Beberapa hari ini netizen sedang dihebohkan dengan pernyataan Jeremy Teti yang ternyata pendukung LGBT, dan parahnya menyebut pasangan sejenis bisa punya keturunan dengan sewa rahim perempuan.
Seorang ibu hamil bernama Ninin Kholida geram dengan pernyataan itu, ia lantas menuliskan status panjang (24/12) yang menohok untuk membantah pernyataan Jeremy Teti, berikut tulisan lengkapnya:
"Siapa yang bilang bahwa gey tidak bisa punya keturunan?"
Di luar negeri sudah banyak yang menyewakan rahim, jawabnya .... bla bla dan dia dengan enteng mengatakan bahwa itu adalah kemajuan
Hey ! Kamu pikir bayi manusia itu cuma urusan sperma tumpah yang ketemu telur ?
Saya ibu yang sedang hamil anak ke empat dan saya tersingung!
Saya mau tanya sama kelean yang katanya mau punya peradaban lebih maju
Pantas saja kalian tak menghormati institusi pernikahan (ironisnya kalian sendiri pengen nikah sesama jenis dilegalkan negara)
Kalau kalian pikir pernikahan itu hanya tentang hubungan kelamin
Sperma tumpah ketemu telor. Jadi bayi manusia ! Makanya enteng saja kalian mau nyewa rahim perempuan tanpa perlu menikahinya
Kalian pikir ibu hamil cuma butuh uang untuk periksa ke dokter ?
Nyewa ruko aja, setelah lunas perlu disapu, dirawat biar gak jadi sarang kelelawar.....nah ini bayar perempuan disuruh hamil, dikaish duit terus ditinggal? Disamperin lagi pas bayinya udah woek woek nongol?
Itu bayi dalam perut bukan cuma butuh makan lalu ditinggal
Kalian pikir sperma itu dari mana ? Telur itu siapa yang bikin? Setelah dua duanya ketemu terus simsalabim jadi bayi? Emang siapa yang nyulap sperma dan telur itu jadi punya jantung? Punya paru paru, hati, empedu, ginjal, usua,lambung dll? Mata.hidung.lidah, mulut dan NYAWA ?
Kalau kalian pikir bisa bayar perempuan untuk menyewakan rahimnya ? Kalian mau BAYAR KE SIAPA untuk semua organ lengkap yang ada di tubuh bayi itu?
Emang susyah ngajak kalian yang sesatpikir ini nyambung ke TUHAN ? Sombong sekali kalian ini macam tak butuh Tuhan dan merasa tak perlu taat padaNya.
Kalian pikir ibu hamil itu cuma butuh uang lalu ditinggal ?
Ibu hamil itu justru sangat butuh dukungan psikologis. Butuh lebih sering dipeluk, digandeng saat jalan, dipijat saat sedang capek, disuapin saat merasa tumbang, diajakin nngobrol dan didengarkan.
Susah kayaknya memahamkan kalen bahwa istri itu butuh suami sebagai 'pemimpin' dalam semua maknanya?
Kalian pikir selain suaminya bisa melakukan itu dengan tulus dan penuh cinta? Sehingga cinta pun bisa diganti dengan sewa
Pantas saja kalian tak menghormati institusi pernikahan. Jika hubungan laki perempuan cuma kalian artikan sebagai hubungan kelamin. Sudah tahu zygot itu penyatuan sperma dan sel telur? Tapi mau diklaim anak kalen berdua para jamaah sperma dan meniadakan eksistensi serta peran sel telur dari perempuannya dengan tak menganggapnya 'ada' karena telah bayar sewa? Mikir!
Ucapan tetty di tv itu seolah-olah mau bilang kalau kaum gey itu #takbutuhibu kecuali sebagai tempat sewa rahim...
Coba teriakkan kalimat #sayatakbutuhibu itu sama kaum kalian dengan penuh kesombongan. Padahal saat kalian positif kena HIV/AIDS atau penyakit kelamin lain yang sabar merawat kalian yang tinggal tulang itu ya ibu yang kalian bilang takbutuh itu. Mikir!
Peradaban manusia seperti apa yang ingin kalian bangun dari hubungan anak dan ibu yang tanpa ikatan rasa cinta ?
Lalu si ibu dengan tega melepas anaknya ke pasangan gey dengan tega tanpa perlu merasa sedih atau rindu?
