TEMPO.CO , Jakarta -Muhammad Istiqamah Djamad atau Is akhirnya mundur dari grup band Payung Teduh setelah 10 tahun jalan bersama. Kini, Is memilih bersolo karir dan ingin menghabiskan waktu bersama keluarga. Baca: Is Payung Teduh Bantah Mundur di Tengah Popularitas Band "Sekarang saya mau lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga," ungkap Is saat menghadiri jumpa pers Grand Final Yamaha Magnificent Guitar, Bass, Drum Competition 2018 di Yamaha Music Center Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Setiabudi, Jakarta Selatan. Is mengaku, sebelum hengkang dirinya sangat sibuk dan jarang bisa bermain dengan anak-anaknya di rumah. Pelantun Akad itu pun ingin mengganti waktunya yang dulunya sibuk dengan band kini banyak bersama anak.
"Saat ini anak-anak saya sedang tumbuh. Kalau pulang ke rumah hanya ganti koper, sepertinya nggak lagi saya melakukannya," turur Is. Belakangan Is eks Payung Teduh hanya tampil lima kali dalam sebulan. Rencananya Maret 2018 mendatang Is akan merilis single Kehabisan Kata bersama band Pusakata. Selain itu, Is juga menerim tawaran menjadi bintang tamu festival maupun ajang pencarian bakat. Seperti ajang yang digelar oleh Yamaha Musik Indonesia, Yamaha Magnificent 7. Bersama beberapa musisi papan atas, Is akan berkolaborasi menunjukan kebolehannya di malam grand final bersama Sadrach Lucas, Denny Chasmala, Ronald Steven, dan Rio Alief, Andra Ramadhan & Friends, dan ditutup oleh penampilan dari NTRL. "Saya yakin jalan sendiri. Hampir satu bulan ini, sepanjang Januari, saya promo single Kehabisan Kata," ucap Is tersenyum. Vokalis berambut keriting itu berharap, bulan Juli atau Agustus esok, album solo perdananya bisa dirilis ke publik. "Sekarang baru enam lagu. Semua sedang disiapkan dan semoga bisa terwujud tahun ini juga," jelas Is . TABLOIDBINTANG.COM
(nfl)
- Mohammad Istiqamah Djamad atau biasa disapa Is, vokalis band Payung Teduh yang memutuskan vakum, tetap terjun ke dunia musik lewat solo karier.Berbagai rencana akan dilakukan untuk karier bermusiknya dengan solo kariernya tersebut. Seperti apa itu? Is memutuskan hengkang dari Payung Teduh pada November 2017. ‘Ruang Tunggu’ menjadi album terakhir kebersamaannya dengan grup musik yang terbentuk pada 2007 itu.Tak bisa dimungkiri nama Is sebagai musisi, terutama vokalis, melambung ketika bergabung bersama band Payung Teduh. Dia memutuskan keluar dari Payung Teduh pada 1 Januari 2018. Setelah tidak lagi menggawangi Payung Teduh, apabila menjalani aktivitas manggung, Is hanya tampil maksimal lima kali dalam satu bulan.Dia juga sesekali tampil solo bersama band bernama Pusakata. Medio Maret 2018, Pusakata berencana merilis single perdananya, ‘Kehabisan Kata’."Saya yakin jalan sendiri. Hampir satu bulan ini sepanjang Januari, saya promo single 'Kehabisan Kata' dan untuk solo karier sekarang baru enam lagu. Meski begitu, saya mau lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga," ujar Is, kepada KORAN SINDO di sela-sela jumpa pers Grand Final Yamaha Magnificent Guitar, Bass, Drum Competition 2018 di Yamaha Music Center Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu. Is kemudian membuka alasan utama mundur dari Payung Teduh.Dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa bersama keluarga. Maklum, selama bersama Payung Teduh, dia hanya memiliki sedikit waktu untuk keluarga."Saat ini anak-anak saya sedang tumbuh. Kalau pulang ke rumah hanya ganti koper, sepertinya enggak lagi saya melakukannya," ucap Is.Meski begitu, sebagai bagian dari wujud idealisme dalam bermusik, vokalis kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 24 Januari 1984, ini pun mengaku sedang menggarap proyek album solonya yang ditargetkan rilis pada Juli 2018. Is mengatakan, materi lagu yang dinyanyikannya akan lebih berwarna.Tidak hanya soal kisah asmara, melainkan tentang rasa cinta alam yang selama ini disukainya. Untuk musikalitas, vokalis berambut keriwil ini pun tak menampik apabila aransemen yang diciptakannya memiliki nuansa musik Payung Teduh.Namun, dia menjamin akan ada aransemen lebih segar di beberapa nomor lagu lainnya. "Yang terdekat adalah mengeluarkan single. Rencananya, kalau tidak meleset kemungkinan pada Juli atau Agustus akan keluar album solo saya," kata Is.Sebelum merilis album, vokalis berusia 34 tahun ini pun akan terlebih dahulu mengeluarkan single. Hingga saat ini dia sudah memiliki enam lagu. Selain melahirkan album, Is juga ingin membuat konser tunggal pada tahun ini. Dia akan berkolaborasi dengan musisi lain seperti Ronald Steven dan Denny Chasmala."Konser tunggal tahun ini pastinya dan enggak sekali, tapi mungkin tiga atau empat kali. Mungkin, tak hanya di satu kota, kita tunggu saja," tutur Is.
