. Padahal, beberapa bulan sebelumnya, ia masuk rumah sakit.
Baca juga: Yon Koeswoyo Disebut Masuk Keluar Rumah Sakit
Dalam jumpa pers konser tersebut di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (16/11/2016), Yon menyebut bahwa bermusik menjadi penyemangat untuk sembuh dan penyambung hidup secara finansial.
"Saya enggak ada pensiun. Dapat duit dari mana kalau enggak manggung? Emangnya enggak perlu makan, obat? Sekali check up aja 3,5 juta (rupiah), seminggu sekali duit dari mana itu, kecuali saya kaya sekali," ucap Yon ketika itu.
"Terus terang, ini (konser) obat untuk sembuh. Jadi, saya makin yakin kalau saya bisa sembuh. Kalau lihat penonton, seneng kan, saya bisa dua jam enggak turun (dari panggung)," sambungnya.
Baca juga: Yon Koeswoyo: Duit dari Mana kalau Enggak Manggung?
"Akhirnya, dikasih ganjaran sama Tuhan, 'Kamu jangan gitu, ah.' Akhirnya diopname sebulan. Katanya jantungnya, ginjalnya, ini banyak sakitnya. Akhirnya, saya sampai kurus. Enggak kuat saya diopname itu, mendingan saya mati," ujarnya pula.