Ketika suatu saat si anak datang ke ibu biologisnya lalu berkata :
Apa yang kalian harap diucapkan si ibu sama anaknya ?
'Pergilah sana. 2 lelaki itu telah membayarku. Sekarang aku tak ada urusan denganmu. Masa sewaku denganmu sudah habis!' Kata ibu itu pada anaknya tanpa rasa. Tanpa cinta.
'Hubungan kita tak lebih tentang uang! Jangan harap apapun dariku!
Itulah peradaban penuh kemajuan yang kalian inginkan !
Coba tetty katakan itu pada ibumu! Coba serahkan sejumlah uang padanya untuk ganti rugi karena telah 'meminjamkan' rahimnya untuk tempat tinggalmu sewaktu bayi!
Katakan pada kami jika ia tersenyum dan tak tersinggung
Lagipula kalian pikir sanggup bayar berapa triliun untuk menyewa rahim seorang ibu ?
Untuk membayar semua rasa sakit, lelah selama 9 bulan lebih?
Kalian pikir sanggup membayar rasa sakit saat kontraksi hingga pembukaan sempurna? Ketika bayi melewati lubang sempit vagina hingga tercabik luka luka penuh darah berliter liter ?
Mau bayar berapa untuk kerelaan seorang ibu yang bersedia dibius lama, digunting perutnya berlapis lapis ? Tanpa jaminan bahwa ia akan tetap hidup setelah melakukan semua itu ?
Kalian akan bayar berapa untuk semua rasa sakit yang masjh terasa bertahun tahun setelah operasi sesar?
Kalian pikir bayi manusia itu hanya butuh makan dan uang ?
Jika kalian pikir hubungan orang tua anak hanya sekedar tentang hubungan sewa menyewa dengan uang yang tak seberapa
Tahulah kami kini mengapa kalian mengganggap manusia tak lebih dari pemuasan nafsu selangkangan semata yang menghalalkan segala cara
Ah, bahkan hewan saja tahu cara menghormati ibu bapaknya
Mereka ini sekarang lagi nglunjak. Jika saat ini mereka mulai mewacanakan sewa rahim, bukan mustahil gerakan mereka di indonesia akan memperjuangkan lebih massif u melegalkan nikah sesama jenis dan adopsi anak u psgn sesama jenis.... hati2 kasih panggung dan jangan salah pilih pemimpin!! [ www.tribunislam.com ]
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Netizen baru baru ini heboh dengan pernyataan Jeremy Teti yang bilang pasangan sejenis bisa punya keturunan dengan sewa rahim perempuan.
Pernyataan itu, mengundang reaksi keras dari para warga net.
Baca: Detik-detik Terduga ISIS Hampir Lolos di Bandara saat Selundupkan Pistol dan Amunisi di Sepatu
Tak terkecuali bagi seorang ibu ibu yang sedang hamil anak keempat Ninin Kholida.
Bahkan ibu ini menulis dan membantah apa yang sudah dikatakan oleh presenter kondang tersebut melalui akun facebooknya.
Postingan itu sudah dibagikan hingga 23.789 kali dengan jumlah orang yang menyukai 15 ribu dan mendapat komentar sebanyak 4 ribu.
"Siapa yang bilang bahwa gey tidak bisa punya keturunan?" Tanyanya dengan HERAN
Di luar negeri sudah banyak yang menyewakan rahim, jawabnya .... bla bla dan dia dengan enteng mengatakan bahwa itu adalah kemajuan Hey ! Kamu pikir bayi manusia itu cuma urusan sperma tumpah yang ketemu telur ?
Serendah itu kamu memandang 'derajat manusia?' Saya ibu yang sedang hamil anak ke empat dan saya tersingung! Saya mau tanya sama kelean yang katanya mau punya peradaban lebih maju
"Menurut saya, perkawinan sesama jenis setuju-setuju aja, selama orangtuanya setuju, kenapa nggak, iya gak," kata presenter kondang ini membuka topik.
Sontak netizen langsung menanggapi pernyataan ini dengan menohok.
Beberapa hari lalu media sosial di hebohkan dengan tersebarnya video yang memperlihatkan cuplikan dari acara televisi tentang LGBT.
Dalam cuplikan tersebut terlilat seorang pria yang menjadi sorotan netizen karena argumennya.
Dikutip dari suara.com , TV One pada Senin (6/7/2015) lalu membuat ruang perdebatan melalui acara Debat. Turut mengundang artis Jeremy Teti perwakilan dari selebriti yang mendukung UU LGBT disahkan di Indonesia, cepat atau lambat.