JAKARTA - Mohammad Istiqamah Djamad atau biasa disapa Is, vokalis band Payung Teduh yang memutuskan vakum, tetap terjun ke dunia musik lewat solo karier.
Berbagai rencana akan dilakukan untuk karier bermusiknya dengan solo kariernya tersebut. Seperti apa itu? Is memutuskan hengkang dari Payung Teduh pada November 2017. "Ruang Tunggu" menjadi album terakhir kebersamaannya dengan grup musik yang terbentuk pada 2007 itu.
Tak bisa dimungkiri nama Is sebagai musisi, terutama vokalis, melambung ketika bergabung bersama band Payung Teduh. Dia memutuskan keluar dari Payung Teduh pada 1 Januari 2018. Setelah tidak lagi menggawangi Payung Teduh, apabila menjalani aktivitas manggung, Is hanya tampil maksimal lima kali dalam satu bulan.
(Baca Juga: Citra Kirana dan Ali Syakieb Foto Bareng Keluarga, Warganet: Lamaran Ya? )
(Baca Juga: Dengan Gaya Swag, Ayu Asyik Bawakan Jaran Goyang di Spekta 1 Indonesian Idol )
Dia juga sesekali tampil solo bersama band bernama Pusakata. Medio Maret 2018, Pusakata berencana merilis single perdananya, Kehabisan Kata.
"Saya yakin jalan sendiri. Hampir satu bulan ini sepanjang Januari, saya promo single 'Kehabisan Kata' dan untuk solo karier sekarang baru enam lagu. Meski begitu, saya mau lebih banyak menghabiskan waktu bersama keluarga," ujar Is, kepada KORAN SINDO di sela-sela jumpa pers Grand Final Yamaha Magnificent Guitar, Bass, Drum Competition 2018 di Yamaha Music Center Indonesia, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, akhir pekan lalu. Is kemudian membuka alasan utama mundur dari Payung Teduh seperti dilansir Koran Sindo.
Dia tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk bisa bersama keluarga. Maklum, selama bersama Payung Teduh, dia hanya memiliki sedikit waktu untuk keluarga.
"Saat ini anak-anak saya sedang tumbuh. Kalau pulang ke rumah hanya ganti koper, sepertinya enggak lagi saya melakukannya," ucap Is.
Meski begitu, sebagai bagian dari wujud idealisme dalam bermusik, vokalis kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan, 24 Januari 1984, ini pun mengaku sedang menggarap proyek album solonya yang ditargetkan rilis pada Juli 2018. Is mengatakan, materi lagu yang dinyanyikannya akan lebih berwarna.
Tidak hanya soal kisah asmara, melainkan tentang rasa cinta alam yang selama ini disukainya. Untuk musikalitas, vokalis berambut keriwil ini pun tak menampik apabila aransemen yang diciptakannya memiliki nuansa musik Payung Teduh.
Namun, dia menjamin akan ada aransemen lebih segar di beberapa nomor lagu lainnya. "Yang terdekat adalah mengeluarkan single. Rencananya, kalau tidak meleset kemungkinan pada Juli atau Agustus akan keluar album solo saya," kata Is.
Sebelum merilis album, vokalis berusia 34 tahun ini pun akan terlebih dahulu mengeluarkan single. Hingga saat ini dia sudah memiliki enam lagu. Selain melahirkan album, Is juga ingin membuat konser tunggal pada tahun ini. Dia akan berkolaborasi dengan musisi lain seperti Ronald Steven dan Denny Chasmala.
"Konser tunggal tahun ini pastinya dan enggak sekali, tapi mungkin tiga atau empat kali. Mungkin, tak hanya di satu kota, kita tunggu saja," tutur Is.