BANJARMASINPOST.CO.ID - Setiap tanggal 22 Desember setiap tahunnya menjadi hari yang spesial karena diperingati sebagai Hari Ibu.
Seperti dikutip dari Wikipedia, Hari Ibu di Indonesia dirayakan pada ulang tahun pembukaan Kongres Perempuan Indonesia yang pertama, pada 22 hingga 25 Desember 1928.
Kongres ini diadakan di gedung bernama Dalem Jayadipuran, yang kini menjadi kantor Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional, di Jalan Brigjen Katamso, Yogyakarta.
Tanggal 22 Desember kemudian ditetapkan sebagai Hari Ibu oleh Presiden Soekarno, di bawah Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959.
Baca: Selamat Hari Ibu - Ini Cerita Pilu Ibu dengan 8 Anak Kembar, Sempat Ingin Bunuh Diri
Hari Ibu dirayakan untuk menghargai semangat dan jasa-jasa seorang ibu.
Nah di Hari Ibu tahun 2017 ini, tidak ada salahnya buat kamu, untuk memberi ucapan mengharukan pada ibu tercinta.
Baca: Hari Ibu 22 Desember 2017 - Ini Sejarah Hari Ibu, Ternyata Sekarang Diartikan Berbeda
Baca: 5 Kado Spesial untuk Hari Ibu 22 Desember 2017, Nomor 4 dan Terakhir Paling Berharga
Baca: Selamat Hari Ibu 22 Desember 2017 - 4 Fakta di Balik Hari Ibu, Pertama Kali Dirayakan di Amerika
TRIBUN-TIMUR.COM - Guys, tanggal 22 Desember bagi masyarakat Indonesia selalu dirayakan sebagai Hari Ibu. Pada hari inilah kebanyakan warga menyimbolkan cinta kasih seorang anak kepada ibunya.
Tapi, awal mula ditetapkannya tanggal itu sebagai Hari Ibu bukanlah hanya sebatas hubungan antara anak dan ibu saja.
Tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur.
Penetapan itu didasarkan pada tanggal pelaksanaan Kongres Perempuan Indonesia .
Berawal dari Nasionalisme
Kongres perempuan itu adalah buah dari semangat perjuangan yang muncul setelah peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Peristiwa itu kemudian memecut kaum perempuan untuk sama-sama memperjuangkan kemerdekaan.
Akhirnya, pada 22 Desember 1928, diselenggarakanlah Kongres Perempuan Indonesia yang pertama kali di Yogyakarta.
Dalam kongres itu, perempuan-perempuan pejuang yang datang dari 30 organisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera berkumpul menyatukan pikiran dan semangat untuk berjuang menuju kemerdekaan.
Mereka juga menyelipkan agenda perbaikan nasib kaum perempuan, mulai dari isu peran perempuan dalam pembangunan bangsa, perdagangan anak dan kaum perempuan, perbaikan gizi dan kesehatan bagi ibu dan balita, hingga pernikahan usia dini.
Dari kongres ini, kaum perempuan sepakat untuk membuat sebuah organisasi bernama Perikatan Perkoempoelan Perempoean Indonesia (PPPI) untuk memperjuangkan cita-cita mereka.