"Menurut saya, perkawinan sesama jenis setuju-setuju aja, selama orangtuanya setuju, kenapa nggak iya gak," kata presenter kondang ini membuka topik.
Simak Videonya seperti yang dikutip dari laman facebook isavelivetv .
"Perangkat hukum yang kuat ya, kenapa nggak, yang menikah dia, yang dosa dia, urusan dia dengan Tuhannya," lanjutnya.
Ketika peserta diskusi menyinggung bahwa pernikahan LGBT tak akan bisa membuat keturunan, lelaki kemayu itu pun mengambil contoh dari pasangan LGBT di luar negeri.
"Siapa yang bilang sejenis tidak bisa punya keturunan, iya nggak. Kalau di luar bisa menyewa rahimnya, maaf ya, kalau di Indonesia mungkin nggak bisa," ujar Jeremy.
"Kita berpikir ke depan, suatu saat akan ada penyewaan rahim buat kaum gay untuk menghasilkan anak. kita berpikir visi ke 50 tahun ke depan.
"Kalau generasi vintage ini sudah lewat lah generasi mereka. mereka selalu berpikir hukum, hukum, dan hukum. kita berpikir ini masalah sosial, kita berpikir ke depan," tandas lelaki berusia 47 tahun itu
Dalam buku Fatwa-Fatwa Kontemporer Jilid 3, ulama besar Mesir Dr. Yusuf Qaradhawi antara lain menulis bahwa semua ahli fiqih tidak membolehkan penyewaan rahim dalam berbagai bentuknya (hal. 660). Menurutnya, para ahli fiqih dan para pakar dari bidang kedokteran telah mengeluarkan fatwa yang membolehkan suami-istri atau salah satunya untuk memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan demi membantu mereka mewujudkan kelahiran anak. Namun, mereka syaratkan spermanya harus milik sang suami dan sel telur milik sang istri, tidak ada pihak ketiga di antara mereka. Misalnya, dalam masalah bayi tabung (hal. 659). Demikian tulis Qaradhawi.
Selanjutnya, Qaradhawi menulis, jika sperma berasal dari laki-laki lain baik diketahui maupun tidak, maka ini diharamkan. Begitupula jika sel telur berasal dari wanita lain, atau sel telur milik sang istri, tapi rahimnya milik wanita lain, inipun tidak diperbolehkan. Ketidakbolehan ini, menurut Qaradhawi, dikarenakan cara ini akan menimbulkan sebuah pertanyaan membingungkan, “Siapakah sang ibu bayi tersebut, apakah si pemilik sel telur yang membawa karakteristik keturunan, ataukah yang menderita dan menanggung rasa sakit karena hamil dan melahirkan?” Padahal, ia hamil dan melahirkan bukan atas kemauannya sendiri. Demikian Qaradhawi menjelaskan.
“Bahkan, jika wanita tersebut adalah istri lain dari suaminya sendiri, maka ini tidak diperbolehkan juga. Pasalnya, dengan cara ini, tidak diketahui siapakah sebenarnya dari kedua istri ini yang merupakan ibu dari bayi akan dilahirkan kelak. Juga, kepada siapakah nasab (keturunan) sang bayi akan disandarkan, pemilik sel telur atau si pemilik rahim?
Para ahli fiqih sendiri berbeda pendapat jika hal ini benar-benar terjadi. Di antara mereka ada yang berpendapat bahwa ibu sang bayi tersebut adalah si pemilik sel telur, dan saya lebih condong kepada pendapat ini. Ada juga yang berpendapat bahwa ibunya adalah wanita yang mengandung dan melahirkannya. Makna lahiriah dari ayat Al-Qur’an, sejalan dengan pendapat ini, yaitu dalam firman Allah swt,
‘ Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka .’
Demikian kami telah sajikan penjelasan berikut berbagai pendapat mengenai hukum sewa rahim, dan status anak yang dilahirkan dari sewa rahim. Dari berbagai macam pendapat yang kami sajikan tersebut dapat terlihat bahwa pada dasarnya mengenai praktik sewa rahim maupun status anak yang dilahirkan melalui sewa rahim, masih terdapat pro kontra. Pada akhirnya, jika terjadi sengketa sehubungan hal ini, Hakim di pengadilan lah yang akan memutuskan penyelesaiannya.